NovelToon NovelToon
Bucin Tolol

Bucin Tolol

Status: tamat
Genre:Suami Tak Berguna / Nikahmuda / Keluarga / Cerai / Selingkuh / Konflik etika / Tamat
Popularitas:17.3k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Adaptasi dari kisah nyata sorang wanita yang begitu mencintai pasangannya. Menutupi segala keburukan pasangan dengan kebohongan. Dan tidak mau mendengar nasehat untuk kebaikan dirinya. Hingga cinta itu membuatnya buta. Menjerumuskan diri dan ketiga anak-anaknya dalam kehidupan yang menyengsarakan mereka.

Bersumber, dari salah satu sahabat yang memberi ijin dan menceritakan masalah kehidupannya sehingga novel ini tercipta untuk pembelajaran hidup bagi kaum wanita.

Simak kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34. Pindah Rumah

Bab 34. Pindah Rumah

POV Author

Setelah sekian lama yang di tunggu akhirnya pulang juga. Lola akhirnya bertemu pujaan hatinya kembali yaitu suaminya sendiri. Kamar pun menjadi saksi bisu mereka melepas kerinduan. Wajar Lola berseri kembali setelah murung selama berminggu-minggu.

Apa saja yang terjadi padanya Lola menceritakannya dengan detail. Jemin hanya mendengarkan tanpa berkomentar sembari memainkan handphonenya.

"Kamu disana gimana Yang?"

"Gimana apanya?"

"Pekerjaan mu, berat nggak?"

"Emang ada pekerjaan yang nggak berat?!"

"Kalau berat kenapa gajimu kecil sekali sih Yang?"

"Ya mana aku tahu."

"Nggak ada bonus tambahan kah?"

"Kamu ini ngomong apa sih?!"

"Em... nggak apa-apa. Tapi sudah lah, yang penting kamu dah pulang aku senang."

Lola memeluk Jemin dari samping saat mereka berbaring di tempat tidur mereka. Meski mereka sedikit berisik, Keysa masih terlelap dalam tidurnya.

***

Jemin memang penyemangat Lola. Ada Jemin ia merasa punya tenaga dan menjadi rajin karenanya.

Jemin membawa keluarga kecilnya jalan-jalan setelah sekian lama. Lola pun merasa senang dan berbagi kebahagiaan itu lewat status WAnya.

Setiap malam mereka makan di luar. Membuat para adik-adik Jemin bertekuk muka. Bagaimana tidak? Disaat Jemin kerja di luar kota, mereka yang paling tahu ekonomi kakak-kakak mereka itu. Sangat di sayangkan uang yang di cari berbulan-bulan hanya di habiskan dengan makan di luar saja setiap malamnya.

Dan Lola pun tidak bertanya dari mana uang itu berasal. Padahal setiap bulannya Jemin selalu mengirim kurang untuk kebutuhan dirinya dan anaknya. Karena terlalu senang dengan kepulangan Jemin, semua itu tak terpikirkan olehnya.

"Yang... kok main hape terus sih?! Besok kamu kan sudah mau berangkat lagi. Jangan main hape terus dong." Protes Lola.

"Berisik!"

"Kok gitu sih?! Kamu nggak kangen aku apa?!"

"Hampir tiap hari pun kamu membanjiri handphone ku dengan pesan-pesan nggak jelas mu! Ganggu orang kerja aja!"

"Aku kan cerita Yang. Biar kita nggak putus komunikasi dan kamu selalu tahu keadaan aku dan anak mu disini."

"Nggak perlu setiap hari kan?! Coba kamu periksa, hampir setiap jam kamu mengirimi ku pesan. Apa nggak ganggu itu namanya?!"

"Tapi kamu juga nggak pernah balas."

"Iya lah. Ngapain aku balas! Yang ada kamu nggak akan berhenti ngirimkan pesan."

Bibir Lola manyun 5 centi ke dekan. Cemberut karena Jemin tak sepaham dengannya.

Lalu malam itu pun lewat hanya dengan tidur dengan membelakangi punggung masing-masing.

***

Keesokan harinya. Jemin kembali berangkat ke luar kota. Lola kembali merasa sepi atas keberangkatan suaminya. Hari-hari yang ia jalani mulai terasa membosankan kembali. Bahkan dengan kehamilan yang semakin membesar membuat semakin kesulitan untuk bergerak.

Lola merasa kewalahan dengan Keysa yang semakin aktif di usia pertumbuhannya. Dan akhirnya ia menitipkan kue jualannya pun sudah mulai malas kembali.

Bulan ke bulan berlalu. Perhitungan Lola, Jemin akan pulang saat lahirannya nanti. Dan benar, saja. Jemin kembali seminggu sebelum ia lahiran.

"Jemin, lebih baik kamu tinggal di rumah Paman saja yang di jalan Xx. Rumah itu sayang kosong nggak di tempati." Ujar sang Paman.

"Nggak enak lah Paman."

"Kok nggak enak? Kalau kamu mau, rumah itu bisa kamu cicil tiap bulan. Jadi lama-lama bisa jadi milik kamu. Anggap saja Paman jual ke kamu dengan cara cicil."

Jemin diam memikirkan.

"Lagian, rumah Mama mu itu kecil dan sempit. Sekarang anakmu sudah mau dua. Akan semakin sempit jadinya."

"Ambil saja Yang." Bujuk Lola.

"Kamu bisa nyicil semampu mu. Lima ratus sampai satu juta sebulan terserah kamu. Asalkan di cicil tiap bulan."

"Nanti deh, Jemin pikir dulu Paman."

"Jangan kelamaan. Karena kalau nggak mau, paman berencana mengontrakkannya ke orang lain."

"Iya Paman."

Lalu Lola pun melahirkan. Karena jatah libur Jemin sudah usai, Jemin meminta ijin penambahan waktu karena istrinya melahirkan.

Anak ke dua mereka laki-laki. Tiga hari pasca lahiran, Jemin memutuskan untuk mengikuti saran sang Paman. Dan mereka pun pindah setelah seminggu Lola melahirkan. Setelah pindah, Jemin kembali berangkat bekerja ke luar kota lagi.

Lola tidak bisa membuat kue titipan sama sekali pasca melahirkan. Kehidupannya dan anak-anak bergantung sepenuhnya dari kiriman Jemin. Namun Airin dan Umi nya yang melihat keadaan Lola menjadi prihatin. Mereka terkadang membantu sedikit untuk meringankan biaya kebutuhan Lola.

Menjadi ibu rumah tangga dengan dua anak yang masih sangat kecil tak terpikir oleh Lola akan menjadi seberat ini karena mengasuh sendiri. Belum lagi jika ada yang sakit.

Ketika masih tinggal bersama ibu mertuanya Lola sedikit tebantu dalam mengasuh adanya. Ada ibu mertua dan juga adik iparnya yang terkadang menjaga dan bermain bersama anaknya. Dan Lola baru menyadari hal itu setelah pindah ke rumah yang di tawarkan oleh Pamannya Jemin.

Bulan ke bulan Lola lalui dengan perjuangan, sampai tiba bulan dimana Jemin seharusnya pulang. Namun di tunggu-tunggu, suaminya itu tak kunjung kembali hingga membuat Lola khawatir dan berpikiran buruk tentangnya.

Lola mencoba menghubungi, Namun sia-sia saja karena nomor Jemin sudah tidak bisa di hubungi.

"Ya Allah, kemana sih Jemin?!"

Lola gusar. Ia mulai bertanya kesana kemari terutama kepada teman-teman Jemin yang ia milik kontaknya. Namun tak satu pun diantara mereka yang di hubungi oleh Jemin. Bahkan ada yang malah tidak tahu kalau Jemin selama ini bekerja di luar kota.

"Teman yang mana sih yang waktu itu ngajakin kerja disana?!"

Lola mencoba mengingat dan berpikir dengan keras. Namun seberapa keras ia mencoba mengingat, tak ada satu pun penjelasan yang pernah Jemin berikan perihal teman yang mengajaknya bekerja ke luar kota itu.

Pesan terus Lola layangkan ke handphone Jemin meski hanya centang satu. Semua pertanyaan yang ada di kepalanya ia kirim dalam betuk pesan tersebut.

Lola : Yang kemana sih?! Kenapa nggak aktif?

Lola : Kamu bulan ini pulang kan Yang?

Lola: kamu pulang kan?

Lola : Udah mau lewat bulan kenapa belum pulang?

Lola : kemana sih? Apa terjadi sesuatu? Jangan bikin aku panik Yang

Lola : Yang please... Balas pesanku.

Lola : anak kita nyariin kamu Yang, aku harus jawab apa?

Lola : Kamu di sana nggak selingkuh kan Yang?! Awas aja kamu selingkuh!

Lola : Yang

Lola : Yang balas dong!

Lola : Jemin!!

Lola tak bisa tidur dengan tenang, bahkan tak fokus menjaga anak sehingga Keysa pernah terjatuh dari tempat tidur. Semua hati dan pikirannya tertuju pada Jemin yang hilang kabar dan keberadaannya.

Lola : Suly, ko Jemin masih nggak bisa di hubungi?

Suly : masih

Lola : Ke Mama juga nggak ada kabar?

Suly : Iya

Lola membuang napas berat. Dalam kamar yang hanya ada tempat tidur dan sebuah lemari usang, ia menangis ditemani anak-anaknya yang tidak tahu apa-apa. Bahkan mereka tertawa mendengar suara ibu mereka menangis yang di kira bercanda dengan mereka.

Bersambung...

Jangan lupa dukung Author dengan like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
cabut singkong
Author abal-abal
gak kerasa udah end aja. di tunggu karya berikutnya
💜Bening🍆
wah akhirnya di ujung kisah lola jemin... semangat berkarya mom.. semoga sukses dgn karya2 berikutnya💪
💜Bening🍆
nah bener KB lola jgn anak udah 3 masih kecil2 kasian mereka klo kamu nanti nambah anak lg
💜Bening🍆
semoga beneran berubah ya jemin bkn tobat sementara ntar kambuh lg penyakitnya
Author abal-abal
mudah2an aja Jemin beneran tobat 🤲
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
jangan iya² aja Lola awas aja kalau gak di KB
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
bener juga tuh jangan sampai pas pulang dia minta jatah lagi nanti nambah 4 kalau gak di KB
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
semoga jemin benar² berubah dan gak mau mengulangi nya lagi
💜Bening🍆
ya semoga aja emang jemin emang berubah y la... bkn cm pura2
💜Bening🍆
jgn2 jemin dpt ancaman dr neneknya gk dpt bagian warisan makanya balik deketin lola... meski lancar kirim 2jt/bln tp jgn2 di belakang masih bertingkah dia
💜Bening🍆
apa ada campur tangan dr nenek jemin ya jd dia tak lg pamer selingkuhannya
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
bener tuh jngn sampai Popo jahat pdmu
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
pasti ada maunya nih dia gak mau cerai
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
jangan mau la lebih baik cpt gugat cerai jemin
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
aku curiga malah sama jemin, kayaknya ada yg dia sembunyiin
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
iya aku maafin, gapapa kok kamu selingkuh 😂
Author abal-abal
Elah kirain dah beneran dapet ilham itu si Lola gugat Jemin. taunya gak jadi🙈
💜Bening🍆
nah kan.. dah lah biarin aja klo nyungsep biarin biar kapok... org kok gk ada rasa bersalahnya sama keluarga yg di repotin sama tingkahnya ora sadar diri
💜Bening🍆
helleh... roman2nya balik nyebur lg ini gk jd minta cerai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!