NovelToon NovelToon
Terpikat Pesona Duda Anak 1

Terpikat Pesona Duda Anak 1

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / CEO / Anak Genius
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.6
Nama Author: lala_syalala

Karena dikhianati oleh sang kekasih membuat Inez hancur sehancur-hancurnya dan dia memilih menenangkan diri di taman kota, tak sengaja juga dia menyelamatkan seorang bocah kecil tampan saat di ganggu oleh anak-anak jalanan namun tiba-tiba bocah itu memanggilnya dengan sebutan mama.

"Mamaaaa!" ucap bocah kecil itu.

Disisi lain seorang bocah kecil tersesat di taman kota dan di bantu oleh seorang wanita cantik pun membuat dia memanggilnya mama, itu karena dia sangat merindukan sosok seorang ibu yang tidak pernah dia rasakan sejak lahir dan saat melihat wanita itu bocah itu langsung menginginkan wanita itu menjadi mamanya.

Bagaimanakah kelanjutan ceritanya?

Yukkk kepoinnnn ceritanya!!

🥕🥕🥕

Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15_Sakit

Setelah Bara berkata seperti itu, Inez pun hanya terdiam dan tidak merespon sama sekali namun akhirnya dia tersadar dan segera berkata.

"Saya tuan?" tanya Inez sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Iya kamu, siapa lagi." ucap Bara.

Dimas pun melihat ke arah Inez dan meminta jawaban dari Inez bagaimana dia harus bertindak.

"Kamu duluan aja ya dim," sahut Inez.

"Beneran Nez?"

"Iya, kamu tenang aja. Aku gak papa kok," ucap Inez.

Setelah mendengarkan hal itu Dimas pun keluar dari ruangan dan menuju ke kantor terlebih dahulu dan meninggalkan Inez sendirian yang masih berada di dalam ruangan Bara.

Saat dimas sudah pergi, Bara pun memasang mode kunci otomatis dengan remot di tangannya, sehingga sekarang ruangannya terkunci.

"Inez, apa kamu menghindar dari saya?" tanya Bara dengan tegas.

"Ti...tidak tuan." Inez membalasnya dengan terbata-bata karena gugup.

"Bagaimana tuan Bara bisa tahu kalau aku menghindarinya, emang terlihat jelas ya?" sahut Inez dalam hatinya.

"Kalau tidak kenapa dari tadi kamu seperti tidak kenal dengan saya?" sahutnya lagi.

"Bukan begitu tuan, saya cuma merasa tidak enak saja tuan." Inez mencari alasan.

"Tidak enak kenapa?"

"Ya, karena tuan kan presdir di sini, jadi tidak enak kalau sampai berinteraksi satu sama lain bisa-bisa banyak yang mikir enggak enggak nanti." balas Inez.

"Terserah kamulah! Oh ya, setiap hari Daniel selalu cariin kamu." Bara membahas tentang kerinduan Daniel terhadap Inez.

"Maaf tuan, saya belum bisa ke sana. Saya juga rasanya kurang pantas kalau masih berhubungan dengan keluarga tuan," ucap Inez.

"Maksudnya?"

"Ya, karenakan saya bukan siapa-siapa di sini jadi tidak seharusnya saya masih menemui Daniel anak tuan" ujar Inez.

"Tapi Daniel sangat merindukan kamu!" tegas Bara.

"Maaf tuan, saya permisi dulu."

Setelah mengucapkan hal itu Inez pun keluar dari ruangan tersebut tanpa melihat ke arah Bara namun baru akan di buka pintu tidak di buka.

"Tuan tolong buka pintunya," pinta Inez.

"Apa jaminan jika saya membuka pintu itu," sahut bara berjalan mendekati Inez.

"Tuan saya mohon buka!" ucap Inez sambil nada suara meninggi.

Bara yang tidak tega pun langsung membuka otomatis pintu tersebut dan Inez langsung saja keluar dari sana.

Saat sudah tidak terlihat Mike pun masuk ke ruangan tersebut.

"Ada apa tuan?" ucap Mike khawatir karena saat melihat Inez keluar dengan wajah suram dan sedikit sedih.

"Tidak ada apa-apa." ucap Bara.

Dia sangat penasaran dengan hubungan mereka berdua karena seperti ada yang tidak beres dan seperti ada benih-benih cinta, tapi entahlah Mike tidak tahu karena dia sendiri juga tidak pernah merasakan apa itu cinta karena hidupnya hanya dia curahkan untuk pekerjaan saja.

"Mike," panggil Bara saat Mike akan keluar dari ruangannya.

"Iya tuan,"

"Kamu cari biodata tentang karyawan wanita itu serinci-rincinya," ucap Bara.

"Baik tuan."

Setelah itu Mike pun menjalankan tugasnya untuk mencari tahu semua informasi dari seorang Inez.

Tak lama kemudian Mike sudah mendapat informasi tentang Inez dari anak buah yang di tugas kan untuk mencarinya.

Mike pun menjelaskan semua yang ia dapat tentang data diri seorang Inez.

"Kalau boleh saya tahu, kenapa tuan ingin sekali mencari informasi tentang wartawan ini?" tanya Mike.

"Mike, kamu tahu kan waktu Daniel hilang ternyata dia berada di taman kota."

"Iya, tuan."

"Ternyata Daniel bertemu dengan Inez dan Daniel terus saja memanggil Inez dengan sebutan mama hingga sekarang." lanjut Bara.

"Kemudian bagaimana dengan tanggapan tuan Bara?"

"Saya tidak bisa membuat kecewa anak saya, sehingga saya iya in saja dan beberapa hari ini Inez sedang menjauh dari anak saya dia bilang dia tidak seharusnya berada di samping anak saya karena mereka tidak punya status hubungan apapun." lanjut Bara.

"Sepertinya tuan muda memang butuh sosok mama untuknya tuan," ucap Mike berniat untuk menjodohkan tuannya dengan Inez.

"Maksud kamu?"

"Coba bapak pikirkan, tuan muda sangat lah susah berbaur dengan orang lain apa lagi orang asing, namun saat dengan Inez dia malah merasa akrab sekali seperti memang dengan sang mamanya dan sepertinya sudah waktunya buat tuan untuk membuka lembaran baru dan keluar dari sisi sepinya tuan tapi semua keputusan ada pada tuan." lanjut Mike.

"Kau seperti sudah berpengalaman saja Mike, sudah lebih baik kalau kau kembali ke meja mu." Mike pun pergi meninggalkan Bara yang terdiam setelah mendengar ucapan Mike tadi.

Dia pun sedikit memikirkannya dan menganggap bahwa ucapan Mike ada benarnya kali ini.

🥕🥕🥕

Sedangkan Inez setelah keluar dari ruangan Presdir Wijaya Grup, dia segera kembali menuju ke kantornya untuk melakukan tugas selanjutnya yaitu mengedit beberapa hal yang sudah ia dapat dari wawancara tadi pagi.

Saat Inez sampai di kantor, pak Darto sudah menunggunya dengan harapan yang besar.

"Bagaimana Nez dengan wawancaranya?" tanya pak Darto penasaran pasalnya tadi saat Dimas datang pak Darto tidak percaya dengan ucapan Dimas sehingga menunggu sampai Inez yang bicara sendiri.

"Sukses kok pak!" ucap Inez.

"Beneran?" balas pak Darto.

"Iya, pak."

Sesudah Inez menjawab tersebut pak Darto pun sangat senang dan di ikuti oleh karyawan lainnya yang juga ikut senang, karena dengan berita ini keluar maka EBS media akan menjadi media yang terkenal dan terpandang.

Karena banyak kantor media berita lainnya yang ingin mewawancarai seorang Bara Nahlu Wijaya namun selalu saja ditolak dan mendapatkan seleksi ketat.

"Bagus Nez!" ucap pak Darto.

Kemudian beliau segera kembali ke ruangannya dengan langkah yang gembira.

Inez juga kembali menuju ke mejanya dan segara mengerjakan tugasnya, namun saat mengerjakan berkasnya Inez kurang fokus karena Inez teringat percakapannya dengan Bara tadi pagi.

Sebenarnya Inez sangat kangen dengan Daniel karena sudah hampir satu minggu lebih dia tidak melihat bocah gemas tersebut.

Namun dia mencoba untuk kembali fokus dalam mengerjakan berkasnya dan tidak harus memikirkan hal itu lagi.

Sedangkan Daniel sesudah pulang dari museum tiba-tiba ingin bertemu dengan sang mama.

"Mbk indah, Niel pingin ketemu sama mama!" ucap Daniel dan mulai menangis.

"Aduh tuan muda, jangan nangis lagi dong." sahut mbk indah.

Pasalnya beberapa hari ini setelah tidak bertemu dengan Inez, Daniel sering sekali merengek ingin bertemu.

Namun mbk indah tidak bisa mengajak Daniel pergi karena Bara menyuruhnya untuk memberitahukan kemana Daniel pergi.

Setelah cukup tenang, mbk indah pun meninggalkan Daniel sendirian di kamar untuk tidur siang.

Saat hari sudah sore mbk indah pun ingin membangunkan Daniel namun saat mbk indah memegang dahi Daniel ternyata tubuhnya sangat panas.

"Astaga, tuan muda! Panas sekali!" ucap mbk indah kemudian mengambil termometer untuk mengukur suhu Daniel.

"Astaga 39 derajat! Tinggi sekali!"

Mbk indah pun panik dan segera menelepon majikannya yang masih berada di kantor.

Drreett drreettt drreett

[Halo, mbk. Ada apa?]

[Tuan, tuan muda panas tinggi!]

[Apa! Tunggu saya di sana, saya segera pulang sekarang juga!]

[Baik, tuan.]

Setelah itu mbk indah pun segera mengompres tubuh Daniel agar lebih dingin.

Sedangkan Bara yang mendengar bahwa anaknya sakit segera pulang dan masalah kantor ia serahkan kepada Mike.

"Mike, saya harus pulang karena Daniel sakit! Tolong kamu urus sisanya untuk saya."

"Baik, tuan."

Segera Bara pulang dengan kecepatan tinggi ia pun sampai di mansionnya dan segera naik ke atas, ke kamar sang anak.

"Sayang!" panggil Bara dan menghampiri sang anak yang lemas di atas kasur.

"Bagaimana Mbk?" tanya Bara.

"Panasnya masih saja tinggi tuan!" ucap mbk indah.

"Apa! Suruh pak Ilham menyiapkan mobil, sekarang saya akan bawa Daniel ke rumah sakit!" perintah Bara.

"Baik tuan."

"Sayang kamu yang kuat ya, astaga panas sekali." ucap Bara sangat khawatir dengan sang anak.

Rasanya Bara sangat sakit dan hancur melihat anaknya yang biasanya sangat aktif harus terbaring lemas seperti ini dengan wajah pucat pasih nya.

"Tuan mobilnya sudah siap!" sahut mbk indah.

Bara segera mengendong Daniel dan membawanya menuju mobil, sekarang mereka sudah berada dalam perjalanan menuju ke rumah sakit.

"Sayang, kamu yang kuat ya!" Bara sangat khawatir sekali.

"Mama!" panggil Daniel dengan parau.

"Sayang, ini papa,"

"Mama... mama!" panggil Daniel lagi seperti tidak menghiraukan adanya sang papa di sana.

Beberapa saat mereka pun sudah sampai di rumah sakit dan Daniel segera di tangani oleh dokter.

"Tuan Bara," panggil dokter Bima.

"Iya dok. Bagaimana kondisi anak saya dok?" tanya Bara kepada dokter Bima, salah satu dokter kepercayaan keluarganya.

"Untuk sekarang kondisi tuan muda sudah lebih baik meski panasnya belum turun signifikan tapi tenang saja tuan muda akan kami pantau terus." ucap dokter Bima membuat bara sedikit lega.

"Terima kasih, dok."

"Oh ya tuan dari tadi tuan muda terus saja memanggil mama nya, mending kalau memang bisa kamu telepon mama nya buat datang tapi saya tidak memaksanya," ucap dokter Bima kemudian pergi meninggalkan Bara.

.

.

Bersambung.....

1
antha mom
Luar biasa
Hafidz Fajrin
keren, tulisanya rapih dan tertata
Muflihah Jannah
Luar biasa
Selamet Turipno
sdh aku bilang ini cerita sampah ngapain kalian baca jg
Selamet Turipno
sdh cukup sampai disini bacanya soalnya cerita ini cerita sampah hasil dari plagiat
Astrid Nandistya Hayoto
The best papa Dion
Astrid Nandistya Hayoto
Inez hamil sepertinya,,, kalau emang bener, Alhamdulillah
Astrid Nandistya Hayoto
uda ada cinta antara mereka berdua,, hanya saja,, mereka masi egois pd diri masing2
Astrid Nandistya Hayoto
Inez lo hebat,, kalau gw 2 ronde aja tumbang, serius😳.
Tapi yakin lah, uda ad cinta dn rasa nyaman di hati kalian berdua.. terutama papa bara. semoga segara punya momongan ya,, so biar Daniel punya teman
Astrid Nandistya Hayoto
Maklum la nez,, suami mu uda lama puasanya,, kasihan😄
biar kan dia puas dlm buka puasanya
Astrid Nandistya Hayoto
Dan buka puasa pun terjadi
JANE ARDIANA
Luar biasa
Evy
Hutang orang tua Inez gimana nasibnya... hamilnya 11 bulan ya..pas periksa sudah isi 8 minggu.berarti sudah 2bln..lalu 9 BLN kemudian... anaknya lahir..
Evy
katanya punya hutang bank yang banyak.kok ada tabungan lain.sedangkan selama ini anak perempuan nya banting tulang untuk bisa mencicil hutang mereka.
Evy
Jodoh papa pilihan anaknya...
Evy
Jodohnya dari anakmu..
Astrid Nandistya Hayoto
Buruan bara,, buka puasanya 😀
Astrid Nandistya Hayoto
Leo jodohnya sama Maya aja,, sama2 dokter kan
Astrid Nandistya Hayoto
Aku bilang juga apa,, penyakit bucin kalau kambuh,, itu parah say.. 🤣
Astrid Nandistya Hayoto
Aku bilang nya juga apa,,, kalau penyakit bucin kambu itu mah parah.. Ne mulai ne terlihat sedikit2 dr tuan bara 🤣🤣🤣
siap2 bucin tingkat dewa🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!