Fauzia seorang gadis desa yang pergi ke kota untuk mencari pekerjaan bersama sahabatnya Tantri, namun berjalannya hari dia harus di hadapkan dengan seorang pria keturunan konglomerat yang merupakan sahabat dari bos tempatnya bekerja yang bernama Adrian Riyan Pramuka. Dia di rumor kan menjadi selingkuhan dari Adrian namun berita itu malah membuat dirinya semakin dekat bahkan keluarga dari Adrian menerimanya dengan baik membuat Adrian harus rela menerima keputusan keluarganya untuk menjadikan Fauzia sebagai calon tunangannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengetahui alasan sang papa.
Sorenya Zia membantu sang ibu di dapur masak untuk makan malam. Adrian dia berkumpul di depan bersama Kevin Dika dan sang adik ipar Ali mereka bermain game sekalian menghibur Kevin yang sedang sedih.
Tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depan rumah dan keluarlah seorang wanita dengan penampilan mewah membuat mereka melihat ke arah wanita yang masuk rumah dengan terburu-buru. Adrian melirik Ali minta penjelasan.
"Itu teh Rika dengan keluarganya" beritahu Ali.
Namun tiba-tiba mereka mendengar bentakan di dalam rumah membuat Adrian langsung beranjak dan masuk rumah di ikuti semua orang.
"Teteh kecewa sama kamu. Apa ini yang kamu dapat dengan kerja di kota? " ucap wanita yang tadi masuk.
Adrian melihat Zia memegang pipinya dan di rangkul sang ibu.
"Rika, kamu gak bisa seenaknya menyalahkan adik kamu" bentak sang bapak.
"Ibu sama bapak masih membela Zia yang jelas-jelas sudah membuat coreng keluarga ini" balas Rika.
"Paling pria yang bersama Zia pria gak baik-baik. Harusnya kamu kaya Amanda bisa dapetin pria yang keluarganya berduit" lanjut Rika membuat Kevin dan Dika melirik Adrian.
"Ngapain kalian lihatin gue? " tanya Adrian.
"Setau gue, gue sama lo lebih kaya lo" jawab Dika.
Kevin cuman tersenyum. Adrian langsung maju membuat Rika menatap Adrian.
"Siapa yang kamu bilang laki-laki gak baik? " tanya Adrian dengan tatapan dingin.
"Kamu siapa? " tanya balik Adrian.
Adrian melirik suami Rika karena dia tau jika suami Rika karyawan di kantornya.
"Ngapain kamu lirik suami saya? " tanya Rika.
"Saya pria yang bersama Zia kemarin malam" beritahu Adrian membuat Rika terkejut.
Suami Rika langsung menarik sang istri karena dia takut jika Adrian ya g merupakan bosnya akan memecatnya.
"Apaan sih pa? " tanya Rika mencoba melepaskan tangannya yang di tarik sang suami.
Dika akhirnya membuka mulut karena kesal melihat drama di depannya.
"Mbak Rika yang terhormat, mbak Rika harus tau jika pria yang ada di depan mbak ini bukan orang sembarangan" beritahu Dika.
"Maksud kamu? " tanya Rika.
"Sayang, dia itu bos aku" beritahu sang suami membuat Rika kaget.
"Dia itu Adrian Pramuja CEO grup Pramuja" lanjutnya membuat Rika, sang ibu, sang bapak dan Ali terkejut.
"Jadi dia bos tempat kamu kerja pa? " tanya Rika kaget.
Sang ibu melirik Zia dan Zia hanya mengangguk membenarkan jika Adrian bukan orang biasa. Adrian menarik tangan Zia lalu pergi dari dapur namun saat melewati Ali dia berkata "ambilkan es batu", Ali pun mengangguk dan Adria membawa Zia masuk kamar. Tak lama Ali masuk dan memberikan es batu. Adrian duduk di samping Zia lalu menempelkan es batu di pipinya yang di tampar Rika tadi.
" Biar aku saja"pinta Zia namun Adrian tidak menghiraukannya.
"kakak mu memang selalu begitu? " tanya Adrian dan Zia tidak menjawab.
Setelah merasa cukup Adrian langsung menyimpan es batu ke dalam wadahnya kembali. Zia berdiri lalu melangkah membuka lemari dan mengambil kertas perjanjian itu dan menyerahkannya pada Adrian.
"Aku sudah tanda tangan" ucap Zia.
"Udah gak berlaku" balas Adrian membuat Zia kaget dan meliriknya.
"Sekarang kita bukan lagi calon tunangan tapi udah jadi suami istri jadi gak perlu perjanjian lagi" penjelasan Adrian.
"Emang bapak berniat buat melanjutkan pernikahan ini? " tanya Zia yang penasaran.
"Pernikahan itu gak bisa di permainan karena bagi aku pernikahan itu suci. Jadi aku akan mencoba menjalani ini semua hanya saja aku butuh waktu untuk mengumumkan ini semua ke semua orang karena gak jika mendadak yang ada orang-orang akan berpikir buruk sama kita"jawab Adrian membuat Zia kagum karena dia tidak pernah berpikir jika Adrian mempunyai pikiran seperti itu.
"Saat kembali nanti aku akan bicara sama papa jika aku setuju di jodohkan dengan kamu dan aku gak akan memberitahu keluarga ku tentang pernikahan ini" lanjutnya.
Zia pun terdiam karena Zia merasa kagum dengan pikiran Adrian.
"Ngapain kamu lihatin aku seperti itu? " tanya Adrian membuat Zia salah tingkah dan Adrian tersenyum karena melihat Zia salah tingkah.
Namun tiba-tiba pintu di ketuk dan saat di buka ternyata ibu.
"Ayo kita makan! " ajak sang ibu.
Zia pun mengangguk lalu mengajak Adrian keluar untuk makan. Saat keluar ternyata Rika dan keluarganya masih ada dan mereka ikut makan bersama. Zia langsung melayani Adrian membuat Adrian kaget begitu pun Kevin yang hanya bisa masang wajah sedih karena sahabatnya di perlakuan romantis oleh Zia.
"Bang Kevin jangan sedih" ucap Ali dan Kevin melirik Ali.
"Mau aku ambilkan juga bang? " tanya Ali membuat Kevin merinding dan semua orang tertawa melihat tingkah Ali dan Kevin.
Selesai makan Zia membantu ibu membereskan bekas makan sedangkan Adrian dia di ajak sang bapak untuk bicara. Adrian dan bapaknya Zia duduk di depan teras sambil menikmati kopi.
"Bapak boleh tanya sesuatu sama kamu? " tanya sang bapak pada Adrian.
"Tanyakan Saja pak" balas Adrian.
"Nama papa kamu Sakti? " tanya sang bapak.
"Iya Pak, dan mama ku Mariam" jawab Adrian.
Bapaknya Zia mengeluarkan sebuah foto dan menunjukannya pada Adrian.
Adrian melihatnya dan dia kaget saat melihat sang papa sedang memakai seragam dan di sampingnya bapaknya Zia.
"Dia teman bapak saat sekolah dulu, namun dia selesai sekolah langsung pergi ke luar negri untuk bekerja, namun entah apa yang terjadi di sana karena saat dia kembali dia menjadi seorang pengusaha yang sukses sampai sekarang " ucap bapaknya Zia.
"Papa bilang dia sekolah sambil kerja lalu dia mencoba berbisnis hingga akhirnya sukses seperti sekarang" balas Adrian.
Bapaknya Zia dia hanya tersenyum lalu berkata "tidak seperti bapak yang hanya jadi buruh".
" Bapak kapan terakhir ketemu sama papa? "tanya Adrian.
" Dua bulan lalu dia datang kesini dengan tujuan ingin menjodohkan kamu dengan Zia"jawab bapaknya Zia membuat Adrian terkejut.
Adrian pun meminta bapaknya Zia untuk tidak memberitahu papanya tentang kejadian pernikahan mereka karena dia ingin ngerjain sang papa.
Adrian masuk ke kamar dan ternyata Zia sudah tidur dan Adrian jongkok di hadapan Zia.
"Apa ini sudah takdir kita seperti ini, apa kamu jodoh ku" gumam Adrian sambil tersenyum.
"Aku malu dengan ucapan ku dulu saat Dika pacaran dengan Manda karena aku pernah berkata tidak akan pernah menikah dengan gadis kampung seperti kalian" lanjutnya mengingat ucapannya saat menghina Amanda dulu.
Adrian pun naik ke tempat tidur dan dia berjanji akan belajar menerima Zia dan mencintai Zia karena dia yakin jika pernikahan ini tidak akan pernah bisa berakhir apa lagi sang papa tau jika Zia sudah menjadi menantunya.