Katherine mencintai Ethan. Melakukan semuanya dengan nama cinta. Sementara Ethan hanya menjeratnya dalam hubungan tanpa nama.
Saat Katherine berusaha lari tali di lehernya semakin mengencang dan mengerat. Ketidak relaan Ethan semakin menjeratnya semakin dalam.
"Kamu hanya milikku, Kath!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pencarian
"Maafkan aku, Tuan." Seorang wanita berlutut di depan Ethan, tubuhnya gemetar dengan rasa takut yang amat sangat.
Tatapan Ethan yang tajam dan menusuk membuatnya semakin bergetar ketakutan.
"Kau hanya perlu sebutkan siapa yang memerintahmu, hingga kau berani menyebarkan rahasia itu," ucap Davin tak kalah tajam. Pria itu bahkan menjambak rambut wanita tersebut hingga mendongak dengan wajah meringis kesakitan.
"Ampuni aku Tuan, aku hanya di suruh. A- aku tak tahu apapun," ucapnya dengan menangis. Dia tak tahu masalahnya akan sebesar ini. Dia kira dia tidak akan ketahuan setelah melakukan tugas tersebut. Yang dia pikirkan dia mendapatkan uang banyak lalu selesai. Sementara yang menanggung kesalahannya adalah Kath.
"Siapa?" tanya Davin lagi dengan mengeratkan jambakannya.
"No—nona Serena, Tuan." Davin menoleh pada Ethan yang tak menunjukkan ekspresi berlebihan saat nama istrinya itu di sebut. Di saat yang sama pintu terbuka menampilkan Serena yang tersenyum.
"Ethan—" ucapan Serena terhenti saat melihat suasana di dalam ruangan Ethan. "A—da apa?" tanyanya dengan wajah mulai gugup.
Melihat wanita yang beberapa hari lalu dia perintahkan untuk mengirim rahasia perusahaan Ethan dari komputer Kath ada disana dengan posisi berlutut.
Ethan bergeming, sementara Davin berdiri tegak dan memanggil beberapa pengawal masuk. "Bawa, dia," ucapnya membuat wanita itu di seret keluar.
"Tidak, maafkan aku, Tuan. Nona, tolong aku!" Wanita itu meronta bahkan memanggil Serena untuk menolongnya.
Wajah Serena pucat pasi saat kejahatannya terbongkar.
Sialan! Harusnya dia singkirkan wanita itu agar tak bisa bersaksi di depan Ethan.
Tangan Serena mengepal erat saat Davin melangkah ke arahnya. "Mau apa, kau?" ucapnya dengan nada gemetar.
Serena menoleh pada Ethan yang hanya menatapnya datar. "Ethan apa yang asistenmu lakukan? Begitu dia memperlakukan istrimu?!" Serena berteriak kesal. Namun saat ini Davin meraih lehernya lalu menariknya untuk berjalan ke arah Ethan.
"Apa yang kau lakukan! Lepaskan aku, sialan!" Serena meronta hingga Davin melepaskannya tepat di kaki Ethan.
"Ethan, ke—napa kau?" Seren mendongak menatap Ethan wajahnya penuh ketakutan hingga dia merasakan tangan Ethan menjambak rambutnya.
"Pilih mengaku sendiri, atau aku paksa?" desis Ethan. Wajah dinginnya menunduk begitu dekat dengan wajah Serena.
"A— pa maksudmu?"
"Berpura- pura tak mengerti?"
"Ethan, lepaskan kau menyakitiku!" Serena mencoba menantang dengan menatap tajam Ethan. Dia datang untuk berkunjung dengan perintah Teresha yang memintanya pergi ke kantor Ethan. Ethan yang pergi di pertengahan pesta kemarin tentu saja membuat semua orang bertanya- tanya tentang hubungan mereka yang sebenarnya tak seharmonis yang terlihat. Jadi Teresha memintanya untuk menemui Ethan agar meredam berita yang beredar.
"Ini bahkan tak sebanding dengan apa yang kau lakukan pada Kath." Mata Serena membulat. Jadi ini karena Kath. Bukan karena rahasia perusahaan itu. Jalang sialan itu!
"Apa maksudmu, Ethan aku sungguh tak mengerti?"
Ethan menghempaskan kepala Serena. "Baiklah teruslah bersikap bodoh. Tapi jangan harap aku akan membiarkanmu."
Serena mengepalkan tangannya. "Memang kenapa? Dia hanya jalangmu yang tak pantas bersamamu. Aku hanya menyadarkannya kalau dia jangan terlalu bermimpi untuk bersamamu!"
Rahang Ethan mengeras. "Kau pikir kau pantas?" Ethan menggeleng pelan. "Kau ingin membuktikan apa, Serena? Bahwa kau istriku lalu aku bisa menjadi milikmu, begitu?"
"Setidaknya aku sah dimata hukum!" Serena benar-benar menyembunyikan ketakutannya dengan kesombongannya. "Aku putri keluarga kaya, di pilih langsung oleh Ibumu untuk menikah denganmu, Berbeda dengannya yang tak memiliki hak apapun. Gadis miskin yang hanya menginginkan uang," ucapnya dengan percaya diri.
Ethan terkekeh, dengan Kekehan yang membuat Serena terkejut. Pria itu benar-benar mengerikan, bibirnya menyeringai kejam dengan mata tajam yang tetap tenang. "Sepertinya kamu terlalu percaya diri, Serena. Apa artinya itu jika kau tetap tak bisa memiliki aku. Aku hanya milik Kath. Statusmu itu bahkan tak berarti."
"Kau!"
"Dengarkan aku, Serena. Lakukan peranmu dengan baik. Karena jika sampai kau melewati batasmu. Aku tidak akan membiarkanmu!"
Ethan menegakkan tubuhnya. "Bawa dia keluar Davin. Mulai sekarang jangan biarkan dia masuk ke ruanganku sembarangan!"
"Baik, Tuan." Davin segera membantu Serena berdiri namun saat ini Serena justru menepis tangan Davin.
"Jangan sentuh aku!" desisnya tajam.
"Mengenai ini kamu akan membayarnya mahal, Serena."
Serena menoleh sebentar pada Ethan yang mengejeknya, lalu segera pergi dari ruangan Ethan.
Serena masih mempertahankan wajah tenangnya saat keluar dari ruangan Ethan meski di kuasai kemarahan, hingga kini dia memasuki mobilnya barulah dia menjerit kesal dengan memukul bundaran setir.
"Sialan!!!"
Serena membuka ponselnya lalu menekan nomor Teresha. "Ma, Ethan menyakitiku..." Serena terisak pura-pura menangis.
...
Sementara itu, Ethan masih terdiam dengan menatap ke luar jendela. "Awasi dia. Jangan sampai luput! Lebih banyak kesalahan yang dia buat lebih bagus."
Davin mengangguk. "Baik Tuan."
Ethan menghela nafasnya. "Bagaimana dengan Kath?"
"Kami belum menemukannya, Tuan."
"Kau bilang Kath tidak jadi ke luar Negeri, seharusnya mudah menemukannya jika dia masih ada di dalam Negeri, bukan?"
"Ya, Kath memang tidak terdaftar di penerbangan manapun, Tuan. Namun ada catatan pembelian tiket pesawat menuju Paris. Sepertinya Kath membatalkan keberangkatannya di saat- saat terakhir."
Mata tajam Ethan sedikit bergerak tangannya tak diam dan saling meremas. Rasa takut akan kehilangan Kath kembali muncul.
"Temukan, jangan berhenti mencari. Bahkan meski dia mati, kau harus menemukan mayatnya."
Davin mengangguk. "Baik, Tuan." Davin melangkah keluar dari ruangan Ethan. Entah kemana dia harus mencari Kath, dia sudah mencari di bandara, stasiun bahkan dermaga, namun tetap tak menemukan jejak Kath.
Davin rasa dua tahun bekerja sebagai sekretaris Ethan, Kath menjadi tahu celah Ethan untuk menemukan seseorang yang di carinya, hingga Kath berpikir dua kali untuk menggunakan fasilitas umum karena akan mudah di temukan.
....
Ethan berjalan masuk ke dalam rumah besar orang tuanya. Melihat Sang Ibu duduk dengan tenang di sofa Ethan segera menghampirinya. "Mama memanggilku?" Ethan tahu apa yang akan Teresha bicarakan. Melihat ada Serena disana sepertinya wanita itu baru saja mengadu tentang apa yang dia lakukan tadi.
Teresha melempar sebuah berkas di hadapan Ethan. "Kau menyakiti istrimu demi wanita jalang sepertinya!"
Tanpa berniat melihat berkas tersebut Ethan hanya menatap Teresha dengan datar.
"Aku yakin Mama tahu apa yang sudah dia lakukan, bukan?" Ethan menatap Serena yang justru menyeringai padanya seolah dialah yang memegang kendali.
"Memang kenapa? Hanya kesalahan kecil. Kita bahkan bisa dengan mudah menutup masalahnya." Ethan mengepalkan tangannya tak terima. Apa Teresha lupa pengorbanannya untuk meredam masalah ini.
"Lalu wanita itu, lihatlah demi uang dia bahkan meninggalkanmu. Menurutmu apa dia pantas kau agungkan?"
Dahi Ethan mengernyit lalu menatap berkas di depannya. "Dia bahkan meninggalkanmu demi 100 juta?"
"Kau hanya ingin aku melupakannya, lalu menurutimu, bukan?" Ethan masih menolak melihat bukti dari Teresha. Tidak Kath mencintainya, dia hanya kecewa karena dirinya yang tidak membuat kepastian tentang hubungan mereka.
"Terserah, yang pasti wanita itu benar-benar sudah menukarmu dengan 100 juta. Dan pergi meninggalkanmu."
....
Like
Komen
Vote
ethan jd laki2 kok egois ga peka, sapa jg yg mau sm laki2 yg mulutnya ga dijaga dan menikah dg wanita lain, walaupun sbnrnya ethan cm cinta kath, tp perempuan tuh butuh kepastian dan kata2 yg lembut.
dia seperti sETHAN yg menjerat mu agar kamu selalu seperti yg dia mau.siapa tau suatu saat nanti kamu punya keberuntungan bisa hidup seperti yg kau mau atau bisa mengatur si sETHAN ini seperti yang kau mau.
masih kecil sekali 🥹 tapi kalau Ethan tau , seperti yg kath khawatirkan, Nathan pasti akan dijadikan pion untuk mengendalikan kath sesuka hatinya 😔😔, itulah yang kath tak mau. apa si Ethan ini akan memaksanya jadi simpanan
😔😔😔 ngancem lagi🙄🙄🙄
seberapa besar dia mencintaimu, sebesar itu pulalah luka dihatinya karena kamu, cinta yang tulus pun bisa memudar karena tidak ada harapan didalamnya dan tidak ada penghormatan untuk rasa cinta itu.
dia yg tak memberi kepastian maka jangan berharap dan memberi harapan.
siapa tau dia juga tengah menantikan kelahiran anak dari istrinya, entah seperti apa hidupnya setelah 8bln sudah kehilangan mu,apa masih ngamuk² ,tantrum atau sudah berdamai dengan keadaan dan hidup bahagia bersama keluarga kecilnya.
apa kabarmu Ethan? semoga kau makin gila😄 ,doa jahat karena kamu jahat pada kath
kau jadikan dia pemuas n*fsumu saja dan ingin tetap jadi simpanan setelah kau punya istri 😔.
bisa saja dia minta banyak lalu kabur tapi membuat mu kena mental dgn harga murah rasanya lebih badas.
anjlok nggak tuh harga diri 🤭.
hilang yg lama ya kath🤗 jangan cepat ketemu, kalau ketemu semoga ketika anaknya sudah bisa membela ibunya dan melawan bapaknya.
kau hanya lelaki lemah dan tamak kekuasaan karena kau belum mampu membuat keputusan sesuai hati nurani mu, itu adalah bukti ketidakmampuan dalam bersikap.
bahwa kehadirannya sungguh berharga..
nyesel kan sekarang kamu Ethan😨
suatu saat sapa tau ketemu Ethan lagi
biar tahu rasa si ethan
obati hatimu yang terluka dgn tidak lagi berada disekitarnya.
mungkin dia hanya lelaki lemah
yg cuma bisa patuh pada aturan keluarganya atau dia lelaki tamak akan kekuasaan, persetan dengan cinta yang penting dia semakin sukses.
orang yg modelan begitu tidak cocok dengan wanita berhati tulus, cocoknya sama wanita yang sefrekuensi dengannya
wanita licik dan tak punya hati.