Peradaban modern dengan peradaban kuno seperti berdampingan satu sama lain. April memakai kalung berbentuk kubus yang sudah dipakainya sejak masih bayi. April sering terjebak di dalam roh lubang hitam kubus yang tak dikenal asal-usulnya. Gejolak-gejolak yang dialami April saat umurnya masih sangat muda, membuatnya kehilangan arah. Jalan apa yang akan April ambil saat dirinya diambang dilema panjang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Keypi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab XXXI : Ilusi
“Senior, jangan bergerak.”
“Kalo bergerak terus, gimana aku nyembuhin luka, Senior!”
A Chengyou berusaha menghindar.
“Ng”
April mengolesi salep ke dada A Chengyou yang terluka. A Chengyou tersipu malu.
'Sial, jantung saya berdetak kencang. Ini pertama kalinya.'
April hanya fokus mengolesi salep dan tidak memikirkan apapun. Hanya A Chengyou saja yang merasa gugup. Ling memperhatikan gerak-gerik A Chengyou yang cukup aneh setiap dekat dengan April.
'Sepertinya, Acheng menyukai April, sikapnya sama seperti saya dekat dengan April.'
Ling tersenyum sendiri melihat interaksi A Chengyou dengan April. Ling melihat San sedang melamun. Ling mendekati San.
“Melamun saja.”
San menoleh.
“Bukan urusan lu.”
Ling menghela nafas dan mengajak San berbicara.
“Kau, San anak kelas seni bela diri, kan?”
“...”
“Saya merasakan aura ingin balas dendam pada diri kau.”
San menatap sinis pada Ling. Ling tersenyum.
“Sepertinya, kau orang yang mudah ditebak, ya.”
“Ekh.”
“Sakit Senior? Aku pelan-pelan ya.”
April mengolesi bagian perut abs nya A Chengyou yang terluka. A Chengyou menutup mata dan menahan rasa sakitnya.
'Lukanya sangat parah sekali. Senior, kenapa kamu harus memaksakan dirimu sendiri?'
April menatap ke A Chengyou sejenak. A Chengyou membuka matanya dan memandang April yang sedang mengolesi salep pada perut abs nya.
'Wajahnya terlihat sedih.'
A Chengyou mendekati ke wajah April.
'Rasanya.. ingin saya cium.'
Tangan A Chengyou bergerak sendiri dan mengelus pipi April. April terkejut.
“Senior?”
A Chengyou terkejut. Tubuhnya bergerak sendiri.
“Oh, itu, ada kotoran jadi saya membersihkannya, maaf.”
“Ah, tidak apa-apa Senior, terimakasih banyak.”
“Oh ya, ini udah aku olesi dan aku akan perban, biar obat salepbya meresap. Tunggu sebentar ya, Senior, jangan bergerak apalagi jangan kemana-mana!”
“Ya..”
April pergi dan mengambil perban di dalam mobil. A Chengyou menghela nafasnya.
'Apa yang ingin kamu lakukan, Axen!! Gila ya. Untungnya tidak menciumnya, tapi malah mengelus pipinya. Memalukan!'
A Chengyou merasa malu karena pikiran dan hampir ilang kendalinya sendiri. April kembali membawa perban. April memasangkan perban pada tubuh A Chengyou yang sudah diolesi salep.
“Nah, sudah selesai!”
“Senior, untuk sementara Senior jangan bergerak banyak apalagi menggunakan kekuatan yang bisa membuat luka lagi. Kalo Senior masih bandel, April marah nih.”
“Ah, ya, terimakasih banyak, April.”
April tersenyum lebar.
“Ini belum seberapa, Senior”
“Kenapa April?”
“Oh! Ga, ga, aku bilang, aku dengan senang hati.”
'Hampir saja.'
San dan Ling menghampiri A Chengyou.
“Acheng, gimana?”
“Udah lebih baik, Senior Ling.”
“Sekarang waktunya kembali ke Agen Angkasa. Misinya sudah selesai.”
“Benar.”
“Biar gua aja yang nyetir mobil, lu di belakang aja.”
“Iya Acheng, kondisi kau benar-benar tidak baik, jadi biar San saja yang menyetir.”
“Yaudah, kalo seperti itu.”
“April”
“Ya, Senior Ling?”
“Kamu duduk di sebelah A Chengyou ya dan temenin dia.”
“Oh ya, tapi yang nyetir siapa Senior Ling?”
“S-”
“Gua”
April melihat ke arah San.
“Oh, Senior San. Oke kalau begitu.”
Mereka berempat masuk ke dalam mobil dan kembali ke Agen Angkasa. Dalam perjalanan, Ling merasa ada yang aneh dengan jalan pulangnya. Tidak seperti rute awal mereka datang.
'Aneh sekali.'
“San, berhenti dahulu.”
“Kenapa?”
San menginjak rem dan mobil berhenti.
“Ada apa, Senior Ling?”
April kebingungan.
“Sepertinya kita berada di tempat yang sama saat kita ingin keluar dari desa tak berpenghuni tadi.”
“Maksudnya, kita tidak bergerak sama sekali?”
“Iya. Sepertinya kita masuk ke dalam sebuah ilusi atau semacam labirin.”
April, San dan A Chengyou terkejut.
“Kita keluar dari mobil.”
Mereka berempat turun dari mobil. Ling memperhatikan E-Maps dan sekeliling.
'Di dalam E-Maps kita benar-benar stuck, tidak bergerak sama sekali.'
April melihat sekeliling. Tiba-tiba berkabut.
“Kabut?”
Ling mengerutkan dahi. Ling menggunakan benangnya untuk memancing di balik kabut.
“Semuanya, bentuk formasi melingkar, saling melindungi satu sama lain.”
Mereka membentuk formasi. Benang yang Ling lempar tiba-tiba menyerang ke arah Ling. Kabut itu semakin tebal dan menutupi formasi mereka. April melihat ada sosok yang mendekati April, begitu juga dengan mereka bertiga. April memegang pistolnya di tangan. Mereka berempat terkejut. Rupanya yang mendekati mereka berempat adalah diri mereka sendiri versi jahat. Formasi mereka berempat pecah dan terpisah. April melihat dirinya sendiri dengan mata warna merah menatap April.
A Chengyou benar-benar tidak menyangka akan menghadapi hal seperti ini. San langsung menyerang tiruan dirinya yang jahat. Terjadilah pertempuran yang sengit antara San asli dengan San jahat. Ling dengan tenang menghadapi dirinya yang jahat. April menodongkan pistol ke arah April jahat. April jahat itu tersenyum dan mendekati April.
“Tembaklah, kalau memang kamu ingin melukai dirimu sendiri.”
April menembak ke arah tangan April jahat. Tak disangka, tangan April asli ikut terluka.
'Apa!?'
“Hahahaha. Naif sekali memang diriku sendiri, tidak heran mudah ditipu apalagi dimanfaatkan. Hahahaha!”
April benar-benar merasa bingung. April jahat mendekati April dan menatapnya.
“Kamu pasti bingung bukan? Sudah aku katakan, kamu itu naif dan bodoh!”
April jahat tersenyum.
“Jika kamu mau aku mengambil alih tubuhmu, maka aku akan melakukan hal yang tidak bisa kamu lakukan selama ini.”
“Hati dan pikiranmu benar-benar kacau dan sangat labil. Dihantui rasa tak jelas, benar bukan?”
April berpikir sejenak.
“Putuskan, April.”
April benar-benar kebingungan dan tak tahu apa yang harus dilakukannya.
“A-a-aku...”
“KAI!”
A Chengyou menarik tangan April keluar dari sebuah ilusi.
“Senior!”
A Chengyou telah berhasil mematahkan ilusi yang bisa membuat diri sendiri dilema dan terperangkap selamanya di dalam ilusi tak terhingga ini. April menatap A Chengyou.
“Ah!”
“April.”
“Ukh!”
Luka A Chengyou masih merasakan sakit. Kaki April keseleo. A Chengyou menggendong April.
“Senior, ga usah, aku bisa sendiri, Senior masih sakit.”
A Chengyou mengabaikan ucapan April dan menggendong April di depan.
“Senior.”
A Chengyou menatap April.
“Percayalah.”
April mengerti dan percaya pada A Chengyou. A Chengyou membawa April menuju mobil mereka berada. Ling menyelamatkan San yang tak sadarkan diri. Ling juga membantu menyembuhkan luka pada San yang telah bertengkar hebat dengan ilusi dirinya sendiri.
'Senior... Sudah berapa kali Senior membantuku selalu... Aku merasa diriku beban bagi Senior...’
Berlinangan air mata di wajah April. A Chengyou menahan rasa sakit luka yang di perban.
'Ujung kabutnya belum terlihat.'
“Sepertinya ada pangeran yang ingin menyelamatkan diriku.”
A Chengyou menoleh dan April terkejut.
“Oh! Tampan sekali.”
“Ini pertama kalinya pangeran tampan yang melihat diriku sendiri dan menggendong diriku sendiri dengan romantis.”
A Chengyou terdiam dan memandang tajam ke arah April jahat.
“Awww!! Tatapannya sangat manis sekali.”
A Chengyou memejamkan matanya sejenak.
“Ya, kau sangat cantik.”
April terkejut.
“Saya ingin tahu, bagaimana bisa pangeran tampan ini bisa jatuh cinta padamu?”
April jahat mendekati A Chengyou secara perlahan-lahan.
“Aku juga ingin tahu bagaimana aku bisa bersamamu?”
A Chengyou tersenyum dan mencium bibir April yang asli. April yang jahat itu merasa marah dan menjadi blunder. A Chengyou yang menggendong April mundur dan keluar dari ilusi.
“AAAAAA! DASAR LAKI-LAKI TAK TAHU DIRI!”
April sangat terkejut, A Chengyou mencium bibirnya.
“Maafkan saya April. Ini satu-satunya cara untuk membuatnya blunder, jika tidak seperti ini, kita berdua tak akan pernah keluar dari ilusi ini.”
A Chengyou berusaha menjelaskan alasannya. April tersipu. A Chengyou orang pertama yang mencium April.
“Ng, ya.. gapapa Senior, terimakasih banyak.”
Keduanya pun keluar dari kabut itu dan melihat ada Ling dan San. A Chengyou berjalan mendekat.
“Senior Ling!”
Ling menoleh.
“Acheng! April!”
“April kenapa?”
“Oh, aku gapapa Senior Ling cuma keseleo tadi.”
“Ya ampun.”
“Oh ya Senior Ling, Senior San ada dimana?”
“Dia ada di dalam mobil, baru selesai saya sembuhkan, dirinya benar-benar melawan sehingga banyak yang memar.”
“Apa?! Tapi sekarang gimana Senior San?”
“Masih belum sadarkan diri. Lebih baik kita cepat-cepat kembali dan kita juga akan ke ruang medis.”
“Senior Ling, biar saya saja yang menyetir.”
“Tapi Acheng...”
“Jaga San saja, April akan duduk di depan dan saya akan membaca E-Maps nya.”
“Baiklah kalau begitu.”
Mereka bertiga masuk ke dalam mobil dan langsung pergi menuju Agen Angkasa. April masih terbayang-bayang A Chengyou mencium bibirnya. Tangan April memegang bibirnya.
'Dag Dig Dug'
Detakan jantung April sangat cepat.
'Perasaan macam apa ini? Senior hanya menolongku dan Senior adalah kakak seniorku dan keluargaku. Senior selalu melindungiku..'
April melamun dan berpikir panjang selama perjalanan kembali ke Agen Angkasa.
'Senior...'
TO BE CONTINUED...