Cerita ini mengisahkan hubungan antara Narendra ibrahim putra dari zein dan kimmy. dengan dr cantik bernama RAISHA putri cahyani, putri dari pasangan Syarief dan cahaya.
hubungan mereka berawal dari sebuah kecelakaan yang membuat Rendra lumpuh, kesempatan sembuhnya cuma 20%. Raisha harus bertanggung jawab dan menikah dengan Rendra.
Baca kisah mereka disini.
❤️❤️❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 15
Dua dokter cantik itu melanjutkan sisa jam kerjanya, hanya tinggal sejam lagi shift malam habis, Suasana di ruang UGD juga sudah lumayan sepi, pasien yang masuk malam itu, kebanyakan sudah dipindahkan ke ruang perawatan.
"Rei gue kok masih penasaran ya sama keluarga ibrahim itu." Vina memulai obrolan.
"Penasaran kenapa sih?" heran Raisha.
"Bukannya lo yang menolong tuan Rendra, tapi kok lo yang harus tanggung jawab, ya meski tanggung jawabnya semua orang pasti setuju Rei" Vina bermonolog.
"Saat itu mobilku berpapasan dengan mobil Mas Rendra, mobil kami sama sama oleng, kami saling menghindar, tapi tiba tiba dari belakang ada kontainer yang menerjangnya sampai mobil itu menabrak pembatas jalan tol, bukan itu saja kontainer itu juga kabur setelah melin das, bagian belakang mobil, mungkin itu yang mereka kira, karena secara tidak langsung aku yang mengakibatkan kecelakaan itu." Raisha menjelaskan.
"Gue heran deh, mereka pasti sudah menyelidiki penyebab kecelakaan itu, tapi kok kamu yang di pilih, dan sepertinya, nyonya kimmy juga kekeh banget ingin menikahkan kalian, tapi gue setuju banget kalau lo akhirnya menikah bukan dengan dr mesum Ke re itu, modal gombal doang, muak gue melihatnya." kesal Vina.
"Yang penting aku juga sudah putus dengannya, mau dia main sama siapa saja itu bukan urusanku lagi, aku akan fokus pada pekerjaan dan keluarga baruku." jawab Raisha.
"Ih mentang mentang sudah sold out, dapat ganti seorang bintang, bilangnya tidak peduli, cuek, coba kalau tidak, nangis nangis deh." sindir Vina.
"Hehe tpi nangisnya tidak akan lama kok, malah alhamdulillah aku bersyukur banget, karena mengetahui dari sekarang kebejatannya, bagaimana kalau sudah menikah dan punya anak." Ucap Raisha.
"Lo benar, gue setuju banget lo putus dengan si lebay salman bukan khan juga, kalau salman khan akan gue pungut bekas lo." Canda Vina.
"Haha, bisa saja temanku ini, kepedean mau mungut salman khan, tu yang ada Salman rohim, hihi." Balas Raisha.
"Eh lo tadikan dipanggil sama ST, memangnya ada apa, sori gue kepo hub suami istri, cuma penasaran saja sih, hehe." ucap Vina sambil menggaruk kepalanya yang di tutup kerudung itu.
"Mau pipis,di luar juga ada bodyguard, masih saja panggil panggil." cemberut Raisha.
"Trus trus!" heboh Vina.
"Ya terus pipis lah dia." jawab Raisha.
"Berarti lo sudah lihat, itu, terong, atau apaya istilah kerennya lato lato dia haha." Vina tertawa cekakaan. Raisha segera menutup mulut Vina dengan dengan sebuah pisang goreng yang kebetulan ada du meja.
Vina, mengunyah pisang goreng itu sambil menyindir Raisha.
"Pantesan ada yang salting rupanya ini alasannya, alasannya pipis, nanti apa lagi ya, lama lama dr Raisha tidak diperbolehkan pergi dari kamar, hahaha." Vina makin ngakak saja.
"Hus berisik Ruang IGD ini." kata de Siska yang baru saja dari toilet.
"Sori, maaf kelepasan tadi, habis dr Raisha lucu sekali." ucap Vina.
"Memang apanya yang lucu, dari tadi dr Raisha tidak tertawa,
"Iya tu, akibat bergadang jadi rada rada sedeng." Raisha menimpali.
"Sori gays, iya kali akibat kelelahan jadi butuh hiburan, untung ada dr Raisha tadi jadi rasa lelah ku terobati." Jawab Vina tidak nyambung.
"Eh sudah denger gosip baru belum, lagi hangat nih" Siska mulai menggosip, di waktu senggang itu.
"Apa?" jawab Vina dan Raisha kompak.
"Kabar kedekatan dr Salman dan Dr Ratu, mereka baru saja kepergok bercumbu di koridor dekat gudang, prof ismail yang memergoki, dan besok pagi mereka harus menghadap ke kepala rumah sakit." cerita Siska sangat antusias.
"Oh, palingan juga akan di nikahkan tuh dua dokter mesum, yang satu sok seksi yang satu sok ganteng." sewot Vina.
"Lo kok sewot, cemburu ya?" goda Siska.
"Ih amit amit iya kan Rai, gue itu levelnya tidak usah yang tinggi tinggi, cukup asisten James saja sudah, tidak ada yang lain." Jawab Vina keceplosan kalau dia ngefans James asistennya Rendra.
" Jangan ketinggian dodol." canda Siska.
"Jadi Vina ngefans Pak James nih ceritanya, boleh juga tuh." Ucap Raisha.
"Asal kalian tahu saja yang ngefans tuan James itu seabrek, hampir sama dengan Mr Rendra, Tapi sayang mr Rendra sedang sakit ya, mana mungkin kita kita ini di lirik." kata Siska.
"Ye, kok kita, gue kali, Dr Raisha bantu sahabatmu ini dekat dengan asisten James dong!" pinta Vina melas sambil menangkupkan kedua tangannya di depan mukanya.
"Haha, lo ini ada ada saja sih, dr Raisha termasuk masih baru disini, belum kenal dia." jawab Siska.
"Siapa bilang, dr Raisha sudah di pilih keluarga ibrahim untuk menjadi dr pribadi mr Rendra, pasti akan sering ketemu asisten James, wek." ucap Vina mengejek Siska sambil menjulurkan lidahnya. Kedua dr itu ( vina, siska) memang sedari dulu selalu bertengkar, tapi sebenarnya cuma bercanda.
"Wih keren Rai, lo jadi dr pribadi tuan Rendra, bisa di jadikan novel bro, judulnya dari dokter pribadi menjadi istri." jawab asal asalan Siska tang sekarang sudah menjadi kenyataan.
"Wih betul itu, tpi judulnya kepanjangan, bagaimana kalau begini, kepincut pesona dr pribadi." imbuh Vina.
Ruang IGD jadi ramai akibat tiga dr somplak itu, tapi tepatnya sedang memojokkan Raisha
"Sindir terus bully terus, kalian akan ku naikkan jabatan saja ya, dari dr umum ke ratu gosip." ucap Raisha yang malu karena candaan Siska yang tepat sasaran.
Salman yang kepergok bercumbu dengan Ratu di bawa ke ruang kepala rumah sakit yang tidak lain ayah dari Ratu.
Prof ismail menelpon kepala rumah sakit untuk datang, dan menangani anaknya itu.
Raisha setelah menyelesaikan jam kerjanya, dia menuju ke ruang rawat Rendra, Rai melihat Rendra sedang sibuk menelpon orang dengan bahasa asing, sepertinya dia sedang marah.
Raisha tidak berani mengganggunya, dia memutuskan duduk di sofa menunggu Rendra.
Rendra segera menyelesaikan urusannya, dan meletakkan ponsel pintarnya di tepi ranjang.
"Istriku sudah selesai kerja ya, kamu lebih baik mandi dan tidur, pagi ini aku bebas tugaskan, pasti sangat capek dan ngantuk, tapi tidurnya jangan dimana mana, harus di ruangan ini." ucap Rendra.
"Mas, sebaiknya aku pulang dulu ya, mandi, ganti pakaian, baru kesini lagi!" Raisha meminta ijin pulang.
"Tapi jangan lama lama!" ketus Rendra.
"Iya cuma mandi dan ganti pakaian, oh ya mau di buatkan sarapan apa?" Raisha juga menawarkan sarapan untuk Rendra.
Rendra tersenyum lebar dia penasaran dengan masakan Raisha.
"Oke, buatkan aku sop buntut saja, sudah lama tidak makan menu itu, terakhir nenekku yang membuatkannya." ucap Rendra kangen dengan masakan nenek Sania.