Membawa Pergi Benih Presdir

Membawa Pergi Benih Presdir

Aku mencintaimu, Alfred

"Aaaaah ...." Des*han itu lolos begitu saja saat tangan Alfred menyentuh langsung area sensitif Davina.

Alfred pun semakin menggila, lelaki itu membuka boxer nya dan menuntun tangan Davina pada otong nya yang telah menegang.

"Pegang dan puaskan aku malam ini, Davina ...," ucap Alfred dengan nafas memburu.

Setelah melewati pemanasan yang begitu panjang, akhirnya Alfred kembali menembus dinding milik Davina. Lelaki itu langsung ambruk di atas tubuh Davina setelah menyemburkan benih hangat di rahim Davina.

"Kau luar biasa Davina," ucap Alfred sembari mencium kening Davina berkali-kali.

Alfred pun turun dari atas tubuh Davina dan segera membawa wanita itu ke dalam pelukannya.

Setelah kegiatan panas itu, mereka masih terbaring di atas ranjang yang sama. Tampak Davina memeluk erat tubuh kekar Alfred, seolah tak ingin kehilangan lelaki yang ada di sampingnya. Namun untuk sekian kalinya dia teringat dengan apa yang Alfred katakan padanya ketika pertama mereka bertemu. Tapi, hal itu sama sekali tak menyurutkan rasa cintanya pada Alfred.

"Aku mencintaimu, Alfred ...," ucap Davina menatap lekat wajah tampan yang ada di sampingnya.

Wanita itu adalah sekretaris dari Alfred Hanscout Smith. Seorang Presdir yang perusahaannya bergerak di bidang tekstil. Selain menjadi sekretaris, dia juga merangkap sebagai simpanan sang Presdir.

Hubungan antara Davina dan Alfred hanya sebatas partner penghangat ranjang bagi Alfred. Lelaki itu tak menyukai keterikatan dengan orang lain dan sangat anti dengan makhluk yang namanya wanita.

Berbeda halnya dengan Davina yang telah menganggap Alfred sebagai dewa penolongnya. Waktu itu saat dia di jual oleh ayah tirinya dan Davina berhasil kabur dari lelaki hidung belang tersebut. Hingga akhirnya takdir mempertemukan Davina dengan Alfred. Lelaki itu pun awalnya tak peduli tapi melihat wajah sendu Davina yang terus memohon padanya dan berjanji akan melakukan apapun membuat Alfred mengiyakan keinginan Davina.

Bantuan yang Alfred berikan tentu tak gratis, lelaki itu menawarkan sebuah hubungan tanpa cinta yang tidak bisa di ganggu gugat. Dia tidak ingin repot dengan segala pembicaraan perihal cinta karena sejatinya Alfred sangat anti dengan makhluk yang namanya wanita. Alfred hanya menginginkan Davina sebagai pemuas ranjangnya.

"Sudah aku bilang berapa kali kalau hubungan kita hanya sebatas partner di atas ranjang saja. Cukup dengan kau memuaskan ku saja dan jangan berharap lebih pada hubungan ini."

"Dan satu lagi tidak boleh ada cinta di antara kita, atau kau ingin hubungan ini berakhir," kecam Alfred dengan nada suara dingin. Mata elangnya menatap tajam Davina yang hanya tertunduk mendengar ucapan Alfred.

Secepat kilat lelaki itu melepaskan pelukannya dari tubuh mungil Davina. Alfred pun beranjak kemudian memakai pakaiannya. Kini dia sedang berada di mansion miliknya yang selama tiga tahun ini dia tempati bersama Davina. Keduanya tinggal bersama layaknya sepasang suami-istri, namun tak sekalipun kata cinta terucap dari bibir Alfred. Hubungan mereka sama sekali tak berarti bagi Alfred.

"Alfred ...."

"Cukup Davina! Bukannya kau telah berjanji akan melakukan apapun untukku dan kita telah sepakat kalau kau hanya akan menjadi simpanan ku saja."

"Ingat Davina tidak boleh ada cinta di antara kita, atau hubungan kita segera berakhir detik ini juga! Kau mengerti, hah?" tukas Alfred dengan berapi-api. Lelaki itu sama sekali tak mengindahkan ucapan Davina.

Dengan sangat terpaksa Davina mengangguk tanda dia mengerti ucapan lelaki itu. Kini Davina sudah kehabisan kata-kata untuk menjawab ucapan Alfred. Sungguh dirinya seperti orang bodoh yang telah di butakan oleh perasaan cintanya pada Alfred, bahkan Davina rela menjadi budak nafsu lelaki itu. Jelas-jelas Alfred kerap menolak atas segala ungkapan cinta yang Davina lontarkan, tapi hal itu tak membuat Davina menyerah. Dia percaya bahwa suatu hari Alfred akan memiliki perasaan yang sama seperti dirinya.

"Alfred, kau mau kemana?" tanya Davina yang melihat Alfred sudah rapi.

"Jangan menungguku! Aku mau menemui Oma ku di kediaman Smith."

"Jadilah wanita yang ku inginkan, penurut dan juga tak banyak tuntutan. Maka aku jamin hubungan kita akan tetap seperti ini." Alfred menatap lekat wajah Davina sembari mengecup puncak kepala wanita itu.

"Baiklah, aku mengerti," balas Davina pasrah.

Nasi sudah menjadi bubur, kini Davina telah terjerat oleh pesona atasannya itu. Dia tak dapat lagi menghindar ataupun pergi meninggalkan Alfred begitu saja. Sesuai kesepakatan dimana Davina yang harus memenuhi kebutuhan biologis Alfred, begitu juga dengan lelaki itu akan memenuhi segala sesuatu kebutuhan Davina.

Alfred berjalan keluar meninggalkan Davina yang tengah bergelut dengan segala pikirannya. Jauh di dalam lubuk hatinya, tidak bisakah Alfred mencintainya sedikit saja? Davina tahu betul bahwa hubungannya ini tak mungkin dia pertahankan. Mengingat dirinya yang ingin menikah dan memiliki sebuah keluarga yang utuh. Hal yang mustahil dia dapat dari sosok Alfred karena lelaki itu tak menginginkan sebuah keterikatan.

🌷🌷🌷

"Kemana saja kau Alfred? Apa kau tidak merindukan Oma?" tanya Andini menatap lekat wajah cucunya.

"Maafkan aku Oma, akhir-akhir ini aku sedikit sibuk jadi tak sempat untuk mengunjungimu," jawab Alfred yang kemudian mendudukkan tubuhnya di atas sofa di samping Oma nya.

"Sudahlah Oma tak perlu cemberut seperti itu, lagi pula aku sudah datang bukan?" lanjut Alfred sebelum sang Oma membalas ucapannya.

Alfred yang mengetahui Oma nya tengah merajuk, segera mungkin dia merangkul tubuh wanita paruh baya itu. Sosok wanita yang paling dia sayang di muka bumi ini setelah orangtuanya. Tak sekalipun dia membantah ucapan sang Oma yang telah membesarkannya hingga dia menjadi sosok lelaki yang tangguh.

Selama ini Alfred tinggal bersama Oma nya karena orangtuanya telah meninggal dunia sejak Alfred berumur sepuluh tahun. Tak lama kemudian Opa nya pun meninggal karena serangan jantung, hingga akhirnya mereka hidup berdua sampai saat ini.

Namun semenjak Alfred bertemu dengan Davina, lelaki itu pun memutuskan untuk tinggal di mansion miliknya yang telah dia beli tiga tahun silam. Dan semenjak itu pula Oma Andini mengetahui hubungan Alfred dengan Davina. Sekeras mungkin dia berusaha untuk menyingkirkan Davina dari kehidupan Alfred. Namun, semua itu percuma saja karena Alfred tetap mempertahankan wanita yang menurut Oma Andini hanya mengincar harta Alfred saja.

Hingga akhirnya Oma Andini menjodohkan Alfred dengan cucu dari sahabatnya itu. Tentunya dengan perempuan yang sederajat dengan keluarga mereka yang bisa membawa nama baik keluarga Smith. Sebuah perjodohan yang telah lama mereka buat karena keluarga Smith berhutang budi pada keluarga Robinson.

"Alfred, besok siang temui Asmirandah di kafe pelangi," ucap Oma Andini dengan tegas seolah tak ingin di bantah.

"Menemui Asmirandah?" Alfred berkerut alis menatap wajah sang Oma.

"Iya, temui dia saat kau makan siang. Oma sudah berjanji pada Nanda ( Oma Asmirandah ) untuk mengatur pertemuan kalian berdua."

.

.

.

🌷Bersambung🌷

Terpopuler

Comments

ora

ora

Mampir di cerita baru Kakak ...
Lancar dan suksss selalu untuk ceritanya💪💪💪🥰❤

2025-06-21

2

ora

ora

Davina ... iya ih. Mau-maunya kamu dibegitukan oleh Al ...

2025-06-21

1

ora

ora

Anti dengan wanita, tapi bisa lincah begitu kau Al. Hm ... Alferd/CoolGuy//Proud/

2025-06-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!