THE KING

Setelah beberapa hari berduka, Mayleen pun kembali ke Jepang. Diantara yang lainnya Mayleen yang paling terpukul dengan kepergian Nyonya Samantha. Mayleen yang paling sering menemani Nyonya Samantha Berlibur. Karena itu Mayleen benar-benar merasa kehilangan.

Betapapun mereka menyanyangi Nyonya Samantha, mereka harus tetap menjalani hidup dengan baik. Karena inilah yang pasti di inginkan oleh Nyonya Samantha. Dalam beberapa minggu ini Evereet dan Celina hampir setiap hari pergi ke Makam Nyonya Samantha.

"Ayo, kita kembali." Ucap Celina

"Mama, pasti akan sedih jika melihatmu terus murung berkabung seperti ini." Ucap Celina lagi sambil menaruh kepalanya di bahu Evereet.

Evereet mengusap-ngusap foto Nyonya Samantha yang ada di batu nisan. "Kami akan selalu mencintaimu Ma." Ucap Evereet sendu lalu berdiri untuk beranjak pulang.

Evereet mendengarkan nasehat Celina. Dan mulai melepaskan. Mulai menjalani rutinitasnya seperti semula, kembali sibuk di Long Corp's.

Yuki dan Celina sibuk menjaga Freya dan Darren. Sementara Andrew kembali disibukan dengan sekolah dan jadwal-jadwal pelatihan dari Austin.

Andrew dan Freya sudah pandai berjalan bahkan terkadang berlari. Yuki dan Celina merasa seperti menjadi berolahraga setiap hari ketika menjaga Darren dan Freya.

Setiap kali jika Andrew kembali ke rumah terkadang Freya meyambutnya dengang langkah-langkah kecilnya, Namun Andrew memiliki kebiasaan tidak akan memeluk Freya jika baru datang dari luar dan belum berbersih diri. Andrew khawatir akan daya tahan tubuh Freya.

Mereka semua menjalani hari-hari tanpa Nyonya Samantha dengan baik. Bahkan Andrew memenangkan beberapa piala kemenangan lagi. Lemari kaca khusus Andrew sudah terlihat mulai penuh dengan medali dan piala-piala kemenangan.

Ini membuat Andrew semakin populer di kalangan para gadis. Namun seperti biasa Andrew selalu mengabaikan mereka. Hanya Clara Ji yang terus saja mengejar Andrew.

"Andrew tidak bisakah kita menjadi teman baik saja ?" tanya Clara Ji.

Andrew menghentikan langkahnya. "Kau ini kenapa seperti kuman, ada dimana-mana." Jawab Andrew.

"Gadis ini benar-benar pantang menyerah". Pikir Andrew sambil memijit-mijit keningnya.

"Aaah sudahlah, mulai sekarang kita menjadi teman baik yah." Ucap Clara sambil menggandeng lengan Andrew.

Andrew ingin melepaskan gandengan tangan Clara pada lengannya namun Clara segera menyela. "Ya, ya kau jangan marah. Aku sudah paham. Freya adalah jantung hatimu." Ucap Clara Ji.

"Apakah kau mau memperkenalkan ku kepadanya nanti ?" tanya Clara.

"Tidak." Jawab Andrew seraya melpaskan tangan Clara dari lengannya.

"Iiih kau ini." Ucap Clara sambil merasa kesal namun tetap mengejar langkah Andrew.

Di rumah utama, ketika makan malam, Hati Andrew terasa tertiban batu mendengar jika Darren dan Freya akan pergi ke Jepang bersama Celina dan Yuki. William Ye sudah akan menempuh pendidikan di Jepang. Karena itulah mereka akan pergi kesana bersama-sama.

"Sungguh disayangkan kau tidak bisa ikut bersama kami." Ucap Yuki kepada Andrew.

"Ya Nyonya sangat disayangkan." Ucap Andrew.

"Biarkan para wanita bersenang-senang disana, dan kita para pria bekerja keras disini untuk kebahagiaan mereka." Ucap Evereet tertawa.

"Kita jangan terlalu merindukan mereka". Ucap Evereet menghibur diri. Mana bisa dia tidur nyenyak jika candunya tidak ada di sampingnya.

Beberapa hari kemudian saatnya Freya dan Darren pergi ke jepang. Pagi ini cuaca terlihat mendung, semendung hati Andrew yang melihat kepergian Freya.

🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒

AUTHOR SERAHKAN RANGKING NOVEL INI DI TANGAN KALIAN YAH.

Ayoo vote -vote - vote yah

Arigato

Love you All