Love You Kak Kenan

HAPPY READING

Pagi hari semua siswa sedang melakukan senam pagi, Caca dan ketiga temannyanya dengan gerakan asal dan malas gerak yang ditampilkan mereka."Gue masih ngantuk jirr, mana dingin banget lagi." ucap Amel sembari menguap.

"Iyah, gurunya gak peri kemuridtan banget." kesal Caca.

"Udah ikutin aja sih lagian ini bentar lagi kok senamnya." ucap Fitri, semangat 45 anak Indonesia emas sekk.

Selesai senam tibalah waktunya pembagian kelompok, dan kelompoknya dipilih menggunakan kertas yang di bagikan oleh guru guru pembina.

"Nah anak anak, kertas yang dibagikan oleh guru tersebut adalah angka kelompok kalian, dan kelompoknya terdiri dari 10 bagian dimana anggotanya berjumlah 15 orang. Baik saya akan memanggil angkanya dan jika angka tersebut adalah angka kalian silahkan maju kedepan dan segera bergabung dengan kelompoknya, kertas yang ada di tangan kalian tidak boleh di tukar ke temannya."

Setelah mendengarkan ucapan sang guru, Caca melihat kertasnya yang menunjukkan angka 4 disana, ia sangat berharap bisa satu kelompok dengan Kenan.

"Nanti kalau misalnya Caca gak satu kelompok sama kak Kenan, tapi dari antara kalian ada yang satu sama kak Ken kita tukaran yah." Pintah Caca kepada dua temannya sebab dia dan Abel satu kelompok

"Tapi guru bilang kan gak bisa" ucap Fitri

"Bisa kok itu, asal jangan ada yang ember aja." Ucap Caca dianggukki oleh mereka

Saat angka pertama di panggil, Amel pergi kedepan "Dada gesss, gak ada Ken yah Ca." Ucapnya sedikit pelan dan berjalan normal kedepan.

Saat angka kedua dipanggil, ternyata Ken maju kedepan "Fit siniin kertas kamu." ucap Caca, mengambil kertas Fitri, yang sama juga dengan Kenan.

Saat ingin maju ternyata kejadian itu di lihat oleh Jesika "PAKK CACA TUKAR KERTASNYA." teriakan Jesika mampu membuat seluruh pasang mata melihat ke arah mereka.

Sedangkan Caca menatap penuh permusuhan kepada Jesika yang tersenyum kemenangan. Guru pembina datang.

"Kertas siapa yang kamu minta?" tanya guru tersebut.

"Kertasnya Fitri pak." Lesuh Caca

"Kembalikan sekarang dan ambil sesuai dengan nomor yang kamu ambil."

Caca mengembalikan punya Fitri dengan perasaan kesal bercampur dengan rasa malu. "Nyebelin banget sih? dasar mulut ember." Kesalnya dalam hati

"Siapa yang nyebelin?" Tanya hantu Alexa tiba tiba datang

"Itu si kuntilanak sok cantik, banyak gaya lagi."

"Emang ada hantu lain selain aku disini?"

"Ada dia buktinya."

"Dia manusia bukan hantu." ucap hantu Alexa membuat Caca semakin kesal.

"Kamu juga sama diam deh."

Setalah mengatakan Caca dan juga Abel maju kedepan sebab sudah nama kelompok mereka yang di panggil.

Perlombaan di mulai dari kelompok satu Vs kelompok 3 dan pertadingan keduanya kelompok 2 Vs kelompok 4.

Saat barisan sudah rapih tepung di masukkan kedalam sebuah mangkuk dan semua peserta menaroh mangkoknya di atas kepala.

Caca mendapat barisan nomor tiga dari depan dan Abel berada di belakangnya.

"Sa kamu harus buat kelompok aku menang dan kelompok Jesika kalah, gak mau tau pokoknya harus kalah pas giliran dia." Ucap Caca kepada Alexa

"Okee ca, aku laksanakan." Ucap hantu Alexa.

Pertandingan dimulai dan hantu Alexa dengan sengaja menyenggol mangkok milik Kenan yang berada di depan Jesica hingga terjatuh, seluruh wajah Jesika di penuhi dengan tepung.

Caca tersenyum kemenangan, tetapi itu hanya beberapa detik saja, Kenan dengan cepat membantu Jesika membersihkan wajahnya

"ckk... Lebay banget sihh, gitu aja harus di bantu." Kesal Caca menghentakkan kakinya.

"Cemburu?" tanya Abel ikutan.

"Ya iya dong bell, hati aku sakittt."

Abel tertawa kecil "Lo juga lebay Ca."

"Lihat aja, Caca gak bakal ngomong satu tahun sama kak Ken, ehh jangan deh kelamaan satu jam aja. Lihat aja." monolog Caca, sedangkan Abel hanya menggeleng mendengar ucapan Caca

Usai perlombaan dan dimenangkan oleh kelompok Caca yang masuk semifinal.

Dengan langkah yang cepat Caca menghampiri Kenan yang sedang duduk bersama dengan Aksel dan Rendi.

Setalah sampai di sana Caca mengomel pada Kenan, padahal ucapan dia belum berlalu dari satu jam "Kak Ken sengaja kan? Kakak sok soan bantuin si Jamet itu, biar aku cemburu dan jauhin kak Ken kan, itu kan maksud kamu?"

Kenan menaikan sebelah alisnya "Maksud Lo?" Tanyanya binggung.

"Kakak gak usah pura pura gak tau dehh, bilang aja kakak suka sama si Jamet itu, tega banget loh sama Caca. Padahal Caca udah baik sama kakak." Caca berucap hingga buat nafasnya naik turun tak cuman itu saja wajah dia merah menahan emosi

Kenan berdiri dari duduknya dan memegang kedua bahu Caca "Tenang, gue gak suka sama dia." Ucap Kenan sembari melihat mata bulat milik Caca.

Caca membuang muka tak lupa Caca menghempaskan tangan Kenan yang berada di bahunya "Gak usah bilang gitu deh di depannya Caca, buktinya udah ada tuh kamu bantuin si Jamet bersihin muka dia, mana pake drama pegang pipih lagi."

"Ya, gue salah dan bantuin dia"

"Ishhh kakak menjawab mulu, kakak tau gak sih hati Caca tuh sakit."

"Dihh alay banget Lo Ca, gitu aja cemburu gimana kalau Ken kerja sama cewek? Lo juga bakal cemburu?" tanya Rendi.

"tau ahhh pokoknya Caca sebal sama kak Ken, jangan ajak Caca ngobrol selama satu Minggu, ehh gak satu hari ini titik. Bay!"

Caca pergi tanpa ada jawaban dari Kenan, Aksel dan juga Rendi sudah tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan Caca.

Kenan kembali duduk di tempatnya semula. "Btw Ken, Lo beneran gak suka sama Caca?" tanya Aksel dibalas acuhan bahu oleh Ken.

"Gak tau, awalnya sih gue risih tapi lama kelamaan jadi terbiasa sama tingkah dia." Ucapan Kenan membuat kedua temannya tertawa meledek Kenan

"Cieeee babang Ken udah menerima perempuan dihatinya" ucap Aksel

"Akhirnya Lo gak ngegayy lagi bro." ucap Rendi berlari menghindari tatapan maut milik Kenan

❄️❄️❄️

Sedangkan Caca, ia termenung di atas pohon yang sudah tumbang.

"Dorrr..."

Caca kaget akibat kedatangan hantu Alexa tiba tiba.

"Ih kamu ngangetin tau." Kesal Caca.

"Kamu kenapa sih? Masih sedih sama yang tadi?"

"Sedikit hehehe." nyenyir Caca

"Jangan sedih dong, masa cuman gara gara itu kamu kayak gini."

"Aku gak sedih cuman gara gara itu yah."

"Jadi karena apa lagi?"

"Kamu kepo banget jadi hantu." Kesal Caca.

"Kepo itu wajar, namanya juga hantu. Ceritain aja siapa tau aku bisa kasih solusi."

Caca menghela nafasnya berat "Caca lagi sedih, udah hampir 3 hari Caca gak berak, berak"

"Hahahaha, sedih kok perkara gak berak? Hahaha."

"Ya namanya juga manusia, udah ahh kamu gak asik gak bisa kasih solusi buat aku" ucap Caca pergi meninggalkan hantu Alexa yang masih tertawa.