Memang semua sudahlah takdir sang ilahi.
Azmia atau biasa di panggil Mia tanpa ada aba-aba tiba-tiba dia harus menggantikan pernikahan Kakaknya dengan terpaksa dia harus menjadi peran pengganti Kakaknya.
Akankah Azmia bahagia dengan pernikahannya dan bisa menjalankan perannya sebagai peran pengganti Kakaknya.
Jangan lupa untuk membaca kisah Azmia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon surya mafaza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 15 Rumah Sakit
Semalaman Alby di rumah sakit menunggu seseorang wanita yang tengah terbaring tak berdaya dengan selang infus di tangannya dan perban di kepala.
"Al, kamu ada disini?" tanyanya.
"Iya, apa kamu butuh sesuatu?" Alby balik bertanya.
Perempuan tersebut menggelengkan kepalanya. "Aku panggil dokter dulu ya, karena pasien sudah siuman." Alby memencet tombol darurat memanggil dokter.
Tak lama Dokter dan Suster datang. "Anda sudah siuman. Apa ada yang sakit ?" tanya Dokter Irul.
"Kepala saya terasa pusing sekali, Dok," jawabnya.
"Saya periksa dulu ya." Dokter Irul mulai memeriksa keadaan pasien.
"Alhamdulillah, keadaan Nona sudah mulai membaik. Nanti setelah makan, obatnya di minum supaya cepat sembuh," ucap Dokter Irul menyarankan pasien agar mengikuti anjuran dokter.
"Baik, Dok. Terima kasih," balasnya dengan tersenyum.
Setelah memeriksa Dokter dan Suster pamit keluar karena masih banyak pasien.
"Kamu ingin makan sesuatu?" tanya Alby. Menawarkan makanan untuk pasien.
"Bubur ayam saja, Al," jawabnya.
"Baiklah, nanti biar Daffa yang membelikan sekalian dia kesini," ucap Alby.
"El, kamu kenapa bisa ada di sini?" tanya Alby.
"Terpeleset saat ingin turun tangga, entah kenapa tiba-tiba kepalaku pusing dan penglihatan ku buram. Jadilah begini," jelas Elvina -- Ya orang yang kini di rawat di rumah sakit adalah Elvina mantan Alby yang kini sedang berusaha untuk mendapatkan cinta Alby kembali.
*
*
*
"Pagi sayang," sapa Bunda Rita.
"Pagi juga, Bun." Azmia menghampiri mertuanya yang sedang berada di dapur.
"Lho kok sendiri, Alby kemana, Nak?" kini Ayah yang bertanya.
"Mas Alby ___." Azmia tak melanjutkan ucapannya dia bingung harus bilang apa. Bohong takut dosa, jujur takut mertuanya marah. Bukan dia tak ingin melindungi suaminya, tapi kini dia harus berhadapan dengan orang tua takut kualat.
"Sudahlah, Bunda mengerti. Memang dasar anak nakal dia, awas saja kalau pulang." Bunda geram sekali sama anaknya. Padahal kini dia tinggal di rumah utama, tapi tetap saja berani pergi seenak jidatnya.
"Kita sarapan saja yuk, sayang!" Bunda menyuruh Azmia untuk sarapan bareng mereka tidak perlu mikirin suaminya.
"Apa hari ini kamu masuk kuliah, Nak?" tanya Bunda Rita.
"Mia sedang libur satu minggu, Bun," jawab Azmia.
"Berarti kamu harus tinggal disini selama libur kuliah," ujar Bunda dengan semangat karena dia bakal ada temannya di rumah pasti seru jika di rumah ada temennya sesama perempuan bukan cuma sama Mbok Inem terus kan bosen.
"Iya, Bun." Terpaksa Azmia bilang iya, nggak mungkin dia menolak mertuanya yang begitu baik dan menyayangi dirinya. Mau tidak mau dia juga harus libur ke kafe.
"Ayah, hari ini Bunda sama Azmia pergi ke Mall ya." Bunda Rita meminta izin pada suaminya.
"Silakan," jawab Ayah. Ayah tak pernah marah saat Bunda ingin pergi kesana ke sini selagi itu tidak merugikan, karena itu adalah kebahagiaan wanita untuk mengisi rasa bosan seharian di rumah.
"Sayang, nanti jam 10 kita jalan ke Mall ya?" tanya Bunda Rita.
"Iya, Bun," jawab Azmia sambil memasukkan makanan ke dalam mulutnya.
Itulah obrolan di sela-sela acara sarapan pagi.
Setelah selesai sarapan Ayah Wisnu berpamitan berangkat ke kantor. Sedangkan Azmia membantu Bunda Rita di dapur merapikan meja makan, mencuci piring, dan gelas bekas makan.
*
*
Hallo reader terima kasih atas kunjungan kalian sudah membaca karya author yang abal-abal ini. Jangan lupa like dan vote ya Kakak supaya author semangat up-nya. 😊
Lha kq udah tamat