Rheyna Aurora adalah istri dari seorang pria yang cuek dan minim perhatian yang bernama Bagas Awangga.
Bagas bekerja sebagai Manager pada perusahaan milik sepupunya, Arlo Yudhistira adalah CEO perusahaan tersebut.
Arlo menaruh hati pada Rheyna sudah sejak lama….
Tak semudah itu hubungan Arlo dan Rheyna berjalan,karena Arlo adalah sepupu dari Bagas dan Arlo telah memiliki istri dan 2 orang putri…..
Akankah Rheyna ertahan dengan Bagas? Ataukah berpaling pada Arlo? Atau ada yang lain?
Selamat membaca dan selamat menikmati karya pertama saya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rhecella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Arlo Pov
Aku mulai memberanikan diri untuk menghubungi seseorang yang saat ini hanya mampu aku pandang dari kejauhan tanpa berani mengajaknya berbincang.
Bagaimana aku bisa mendapatkan nomor ponsel wanita itu? Aku Adalah pemilik Perusahaan dimana Bagas bekerja, aku menyuruh sekertarisku si David untuk meminta data Bagas dan keluarganya serta istrinya di bagian HRD,dengan alasan ada yang mau aku urus.
Biasanya sekretaris sebuah perusahaan kan wanita,kenapa aku lebih memilih seorang pria? Karena istriku tidak suka aku memiliki sekretaris wanita,sejak menikah aku mengganti sekretarisku dan David inilah sekretaris pria pertamaku,kerjanya yang cekatan dan cepat memahami arahan dariku membuat aku bangga memiliki sekretaris seperti dia.
Tak butuh waktu lama untuk David mendapatkan data-data Bagas,yang aku butuhkan hanya nomor ponsel wanita itu.
Aku mendapatkannya, aku mulai menghubunginya,mengirimkannya makan siang dan malam,saat dia pulang dari rumah sakit,karena aku tahu pasti dia tak sempat memasak dan pasti dia sangat lelah menjaga anaknya yang sakit tiga hari ini.
Saat aku menghubunginya memang dia terkesan jutek tapi aku tau dia adalah wanita bersuami yang sedang menjaga jarak dengan lawan jenisnya. Dia tak ingin menyakiti hati suaminya,walaupun hatinya sendiri telah disakiti.
Aku tak menyerah untuk menghubunginya, bahkan aku mulai berani menelphone nya, mengajaknya bercanda, memberikannya perhatian, walaupun hanya sebagai teman.
Hampir setiap hari aku mengirimkannya makanan atau sekedar kue-kue kecil untuk dia nikmati bersama anak dan asisten rumah tangga yang menemaninya, aku sudah paham pasti suaminya tidak akan ada dirumah saat aku mengirimkan makanan-makanan itu.
Aku sudah menugaskan seseorang untuk membuntuti Bagas kemanapun Bagas pergi, dan aku tahu dimana biasanya dia menghabiskan waktu sepulang kerja, dan pukul berapa dia kembali kerumahnya.
Setelah lebih dari 2 minggu aku hanya mampu untuk mendengar akhirnya aku seperti mendapatkan angin surga ketika aku akan berangkat ke kantor, istriku Lila menunjukan undangan ulang tahun Vano, acaranya diadakan besok sore,
“Hmmm ya udah kamu atur aja ma, belikan hadiah yang menurutmu bagus aja, nanti aku ganti uangnya” kataku pada istriku sesaat setelah membaca undangan itu
“Enaknya di belikan apa ya yah?” Tanya Lila padaku
“Terserah mama aja”
“Mainan atau baju atau sepatu ya yah?” Tanyanya kembali
“Terserah, semua juga boleh ma” kataku menyetujui semua usulannya
“Dih kebanyakan lah kalo semua,ya udah nanti aku coba cari di mall aja kalau gitu” kata Lila kemudian
“Mau ke mall mana?” Tanyaku kemudian
“Yang dekat rumah aja deh, malas kalau yang jauh-jauh toh cuma beli hadiah aja” kata Lila
“Ya udah hati-hati di jalan” kataku sambil tersenyum
Siang harinya ketika jam makan siang tiba aku mengajak sekretarisku David untuk makan siang bersamaku di mall yang letaknya dekat dengan kantorku. Setelah selesai makan siang aku mengajak David untuk berjalan-jalan sebentar dan mampir di sebuah toko jam mewah, aku melihat-lihat deretan jam itu kemudian melihat jam cantik dengan bertahtakan beberapa berlian kecil yang membuat jam itu semakin cantik dengan warna dasar soft pink yang membuatnya semakin cantik. Jam cantik untuk wanita cantik pikirku dan tersenyum.
“Mas saya mau ini ya, tolong dibungkus dengan kertas warna soft pink juga ya mas” kataku pada penjaga toko itu
“Baik pak, ada lagi yang mau di beli pak?” Kata nya menawarkan
“Sudah itu aja mas” kataku sambil tersenyum ramah
“Baik pak, silahkan langsung ke kasir pak untuk pembayarannya” kata pegawai toko itu yang aku jawab dengan anggukanku
“Vid tunggu saya di depan ya” kataku pada sekretarisku
“Baik pak” kata David yang kemudian berjalan keuar dari toko. Aku menyuruh David menungguku di luar karena aku tak ingin David bertanya-tanya untuk siapa aku membeli jam itu.
“Mas punya kartu ucapan ya?” Kataku menanyakan pada kasir sebelum aku membayar jam itu
“Ada pak, ini” memberikan beberapa jenis kartu ucapan
“Saya mau 2 ya mas”
“Baik pak silahkan” kasir itu memberikan kartu ucapan yang akan aku tulis, aku menulis kan 2 ucapan,yang 1 aku letakkan didalam box jam,dan yang 1 lagi aku letakkan di luar box, agar saat hadiah itu dibuka ketika ada Bagas dia tidak terlalu curiga.
***
Akhirnya hari itu pun tiba, yang datang terlalu awal harus menunggu di dalam mobil terlebih dahulu bersama anak-anakku dan istriku, beserta pak Aman.
Ketika aku mengedarkan pandangan, ku temukan sosok itu datang bersama anak dan asisten rumah tangganya, dimana si cunguk Bagas? Tak berapa lama kemudian Bagas datang dengan mobil yang berbeda yang aku yakini dia tak berangkat bersama, dan aku bisa menduga dari mana dia.
Menatap wajah itu membuatku tersenyum, wajah yang belakangan ini selalu aku rindukan.
Hadiah yang aku siapkan untuknya, aku simpan dengan aman di bawah kursi pak Aman, agar tidak ada yang tahu. Saat akan pulang anak-anak meminta paket makanan tambahan yang terdapat hadiah mainan, aku menyuruh istriku untuk mengantri dan aku menunggu di parkiran mobil, ketika aku menunggu aku melihat asistennya sedang mengangkat hadiah-hadiah, dan aku berkata pada pak Aman untuk membantunya, saat pak Aman menghampiri asisten itu aku mengambil hadiah itu dan keluar dari mobil, menunggu di depan pintu mobil, ternyata pertolongan yang akan pak Aman berikan di tolak secara halus oleh asisten itu, dan pak Aman kembali menghampiriku yang sedang berdiri di depan pintu mobil,
“Maaf pak, tapi saya tidak di ijinkan untuk membantunya” kata pak Aman
“Owh ya udah pak masuk mobil aja” kataku pada pak Aman, sambil Menyembunyikan hadiah itu di belakang badanku
“Saya mau ketempat istri saya sebentar ya pak” kataku kemudian pada pak Aman
“Iya pak” kata pak Aman
Aku berjalan perlahan, aku melihat kanan kiri mengendap-endap sudah seperti curanmor yang mau menjalankan aksi aja aku hahaha, setelah aku rasa aman, segera aku letakkan hadiah itu dan berlalu pergi menghapiri istri dan anak-anakku yang sedang memesan makanan, dan aku meminta ice cream untuk mengusir rasa deg-deg an karena sudah bersikap seperti pencuri hahaha
***
Ke esokan harinya aku berusaha untuk menghubunginya, tetapi tak ada yang dia angkat, bahkan aku kirimkan pesan tak ada satu pun yang dia balas, jangankan dia balas, dibaca pun tidak, aku tak tahu apa yang sedang terjadi, pikiranku melayang-layang memikirkan dia yang tak ada kabar.
Arlo Pov end….
Bersambung…….
...Hai teman-teman yang sudah baca ceritaku, bantu like dan bunganya dong,...
...Biar semakin harum mewangi,...
...yang sudah berbagi like, thank you 😘...