Damien Ximen, pengusaha dingin dan kejam, dikelilingi pengawal setia dan kekuasaan besar. Di dunia bisnis, ia dikenal karena tak segan menghancurkan lawan.
Hingga suatu hari, nyawanya diselamatkan oleh seorang gadis—Barbie Lu. Sejak itu, Damien tak berhenti mencarinya. Dan saat menemukannya, ia bersumpah tak akan melepaskannya, meski harus memaksanya tinggal.
Namun sifat Damien yang posesif dan pencemburu perlahan membuat Barbie merasa terpenjara. Ketika cinta berubah jadi ketakutan, akankah hubungan mereka bertahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Eliza menatap Barbie dengan senyum sinis. “Semua orang di sini sudah tahu aku dan Jimmy akan segera menikah. Papaku, David He, adalah pemegang saham terbesar perusahaan ini. Dia bisa memecatmu kapan saja.”
Barbie mengepalkan tangannya erat hingga kukunya menancap ke telapak tangannya. “David He…” gumamnya dengan suara bergetar menahan emosi.
“Mendengar nama Papaku, kau ketakutan?” sindir Eliza penuh kesombongan.
Barbie menatap Eliza dingin. “Menggunakan nama ayahmu untuk mengancamku… itu artinya kau hanya anak manja yang tak berguna.”
Wajah Eliza memerah marah. Ia mengangkat tangannya hendak menampar Barbie, namun Barbie dengan cepat menahan pergelangan tangannya. Mata Eliza melirik ke belakang, melihat Jimmy datang, lalu pura-pura terjatuh sambil menjatuhkan cangkir kosong.
“Aahh!” jeritnya dramatis.
“Eliza!” seru Jimmy panik, segera memapahnya. Barbie menatap mereka datar.
“Jimmy… dia menamparku dan mendorongku…” tangis Eliza sambil menggenggam lengan Jimmy erat.
“Suka sekali berpura-pura… ternyata ini selera Jimmy. Menjijikkan,” batin Barbie.
“Cepat minta maaf pada Eliza!” bentak Jimmy dingin.
Barbie menahan air matanya, pura-pura sedih. “Aku karyawan baru, mana mungkin berani mendorong Kakak Eliza… aku hanya ingin bekerja… tapi sepertinya aku memang tak layak di sini…” suaranya bergetar, matanya berkaca-kaca.
Jimmy menatapnya lama, suaranya melembut. “Barbie, benarkah kau mendorong Eliza?”
Barbie menatapnya dengan air mata berlinang. “Jimmy… kita sudah selesai… aku sudah mendoakanmu yang terbaik… tapi jika keberadaanku di sini hanya membuat Kakak Eliza cemburu… lebih baik aku berhenti saja.”
Saat itu, suara Tuan Wang terdengar. “Direktur baru tiba! Cepat sambut beliau!”
Semua menoleh. Damien masuk bersama Calvin dan Steven, auranya begitu menekan. Semua karyawan menatapnya terpukau.
“Kenapa dia lagi…” batin Barbie dengan napas tercekat.
Jimmy melangkah maju. “Saya Jimmy Liu, Manager desain. Senang bertemu Anda, Tuan Ximen.” Namun Damien hanya menatap tangannya dingin tanpa membalas salamnya.
Damien menatap seisi ruangan dengan tatapan tajam, lalu berhenti pada Barbie yang menunduk.
“Apa yang terjadi di sini? Siapa yang membuat karyawan kita menangis?” suaranya berat dan penuh wibawa hingga ruangan mendadak sunyi.
Jimmy menjawab gugup, “Maaf, Tuan. Hanya kesalahpahaman kecil…”
“Tuan Wang… saya ingin mengundurkan diri…” ucap Barbie pelan dengan air mata menetes.
“Kenapa?” tanya Tuan Wang terkejut.
Barbie menahan tangisnya. “Saya… tidak layak bekerja di sini… Kakak Eliza sudah memberi peringatan padaku… lebih baik saya pergi daripada kehilangan nyawa saya…”
Damien menatap Barbie lama, matanya menyipit tajam. Rahangnya mengeras sebelum ia berbicara dengan suara dingin dan menggetarkan hati siapa pun yang mendengarnya.
“Aku sebagai direktur utama… jelaskan. APA YANG SEBENARNYA TERJADI DI SINI?”
“Direktur, masalah kecil ini biarkan saya yang mengurusnya. Anda jangan khawatir,” kata Pengurus Wang dengan suara hati-hati.
Namun Damien hanya menatapnya dingin “Aku ingin tahu…” suaranya pelan namun penuh tekanan, “…apakah perusahaan ini sedang menyembunyikan sesuatu… atau ada orang yang suka menggunakan kekuasaannya untuk menindas karyawan lain. Jadi aku harus ikut campur.”
Nada suaranya yang tegas dan dingin membuat Eliza menunduk gemetar. Wajahnya mulai pucat. Sementara Barbie menunduk sambil menahan senyum kecil di sudut bibirnya.
Beberapa saat kemudian, suasana tegang memenuhi ruangan kerja Damien. Pria itu duduk di sofa empuk dengan posisi santai namun berwibawa, memainkan cincin perak di jari telunjuknya. Tatapannya tajam dan menekan.
Di depannya berdiri Barbie, Jimmy, Pengurus Wang, dan Eliza yang menunduk ketakutan. Calvin dan Steven berdiri tegak di belakang Damien, menambah aura mengintimidasi dalam ruangan itu.
“Jelaskan… apa yang terjadi hari ini,” perintah Damien dengan suara berat.
Pengurus Wang menoleh cepat pada Jimmy. “Manager Liu, jelaskan pada Tuan Ximen!”
Jimmy menelan ludahnya, menahan gugup. “Tuan Ximen, ini hanya kesalahpahaman kecil antara Barbie dan Eliza. Saya akan segera menanganinya, Anda tidak perlu—”
“Barbie…” potong Damien pelan namun tajam, menatap Jimmy dengan menusuk. “…sepertinya Manager Liu dan gadis ini sudah saling kenal sejak lama.”
Barbie menatap Jimmy sekilas sebelum menunduk. Jimmy buru-buru menjawab, “Iya, Tuan… tapi kami tidak ada hubungan apa-apa.”
Damien menyipitkan matanya, tatapannya semakin menusuk. Namun sebelum ia bicara, Barbie angkat suara dengan nada lemah namun jelas.
“Tuan Ximen, tolong kabulkan permintaan saya… saya ingin berhenti saja sebelum Tuan David He datang menemui saya,” ucapnya pelan namun sengaja diucapkan agar terdengar oleh Eliza.
Wajah Eliza langsung menegang. Matanya melirik cemas pada Damien.
“Apa hubungannya dengan David He?” tanya Damien datar. Matanya lalu beralih pada Eliza. “Dan siapa… yang menggunakan namanya sebagai ancaman?”
Barbie menatap Damien pelan. “Dia…” ucapnya sambil menunjuk Eliza. “…Kakak Eliza adalah putri Tuan David He. Karena Kakak Eliza tidak suka pada saya… dia mengancam akan mengadu pada Tuan David He untuk memecat saya.”
Ruangan itu mendadak sunyi. Eliza menunduk semakin dalam dengan wajah pucat pasi, sementara Jimmy menatap Barbie dengan sorot mata rumit, dan Damien… menatap Eliza tajam dengan rahang mengeras, menahan amarah yang mulai membara di dadanya.
damien pokoknya hrs jagain barbie trs yaaa ..titip barbie sampai bab nya end heheheh
bqrbie emg ank nya david ya...tp ko knp gk mau ngurus yaaa....pasti gara2 emak nya si eliza niihhhh....