NovelToon NovelToon
Mon Chéri [Sayangku]

Mon Chéri [Sayangku]

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Romansa Fantasi / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Fantasi Wanita
Popularitas:635
Nilai: 5
Nama Author: Pricilia Gabbie

Danica Teressa, seorang gadis belia yang cantik, manis, bertalenta, harus mengalami hal buruk di masa remajanya karena hamil di luar nikah, diusianya yang masih delapan belas tahun.
Keneth Budiman adalah crush Danis disekolah dan juga laki-laki yang menghamili Danis. Tapi Keneth dan kedua orangtuanya menolak untuk bertanggungjawab.
Danis terpuruk dan hilang harapan.

Tiga tahun kemudian, Danis secara tidak sengaja bertemu dengan seorang pria bernama Anzel Wijaya di kota Montreux, Swiss. Akankah benih-benih cinta tumbuh diantara mereka berdua?

Dan apakah Keneth akan datang kembali untuk mengakui perbuatannya kepada Danis? Dan mengakui bahwa ia adalah ayah dari anak yang dilahirkan Danis?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pricilia Gabbie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keinginan Investor

Saat ini Ansel memiliki beberapa pekerjaan yang harus dia selesaikan di Jakarta, jadi untuk beberapa bulan kedepan Ansel tampaknya harus menetap di Jakarta.

Disela-sela kesibukannya mengikuti rapat Direksi untuk perusahan properti dan real estate milik keluarganya, Ansel selalu berusaha menyempatkan diri untuk memantau langsung perkembangan bisnis Restaurant Jepang dan Toko Perhiasan miliknya.

Seperti hari ini, setelah selesai menghadiri rapat, Ansel harus segera menuju Restaurant Jepang miliknya, karena dia akan bertemu dengan salah satu investor yang akan bekerja sama dalam Launching design terbaru untuk perhiasan.

Ansel ingin lebih dulu tiba di Restaurant supaya dia dapat mempersiapkan layanan terbaik untuk sang investor. Dia tidak ingin memberikan kesan buruk bagi para investor yang akan bekerja sama dengannya.

Pertemuan itu berjalan dengan sangat baik. Sepertinya kedua belah pihak puas dan senang dengan hasil yang disepakati.

Tak lama kemudian Ansel meminta permisi untuk bisa menerima panggilan telepon dari ayahnya yang sedari tadi dia abaikan.

“Hallo... Iya pa, maaf tadi aku lagi meeting dengan salah satu investor. Ada apa pa? Oia Ansel ingat. Entar malam kan... Iya, oke pa... sampai bertemu entar malam pa, bye...”.

Ternyata papanya mengingatkan Ansel bahwa malam ini ada acara keluarga, ulang tahun dari adik papanya, yang juga adalah ayah dari Hanna.

Setelah menutup telepon, Ansel tidak sengaja melihat sosok yang gak asing lagi bagi dia. Sosok itu ternyata juga sedang menatap Ansel. Mereka berdua saling bertatapan.

Yup, sosok itu adalah Danis.

Danis sedang makan di restauran itu. Salah satu makanan favorit Danis adalah sushi. Dan menurut Danis sushi disini enak dan memiliki kualitas yang baik. Sekalian juga untuk membuat video untuk keperluan konten.

Danis kemudian melemparkan senyuman dan memberikan lambaian tangan dengan sopan.

Ansel pun mendekat kearah meja Danis.

Ternyata di meja itu juga ada Liam dan tante poppy.

“Hai Nis, ketemu lagi!”, Ansel menyapa dengan ramah dan bersalaman.

“Hehehe, kok bisa ya ketemu disini!”. Ucap Danis kemudian berdiri berhadapan dengan Ansel.

“Aku sedang meeting disini. Kamu?”, basa basi Ansel. Dia tidak mau memberi tahu kepada Danis bahwa restaurant ini miliknya.

“Lagi makan juga sekalian buat konten”, Danis tersenyum.

“Ooh, konten kreator yaa...?”, tanya Ansel.

“Iya... hehe”.

“Hai uncle…”, celetuk Liam tiba-tiba menyela pembicaraan Danis dan Ansel.

Ansel kaget...

Ansel menatap anak kecil itu.

“Sorry, ini Liam, anak aku”, Danis memperkenalkan Liam kepada Ansel.

Ansel nampak bingung, tapi tetap menyapa Liam.

“Hai buddy... I’m Ansel”. Ansel menyapa dengan lambaian tangan.

“Oke, silahkan lanjutin makannya. Aku harus balik lagi kesana. Bye Liam…”.

“Bye uncle...”.

Danis menganggukan kepala dan tersenyum mengiyakan Ansel yang pergi dari meja mereka, serta melambaikan tangan.

Pertemuan dengan investor telah selesai.

Ansel mengantarkan mereka sampai kedepan restaurant.

“Oyah, Pak Ansel... apakah wanita tadi itu teman kamu?”, tanya sang investor.

“Wanita yang mana ya?”, Ansel bertanya balik.

“Itu yang ngobrol sama kamu tadi”.

“Oh gak... cuman kenalan saja. Kenapa ya?”.

“Saya tertarik dengan dia. Wajahnya cantik. Tubuhnya juga bagus. Saya pikir dia sangat cocok dijadikan model katalog untuk design baru perhiasan yang akan kita buat”.

Ternyata pada waktu Ansel dan Danis mengobrol, sang investor juga memperhatikan Danis dari ujung kaki sampai ujung kepala. Ruangan VIP yang mereka tempati dibatasi dengan kaca transparan yang besar, jadi memungkin mereka untuk dapat melihat situasi sekitar restaurant.

Beliau sangat terpesona dengan kecantikan yang dimiliki Danis. Apalagi tubuh Danis yang ramping ideal. Dan aura positifnya yang kuat.

“Apakah bapak tidak salah?”, tanya Ansel memastikan.

“Oo... tentu tidak! Saya tidak pernah salah menilai orang. Saya yakin betul wanita itu sangat cocok dengan produk baru kita. Apakah Pak Ansel bisa mengusahakanya?”.

Ansel tampak berpikir keras

“Baik, saya usahakan pak!”.

“Tolong yaa pak Ansel. Saya tunggu jawabannya segera”.

1
Mèo con
Ini author beneran jago banget, keren! 👍
Pricilia Gabbie: apakah masih ngikutin update ceritanya? bagaimana tanggapannya?/Smile/
Pricilia Gabbie: terimakasih banyak buat supportnya 🙏🏻 semakin semangat buat update 🥰
total 2 replies
Pricilia Gabbie
/Kiss/ sabar ya sayang nunggu updatenya 🤏🏻
Muriel
Ga sabar buat kelanjutannya!
Pricilia Gabbie: udah baca updatenya?? /Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!