Super MOM
Suara menggema di tengah ruangan, siapa lagi kalau bukan suara dari Sarah. Sarah Amalia, wanita yang penuh dengan ambisi namun bukan di jalan yang benar.
" Cepat ambil kotak ini dan bersiaplah, Ibu tidak mau mereka menunggu lebih lama lagi. Satu lagi Tari, jangan pernah kamu mencoba melarikan diri seperti sebelum sebelumnya, karena kalau sampai itu terjadi, mungkin kamu tidak akan lagi punya kesempatan melihat matahari terbit di pagi hari besok " Ancam Sarah pada Putrinya.
Hidup Kayla Lestari sangat bahagia dulu ketika sang Ayah dan Nenek masih hidup. Sayang sekali seperti nya Ia tidak di takdirkan untuk merasakan kebahagiaan itu lebih lama, karena satu persatu orang yang menyayangi nya pergi meninggalkan nya.
Ayahanda tercinta nya meninggal saat Tari baru berumur tujuh tahun, sang Ayah menderita stroke berat setelah tahu latar belakang Istri tercintanya. Tari kecil lebih banyak menghabiskan hidup bersama sang Nenek hingga mengenyam pendidikan tingkat sekolah atas, lagi lagi nasib baik tidak ingin berpihak padanya, sang Nenek tercinta pun akhirnya meregang nyawa tepat di hari kelulusan nya.
Sejak saat itu Kayla Lestari hidup bersama sang Ibu, dari sana hidupnya mulai terasa berat. Berulang kali Ibunya menjual nya pada Pria hidung belang, namun karena keteguhan hatinya Tari berhasil selamat, meskipun dengan hukuman yang bisa di bilang sangat berat yang harus Ia terima.
Beberapa bekas luka di tubuhnya masih nampak sekarang namun selalu Ia tutupi dengan pakaian yang agak panjang.
Dari penampilan nya yang berubah saat ini membuat Ia di jauhi karena kebanyakan mereka merasa malu kalau berteman dengan wanita yang ketinggalan jaman menurut mereka, termasuk Pria yang diam diam menarik hati Tari. Sayang Pria itu juga mati matian menghinanya bahkan ilfeel walau hanya berdekatan dengan Tari.
Tari menuruni anak tangga rumah nya, dia bukanlah gadis miskin. Harta yang di tinggalkan Ayahnya sangatlah mencukupi walau Ia tidak bekerja, namun karena sikap serakah Ibunya Ia memaksa Tari agar melayani Pria Pria tua agar kekayaan mereka bertambah dan mendapat pengakuan sebagai orang terpandang di kota itu.
" Kenapa kamu jaket segala, cepat buka " Bentak Sarah pada Putrinya.
Tari berusaha menahan namun tidak berhasil.
" Tapi Bu, gaun ini terlalu terbuka " Protes Tari.
Sarah meraih lengan Tari dan menyeretnya keluar.
" Masukkan dia ke mobil, jaga dia jangan sampai kabur " Perintah Sarah pada beberapa Pria berpakaian hitam.
Beberapa Pria itu langsung melaksanakan perintah Bos nya, mereka mengangkat tubuh Tari dan memasukkan nya ke dalam mobil.
Tari berusaha berontak namun tentu saja Sarah dan orang orang kepercayaan nya tidak mempedulikan nya.
Mereka turun di sebuah parkiran hotel ternama di kota itu, dengan ragu Tari melangkah. Beberapa kali Ia meringis karena tangan jahil Sarah yang tidak segan segan memberikan cubitan keras pada tubuh Tari.
" Muria Golden " Gumam Tari membaca papan nama hotel yang berdiri kokoh di depannya.
......................
" Hei melamun saja Tari "
Tari terkejut karena Imel tiba-tiba menepuk pundak nya.
" Astagfirullah Imel, kamu selalu saja buat aku terkejut "
Imelda, gadis ceria satu satunya wanita yang mengetahui lika liku kehidupan Tari. Sahabat suka dan duka yang Tari miliki setelah semua orang menjauhi nya.
" Maaf "
Imel mengacungkan dua jarinya sebagai permintaan maaf pada sahabatnya itu, Tari membalasnya dengan senyuman.
" Cie yang calon Dokter. Sudahlah Tar, jangan terlalu serius begitu, beri dirimu waktu untuk bersenang senang "
Ekor mata Tari melihat pemandangan tak menyenangkan tidak jauh dari tempat Ia duduk.
Sedih, namun tidak ada yang bisa Ia lakukan. Melihat Pria yang diam diam sudah mencuri hatinya jalan berdua dengan kekasih nya.
Imel melihat arah pandangan Tari, gadis itu ikut merasakan bagaimana perasaan sahabatnya itu.
" Tar, kamu tahu nggak besok hari apa " Tanya Imel.
Tari nampak berpikir
" Besok hari Kamis " Jawab Tari seadanya.
" Astagfirullah Tari, memang besok itu hari Kamis. Tapi yang jadi pertanyaan ku bukan itu "
" Bukan itu, lalu apa Imel "
Imel mengeluarkan sesuatu dari dalam tas nya.
" Tara ~~~ coba lihat. Besok kamu pergi dengan ku ya, kita kan sama sama belum punya pasangan, jadi ya kita pergi berdua "
Imel begitu antusias menunjukkan sepucuk kartu undangan pada Tari, Tari membacanya sekilas dan tersenyum kecut.
" Aku tidak bisa kesana "
Dahi Imel berkerut, kenapa sahabatnya itu tidak ingin menghadiri acara itu, padahal Ia tahu kalau Tari menyimpan rasa pada Pria itu.
" Kenapa Tar, kamu tidak ingin pergi dengan ku " Imel mengeluarkan jurus mautnya namun tidak berhasil.
" Mel, aku tidak bisa kesana karena aku memang tidak mendapatkan surat undangan nya. Mas Iya aku main masuk saja, yang ada aku malah di usir satpam "
" Apa ! lagi ? "
Imel terkejut, lagi dan lagi sahabatnya itu tidak dapat kartu ulang tahun, padahal hampir semua angkatan mereka di undang. Tari hanya mengangguk pelan, karena memang begitu kenyataan nya.
Sebegitu jijiknya Pria itu sampai mengundang Tari ke acara bahagia nya saja Ia tidak mau, apalagi memberikan hatinya pada gadis itu.
......................
" Buruan Tari, kenapa melamun saja. Kamu mau jalan sendiri atau Pria Pria di belakang itu yang akan menyeret mu "
Lagi lagi Sarah mengeluarkan kata kata ancaman, akhirnya Tari melangkah memasuki hotel itu.
Ia mengedarkan pandangannya kesana kemari mencari seseorang yang mungkin Ia kenal namun tidak menemukan nya.
Tari memperhatikan sang Ibu menghubungi seseorang, Ia merasa miris pada dirinya sendiri. Takdir mempermainkan nya, mempunyai Ibu yang seharusnya melindungi nya mengajarkannya bagaimana menjadi wanita yang lebih baik mungkin hanya akan ada dalam mimpi nya.
" Ikut Ibu "
Sarah dan juga Tari memasuki lift beserta dua Pria berbaju hitam disana. Selama di jalan sampai di dalam lift Tari memilih diam, kalau Ia berbicara mungkin tidak terhitung lagi berapa kali tangan wanita di hadapan nya itu melayang ke wajahnya.
Tubuh Tari di dorong oleh Sarah ke dalam sebuah ruangan setelah pintu ruangan itu terbuka. Gadis malang itu tersungkur tepat di depan tubuh seseorang.
" Jangan lupa di transfer ya "
Hanya kata itu yang Tari dengar sebelum pintu itu kembali di tutup.
" Ibu ~ Ibu tunggu Tari Bu, jangan tinggalkan Tari "
Tari mencoba berdiri namun tangannya langsung di tarik kencang oleh seseorang hingga Ia terjerembab langsung ke dalam pelukan orang itu.
" Kamu mau kemana cantik, malam ini kita akan bersenang-senang disini. Kamu diam ya, aku akan membuat mu merasa nyaman "
Astagfirullah ingin rasanya Tari muntah di wajah Pria tidak tahu malu itu. Tua, gendut, hitam, ya Tuhan lengkap sudah. Dari penilaian Tari Pria itu sudah beristri, bukannya setia pada Istrinya malah bersenang-senang di luar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔 𝐀𝐝𝐢𝐛𝐚𝐡 ⁴³
wah banyak yg belum. aku baca ternyata
2023-07-02
2
кαяιηα кαιƒ ²
Itu ibu waras? Ngapain coba anaknya dikenalin tempat kerja gituan. Orangtua tuh harusnya dia utamain pendidikan anak, bukan malah anak buat jajan pria hidung belang
2023-04-17
1
Yuna DR
kasian tari , mama nya kurang akhlak banget dan untuk kekasih mu itu tari, baguslah dia sama kamu tidak ada hubungan apa pun, pria macam dia gak pantas untuk mu tari,yok cari yang baru
2023-04-17
0