NovelToon NovelToon
MIMPI MENGUASAI DUNIA

MIMPI MENGUASAI DUNIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Spiritual / Mafia / Matabatin / Dikelilingi wanita cantik / Si Mujur
Popularitas:726
Nilai: 5
Nama Author: Aira Sakti

Cerita ini hanya fiktif semata, hanya karangan belaka dari penulis, mohon maaf jika ada ke samaan nama & tempat.
Kisah seorang anak manusia yang mempunyai kelebihan dari anak-anak yang lain yang berjuang bertahan hidup setelah kematian yang tragis kedua orang tua nya yang menjadikan nya seorang penguasa dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira Sakti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LANJUTAN DARI EPISODE 13

Mendengar perkataan Gerhana, Mat Codet pun menjadi waspada. "Sepertinya saya sudah salah menilaimu, anak muda. Baiklah kalau begitu, saya sendiri yang akan menghabisimu." Setelah berkata seperti itu, Mat Codet pun langsung bergerak menyerang Gerhana. Kali ini, Gerhana tidak hanya menghindar dari serangan-serangan Mat Codet, namun sesekali Gerhana membalas serangan-serangan dari Mat Codet, tetapi tidak dengan tenaga penuh, hanya sekitar 45% saja yang dikeluarkan Gerhana untuk menghadapi Mat Codet.

Melihat Gerhana dengan santainya dapat menghindari serangan-serangan dan dapat membalas serangannya, membuat Mat Codet pun semakin bersemangat karena sudah lama Mat Codet tidak mendapatkan lawan tanding yang tangguh seperti Gerhana.

"Baiklah, anak muda, kali ini aku tidak akan berbelas kasih lagi terhadapmu. Segera akan aku kirim kamu ke neraka." Setelah berkata seperti itu, Mat Codet pun langsung mengeluarkan jurus pamungkasnya untuk segera menghabisi Gerhana. Dari telapak tangan Mat Codet keluarlah sebuah cahaya seperti laser yang diarahkan langsung ke arah Gerhana. Dengan lantang, Mat Codet pun berteriak kepada Gerhana, "Terimalah kematianmu, anak muda!" Menghadapi serangan yang serius dari Mat Codet, Gerhana pun masih bersikap sama. Dengan santainya, dia menghindari serangan cahaya yang seperti laser tersebut, dan cahaya tersebut langsung menghantam sebuah pohon tepat di belakang Gerhana sehingga membuat pohon itu hancur berkeping-keping.

Untungnya, mereka mencegat Gerhana di tempat sepi yang tidak banyak orang lalu lalang di tempat tersebut sehingga tidak merugikan orang lain.

Melihat serangannya gagal terhadap Gerhana, Mat Codet pun kembali lagi mengeluarkan cahaya seperti laser dari telapak tangannya, tapi kali ini tidak hanya satu, melainkan lima sinar laser sekaligus diarahkan ke tubuh Gerhana. Namun, sama seperti serangan yang pertama tadi, Gerhana pun dengan santai dan mudahnya menghadapi serangan-serangan cahaya seperti laser dari Mat Codet, tapi kali ini serangan-serangan cahaya seperti laser dari Mat Codet tidak dihindari oleh Gerhana, melainkan diterima secara langsung oleh Gerhana lewat telapak tangan kanannya. Cahaya-cahaya seperti laser dari Mat Codet pun seolah terhisap masuk ke dalam telapak tangannya Gerhana.

Melihat kejadian itu, membuat Mat Codet kaget bukan kepalang. "Siapa sebenarnya anak muda ini?" "Kenapa dengan mudahnya dia seperti menghisap serangan-seranganku dan tidak berdampak apa-apa?" gumam Mat Codet.

Tanpa Mat Codet sadari, Gerhana pun sudah berada tepat di hadapannya dan sambil berkata, "Saya hanya manusia biasa, Paman, tapi Insya Allah saya akan memerangi kejahatan dan kebatilan Paman." Seketika, Mat Codet pun kaget dan gugup hingga kakinya gemetaran karena sekarang Gerhana sudah ada di hadapannya. Mat Codet pun kembali ingin menyerang Gerhana dengan mengeluarkan cahaya seperti laser dari telapak tangannya, namun pada saat Mat Codet ingin mengangkat tangannya, seketika tangannya tidak bisa digerakkan karena tanpa Mat Codet sadari, Gerhana pun sudah menotok Mat Codet sehingga Mat Codet tidak bisa bergerak atau menggerakkan tubuhnya.

"Kurang ajar, aku kecolongan," umpat Mat Codet di dalam hati. "Tenang, Paman. Saya tidak akan menghabisi Paman, tapi saya akan menghilangkan semua ilmu yang Paman miliki agar Paman tidak dapat berbuat onar atau zalim yang merugikan orang lain." "Lebih baik kamu habisi saja aku, anak muda, daripada kamu mempermalukan ku," Mat Codet bergumam di dalam hatinya. Karena pada saat ini, Mat Codet benar-benar tidak bisa bergerak sama sekali, bahkan untuk berbicara pun tidak bisa akibat dari totokan yang diberikan Gerhana kepadanya.

"Baiklah, Paman, saya akan meringankan totokan saya kepada Paman supaya kita bisa mengobrol, Paman." Dengan sangat cepat, Gerhana pun segera meringankan totokannya kepada Mat Codet agar Mat Codet dapat berbicara dengan lancar.

Setelah Gerhana meringankan totokannya kepada Mat Codet, Gerhana pun mengajak Mat Codet berbincang-bincang. "Saya tahu siapa yang menyuruh Paman dan ketiga anak buahnya Paman untuk menghabisi saya, tapi saya tidak akan menghabisi Paman dan ketiga anak buahnya Paman. Karena kalau saya melakukan itu, apa bedanya saya dengan Paman dan ketiga anak buahnya Paman? Saya juga termasuk penjahat dong, sama seperti Paman dan ketiga anak buahnya Paman," ucap Gerhana kepada Mat Codet.

Mendengar ucapan dari Gerhana, Mat Codet pun semakin panik dan ketakutan, "Anak muda ini sebenarnya siapa? Kenapa dia bisa tahu semua rencana kami?" gumam Mat Codet di dalam hatinya.

"Paman tidak usah takut dengan saya. Saya akan membantu Paman agar Paman dan semua anak buahnya Paman mau bertobat dan kembali ke jalan yang benar agar Paman tidak lagi membuat onar dan meresahkan orang lain."

Mendengar ucapan dari Gerhana, seketika membuat Mat Codet menjadi bingung dan bimbang karena tidak ada orang yang berani berkata seperti itu kepadanya.

"Wahai anak muda, siapakah kau sebenarnya? Saya merasakan kamu bukanlah anak muda sembarangan, aura dan kekuatanmu pun sama sekali tidak bisa saya rasakan?" Kata Mat Codet kepada Gerhana.

"Saya hanyalah manusia biasa, Paman, yang hanya memiliki sedikit ilmu yang bisa saya pergunakan untuk memerangi kejahatan dan kebatilan Paman," ucap Gerhana kepada Mat Codet.

Mendengar perkataan dari Gerhana, Mat Codet pun merasakan sesuatu yang aneh di dalam dirinya.

Ada perasaan damai setelah mendengar perkataan dari Gerhana dan ada rasa takut dan malu karena dia dan ketiga anak buahnya sudah dipermalukan dan dikalahkan dengan mudah oleh Gerhana.

"Paman tidak usah bingung dan ragu. Jika memang Paman bersedia ingin bertobat dan kembali ke jalan yang benar, Insya Allah saya akan membantu Paman sekuat tenaga saya," ucap Gerhana kepada Mat Codet.

"Baiklah, anak muda, saya Mat Codet mengaku kalah darimu, dan mulai hari ini saya dan seluruh anak saya akan menjadi anak buah serta patuh kepadamu," ucap Mat Codet kepada Gerhana.

"Paman dan seluruh anak buah Paman tidak perlu menjadi anak buah. Cukuplah kita menjadi keluarga saja dengan satu syarat, Paman mau bertobat dan kembali ke jalan yang benar serta tidak lagi berbuat kejahatan dan kebatilan yang dapat merugikan orang lain."

"Dan untuk ilmu yang Paman miliki, alangkah lebih baiknya Paman mempergunakan ilmu Paman untuk membantu orang lain, bukan malah sebaliknya," ucap Gerhana kepada Mat Codet.

"Dan satu lagi, Paman, mengenai perjanjian Paman kepada seseorang yang bernama Isa, saya bisa membantu Paman dan sekaligus kita bisa memberi pelajaran untuknya."

Mendengar perkataan dari Gerhana, awalnya Mat Codet sangat terkejut dan tidak menyangka kalau Gerhana bisa mengetahui semuanya, tapi pada akhirnya Mat Codet pun menerima semua ucapannya Gerhana.

"Baiklah, anak muda, jadi apa rencana kamu sekarang?" ucap Mat Codet kepada Gerhana.

"Baiklah, Paman, nanti Paman hubungi lagi Isa, katakan padanya bahwa pekerjaan Paman sudah beres, dan Paman kirimkan foto saya kepada dengan kondisi babak belur dan setelah itu Paman bisa minta langsung sisa pembayaran uang yang telah kalian sepakati. Nah, setelah Isa membayar semua sisa pembayarannya, saya minta Paman untuk mengeluarkan 2,5% dari uang tersebut untuk Paman bagi-bagikan kepada orang-orang yang memang benar-benar membutuhkan uang tersebut," ucap Gerhana kepada Mat Codet.

Mendengar ucapan dari Gerhana, sontak saja membuat hati Mat Codet bergetar hebat dan tanpa Mat Codet sadari, bulir-bulir bening keluar dari matanya tanpa ada yang mencegahnya.

"Saya yakin Paman ini sebenarnya orang yang baik. Oleh karena Paman memilih jalan yang salah, makanya Paman jadi seperti ini. Buktinya, Paman masih ada rasa belas kasih kepada sesama orang lain."

"Ayo, Paman, sekarang kita selesaikan pekerjaan Paman agar Paman bisa segera mengeluarkan 2,5% dari perjanjian Paman dengan Isa," ucap Gerhana kepada Mat Codet.

"Siap, Bos! Jangan kan 2,5%, 50% pun akan aku berikan, Bos," ucap Mat Codet kepada Gerhana. "Sekarang lebih baik kita semua ke markas saja, Bos, untuk menyelesaikan misi dari Isa."

"Baiklah, Paman, saya akan ikut Paman dan ketiga anak buah Paman untuk ke markasnya Paman. Oh ya, Paman, itu ketiga anak buah Paman sudah bisa kok dibangunkan, mereka hanya pingsan saja dan totokan mereka sudah saya lepaskan," ucap Gerhana kepada Mat Codet.

Setelah ketiga anak buahnya Mat Codet sadar, mereka berlima pun berangkat menuju markasnya Mat Codet dan sesampainya di markas, Mat Codet pun langsung menjalankan apa yang telah direncanakan oleh Gerhana dan semuanya pun berjalan dengan lancar. Isa pun membayar sisa pembayaran dari perjanjiannya dengan Mat Codet dan Isa merasa sangat senang sekali bahwa Gerhana sudah diberikan pelajaran oleh Mat Codet beserta anak buahnya. Padahal pada kenyataan, justru Isa lah yang sudah dipermainkan oleh Gerhana dan Mat Codet.

Rupanya, tanpa Mat Codet dan Gerhana sadari, sedari tadi ada sepasang mata yang terus mengawasi gerak-gerik mereka. Tapi yang tidak disadari oleh orang yang mengawasi Gerhana adalah Gerhana sendiri sudah tahu kalau dari awal dia selalu diawasi oleh seseorang dan siapa yang mengirimnya untuk mengawasi setiap gerak-gerik Gerhana.

Namun, Gerhana tidak mau membuat orang yang mengawasinya curiga bahwa Gerhana tahu sudah diawasinya. Karena Gerhana tahu, orang yang menyuruh untuk mengawasi setiap gerak-gerik Gerhana adalah Pak Adi Cokro, ayah angkatnya Gerhana.

Untuk melancarkan rencananya, Gerhana pun untuk sementara waktu tidak masuk dulu ke sekolah. Kalau sampai Gerhana masuk sekolah, akan membuat Isa dan Mat Codet bertengkar dan pasti dengan angkuhnya Isa akan menganggap Mat Codet telah gagal dan mempermainkannya.

Biarlah untuk sementara waktu ini, biarkan Isa merasa senang dan menang dari Gerhana.

Gerhana pun memanfaatkan waktu kosongnya untuk mengajak Mat Codet bersama-sama mengunjungi beberapa panti asuhan untuk berbagi kepada orang-orang panti asuhan dan Mat Codet pun tidak mengingkari janjinya untuk memberikan 50% sisa hasil perjanjian dengan Isa untuk dibagi-bagikan kepada orang-orang yang memang membutuhkannya.

1
Ricky Adhitya
LAH WONG KAYU AGONG AUTHOR 🤣🤣🤣
Aira Sakti: wong kayu agung jugo apo lor ?
jangan lupo enjok jempol nyo samo bagi-bagi hadiahnyo yo lor...
🤣🙏👍
total 1 replies
Graziela Lima
Nggak nyangka
Zuzaki Noroga
Asik banget!
Aira Sakti: Terima Kasih
🙏👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!