NovelToon NovelToon
Bucin Tolol

Bucin Tolol

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Konflik etika / Selingkuh / Cerai / Keluarga / Suami Tak Berguna
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Adaptasi dari kisah nyata sorang wanita yang begitu mencintai pasangannya. Menutupi segala keburukan pasangan dengan kebohongan. Dan tidak mau mendengar nasehat untuk kebaikan dirinya. Hingga cinta itu membuatnya buta. Menjerumuskan diri dan ketiga anak-anaknya dalam kehidupan yang menyengsarakan mereka.

Bersumber, dari salah satu sahabat yang memberi ijin dan menceritakan masalah kehidupannya sehingga novel ini tercipta untuk pembelajaran hidup bagi kaum wanita.

Simak kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26. Terlilit Hutang

Bab 26. Terlilit Hutang

POV Author

"Hiks... Gimana ini Yang, mana nggak lama lagi mau lahiran. Perlengkapan bayi aja belum di beli."

Malam itu Lola menangis di kamarnya sambil berbicara dengan Jemin yang baru pulang kerja. Pasalnya, hari itu orang bank datang ke rumah mereka dan menagih angsuran rumah yang sudah lewat.

"Ya mau gimana lagi. Motormu gadaikan saja, uangnya bisa buat bayar cicilan rumah sama nebus motor ku di bengkel. Dan lebihnya bisa buat beli perlengkapan bayi."

"Kenapa harus motor ku sih, nggak motor mu aja?! Hiks..."

"Ya kamu mikir dong?! Kalau motorku itu sering rusak, di gadai cuma dapet berapa?! Motor mu kan labih bagus dan lebih baru dari motor ku. Tentu harganya dapat lebih tinggi nanti."

"Tapi Yang..."

"Nggak usah pakai tapi-tapi! Apa kamu mau minjam sama Umi atau sepupumu itu?!"

Lola degan cepat menggeleng.

"Tuh kan! Nggak mungkin kita minjam ke mereka. Sudah pasti mereka akan marah pada kita. Sudah lah! Jangan terlalu banyak mikir lagi. Cuma itu jalan satu-satunya."

"Tapi kamu harus janji loh Yang, harus di cicil dan di tebus."

"Aku usahain. Kamu tahu sendiri, kebutuhan kita aja masih banyak. Dan gaji ku nggak seberapa."

"Berapa sih sebenarnya gajimu Yang? Rasanya aku udah sangat irit belakangan ini. Bahkan makan pun sehari sekali. Barang-barang jualan juga sudah habis kita makan dari hari ke hari. Kamu juga nggak banyak ngasi aku."

"Ck! Ya aku banyak keperluan lah. Kamu nggak tahu aja, motor kadang rantai putus di jalan, belum lagi berapa kali kebocoran ban. Kamu pikir benerinnya nggak pakai duit?!"

"Ya mana aku tahu kamu ngalami kejadian kayak gitu. Tapi kamu jangan sampai main judi online ya Yang. Kamu tahu sendiri, hutang kita bukan sedikit."

Lola mencoba mengingatkan. Karena ia tahu Jemin suka main game judi online dari Bayu, sahabatnya Jemin. Entah masih bermain atau tidak, Lola berharap Jemin tidak menyentuh lagi permainan menyesatkan itu.

"Kamu tahu dari mana aku main judi?! Jangan asal ngomong ya!"

Nada bicara Jemin berubah. Sikapnya jadi dingin dan datar memandangi Lola dengan tajam.

Lola terdiam. Tidak mungkin dia mengatakan kalau Bayu lah yang memberi tahu dirinya karena ia sudah berjanji untuk tutup mulut. Lola pun segera berpikir, alasan apa yang tepat untuk ia katakan kepada Jemin.

" Aku...aku nggak sengaja lihat kamu main game slot itu. Please Yang... berhenti aja main itu. Cuma bikin kita makin sulit saja."

"Ck! Kamu tahu apa. Jangan ngatur-ngatur aku. Aku tahu resiko main game itu. Aku bukan orang yang kecanduan kayak orang-orang itu." Kilah Jemin.

"Aku memang bermain sesaat. Tapi aku tahu kapan harusnya berhenti. Sudah lah. Pokoknya, kamu cari saja Bpkb motor mu. Biar besok bisa cepat aku urus!"

Dengan lemah dan terpaksa, Lola mencari Bpkp yang lupa ia taruh di mana. Setelah sekian menit berbongkar, akhirnya Bpkb itu ketemu dan di berikan kepada Jemin.

***

Dua hari kemudian.

Nomor Lola berhasil di gadaikan. Rumah pun berhasil di cicil dan aman untuk bulan ini, dan juga motor Jemin sudah di tebus di bengkel.

Masih ada sedikit mereka belikan perlengkapan bayi seadanya. Sisanya mereka gunakan untuk bertahan hidup sembari menunggu Jemin gajian.

Lola teringat kehidupan sepupunya yang terkesan damai dan bahagia dimatanya. Ia pun jadi membandingkan dengan kehidupannya yang begitu sulit yang ia rasa tidak pernah terlepas sejak belum berumah tangga.

Jemin memang jauh berbeda dari Herlan, suami Airin. Namun Lola tidak menyesal bersuamikan Jemin selama lelaki itu masih mau bekerja dan tentunya setia padanya.

Tapi rasa iri terkadang hadir di benaknya. Lola pun terkadang berkeluh kesah soal Jemin kepada Yuni, seorang teman tempat ia bekerja di kafe dulu. Ia tidak berani bercerita kepada Airin.

Pernah ia bercerita sewaktu masih berpacaran dengan Jemin. Alhasil, Airin sering marah padanya yang terlalu menurut pada Jemin. Lola merasa Airin tidak memahami perasaannya dan hanya tahu menyalahkan dirinya juga Jemin.

Sebab itu lah Lola tidak mau bercerita. Ia lebih sering menutupi perbuatan Jemin yang sekiranya akan membuat Airin kesal.

"Yang dimana? Udah jam segini bukannya udah pulang kerja ya?"

"Iya bentar lagi pulang."

"Kok ada suara Bayu disana?"

"Cerewet ah! Iya aku lagi di tempat Bayu! Sudah jangan nelpon lagi! Bentar lagi aku pulang!"

Jemin mematikan panggilan telepon secara sepihak. Padahal Lola masih ingin bicara padanya.

Kok kamu gitu sih Yang... Seharusnya dengan kehamilan ku ini kamu makin sayang sama aku. Tapi kamu... kamu seperti enggan padaku. Aku takut untuk mengakui kenyataan itu. Aku harus gimana supaya kamu seperti suami di luar sana yang begitu perhatian pada istrinya.

Batin Lola berkecamuk.

Selama ini sudah banyak yang aku korbankan tapi kenapa rasanya kamu masih belum bisa mencintai aku sepenuhnya. Apa yang kurang lagi dari aku? Bahkan hidup sengsara dengan kamu aja aku mau.

Perang batin dan pikirannya menimbulkan stres berlebihan pada dirinya. Lola pun merasakan sakit pada perutnya yang tidak biasa.

"Uughh...."

Lola merintih pelan sambil memegang perutnya. Namun rasa sakit yang kian hebat membuatnya tak bisa bertahan dan mencoba menghubungi Jemin.

Sayangnya panggilan Lola di tolak. Semakin ia mencoba, semakin Jemin menolak begitu dering pertama terdengar.

"Airin... Umi! Ughhh... hiks, sakit!"

Lola teringat Airin dan Umi nya. Ia pun mencoba menelpon karena untuk berkirim pesan, Lola sudah tidak sanggup untuk bertahan lebih lama.

"Assalamualaikum, La. Ada apa?"

"Rin, hiks... perut ku sakit banget. Hiks..."

"Astagfirullah, kamu kenapa La? Mau lahiran?"

"Nggak tahu, pokoknya sakit banget. Aku udah nggak tahan... Huwuwu..."

"Jemin mana? Tunggu, aku dan Umi segera kesana!"

Lola meletakkan handphonenya yang masih menyala begitu saja. Tidak ada panggilan yang di matikan baik dari Airin maupun Lola.

Dalam keadaan menahan sakit, Lola bisa mendengar Airin berbicara kepada Herlan maupun Umi dalam situasi kalut di seberang sana. Entah kenapa perasaan Lola sedikit merasa tenang karena mengetahui ada orang yang peduli padanya yang kesakitan.

Sementara itu, di tempat berbeda.

Jemin masih asik dengan game yang sedang ia mainkan. Ia sangat kesal Lola sedari tadi mencoba menelponnya sehingga menggangu permainan gamenya.

Namun game tersebut terpaksa di hentikan begitu melihat nomor Airin masuk dan memenuhi layar handphonenya. Dengan terpaksa dan kesal, Jemin pun mengangkat panggilan dari Airin.

"Heh Jemin! Kamu dimana? Kamu nggak tahu Lola sekarang mau melahirkan!"

Cerocos Airin tanpa memberikan kesempatan kepada Jemin untuk berbicara.

"Apa?!"

Jemin tersentak, karena terkejut mendengar apa yang di galakan ucapkan Airin.

"Cepat kesini! Jalan Xxx rumah bersalin Harapan bunda."

Panggilan di tutup Airin setelah menyebutkan rumah bersalin tempat Lola di bawa. Jemin pun beranjak berdiri dan segera untuk berkendara menuju tempat itu.

"Loh, masih awal dah pulang aja."

"Lola mau lahiran. Gue pulang dulu."

"Wah, bentar lagi ada yang manggil Papa. Goof luck ya, semoga persalinan lancar."

"Yo'i."

Bersambung...

Jangan lupa dukung Author dengan like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
giliran sama Airin yg nlpn langsung gercep apa dia takut sama dia.
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
mengelak aja kau jemin udh jelas temen mu lihat kalau kau suka maen judaiii
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
kurang baik apa umi&Airin ngurusin mu Lola JD harus nurut skrg
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
mahal mana sama paket data jemin?
💜Bening🍆
nah kan ujung2nya apa2 pasti ngerepotin keluarga... tp klo di nasehati n di ingetin keras kepala banget berasa bener sendiri.. berasa bisa sendiri gk butuh keluarga...
A͜͡ⁿᵘ Jesslyn Kim🐼
Emak2 jajan sambil ghibah🤣🤣
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
udh mulai curiga nih Airin sama keuangan lola
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
palagi kalo pedess puoolll
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
begitulah manusia, kalo pegang uang sering bablasnya
💜Bening🍆
ketemu sama temen.. ngumpul n bercanda memang kadang bisa membuat kita sejenak melupakan keruwetan pikiran😂😂😂
mayan buat iklan biar gk sepaneng kebawa pikiran yg lg ruwet🤭🤣
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
calon bakul bubur jajan bakso
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
heh mau kamu krja 24 jm tp gada pembeli juga percumaa, kalo modalnya sombong
A͜͡ⁿᵘ Jesslyn Kim🐼
di kira jualan itu mudah
💜Bening🍆
hidup itu gk semudah yg kamu bayangkan lola.. tp bkn berarti allah mempersulit hidup hambanya.. hanya saja jgn suka menyepelekan atw menggampangkan.. bertanggung jawab dgn baik.. taati tatanan yg ada dan bijaklah agar jln hidupmu terasa lbh nyaman
A͜͡ⁿᵘ Jesslyn Kim🐼
typo apa gimana ini Thor 🤭🤭
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
jangan sering² beli makanan diluar lol lebih baik masak sendiri biar hemat.
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
trs aja berbohong la nanti juga bakalan ketahuan kalau itu duit gadaian rumah.
A͜͡ⁿᵘ Jesslyn Kim🐼
Si Jemin tuh pasti yang ambil. lagian pada males semua 🙈
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
kalau uang nya habis pasti deh nginjem ke saudara kan dia blm bisa bekerja
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
baru sadar..? yg manis pas pacaran aja belum tentu tetep manis pas udah nikah. apalagi ini toxid
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!