Aya seorang gadis lugu dari desa yang bertemu seorang pria kaya, mapan dan punya jabatan tinggi di kota. Yang membuat Aya bingung saat Anwar ingin menyatakan cinta padanya. Padahal dirinya yang hanya gadis desa berniat melanjutkan.sekolahnya di kota. Dengan banyak pertimbangan dan mengingat adat istiadat di desa dan dalam kehidupannya. Aya harus berpikir keras untuk bisa menerima Anwar yang terkesan playboy. Bagaimana ceritanya.... baca disini ya !!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Aya pun bergegas keluar dari kamar dan menuju dapur. Di dapur semua orang sedang sibuk memasak.
" Kak sudah bangun, mandi gih. Ajak suamimu sarapan. Akan banyak tamu nanti datang ingin bertemu denganmu," kata mamak Saat melihat Aya yang masih berpakaian baby doll
" Ya mak, " kata Aya yang akhirnya kembali masuk kamar. Karna tidak mungkin ia ikut berkutat di dapur. Karna ia sudah menjadi ratu dalam 2 hari ini.
" Huh....bingung aku, aku harus ngapain. Kenapa aku merasa tidak nyaman nya hari ini?" guman Aya sambil mondar mandir kekamar. Karna pikirannya seperti sedang kacau entah kenapa. Aya sendiri tidak tahu dengan apa yang ia rasakan saat ini.
**************
Dua hari kemudian setelah sesampainya di rumah Anwar. Aya merasakan sedikit aneh. Karna seperti ada sesuatu yang sedang mengikuti mereka. Apalagi Aya merasa hawa dingin saat memasuki rumah Anwar
" Kak...apa ini rumah kakak, apa kakak tinggal sendiri?" tanya Aya saat masuk kedalam rumah Anwar, ketika mereka tiba menjelang magrib.
" Ya ayo masuk, kamar kita ada disana. !!" tunjuk Anwar kearah tengah ruangan
" Aku....." kata Aya sedikit tergagap
" Jika Ade masih belum siap , tidur dalam satu kamar. Ada kamar tamu di depannya. Tapi kita sudah menikah, kenapa takut. Kak Anwar tidak akan memaksa ade kok ," kata Anwar sembari meletakkan tas bawaan mereka. Sambil menggaruk garuk tanganya
" Kak Anwar kenapa?" kata Aya heran
" Ngak tahu, tadi waktu di jalan badan kak Anwar terasa gatal. Padahal kak Anwar sudah mandi sebelum kita berangkat ," kata Anwar menyingsingkan lengan bajunya. Dan Aya yang melihat ruam merah di tangan Anwar langsung mendekati Anwar.
" Astaga....kenapa tangan kakak bisa sampai merah begitu kak, sudah kak Anwar mandi duluan. Biar Aya yang tutup pintu rumah dan membawa semua barang kita kekamar," kata Aya bergegas untuk menutup pintu.
Namun belum lagi ia menutup pintu tiba tiba ....
Prank ...
Terdengar suara keras dari teras rumah Anwar . Seperti ada sesuatu yang jatuh. Dan itu membuat Aya kaget, lalu Aya pun mengintipnya keluar pintu.
" Siapa ?" kata Aya keluar dan melihat ke halaman teras rumah . Namun tidak ada sesuatu benda apapun yang jatuh.
" Hi....aku masuk saja," kata Aya cepat berbalik dan menutup pintu. Lalu mengunci pintu, dan melangkah masuk kedalam rumah besar milik Anwar.
" Biar aku bawa masuk ini," kata Aya sembari menenteng tas masuk kamar Yang tadi di tunjuk oleh Anwar.
Sedangkan Anwar membuka bajunya di kamar mandi kaget. Ia pun kaget, saat melihat semua badannya menghitam karna tanda merah
" Astagfirullah al adzim, kenapa ini?" kata Anwar melihat badannya ada banyak bentol bentol merah yang menyebabkan ia merasa gatal di seluruh tubuhnya.
" Kenapa bisa begini, aku tidak alergi makanan dan makan yang aneh aneh," kata Anwar bingung. Karna sedari perjalanan pulang tadi. Anwar merasakan sesuatu yang ganjil pada dirinya.
" Biar aku periksa ke dokter saja besok," kata Anwar yang mencoba membersihkan dirinya pelan pelan.
Sedangkan Aya memeriksa setiap sudut kamar besar milik Anwar. Yang terlihat sangat rapi dan elegan.
" Kamarnya sangat bagus dan besar, begitu juga dengan rumahnya. Dia kerja apa?" guman Aya yang belum tahu apa pekerjaan Anwar. Apalagi tahu banyak tentang siapa suaminya itu sebenarnya.
Lalu Aya pun duduk di sisi tempat tidur. Sambil melihat beberapa foto Anwar di atas meja kecil yang terpajang rapi dengan figura cantik.
" Apa ini keluarganya, atau pacarnya?" guman Aya tanpa menyentuh barang barang Anwar. Mengamati satu persatu foto dalam figura. .
Clek ....
" De....mandi dulu, baru kita makan. Apa makanan yang dibawakan ibu tadi sudah di buka," kata Anwar yang keluar dari kamar mandi
" Eh belum kak, biar Aya yang buka. Di mana dapurnya," kata Aya kaget , lalu berdiri menghampiri kotak dus tempat makanan yang mereka bawa tadi siang dari kampung Aya
" Dapurnya belok kanan setelah ade keluar dari kamar. Taruh saja dulu di atas meja makan ," kata Anwar.
" Ya kak, biar Aya taruh dulu makanannya," kata Aya mengangkat kotak dan bergegas keluar kamar. Tanpa menoleh pada Anwar. Sebab Aya masih malu melihat pria itu hanya memakai handuk sepinggang
Anwar yang melihat itu pun hanya menarik nafas dalam. Lalu menuju lemari pakaiannya.
" Astaga...kok makin terasa sih, ada apa sebenarnya," kata Anwar yang cepat cepat berpakaian lalu sholat. Dan saat sholat, gatalnya mulai terasa berkurang.
Sedangkan di dapur Aya menatap sekeliling dapur yang terlihat masih bersih . Lalu meletakkan dus makanan di atas meja.
" Aku mandi dulu dan sholat baru memanaskan makanannya," kata Aya yang lalu kembali menuju kamar. Namun belum lagi Aya masuk ke kamar Anwar
Crett.......
Terdengar pintu kamar di sebelah seperti dibuka seseorang . Sehingga Aya menoleh dan berhenti melangkah
" Kak Anwar ..." kata Aya menoleh ke arah kamar yang persis berhadapan dengan kamar Anwar.
" Siapa disitu ?" kata Aya lagi. Melihat ke pintu kamar yang terbuka sedikit dan ketika Aya ingin menghampirinya.
" De ada apa?" kata Anwar yang keluar dari kamarnya.
" Itu kak, apa ada orang di kamar itu. Tadi seperti ada orang membuka pintunya" tunjuk Aya membuat Anwar menatap kearah kamar yang tunjuk Aya.
" Kak Anwar tinggal sendiri di sini, dan tidak ada orang dikamar itu," kata Anwar melangkah kekamar kosong. Yang biasa untuk tamu dan teman temannya menginap
" Lalu..... Itu " kata Aya
" Klek... mungkin karna tidak di kunci. Sehingga kadang pintunya terbuka sendiri ," kata Anwar yang mendorong pintu kamar. Lalu menghidupkan lampu, agar kamar kosong itu terlihat terang." Ade mandi saja dulu. Biar kak Anwar cek semua kamar," kata Anwar yang juga merasa aneh Karna tidak biasanya pintu kamar dirumahnya terbuka sendiri tanpa di dorong.
" Baik kak " kata Aya yang lalu melangkah masuk ke kamar Anwar. Sedangkan Anwar menghidupi semua lampu rumah. Sehingga semuanya terang benderang dan...
" Siapa itu..!! " kata Anwar yang kaget seperti melihat bayangan orang menyelinap kedapur. Dan Anwar pun cepat cepat mencari sosok bayangan tadi. Namun nihil tidak ada siapa pun di dapur
" Astagfirullah , apa tadi aku salah lihat," geleng Anwar menatap sekeliling dapur rumahnya.
*************
Disisi lain seorang pria tersenyum manis sambil menusuk nusuk boneka kain di kamarnya. Yang terlihat mulai menghitam ketika di tusuk jarum. Lalu setelah itu ia menyimpannya kembali ke bawah laci meja
" Dia akan mati dengan perlahan," kata pria itu membaringkan tubuhnya.
" Hmm....apa kau belum tidur ?" tanya seseorang yang membuat pria itu terkejut
Bukannya menjawab, wajah pria itu terlihat tidak senang. " Kenapa masuk kamar tidak mengetuk pintu dulu," kata pria itu menatap temannya.
" Aku hanya ingin mengembalikan bukumu. Ingat kita mau ujian ," kata temannya. Meletakkan buku di atas tempat tidur dan berlalu pergi begitu saja.
" Sial....untung dia tidak melihat nya tadi," batin pria itu, yang takut temannya curiga dengan apa yang dilakukannya.
************
Paginya saat Anwar bangun. Ia cukup kaget karna kulitnya makin menghitam. Padahal ia sama sekali tidak menggaruk bentol bentol itu tadi malam.
" Kak ....astaga...kenapa tambah parah," kata Aya juga kaget saat keluar dari kamar mandi.
" Tidak apa apa de, nanti kak Anwar bisa ke dokter jam istirahat kerja," kata Anwar sembari menatap Aya yang terlihat imut pagi ini.
" Ya sudah Aya berangkat sekolahnya naik angkot saja. Biar kak Anwar tidak repot mengantar Aya" kata Aya.
" Kenapa, apa ade malu? "Tanya Anwar
" Bukan....begitu kak, karna Aya belum siap cerita pada teman teman. Lagi pula Aya ingin fokus belajar," kata Aya tergagap
" Baiklah, kak Anwar mandi dulu. Ambil uang di laci itu untuk bekal ade Nanti pulangnya kak Anwar jemput," kata Anwar beranjak menuju kamar mandi
" Ya kak ,," Dan ketika Aya melihat punggung Anwar . " Aaaa ..." Aya pun kaget melihat banyak darah dari setiap pecahan bisul yang melekat di tubuh Anwar.
" Ya ampun ...kak Anwar kenapa sih?" kata Aya khawatir.
" Sudah ....ngak pa pa nanti kak Anwar periksa ke dokter. Ade siap siap saja untuk sekolah," kata Anwar yang cepat cepat masuk kamar mandi. Membuat Aya merasa kasihan melihat suaminya itu.
Serem efeknya
Moga dapat pertolongan
Jahat amat otak Tiwi
Amit amit
Aku masih penasaran siapa lelaki yang sangat mencurigakan ,sepertinya dia yang memgirim guna guna ke Aya sama Anwar
Aku siap mbantu Mak ,ikut gregetan ini tanganku Mak
Kuatkan imanmu cah ayu