NovelToon NovelToon
Sistem Autopilot

Sistem Autopilot

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Sistem / Mengubah Takdir / Penyelamat
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Khusus Game

Pangeran Dari kerajaan Vazkal tiba-tiba mendapatkan sistem auto pilot saat kerajaannya diserang

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusus Game, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemesraan ditempat latihan

Pagi masih sangat gelap, bahkan langit belum sepenuhnya terang, saat Pangeran Sekya sudah berada di lapangan latihan yang luas. Ia melatih prajuritnya dengan suara lantang, memberikan perintah-perintah yang jelas dan tegas. Keringat membasahi tubuhnya, menetes dari dahi hingga ke pipi, namun semangatnya tak luntur sedikit pun. Di sisi lain istana, Ratu Eliana berjalan santai mengelilingi taman yang indah. Ia menikmati udara pagi yang sejuk, sesekali memetik bunga yang mekar dengan warna-warni cerah.

Pandangannya kemudian tertuju pada lapangan latihan yang ramai. Ia melihat Pangeran Sekya yang sedang melatih prajuritnya. Gerakan pangeran itu begitu tangguh dan penuh energi, memimpin para prajurit dengan karisma yang kuat. Ratu Eliana mengamati setiap gerakan pedang yang beradu dan teriakan semangat dari jauh, merasakan kekaguman yang diam-diam muncul di hatinya. Ia berdiri di sana beberapa saat, menikmati pemandangan yang jarang ia saksikan. Dalam hati, ia mengakui bahwa Pangeran Sekya memiliki aura kepemimpinan yang berbeda, sesuatu yang membuatnya penasaran dan ingin tahu lebih banyak.

Pangeran Sekya, yang menyadari kehadiran Ratu Eliana di tepi lapangan, melambaikan tangan ke arahnya. Sebuah senyum tipis terukir di bibirnya yang tampan. Ratu Eliana membalas lambaian tangan itu, lalu perlahan mendekat ke tepi lapangan.

"Pagi sekali kau sudah di sini, Pangeran," ujar Ratu Eliana, suaranya lembut saat ia mendekat. "Prajuritmu terlihat semakin tangguh dan terlatih."

Pangeran Sekya tersenyum, menghentikan sejenak latihannya. "Untukmu, Ratu Eliana, dan untuk kerajaan kita. Kita harus selalu siap menghadapi apa pun." Ia mengusap keringat di dahinya dengan punggung tangan. "Bagaimana kabarmu pagi ini, Ratu Eliana?"

"Baik, Pangeran," jawab Ratu Eliana. Ia menatap Pangeran Sekya dengan tatapan serius. "Pangeran, bisakah kau tidak memanggilku 'Ratu' lagi? Aku bukan lagi seorang ratu, dan aku ingin sebutan itu dihilangkan. Cukup panggil aku Eliana saja."

Pangeran Sekya mengangguk, memahami permintaan Eliana. "Tentu, Eliana. Aku mengerti." Pangeran Sekya kemudian berbalik kepada para prajuritnya. Ia meminta salah satu jenderalnya yang paling berpengalaman, Jenderal Harun, untuk melakukan sparing dengannya. Pangeran Sekya ingin menunjukkan kepada Eliana bagaimana prajuritnya telah berkembang pesat.

Sparing pun dimulai. Jenderal Harun menyerang dengan sigap dan penuh kekuatan, namun Eliana bergerak lincah, menghindari setiap serangan jenderal dengan mudah. Dengan gerakan yang cepat dan tepat, ia berhasil mengalahkan jenderal itu. Para prajurit bersorak kagum, terkesan dengan kemampuan bertarung Eliana yang luar biasa.

"Luar biasa, Eliana!" seru salah satu prajurit, suaranya penuh kekaguman. "Saya tidak pernah melihat gerakan secepat itu dari seorang wanita!"

Jenderal Harun bangkit, mengusap debu dari pakaiannya. "Saya akui, Eliana, Anda memang tak tertandingi dalam keahlian bertarung."

Eliana tersenyum tipis. "Hanya kebetulan, Jenderal. Mungkin saya sedang beruntung." Ia melirik Pangeran Sekya dengan tatapan menantang. "Bagaimana menurutmu, Pangeran? Apakah prajuritmu sudah cukup kuat untuk menghadapi lawan yang tak terduga?"

Suara sorakan prajurit masih menggema di lapangan, namun tatapan Eliana kini sepenuhnya tertuju pada Pangeran Sekya, menunggunya menerima tantangan. Ada kilatan nakal di matanya, seolah ia menikmati momen ini. Para prajurit pun menahan napas, penasaran melihat bagaimana pangeran mereka akan bereaksi terhadap tantangan dari Eliana yang baru saja mengalahkan jenderal terbaik mereka.

"Pangeran," kata Eliana, suaranya kini lebih tegas, menunjuk ke arah Pangeran Sekya dengan dagunya. "Kau sudah melihat kemampuanku. Sekarang, bagaimana jika kau sendiri yang menghadapiku? Aku ingin tahu, apakah Pangeran Sekya memang sekuat yang prajuritmu katakan."

Pangeran Sekya menerima tantangan itu dengan senyum tipis. Ia melangkah maju, mengambil posisi bertarung. Dalam sparing, Pangeran Sekya tidak langsung menyerang. Ia justru mempermainkan Eliana, bergerak cepat mengelilinginya, membuatnya sulit menyerang. Pangeran Sekya melangkah ke kiri, lalu ke kanan, membuat Eliana harus berputar mengikutinya. Ia ingin melihat sejauh mana Eliana bisa mengimbanginya. Tiba-tiba, Pangeran Sekya merangkul pinggang Eliana. Ia menariknya mendekat, lalu memeluknya erat. Tubuh Eliana menegang sesaat, terkejut dengan sentuhan yang tiba-tiba itu. Pangeran Sekya kemudian menyentuh perut Eliana, dan meniup telinganya. Eliana terdiam, merasakan jantungnya berdebar kencang, sebuah sensasi yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Lapangan latihan mendadak hening. Para prajurit saling pandang, terkejut dengan tindakan tak terduga dari pangeran mereka. Eliana sendiri membeku dalam pelukan Pangeran Sekya, pikirannya bergejolak. Sentuhan itu, bisikan di telinganya, semuanya terasa begitu asing namun anehnya menyenangkan. Ia mencoba memahami apa yang baru saja terjadi, antara duel dan sentuhan pribadi yang tiba-tiba itu.

Eliana menatap Pangeran Sekya, matanya membulat. "Apa yang kau lakukan, Pangeran?" bisiknya, suaranya sedikit bergetar. "Ini di depan prajuritmu!"

Pangeran Sekya tertawa pelan, tawa yang renyah. "Hanya sedikit kejutan, Eliana. Bukankah kau menantangku? Aku hanya menunjukkan caraku bermain." Ia tersenyum jahil, lalu melepaskan pelukannya.

Eliana menatap Pangeran Sekya, matanya membulat. Ia tidak menyangka pangeran akan melakukan hal itu di depan para prajurit. Wajahnya memerah, namun ada senyum tipis yang tak bisa ia sembunyikan. Pangeran Sekya tersenyum jahil, lalu melepaskan pelukannya. Ia menepuk bahu Eliana dengan lembut.

"Kau hebat, Eliana," kata Pangeran Sekya, suaranya pelan. "Aku tidak menyangka kau bisa mengalahkan jenderalku."

Eliana hanya tersenyum malu. "Mungkin aku hanya beruntung," jawabnya, meskipun hatinya dipenuhi rasa senang. "Tapi kau juga, Pangeran. Gerakanmu... tak terduga." Ia melirik Pangeran Sekya, ada kehangatan baru di matanya.

Pangeran Sekya mengangguk, tatapannya melembut. "Mungkin ini hanya permulaan, Eliana. Siapa tahu, kita bisa menemukan lebih banyak kejutan satu sama lain." Ia mengedipkan mata, sebuah isyarat yang membuat pipi Eliana semakin memerah.

Para prajurit yang menyaksikan tersenyum, mereka tahu ada sesuatu yang berbeda di antara pangeran dan Eliana. Pangeran Sekya kemudian melanjutkan latihannya, memberikan instruksi terakhir kepada para prajurit. Setelah itu, ia berjalan mendekati Eliana. Mereka berdua berjalan santai kembali ke istana, namun kali ini dengan senyum yang lebih lebar di wajah Eliana, dan Pangeran Sekya sesekali mencuri pandang ke arahnya.

Sore harinya, saat Pangeran Sekya sedang menemani Eliana di taman istana yang asri, duduk di bangku batu di bawah pohon rindang, Pangeran Sekya tiba-tiba terdiam sejenak. Ia merasakan sebuah bisikan di benaknya.

"{Pangeran Sekya, ada misi untukmu}," suara sistem autopilot terdengar jelas di dalam pikirannya, nadanya datar namun penuh urgensi. "{Untuk memperkuat pasukan kita secara signifikan, kita membutuhkan material langka. Material ini akan digunakan untuk menciptakan senjata canggih yang belum pernah ada sebelumnya.}"

Pangeran Sekya mengernyitkan dahi, dahinya berkerut dalam. Ia menoleh ke arah Eliana yang sedang memandang bunga-bunga. "Material langka apa yang kau maksud, Sistem?" bisiknya dalam hati, mencoba agar Eliana tidak menyadari percakapannya.

"{Detail lokasi dan jenis material akan segera diunggah ke dalam benakmu. Misi ini sangat penting untuk masa depan kerajaan. Persiapkan dirimu untuk perjalanan yang mungkin berbahaya}," jawab sistem itu, mengabaikan pertanyaan Pangeran Sekya tentang detail material.

Pangeran Sekya menghela napas panjang, sebuah tanda bahwa ia mengerti. Ia tahu, tugas baru ini tidak akan mudah, namun demi kerajaannya, ia harus melakukannya.

1
Rizky Fathur
Thor buat satu bab lagi cepat tangkap pangeran lamino buat mcnya kejam siksa pangeran lamino buat Dion memohon lepaskan adiknya tapi Buatkan mcnya langsung bantai pangeran lamino dengan kejam buatkan Dion menjadi gila Thor
Khusus Game
Sabak bang sabak
Rizky Fathur
buat satu bab lagi Thor cepat hancurkan kerajaan lamina Thor
Rizky Fathur
Thor ko belum update
Rizky Fathur
Thor cepat bab selanjutnya hancurkan kerajaan lamina tangkap ayahnya Dion dan ibunya Dion dan adiknya Dion Siksa mereka dengan kejam buat Dion minta bebaskan keluarganya bautakan mcnya tidak bebaskan keluarganya Thor bautkan mcnya bilang aku akan menghukum mati kalian dan kerajaan lamina akan menjadi milikku bautkan mcnya ketawa kejam Thor bautkan Dion ketakutan Thor
Rizky Fathur
lanjut update thor buat satu bab lagi Thor buat bantai kerajaan keluarga dion kemudian tangkap ayah dan ibunya Dion dan adiknya siksa dengan kejam Thor baut Dion minta bebaskan keluarganya bautakan mcnya berkata dengan kejam aku akan membantai kalian semua kerajaan kalian akan menjadi milikku bautkan Dion ketakutan Thor bautkan dion minta ampun tapi tidak di maafkan Thor bautkan diom di hukum mati dengan hukuman mati yang paling kejam Thor
Rizky Fathur
cepat bantai Dion dengan kejam Thor buatkan dia minta ampun Tapi mcnya tidak memberikan ampunan buatkan juga mcnya bantai keluarga Dion dengan kejam buatkan Dion menangis karena menyesal Thor
Khusus Game: siap komandan
total 1 replies
Khusus Game
jika suka karya ini tolong di like ya. karena 1 like dari kalian membuat pikiran author bisa berjalan. wkwkwkw
MoonShape: baguss thor...
total 1 replies
Khusus Game
support author dengan cara like dan komen.
Khusus Game
Sabak bang Sabak... wkwkwk
Rizky Fathur
Thor cepat bantai dion dengan kejam Thor
Rizky Fathur
Thor cepat bantai pangeran Dion dengan kejam Thor
Khusus Game: udh update bang
total 1 replies
キャットマスター
keren baget sumpah MC-nya gak ada embel embel lemah cuma di awal cerita sedikit naif tapi makin ke sini kenaifan hilang dengan muncul kepercayaan diri yang tinggi. mantap thor lanjutkan karyamu 👍
Talklesswinmore
Asyik banget bacanya!
Ichigo Kurosaki
Ga nyesel baca. 🙌
Wesal Mohmad
Karakternya juara banget. 🏆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!