NovelToon NovelToon
SUSAN

SUSAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / CEO / Obsesi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: SabdaAhessa

Susan tak pernah menyangka dirinya di timpa begitu banyak masalah.

Kematian, menghianatan, dan perselingkuhan. Bagaiamana kah dia menghadapi ini semua?
Dua orang pria yang menemaninya bahkan menyulitkan hidupnya dengan kesepakatan-kesepatan yang gila!

Akan kah Susan dapat melewati masalah hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SabdaAhessa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. Bekerjasama dengan Edward

Sejam. Dua jam. Tiga jam. Baru Susan sedikit demi sedikit membuka matanya. Edward yang menemani sedari tadi langsung sigap duduk di tepi ranjang. Memegang tangan Susan dengan erat.

Dia tau, Susan pasti sekarang semakin membencinya karena tanpa ijin menyuntikkan obat bius.

Tapi, itu juga dia lakukan agar Susan dapat lebih tenang. Dia sudah terlihat sangat kacau dan tak karuan.

"Susan.." Sapa Edward dengan lembut.

Seketika Susan merasa Edward nya kembali. Edward yang dulu selalu lemah lembut padanya. Edward yang selalu ada untuknya, melindunginya.

Susan memandang pria di depannya itu. Dengan berlinang air mata, dia mengatakan. "Aku merindukan mu, Ed!"

Sontak Edward terkejut. Jantungnya berdebar kencang. Terpacu. Dia menatap wajah sendu Susan. Wajah yang cantik nan malaikat. Wajah yang begitu dia rindukan. Menatapnya begitu dalam tanpa setitik kebencian.

"Aku juga sangat merindukan mu." Edward mencium tangan Susan. Menghirup aroma tangan Susan begitu dalam.

"Ed.." Panggil Susan.

"Ya?" Edward menatapnya.

"Entah kau berbohong atau tidak soal video panas mu dengan wanita itu. Tapi aku merasa.. Percaya.." Susan berusaha duduk.

Edward membantunya bangkit dan duduk di dekat Edward. Berhadapan dengan jarak yang sangat dekat.

"Ed.. Peter mengkhianati ku, dengan wanita bernama Anna. Mereka memiliki anak, Ed!" Kata Susan menjelaskan.

Dia terlihat lebih tenang sekarang. Menjelaskannya dengan perlahan, walaupun air matanya terus mengalir.

"Hidup ku sudah selesai, Ed! Aku sudah kehilangan semuanya.." Tangis Susan akhirnya pecah.

Edward memeluk Susan dengan erat. Mencium puncak kepalanya dengan penuh kasih sayang. Sedangkan Susan tak menolak sama sekali. Dia menangis sesegukan hingga badannya naik turun di dalam pelukan Edward.

Edward tak mengatakan apapun. Dia masih memikirkan kalimat apa yang harus dia katakan.

"Ed.." Ucap Susan masih di pelukan Edward.

"Ya.."

"Kau pasti tau soal ini kan?" Tanya Susan.

Edward tak bergeming.

"Kau tau kan, Ed?" Tanya Susan sekali lagi.

"Ya.." Jawab Edward dengan lemah. Tak mampu menutupi hal ini lagi di depan Susan.

"Apa aku begitu lemah di mata kalian, hingga kalian menutupi ini semua dari ku? Ini lebih menyakitkan bagi ku, Ed. Di saat sebuah kepahitan di tutup rapat oleh orang-orang sekeliling ku."

"Tidak. Kau tidak lemah. Aku lah yang lemah, tak mampu mengungkapkan semuanya dengan cepat!" Kata Edward.

"Sejak kapan kau tau soal ini?" Susan melepas pelukan Edward.

"Sejak aku meretas perusahaan kalian di Tabalo."

"Jadi ini yang ingin kau buktikan?" Tanya Susan. Dia menatap Edward.

Edward mengangguk. Membenarkan soal itu.

"Lalu kenapa kau tidak memberi tahu ku?"

"Aku tidak sanggup jika harus melihat mu seperti ini!" Jawab Edward memegang pipi Susan.

Mendengar itu Susan semakin menangis. Dia dilema dengan semua ini. Melihat Edward yang seakan tulus padanya, namun pria ini juga sudah melecehkannya berulang kali.

"Aku tidak tau harus bagaimana sekarang. Dunia ku seakan terhenti begitu saja." Susan menghapus air matanya.

"Jika kau bersedia. Bekerja sama lah dengan ku." Edward beranjak dari ranjang.

"Bekerjasama dengan mu, artinya aku harus balas budi nantinya kan?" Sindir Susan menatap Edward dengan tajam.

Edward yang mendengar itu merasakan sedikit malu. Karena sebagai seorang pria, tidak seharusnya dia membahas soal balas budi atas kebaikan yang telah dia lakukan.

"Kau banyak berubah, Ed. Saat pertama kali bertemu dengan mu setelah 2 tahun kita berpisah, aku tidak bisa mengenali sosok Edward yang dulu." Kata Susan.

"Kau.. Selalu menempatkan ku di posisi yang sulit. Kesepakatan mu itu.."

"Sekarang kau tau alasan ku!" Potong Edward.

"Apa ini juga alasanmu melecehkan ku? Kau menyentuh ku bagaikan pelacur!" Susan menundukkan kepala, hingga butiran air matanya jatuh begitu cepat.

Sedangkan Edward seakan menyadari kesalahannya. Dia mengusap wajahnya dengan kasar.

"Kau mengenal ku, Susan! Aku selalu merasa jijik setiap kali dekat dengan wanita. Jangankan di sentuh, mereka menatap ku saja sudah membuat ku muak. Tapi hanya dengan mu, aku bisa merasa nyaman, Susan!"

"Saat aku kehilangan sosok diri mu, hanya karena video bodoh itu. Aku sangat marah pada mu, mengapa kau bisa percaya begitu saja, padahal kau sudah lama mengenal ku! Dari situ aku bersumpah pada diriku sendiri. Suatu saat, jika aku mempunyai kesempatan berada di dekat mu lagi, aku tidak akan melepaskan mu begitu saja!" Sambung Edward.

Susan terlihat tertekan. Dia juga menyadari kesalahannya. Edward benar. Mengapa dirinya bisa percaya begitu saja pada video panas itu. Yang belum tentu kebenarannya. Dan mengapa pula dia dengan begitu mudah mau menerima permintaan terakhir ayahnya untuk menikah dengan Peter.

"Kau melecehkan ku, Ed!"

"Aku juga sangat menahan diri saat bersama mu dulu. Agar kau tetap virgin saat menikah dengan ku! Tapi aku kehilangan berlian ku begitu saja, hal yang paling aku jaga!" Kata Edward.

"Tolong, jangan seperti itu lagi! Kau membuat ku takut!" Pinta Susan.

Edward juga ikut menundukkan kepala. Mereka berdua menyadari kesalahan satu sama lain. Dapat terlihat dari keduanya, mereka masih saling menyimpan rasa. Namun, bukankah ini bukan waktu yang tepat?

"Tenangkan diri mu, baru kita bicara lagi!" Kata Edward hendak keluar dari kamar.

"Jangan tinggalkan aku!" Pinta Susan.

Edward langsung menghentikan langkahnya. Berbalik badan dan menatap Susan.

"Aku ingin bicara sekarang! Duduklah.." Susan menepuk kasur, mengisyaratkan agar Edward duduk disana

Edward menuruti Susan. Dia kembali dan duduk di samping Susan. Sejajar. Yang membuat Edward terkejut adalah.. Saat Susan menyandarkan kepalanya di bahu Edward.

"Aku harus bagaimana, Ed?" Tanya Susan.

Edward menelan ludah. Sebenarnya dirinya mulai terprovokasi, miliknya mulai berdiri tegak perlahan. Namun dia harus menahan itu sekarang. Bukan waktunya!

"Carilah bukti sebanyak mungkin agar kita bisa memenjarakan Peter di penjara pengasingan!"

Susan mengangkat kepalanya karena terkejut. Namun Edward segera mendorong kepala Susan agar bersandar lagi di bahunya.

"Aku bisa saja membunuhnya sekarang, Susan! Apalagi dengan kondisinya yang sedang koma. Tapi itu akan sangat berpengaruh pada bisnis kita berdua. Dunia akan mengira kau lah yang berselingkuh dengan ku hingga aku membunuh Peter. Dan itu akan mempengaruhi pasar kita, Susan!"

"Sejujurnya aku tidak perduli dengan itu semua. Yang terpenting bagi ku, kau bersedia bersama ku lagi. Namun, kau yang akan banyak di rugikan. Alpha Group akan jatuh lagi, apalagi sekarang Alpha Group memiliki banyak hutang karena perbuatan Peter!"

"Kau tidak mau kan Alpha Group hancur begitu saja?" Kata Edward.

Susan menggeleng.

"Maka bukalah mata mu, Susan! Buat Peter menyesal karena perbuatannya. Pastikan dia melihat mu kembali bersemi dan bermekaran!" Kata Edward.

Susan terlihat menimang-nimang ucapan Edward. Pria itu benar, dia harus bangkit dan membuktikan pada Peter jika dia bisa melakukan apapun, bahkan melebihi Peter.

"Buat dia mengakui perbuatannya di depan media! Seakan dia yang menceraikan mu dan mencampakkan mu hanya karena wanita murahan itu! Untuk urusan mengirimnya ke penjara pengasingan, itu jadi urusan ku dan James." Kata Edward lagi.

"Lalu bagaimana dengan Anna?" Tanya Susan.

"Memangnya apa yang ingin kau lakukan padanya?" Edward balik bertanya.

"Entahlah.." Jawab Susan.

Edward menarik nafas panjang. Dia masih menyimpan satu rahasia besar. Yaitu, soal perbuatan Anna yang mencelakai Susan hingga keguguran.

Entah bagaimana respon Susan saat mengatahui perihal itu.

Bersambung...

1
Riska Rosiana
skakmat🔥
mahessa
lahhhh🤣
mahessa
over all ini keren sih, wajib baca sih, terutama yg suka dirty novel, aku rekomendasi yg ini
mahessa
setuju sm si edward
Andreee
bakal jd masalah baru
mahessa
mampuss lu
mahessa
pikiran lu aja njingg
mahessa
betolll
mahessa
cekik aja
mahessa
kebiasaan
mahessa
fix ceraiii
mahessa
ya Allah Ed🤣
mahessa
waduhhh
mahessa
hmm si Edward
mahessa
iyalah, masa A🤣
mahessa
di kasih paham ya🤣
mahessa
flirting murahan🤣
mahessa
😶😶😶😶😶😶😶😶😶
mahessa
nah kan, udah ku duga dr awal kemunculannya
mahessa
ada karakter baru, pasti jg punya peran baru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!