Silla gadis muda yang terpaksa harus menikah muda di harus kan menjalani berbagai macam cobaan hidup yang begitu berat demi mendapatkan cinta,,akankah Silla bisa bertahan atau menyerah dengan keadaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anma Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyesal
Hendri sebenarnya merasa penasaran kenapa Silla bersama Andika.Mau bertanya langsung dia tidak enak dengan Andika.
"Kok kalian bisa jalan bareng sih???wah jangan-jangan ada sesuatu tu ni,,,,,!!". Fendy bertanya dengan nada menggoda sambil menaik turunkan matanya.
"Emmm sebenarnya,,,,". Silla mau menjelaskan tapi dipotong oleh Andika.
"Biar aku yang jelasin,,, sebenarnya aku dan Silla sudah jadian ,,,emm,,,kira kira sudah satu bulan". Andika mulai menjelaskan.
Jeduuuaarrrrr
Jawaban Andika bagaikan sambaran petir buat Hendri.Dia sangat terkejut begitu pula dengan Fendy.Pasalnya mereka tidak pernah mendengar kabar kedekatan Silla dan Andika sedangkan kini mereka sudah jadian.
Menyesal,,,,tentu Hendri merasa sangat menyesal.Dia terlalu takut untuk mengungkapkan perasaannya.Terlalu lama Silla menunggu.Tapi tidak pernah ada kepastian.
Kini Silla sudah jadi milik orang lain dan tak bisa dia gapai.Jarak mereka kini semakin jauh.Saking terkejutnya Hendri sampai tidak bisa berkata.Hanya ditatapnya wajah Silla.Wajah cantik yang membuatnya jatuh cinta.
"Wah,,,, beneran ni,,,, selamat ya buat kalian". Fendy mencoba mencairkan suasana.Dia tahu Hendri pasti sangat terkejut.Dia satu satunya orang yang tahu bagaimana perasaan Hendri kepada Silla,dia juga tahu alasan Hendri tak kunjung mengungkapkan perasaannya.
Berkali-kali Fendy selalu menasihati Hendri agar cepat cepat mengungkapkan perasaannya kepada Silla.
"Selamat ya,,,, Silla.Selamat ya brow,,,aku harap kamu bisa menjaga Silla cintailah dia dengan setulus hati jangan pernah sakit dia". Ucap Hendri dengan tulus.
"Terimakasih ". balas Silla dan Andika bersamaan.
"Ngomong ngomong kapan dekatnya,,,kok tau tau sudah jadian aja,,,?". Fendy mulai kepo.
"Kamu ingat nggak pas aku nonton trus kenalan sama mas Dika,,,nah semenjak itu kita mulai dekat". Silla yang menjawab.
"Kalau kalian dekat harusnya pas tanding kamu nonton dong La,, tapi kok kamu nggak pernah nonton sih??"
"Nonton kok,,, Silla selalu nonton.Malah kadang bareng aku". Ganti Andika yang menjawab.
Terdengar bunyi suara handphone Andika.Melihat panggilan dari mamanya Andika langsung mengangkatnya.
"Maaf sebentar aku angkat telepon dulu ya". Andika meminta ijin angkat telepon.
"Hallo,, assalamualaikum ma".
Entah apa jawaban dari mamanya Andika, Andika malah memberikan handphonenya kepada Silla.
"Mama mau ngomong".
"Hallo,, assalamualaikum ma,,ada apa ma??".
Mendengar panggilan Silla kepada mamanya Andika membuat hati Hendri semakin sakit.Sudah sedekat apa Silla dengan keluarga Andika sehingga Silla ikut memanggil mama.Menyesal pun sudah tidak berguna.
Setelah panggilan teleponnya berakhir Silla memberikan handphonenya kembali kepada Andika.
"Ada apa?". tanya Andika kepada Silla.
"Mama nyuruh mampir dulu kerumah sebelum pulang,, katanya mama ada sesuatu yang mau dikasih ke aku".
"Ya sudah habis dari fotocopy mampir dulu kerumah ".
"Tapi tadi katanya mau ke toko buku juga ".
"Nggak usah besok pulang sekolah aja,,, takut kemalaman,kamu dan mama kalau sudah ketemu suka lupa waktu". jawab Andika sambil tersenyum.
"Sorry bro,,,kita duluan ya,,, tagihannya ikut aku ja,,itung itung PJ". Andika berpamitan kepada Hendri dan Fendy.
"Makasih bro,,,yang sering sering saja". jawab Fendy bercanda.
"Makasih bro,,, hati hati dijalan ya". Hendri ikut bersuara.
"Duluan ya,,, kalian juga hati hati dijalan ingat jangan ngebut ".pesan Silla kepada Fendy karena dia yang paling suka ngebut.
Melihat Silla pergi Sheren merasa bimbang.Dia sebenarnya ingin tetap mengikuti Silla tapi dia juga ingin berkenalan dengan Hendri.Akhirnya Sheren memutuskan ingin berkenalan dengan Hendri.Mengikuti Silla masih bisa lain hari tapi bisa dekat dengan Hendri belum tentu ada lain waktu.
"Gimana,,,nyesel kan??". Pertanyaan pertama yang dilontarkan Fendy saat melihat Silla dan Andika keluar cafe.
"Iya sih,,, rasanya sakit banget". jawab Hendri sambil memegang dadanya dia agak mendrama membuat Fendy terkekeh.
"Tapi aku lihat Silla bahagia banget,,, terlebih perlakuan Andika aku lihat sangat tulus".
"Iya juga sih,,aku rasa juga seperti itu.Bahkan dengan mamanya pun sudah sedekat itu.Semoga saja Silla selalu bahagia."
"Aamiin ".
"Ya udah yuk cabut,,". Andika mengajak Fendy pulang,dia butuh menenangkan diri setelah mengetahui tak ada harapan untuk bisa mendapatkan Silla.
"Yuk gasss".
Hendri dan Fendy beranjak dari tempat duduknya.Melihat Hendri dan Fendy yang hendak pergi Sheren ingin mengikutinya tapi saat hampir dekat tiba tiba ada yang memanggilnya.
"Mbak,, mbak maaf,,, mbaknya lupa belum bayar!!". pelayan cafe memanggil Sheren fan bilang kalau dia belum bayar dengan suara kencang.
Sontak saja membuat Sheren merasa malu, akhirnya dia menuju kasir dan membayar tagihan makannya.
"Maaf mas saya nggak lupa,,tapi saya mau nyamperin teman saya dulu". Sheren menjelaskan karena dia merasa malu, banyak padang mata yang melihat ke arahnya.
"Halah,,,lagu lama itu,alasan bila ketahuan coba kalau tidak ketahuan pasti sudah kabur".Cibir pengunjung cafe yang mendengar pelayan tadi memanggil Sheren.
Perkataan pengunjung tidak membuat Sheren malu dan bergegas meninggalkan cafe.Saat melihat ke arah Hendri dan Fendy dia sudah tidak menemukan kedua.
Kini Sheren kehilangan keduanya.Dia merasa sebal sambil berjalan menuju tempat parkir dia tak henti hentinya mengomel, akhirnya dia memilih untuk pulang saja.
Sheren menyalakan Silla akan kejadian ini.Padahal salahnya sendiri yang lupa membayar setelah makan.Fendy dan Hendri bisa langsung pulang karena makanannya sudah dibayar Andika.Sheren semakin membenci Silla.Dia tidak bisa berkenalan dengan Hendri.
Di sekolah Silla banyak teman,bisa ikut seleksi OSIS dan dekat dengan Arif,, cowok yang Sheren suka dari dulu.Di luar sekolah Silla dekat dengan Andika, Fendy dan Hendri cowok yang sangat Sheren idolakan.Kenapa semua yang Sheren inginkan ada pada Silla.
Rupanya Silla dibelikan jaket oleh mamanya Andika.Mama Vina tahu besok Silla akan mengikuti persami makanya kemarin pas dia pergi keluar kota dan melihat ada jaket yang menurutnya sangat cantik, akhirnya dia beli untuk Silla.
Silla mampir tidak lama karena dia harus mempersiapkan segala keperluan persami.Memang tidak lama cuma dua hari satu malam tapi Silla tidak mau ada yang ketinggalan makanya dia akan mempersiapkan semua dari sekarang.
Sejenak Silla akan terbebas dari Sheren.Hanya kelas sepuluh yang mengikuti persami.Untuk kelas sebelas hanya sebagian saja yang ikut jadi pembina pramuka.Mungkin hanya sekitar dua puluh orang saja karena banyak yang tidak berminat.
Kebanyakan dari mereka memilih kegiatan sendiri diluar sekolah.Termasuk Arif dan Sheren.Tapi lain ceritanya kalau Arif ikut eskul pramuka, walaupun tidak suka sheren pasti akan ikut eskul pramuka supaya bisa semakin dekat dengan Arif.
Contohnya sepakbola.Sheren sering nonton pertandingan sepakbola karena Arif juga selalu nonton.Awalnya dia tidak suka sepakbola sekarang jadi suka bahkan sudah ngefans sama pemainnya karena mengikuti kegemaran Arif.