Steffani, Harus menelan hal pahit saat dia di jebak oleh Kakak tirinya sendiri, Dengan memberikan nya kepada Tiga pria teman Kakak tirinya ini...
"Doni, Rian, Yuda.. Cepat kalian nikmati wanita ini, sampai tak tersisa!" perintah Sean Kepada Tiga Pria, teman nya itu, Sean tersenyum miring pada Fani
Mata Steffani membulat sempurna, Fani cepat menggeleng "Tidak Kak, jangan Ku-mohon , Kak Ja-jangan!" memohon pada Sean.
"Kak, Sean, Apa salahku?" lirih Steffani dengan menangis terisak
"Kau tanya apa salahmu? Salah mu itu karena kau, menolak ku!" jawab tegas Sean Kakak tiri Steffani, Yang telah menjadi kakaknya Satu Tahun ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aaswidia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari pernikahan Papi Yoga dan Mama Rina
Pada akhirnya,, hari pernikahan dua orang manusia yang sudah tak lagi muda itu telah selesai di selenggarakan. Semua berjalan dengan lancar seperti mana yang diharapkan.
Kini, Papi Yoga telah sah menjadi suami Mama Rina, dan itu artinya Fani sudah menjadi anaknya Papi Yoga juga, tak lupa Sean pun sama, dia sudah menjadi anaknya Mama Rina.
Semua nampak jelas sangat berbahagia. Dan para tamu yang hadir yang tak lain adalah tetangga Mama Rina menyalami tangan sang pengantin, Mereka ikut turut bahagia.
Juga, Ke Empat teman Sean turut hadir karena Papi Yoga yang menyuruh Sean untuk mengundang mereka semua. Yang sudah Papi Yoga anggap seperti anak sendiri, mereka berempat itu.
''Selamat Om, Tante.''
''Selamat Om.''
''Selamat Tante''
Begitulah ucapan mereka, saat bersalaman.
Papi Yoga hanya menepuk pundak mereka, juga mengucapkan terima kasih sudah mau hadir, menyaksikan hari bahagianya.
''Rian, Doni, Yuda, perkenalkan ini istri saya, seperti yang sudah kalian tahu tadi__ dan ini adalah anak saya,!'' Papi Yoga memperkenalkan Mama Rina tak lupa juga Fani, kepada tiga temannya Sean .
Mereka sontak menatap pada seseorang yang di tunjuk Papi Yoga, yang katanya bernama Fani. mereka semua kompak tersenyum dengan bisik-bisik.
Dan Fani Seperti biasa, dia hanya menunduk tak sekalipun menatap pada mereka teman kakak tirinya itu, yang Fani tahu mereka adalah anggota Genk kobra.
''Kenapa pada bisik-bisik, ayo kenalan!'' ujar Papi menyuruh mereka.
Sekarang, mereka justru saling berburu ingin bersalaman yang pertama dengan Fani.
''Woii, awas itu anak orang, jangan Lo semua buat lecet !'' peringat Sean berteriak.
''Hai.''
''Hai''
''Hai.''
''Gue, Doni.''
''Gue, Rian''
''Awas, gue Yuda''
Mereka ini saling dorong ingin cepat-cepat bersalaman dan berkenalan dengan Fani.
Buru-buru Sean berdiri di hadapan mereka dan menghalangi yang sedang menatap pada Fani.
''Sudah kan kenalan nya, cepat duduk te tempat semula'' ucap tegas Sean .
''Lo apaain sih, minggir lah, ngalangin tau gak!'' sentak Rian, yang menyingkirkan badan Sean .
''Iya Se, minggir dong Lo, ngapain coba diri di situ'' ucap Doni sekarang
''Se, minggir!'' sekarang Yuda angkat bicara.
''Sudah,... Cepat kita duduk sana lagi.'' dengan satu tarikan Sean mendorong mereka untuk kembali duduk .
''Se, ngapain sih, Lo pelit banget'' cetus Doni kesal
''Iya, bagi dikit Se.'' celetuk Yuda.
''Bro, jangan kaya gitu, adik gue itu nanti takut sama kalian,'' ujar Sean
''Takut apa, emang nya kita ini mau berbuat jahat'' sahut Rian protes dengan ucapan Sean.
''iya benar, Se, Lo jangan terlalu pelit gitu Se.''
''Kita cuma mau kenalan doang ya kan'' tambah Doni
''Benar...'' serempak semua berkata.
''Halah,, sudah ikutin ucapan gue!'' tegas Sean
Dan mereka bertiga membuang nafasnya dengan kasar ke udara.
Tidak terasa waktu sudah malam. Semua tamu sudut pada pulang ke rumahnya masing-masing. Juga rupanya masih ada saudara dekat yang menginap dan itu sebagai sepupu juga Tante nya Fani adik Mama Rina.
Sepupu Fani tidur di kamar Fani, sepupunya ini ada dua orang ada yang seumuran Fani ada juga di bawah dua tahun darinya.
Sean, ingin sekali dia juga ikut tidur di rumah ini, namun, itu tidak mungkin, karena tempatnya tak cukup.
Lalu Sean pun berpamitan pulang kepada Papi dan Tante Rina.
''Kamu gak mau nginap disini?'' tanya sang Papi
''Pi, yang benar saja, bertanya tuh''
''Loh emang Papi salah bicara ?'' merasa tak salah
''Ya pertanyaan Papi itu gak lihat dulu kondisi, Aku mau tidur dimana Pi.'' pekik Sean
''Ah iya, hehehh kamu benar Se, malam ini kita berpisah dulu ya anakku, besok kita hidup bersama lagi.!'' kata Papi terkekeh. Papi menepuk-nepuk pundak Sean .
'Besok bersama-sama lagi, apa .. artinya si Fani dan Mama nya akan ikut tinggal di rumah?' tebak hati Sean .
''Malah ngelamunin apa kamu?''
''Gak ada Pi.'' menggelengkan kepala.
Biarlah Sean lihat besok saja benarkah tebakannya itu, dan kalau benar Mama Rina ikut ke rumah Papi nya bareng Fani, sungguh itu sangat menyenangkan bagi Sean.
Sean sudah selesai berpamitan pada Papi dan Mama Rina, Sean celingukan mencari keberadaan Fani, namun rupanya tak ada juga batang hidungnya kelihatan.
''Tan, Fani mana ya?'' Sean pun Bertanya pada Mama Rina.
''Oh Fani, dia mah pasti sudah istirahat tidur di kamarnya'' jawab Mama Rina.
''Oh sudah tidur ya.'' mendadak rasanya Sean nampak lesu .
''Ngapain nanyain Fani, sudah kamu juga pulang dan istirahat.'' perintah sang Papi angkat bicara.
''Memang ada salahnya gitu, aku tanya dia.'' Sean mendelik sang Papi
''Sudah malam, cepat pulang istirahat, Papi dah ngantuk ini.'' kata Papi Yoga lagi, yang tak menjawab pertanyaan Sean barusan.
''Hm, mentang-mentang sudah punya sarang nya, tuh anak kadal sudah mau masuk sarang ya!'' dengan tak tahu malu juga takut pada sang Papi, Sean berani berkata seperti itu.
''Hei kau, kemari kau, berani sekali kamu Sean....!'' sang Papi berteriak memanggil Sean yang lagi berlari pergi, saat tadi Papi nya mau menimpuk nya dengan sandal .
Sean berlari keluar sambil tertawa.
Sean pun pulang ke rumah besar, milik sang Papi. Dan setelah sampai ia pun pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya dari bau keringat, walaupun bagi wanita-wanita yang pernah tidur dengan Sean, keringat nya Sean itu tidak bau tapi wangi. Wangi duit maksudnya. Lalu sekarang Sean berjalan ke arah ranjang nya dan ia mulai memejamkan matanya untuk tidur,.
kasiian ade kamu thu