NovelToon NovelToon
Legenda Pedang Chen Li (Dewa Ilusi)

Legenda Pedang Chen Li (Dewa Ilusi)

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Spiritual / Ruang Bawah Tanah dan Naga / Mengubah Takdir / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rahmat Kurniawan

Tiga Roh Penjaga datang dengan membawa sejumlah misteri. Dari medali, koin, lonceng misterius, sampai lukisan dirinya dengan mata ungu menyala, semuanya memiliki rahasia yang mengungkap kejadian masa lalu dan masa depan. Yang lebih penting, panggilan dari Kaisar Naga yang mengharuskan Chen Li menjalankan misi yang berkaitan dengan pengorbanan nyawa, sekaligus memperkenalkan peluang rumit tentang kondisi Mata Dewanya.

Dengan ditemani dua murid, mampukah Chen Li memecahkan misteri tersebut, sekaligus menyelesaikan misi dari Kaisar Naga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmat Kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 14 ~ Sen Ang

Seorang laki-laki bertubuh mungil dengan telinga runcing dan hidung tebal tengah berdiri dalam ruang hampa. Dia menciptakan sebuah cermin kemudian digunakan untuk memandangi wajahnya yang selalu tersenyum lebar. Sebenarnya ini bukanlah senyuman, melainkan karena sudah bawaan ekspresinya.

“Malang sungguh malang. Wajahku bahkan tidak bisa untuk merasakan kesedihan.” Kedua alis panjangnya berkerut, sebelum akhirnya menangis kencang. Suaranya yang besar menggema sampai ke berbagai penjuru dimensi itu. Namun tidak ada yang menanggapinya, oleh sebab hanya dia seorang diri yang menempati ruang itu.

Sebuah ingatan masa lalu kembali mengisi hening pikirannya. Ratusan tahun lalu, di atas sebuah bukit, siluet seseorang yang memiliki ekspresi bawaan sedih sedang menunggunya. Sen Dih melambaikan tangannya, lalu berseru lantang, “Sen Ang... cepatlah kemari. Lihat matahari sebentar lagi akan tenggelam.”

Sen Ang mempercepat langkah kakinya. Dia akhirnya sampai di atas bukit bersama Sen Dih. Dari atas bukit itu, ratusan bangunan dengan bentuk kerucut berdiri indah di bawah kaki matahari senja. Mereka bisa melihat aktivitas warga dengan julukan Masyarakat Seribu Ekspresi tengah sibuk-sibuknya menyambut malam yang kan datang. Sen Ang benar-benar bahagia masa itu. Bersama dengan Masyarakat Seribu Ekspresi, dia tidak pernah mersakan perasaan lain selain selalu senang. Namun, di ruang hampa ini, dirinya telah terkurung selama ratusan tahun tanpa bisa meraskan kembali kehangatan dan keindahan senja. Entah apakah bentuk dan sinar senja masih tetap sama dengan terakhir kali dilihatnya, atau justru sebaliknya.

Dalam cermin ciptaanya itu, samar-samar, bayangan wajahnya berubah menjadi sosok laki-laki tinggi yang memiliki aura hitam pekat, sosok yang paling dia benci. Senyuman yang terukir di wajahnya tampak seperti tengah mengejeknya. Sen Ang kemudian meninju cermin itu hingga hancur berkeping-keping.

Suasana hatinya masih buruk, namun itu tidak berlangsung lama kala dirinya merasakan akan kedatangan tamu setelah sekian lama sendiri dalam kehampaan ini.

“Hahaha, akhirnya setelah sekian lama, aku menemukan target untuk kumainkan. Wajah orang ini sangat tampan..." Sen Ang menjadi tidak sabar untuk meniru wajah serta semua postur tubuh orang ini. Setelahnya dia menghilang.

Setelah kemunculan Chen Li di ruangan hampa, Sen Ang tampak tertawa jahat di balik persembunyiannya. Setelahnya menciptakan seribu cermin. Setiap Cermin ini mewakili ekspresi anggota keluarganya yang dibantai habis sosok beraura hitam yang dilihatnya tadi.

Dia menggunakan segala cara untuk menjebak Chen Li, namun dia hanya bisa merasakan terhibur di awal sebelum perasaannya memburuk. Dia ingin lari, untuk menghindari Chen Li, sayangnya sudah terlambat. Dia bahkan tak menyadari kehadiran Chen Li yang tiba-tiba saja muncul di hadapannya dan langsung mencekik lehernya.

“Tuan... Mohon ampuni Aku Tuan.”

"Siapa yang menyuruhmu mengambil bayangan wajahku....” Chen Li menatap jijik Sen Ang yang kini memandanginya dengan penuh rasa takut.

"Tuan... Mohon lepaskan aku Tuan. Aku hanya menjalankan tugasku." Sen Ang terus mencoba untuk membujuk Chen Li. Sayangnya kalimat pengyakinnya sedikit saja tidak berhasil mengalihkan niat Chen Li untuk menyentuhnya. Bahkan cekikan itu semakin keras.

"Akhh, Tu-tuannn..." Sen Ang Tidak bisa lagi mempertahankan wujud Chen Li. dia kembali ke bentuknya semula yang kerdil, bertelinga runcing dan memiliki hidung yang besar.

Chen Li tersenyum tipis, dia kemudian melepaskan cekikan itu setelah dengan sengaja meninggalkan tanda di leher Sen Ang.

Sen Ang sendiri merasakan tulang lehernya telah mengalami keretakan. Dia tahu cekikan itu sebenarnya tidaklah keras, namun, demikian terjadi sebab kekuatan Chen Li jauh lebih besar di atasnya. Dia telah salah mempermainkan orang. Beruntungnya Chen Li tidak ada niatan untuk membunuhnya.

Setelah memastikan kondisinya agak mendingan, Sen Ang dengan hati-hati menoleh ke arah Chen Li yang saat itu tengah memperhatikan kondisi dimensi tempat keberadaan mereka saat ini. Dia kemudian menghilangkan cermin-cermin ciptaannya.

"Biar kutebak, kau pasti terkurung di dimensi ini karena salah mendalami ilusi Seribu cermin bukan?" Chen Li tersenyum tipis. Dia sedikit banyak mengetahui tentang ilmu ini, meskipun tidak bisa menggunakannya. Sebenarnya ilusi Seribu Cermin ini sangat hebat, kalau saja tingkatan kultivasi mereka setara, atau paling tidak berbeda satu tingkat saja, mungkin Chen Li tidak akan bisa melewati permainan Sen Ang.

Di sisi lain Sen Ang justru terkejut, tebakan Chen Li tidak sepenuhnya salah. Kepalanya tiba-tiba saja merah padam dan membesar, dari telinga serta hidungnya mengeluarkan asap. Chen Li mengerutkan keningnya, dia mengira manusia kecil ini akan menyerangnya. Namun ternyata pemikiran Chen Li keliru, Sen Ang justru merasa malu. Kejadiannya sudah berlalu sudah sejak ratusan tahun lalu. Kalau saja bukan karena pria sialan yang menjadi gurunya di masa lalu tidak menjebaknya mempelajari ilmu ilusi ini, mungkin saat ini Sen Ang masih berkelana bebas di luar sana.

Sen Ang menarik nafas dalam sebelum menghembuskannya melalui mulutnya. Dia tidak memilih untuk menjawab pertanyaan Chen Li tadi.

“Tuan, sesuai perkataanku tadi. Aku akan memberikan pemahamanku tentang ilmu Ilusi Seribu Cermin sebagai hadiah karena telah berhasil menyelesaikan tantangan Ilusi Seribu Cermin. Namun sebelum itu, apakah aku bisa meminta satu hal padamu?” Sen Ang mengetahui Chen Li menguasai ilmu ilusi, sehingga berinisiatif untuk menurunkannya pada Chen Li. Adapun terkait dengan permintaanya tadi, mau dan tidaknya Chen Li untuk menerimanya, tetap dia akan memberikan ilmu itu padanya.

Chen Li mengangkat sebelah alisnya. “Selagi permintaanmu tidak merugikanku, aku akan berusaha memenuhinya.” Chen Li sebenarnya sangat tertarik untuk mempelajari ilmu ilusi Seribu Cermin. Namun sebelum itu dia harus memastikan permintaan Sen Ang tidak aneh-aneh.

“Terimakasih banyak Tuan.” Sen Ang begitu antusias mendengar ucapan yang keluar dari mulut Chen Li. Dia kemudian menangkupkan kedua tangannya sembari setengah membungkukkan badanya.

“Tuan, aku hanya ingin Tuan menemukan seseorang untukku. Orang itu yang mengurungku di tempat ini. Masa kurunganku seharusnya sudah selesai, namun aku tidak bisa ke luar dari sini karena terikat restu darinya. Jika Tuan berhasil menemukannya, aku mohon mintakan restunya untukku.”

Setelah salah mempelajari ilmu Ilusi Seribu Cermin, Sen Ang langsung terlempar ke dalam dimensi ini dan terkurung. Tak lama setelahnya, seorang pria datang dengan cahaya keagungannya yang luar biasa memenuhi satu dimensi itu. Dia kemudian berjanji akan membebaskannya jika Sen Ang mampu menjaga dimensi terasing ini. Selain itu Sen Ang bebas melakukan pengujian untuk siapa saja yang tidak sengaja memasuki dimensi, dan memberikan mereka semua hadiah setelah berhasil melewati ujiannya.

Bukan tanpa alasan sosok itu memberinya tugas demikian. Mereka yang lolos ujian dari Sen Ang adalah orang-orang yang sebenarnya tengah mengemban sebuah takdir rumit yang tidak semua orang memilikinya. Selama ratusan tahun, hanya ada dua orang yang telah berhasil melewatinya, tiga ditambah dengan Chen Li dari ratusan orang yang telah memasuki ruangan ini.

Sebenarnya setiap orang yang datang, ini sekaligus akan dijadikan Sen Ang sebagai media untuk menguji kekuatan dari ilusi tersebut. Dia selalu keluar dengan hasil memuaskan. Namun, tidak disangkanya Chen Li juga sebenarnya mengusai ilusi dan memiliki kemampuan lebih tinggi darinya.

Chen Li menggaruk pipinya sebentar. “Bagaimana aku bisa menemuinya?”

“Tuan, mereka yang berhasil keluar dari tempat ini memiliki takdir yang berhubungan dengannya. Dia tidak menyebutkan namanya, namun aku mengetahui identitasnya sebagai reinkarnasi dari Kaisar Langit.”

1
AR
suka sekali dengan ceritanya. tiap bagian dari perjalanan Chen Li adalah Isi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!