NovelToon NovelToon
Titik Akhir Ke Titik Awal Seorang Istri

Titik Akhir Ke Titik Awal Seorang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Keluarga / Cinta Murni / Penyeberangan Dunia Lain / Menikah Karena Anak
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Eireyynezkim

Heavenhell Athanasia Caventry pernah percaya bahwa cinta akan menyelamatkan hidupnya. Namun, lima tahun pernikahan hanya memberinya luka: suami yang mengkhianati, ibu yang menusuk dari belakang, dan kehilangan terbesar, bayi yang tak sempat ia peluk. Saat ia memilih mengakhiri segalanya, dunia ikut runtuh bersamanya.

Namun takdir memberinya kejutan. Heavenhell terbangun kembali di masa remajanya, sebelum semua penderitaan dimulai. Dengan ingatan masa depan yang penuh darah dan air mata, ia bertekad tidak lagi menjadi pion dalam permainan orang lain. Ia akan menjauh dari Jazlan, menantang Loreynzza ibu yang seharusnya melindungi, dan membangun kehidupannya sendiri.

Tapi kesempatan kedua ini bukan sekadar tentang mengubah masa lalu. Rahasia demi rahasia yang terkuak justru menggiring Heavenhell pada jalan yang lebih gelap… sebuah kebenaran yang dapat membalikkan segalanya.

Kesempatan kedua, apakah ini jalan menuju kebebasan, atau justru jebakan takdir yang lebih kejam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eireyynezkim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berdebat or Berebut

Bel bunyi berbunyi dengan nyaring dan menjadi pertanda jika jam pembelajaran telah usai. Semua murid dengan bersuka cita mengemas barang-barang mereka kedalam tas dan mulai berjalan keluar kelas. Seperti yang dilakukan Heavenhell sekarang, setelah merapikan barangnya ke dalam tasnya, ia pun menyusul Kaneeisha yang sudah menunggunya di depan pintu. Keduanya pun berjalan melewati pintu kelas sambil mengobrol ringan.

"Ave, pulang bareng gue. Mau nggak?"

"Astaga."

Kedua gadis itu tersentak kaget saat tiba-tiba Alvarez berdiri di depan mereka. Pria itu bak hantu yang suka muncul mendadak.

"Pulang bareng, mau nggak?" tawar Alvarez lagi pada Heavenhell yang masih sibuk mengelus dadanya karena jantungnya hampir terbang keluar.

"Bentar, kak. Gue nafas dulu," kata Heavenhell menormalkan nafasnya. Alvarez terkekeh pelan dan menganggukkan kepalanya.

"Hah apa tadi, kak? Pulang bareng?" tanya Heavenhell ketika nafasnya sudah normal. Sekali lagi Alvarez mengangguk.

"Emm.. Gimana yah?" kata Heavenhell bingung menghadapi situasinya sekarang.

Ini diluar perkiraan karena ia tidak memperhitungkan ini sebelumnya. Karena plannya hari ini hanya sebatas adegan dipinggir lapangan tadi dan Heavenhell baru akan memikirkan skenario berikutnya nanti.

"Enggak, dia pulang bareng gue."

Sekonyong-konyong Jazlan datang entah darimana bersama kedua dayangnya yakni Renan dan Sagara. Situasi semakin awkward karena kehadiran mereka. Heavenhell tidak menyangka dirinya akan terjebak dalam drama kolosal ini.

Mimpi apa ia diperebutkan dua cogan ini. Yang satunya suami pertama Aretha dan satunya lagi suami kedua Aretha. Siapakah yang harus ia pilih. Baru saja Heavenhell ingin membuka mulutnya tapi sudutnya matanya menangkap siluet Aretha berjalan kearah mereka. Sial, kesempatan bagus ini namanya.

"Aduh, gue harus pilih yang mana yah?" tanya Heavenhell memegang pelipisnya pura-pura bingung.

"Gue aja," kata kedua lelaki itu serentak.

Keduanya lalu saling berpandangan dan saling melemparkan tatapan tajam.

"Gue duluan yang ngajakin dia, jadi Heavenhell pulang bareng gue," kata Alvarez tajam.

"Gue lah, kan gue duluan yang kenal ama Heavenhell," bantah Jazlan tidak mau kalah.

"Heh, sopankah ngomong gitu sama senior?" balas Alvarez.

"Alah senior doang bukan Tuhan. Ngapain takut, sama-sama manusia juga. Sama-sama makan nasi," timpal Jazlan.

"Mana ada, gue makan pasta yah tadi."

"Tapi kan malam ini lo pasti makan nasi kan, emang lo tumbuh-tumbuhan yang hidup cuma pake air sama matahari," seloroh Jazlan.

"Bacot lo, dateng-dateng bikin rusuh. Pokoknya dia pulang bareng gue," kata Alvarez menggenggam tangan Heavenhell membuat Jazlan tidak terima. Ia pun turut menggenggam tangan Heavenhell yang satunya.

"Eh, apa-apaan nih," kata Heavenhell yang panik karena ditarik kesana kemari bak katapel. Aduh nasib sekali jadi cewek cantik diperebutin.

"Heh, lo dua babu ambil nih boss lo. Jangan suka ambil punya orang," seloroh Alvarez pada Renan dan Sagara yang sedari tadi hanya menjadi penonton yang tidak dibayar. Sedangkan Kaneeisha hanya diam bingung dengan apa yang terjadi.

"Siapa yang babu? Dia? Emang iya sih," tunjuk Renan pada Sagara.

"Bangsat lo, muka lo tuh yang kaya babu," balas Sagara tidak terima.

Keduanya terlibat adu mulut seperti biasa membuat Heavenhell jengah.

"Udahhh.... Berisik tau nggak," jerit Heavenhell menyentak genggaman tangan Alvarez dan Jazlan. Bekas merah pun tercetak dengan epik di pergelangan tangan Heavenhell.

"Kalian berdua kenapa sih?" tanya Heavenhell berkacak pinggang menatap Jazlan dan Alvarez.

Keduanya saling melemparkan tatapan tajam lalu membuang muka. "Tanya sama nih cowok, dateng-dateng langsung nikung. Lo sebenarnya siapa sih?" tanya Alvarez.

Jazlan melirik sinis kearah Alvarez. Walaupun lelaki disampingnya ini adalah senior tapi ia tidak takut sama sekali. Cuman beda setahun.

"Gue kan udah bilang gue temannya dia sekaligus Ketua kelas dia," jawab Jazlan yang membuat Alvarez berdecih sinis.

"Gitu doang?" tanya Alvarez remeh membuat Jazlan menggeram kesal.

"Lo beneran minta di pukul yah?"

Alvarez melangkahkan kakinya ke arah Jazlan.

"Cari yang lembek," katanya sinis dan menantang Jazlan. Dan membuat lawannya itu menarik kerah seragam Alvarez dengan kasar.

"Stopp!!" lerai Heavenhell yang mulai dengan drama kolosal ini.

Sial, ia bak Sinta yang diperebutkan Rahwana dan Rama. Silahkan pilih yang mana Rahwananya dan yang mana Rama. Karena Heavenhell sudah bingung untuk mengatasi dua pria ini. Untung saja kelas sudah kosong dan tidak ada guru yang lewat.

"Lan, lepasin kak Alvarez," titah Heavenhell pada Jazlan yang masih mencengkeram kerah baju Alvarez. Lelaki itu melepaskannya dengan kesal membuat Alvarez menyeringai.

"Gue bisa pulang sendiri, jadi kalian berdua nggak usah berebutan. Antar aja diri kalian berdua pulang, gue bukan cewek manja. Bye, yuk Hails," jelas Heavenhell lalu menarik tangan Kaneeisha dan meninggalkan mereka.

"Bye juga," kata Alvarez pada Jazlan dan berlari menyusul Heavenhell.

"Eh, si anjing. Sialan," umpat Jazlan yang ikut berlari menyusul Alvarez. Sehingga mereka terlibat adu mulut lagi sambil mengikuti Heavenhell dari belakang.

......................

Sementara itu dibalik tembok, Aretha menyaksikan semua hal itu dengan tangan yang terkepal dan perasaan cemburu yang merebak ke seluruh sudut hatinya. Terlebih saat Alvarez menggenggam tangan Heavenhell dengan erat membuat rasa cemburu itu semakin membara.

Gadis itu tahu, sangat tahu bahkan jika Heavenhell itu sangat cantik jika dibandingkan dirinya. Bukan rahasia umum di kalangan sepupunya jika mereka semua membenci kecantikan Heavenhell yang selalu menutupi mereka. Sehingga banyak sepupu mereka yang mendukung jika Aretha menjadi anak angkat Loreynzza dan kebetulan wanita paruh baya itu people pleaser jadi Aretha tinggal bersedih sedikit mengenai kematian Ayahnya maka Loreynzza akan meletakkan dunia dibawah kakinya. Walau ada Valdrin yang akan selalu menghalangi.

Ia dan Heavenhell memang sama-sama tidak beruntung soal Ayah. Namun sepupunya itu seolah diikuti dengan keberuntungan dibalik kemalangannya itu. Tidak seperti dirinya yang hanya bisa menerima. Ayah kandung Heavenhell menelantarkannya namun Tuhan mengirimkan Valdrin yang merupakan pria kaya kepadanya dan sialnya sangat menyayangi Heavenhell.

Terbukti ketika Aretha tidak sengaja melihat lockscreen ponsel Valdrin yang merupakan foto pria itu bersama Heavenhell dan Adhvan minus Loreynzza dan dirinya. Dan itu membuktikan jika ia tidak dianggap. Dan sekarang Alvarez pun akan menyayangi Heavenhell juga, tidak akan ia biarkan.

......................

"Minggir lo, lo itu nggak diajak yah," kata Jazlan mendorong Alvarez. Keduanya tengah berebut untuk membukakan pintu mobil untuk Heavenhell.

"Sialan lo, gue itu lebih tua dari elo," balas Alvarez mendorong Jazlan.

"Makanya lo itu yang harus mengalah sama yang lebih muda," balas Jazlan mendorong Alvarez lagi.

Heavenhell yang menyaksikan kelanjutan drama kolosal yang dilakonkan oleh Jazlan dan Alvarez hanya bisa menghela nafas lelah. Apalagi ketika keduanya saling mendorong bak bocil. Sehingga dengan langkah anggun Heavenhell berjalan ke arah pintu mobil yang satunya dan memasuki mobil jemputannya.

"Jalan, pak," kata Heavenhell sambil memainkan ponselnya. Bodoh amat sama mereka berdua. Ia harus tetap tampil slay dan cetar membahana.

Kedua lelaki itu menatap heran ke arah mobil jemputan Heavenhell yang mendadak berjalan menjauh. Lah, kenapa mobilnya jalan kan Heavenhell belum masuk. Keduanya pun kompak menatap ke arah dimana Heavenhell tadi berdiri dan mendapati tempat itu kosong. Lah!

"Gara-gara elo nih, jadi Heavenhell kabur. Kan gue udah bilang ke elo sana pulang bareng babu lo," tunjuk Alvarez kesal ke arah Jazlan yang menghalangi niat romantisnya untuk Jazlan.

"Pake nyalahin orang, elo tuh yang caper."

Alvarez berdecih kesal sebelum meninggalkan tempat itu daripada harus berdebat dengan adik kelasnya yang kurang ajarnya ini patut diberikan bintang 5 saking tidak sopannya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!