NovelToon NovelToon
Royal Veil Of Java (Selendang Cinta Dua Kerajaan)

Royal Veil Of Java (Selendang Cinta Dua Kerajaan)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Beda Dunia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cintapertama / Cinta Murni
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Uffahazz_2

Putri Raras Ayu Kusumadewi, putri tunggal dari salah satu bangsawan Keraton Yogyakarta, selalu hidup dalam aturan dan tata krama yang ketat. Dunia luar hanyalah dongeng yang ia dengar dari pengawal dan dayang-dayangnya.
Hingga suatu hari, atas nama kerja sama budaya, Keraton Yogyakarta menerima kunjungan kehormatan dari Pangeran William Alexander dari Inggris, pewaris kedua takhta Kerajaan Inggris.
Sebuah pertemuan resmi yang seharusnya hanya berlangsung beberapa hari berubah menjadi kisah cinta terlarang.
Raras menemukan kebebasan dan keberanian lewat tatapan sang pangeran yang hangat, sementara William melihat keindahan yang belum pernah ia temui — keanggunan Timur yang membungkus hati lembut seorang putri Jawa.
Namun cinta mereka bukan hanya jarak dan budaya yang menjadi penghalang, tapi juga takdir, tradisi, dan politik dua kerajaan.
Mereka harus memilih — cinta, atau mahkota.
.
.
Note: semua yang terkandung dalam cerita hanya fiktif belaka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uffahazz_2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. The Whisper of Betrayal

Udara pagi di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat terasa lembap setelah hujan semalam. Embun menempel di dedaunan, sementara aroma tanah basah bercampur dengan wangi bunga kenanga yang baru mekar.

Di salah satu paviliun tamu, Pangeran William duduk di kursi kayu ukir Jawa, mengenakan kemeja putih dan celana kain longgar yang dipinjamkan oleh abdi dalem. Ia memandang keluar jendela, memperhatikan halaman yang tenang — namun pikirannya jauh dari tenang.

Suara ketukan pelan di pintu membuyarkan lamunannya.

“Masuk,” ujarnya.

Seorang abdi dalem muda masuk sambil menunduk dalam-dalam.

“Permisi, Tuan Pangeran. Ada surat datang untuk Anda. Dikirim dari Kedutaan Inggris di Jakarta.”

William mengangguk dan menerima surat itu. Ia membuka segelnya perlahan.

Tulisan tangan di dalamnya milik Sir Richard Blakesley, sekretaris pribadi Kedutaan yang membantunya selama di Asia.

> Your Highness,

There have been whispers among the Indonesian court about your... personal connection with a royal lady here. The British Foreign Office insists you maintain diplomatic neutrality. Any personal involvement could risk political tension between two monarchies.

Respectfully,

Sir Richard Blakesley.

> "Yang Mulia,

Ada desas-desus di kalangan istana Indonesia tentang... hubungan pribadi Anda dengan seorang wanita kerajaan di sini. Kementerian Luar Negeri Inggris bersikeras agar Anda menjaga netralitas diplomatik. Keterlibatan pribadi apa pun dapat berisiko memicu ketegangan politik antara kedua kerajaan.

Hormat saya,

Sir Richard Blakesley."

William menggenggam surat itu, rahangnya menegang.

Ia tahu hubungan mereka sudah menjadi bisik-bisik — bahkan sebelum ada bukti nyata. Tapi siapa yang memulai rumor itu?

Ia melirik keluar, ke arah taman belakang keraton. Bayangan Raras masih melekat jelas dalam ingatannya — wajahnya, suaranya, pelukan singkat semalam yang terasa abadi.

Sekarang, semuanya bisa berakhir hanya karena satu desas-desus.

---

Rahasia yang Tercium

Sementara itu, di ruang dalam keraton, Sultan Harimurti duduk di kursi ukiran naga emas, ditemani Ratu Ayu yang tengah menyuguhkan teh. Di hadapan mereka, berdiri Raden Mas Arya Wiradhana — gagah, tapi sorot matanya tak sehangat biasanya.

“Yang Mulia,” Arya menunduk hormat. “Mohon maaf jika saya lancang. Tapi saya merasa perlu menyampaikan sesuatu.”

Sultan menatapnya tajam. “Silakan.”

“Semalam, saya melihat Putri Raras di taman belakang. Saya kira beliau sedang berjalan sendiri, tapi saya mendengar suara lain sebelum saya tiba. Suara seorang pria.”

Suasana hening mendadak. Ratu Ayu menatap suaminya cepat.

“Seorang pria? Siapa, Mas Arya?”

“Saya tidak sempat melihat wajahnya,” jawab Arya tenang. “Tapi beberapa abdi bilang mereka melihat Pangeran William berjalan ke arah taman malam itu.”

Ratu Ayu menutup mulut dengan tangan. Sultan Harimurti memejamkan mata sejenak, menarik napas panjang. “Astaghfirullah…” gumamnya lirih.

Ia menatap Arya dalam-dalam. “Apakah kau yakin?”

Arya menunduk. “Saya tidak ingin menuduh tanpa bukti, tapi… jika benar demikian, nama baik keluarga besar panjenengan bisa tercoreng. Dunia akan tahu bahwa putri Sultan menjalin hubungan rahasia dengan pangeran asing.”

Kata-kata itu menancap dalam.

Dan di sanalah, bara kecil yang tadi masih berasap — kini menyala menjadi api.

---

Pertemuan Rahasia

Sore itu, Raras tengah berada di ruang batik. Tangannya sibuk menggores malam panas ke atas kain putih panjang, tapi pikirannya melayang-layang.

Setiap tarikan garis batik terasa seperti menahan napas, setiap titik malam yang menetes terasa seperti denyut jantungnya yang bergetar.

Tiba-tiba, pintu ruang batik diketuk.

Seorang abdi dalem wanita masuk tergesa. “Ndoro Putri… ada tamu. Orang Inggris itu… Pangeran William.”

Raras menegakkan tubuhnya. “Di mana dia?”

“Di paviliun barat, ndoro. Beliau ingin bertemu panjenengan, katanya penting.”

Raras menatap kain batiknya, menarik napas dalam-dalam, lalu menaruh canting di atas meja. “Baik. Aku akan ke sana.”

Langkahnya cepat namun terukur. Saat ia tiba di paviliun barat, William sudah menunggunya di bawah naungan pohon sawo kecik, memegang secarik surat yang kusut di tangannya.

“Raras,” katanya tanpa basa-basi. “Aku menerima surat dari kedutaan. Mereka tahu tentang kita.”

Raras terdiam, jantungnya berdegup kencang. “Bagaimana bisa?”

“Entahlah. Tapi mereka memperingatkanku untuk berhenti—untuk menjauh darimu,” jawab William, suaranya berat. “Dan aku rasa… seseorang di istana juga sudah mencium hubungan ini.”

Raras mundur selangkah, wajahnya pucat.

“Aku sudah dipanggil Ayah tadi pagi,” katanya pelan. “Beliau tidak menuduh apa-apa… tapi aku tahu, beliau mencurigai.”

William mendekat, menatapnya dengan penuh tekad.

“Aku tak akan pergi tanpa memperjuangkanmu.”

“Tapi ini bukan medan perang, William,” ucap Raras getir. “Ini istana. Dan ayahku adalah Sultan. Satu langkah salah, dan kau bisa diusir. Atau lebih buruk—”

Ia berhenti, menggigit bibir.

William menggenggam tangannya lembut. “Biarkan mereka bicara apa saja. Aku tidak akan membiarkan jarak atau adat menghapus apa yang kita rasakan.”

Raras menatapnya, air mata menggenang. “Kau tidak tahu seperti apa hukum di sini, William. Jika seorang putri mencoreng nama keraton, bukan hanya dia yang menanggung malu—tapi seluruh darahnya.”

Angin sore berembus pelan, membawa aroma melati dari taman belakang.

Suasana hening sesaat, sebelum langkah-langkah cepat terdengar mendekat.

Seorang abdi berlari kecil, wajahnya panik. “Ndoro Putri! Yang Mulia Sultan memanggil panjenengan ke ruang prabayeksa. Sekarang juga.”

Raras menegakkan punggung, matanya bergetar.

William tahu, itu tanda bahaya. Panggilan “sekarang juga” dari Sultan berarti masalah besar.

“Pergilah,” katanya lirih. “Jangan biarkan mereka tahu kau bersamaku.”

Raras menatapnya sekali lagi, matanya penuh kesedihan yang tak terucap. “Jika kita memang ditakdirkan, semesta akan memberi jalan,” bisiknya sebelum berbalik dan pergi.

William menatap langkahnya menghilang di balik dinding bata, lalu menatap surat di tangannya — meremasnya kuat-kuat sampai kertas itu hancur.

---

Ruang Prabayeksa

Di dalam ruang prabayeksa, Sultan Harimurti duduk dengan wajah tegas, diapit dua abdi dalem senior. Raras berdiri di hadapannya, menunduk.

“Raras,” suara Sultan rendah tapi bergetar. “Ada yang ingin Ayah tanyakan padamu. Jawab dengan jujur.”

“Ya, Ayahanda.”

“Apakah benar… kau masih berhubungan dengan Pangeran William dari Inggris?”

Raras menelan ludah. Dunia seolah berhenti sesaat.

Ia ingin berbohong — tapi suara ayahnya terlalu jujur, terlalu tulus.

Ia tak sanggup melukai hati lelaki yang paling ia hormati.

Raras menunduk lebih dalam. “Ampun, Ayahanda… Raras memang pernah mengenalnya. Tapi Raras tidak bermaksud—”

“Cukup.”

Sultan menutup matanya, mengangkat tangan. “Kau telah mempermalukan darah ini.”

Ratu Ayu yang duduk di sisi kanan menunduk, menahan tangis. Raras hanya bisa berlutut, menatap lantai marmer dingin yang memantulkan air matanya.

Sultan berdiri. “Mulai hari ini, kau tidak diperkenankan keluar dari keraton tanpa izin. Semua akses ke paviliun tamu ditutup. Dan…” — ia menarik napas berat — “kau akan tetap dijodohkan dengan Raden Mas Arya. Perkenalan resmi berlangsung besok.”

Raras terdiam.

Dunia runtuh di sekitarnya.

---

Sementara di Paviliun Barat

William berdiri di teras paviliun, menatap langit senja yang mulai memerah. Ia tahu, ada sesuatu yang sedang terjadi — sesuatu yang tak baik.

Abdi dalem yang biasanya menyapanya kini tak lagi lewat di area itu. Jalan menuju taman bahkan dijaga dua prajurit keraton.

Ia menatap jauh ke arah bangunan utama, dan di kejauhan… ia mendengar suara gamelan yang berubah tempo — lambat, berat, seolah ikut menyesali nasib dua hati yang kini dipisahkan oleh kehormatan dan darah.

William mengepalkan tangan.

Jika cinta adalah pengkhianatan di mata dunia… maka ia rela menjadi pengkhianat itu.

1
🌹 Mommy caeeeem 😍
kereeennnn
Dede Karlina
hadir di sini😄
**✿𝕾𝖆𝖒𝖘𝖎✿**
dari fb ada info teh uffa ada novel baru di NToon auto loncat sini🥰 save dulu sik🫶
🌹 Mommy caeeeem 😍
bagi William mendapatkan cinta begitu sulit ya,,,
nah,,, buat sebagian org, cinta nya kok bisa diobral sana sini,, heran deh,,
🌹 Mommy caeeeem 😍
puitis banget kata"nya,,,
aku suka,,,aku suka,,,
🌹 Mommy caeeeem 😍
neng,,,,,
mommy komen nih ya,,,🥰
kalo sempet blz komen kita" ya
🌹 Mommy caeeeem 😍
welcome,,,,,
senang banget mommy atuh neng,,,
bisa baca karya mu di sini lg🥰
New Ulfa aulia
dan aku disini masih diam, mengamati cinta kalian yang mulai tumbuh perlahan😍
New Ulfa aulia
keren thor, karya mu emang gak pernah gagal, selalu berhasil membuat pembacanya nyaman, merasa tenang dan ikut hanyut kedalam suasana cerita👍
Narti'atty Putry Rasyid
🥰🥰🥰🥰
Narti'atty Putry Rasyid
🥰🥰🥰
Fatimah Azzaa88
hadir kk😍😍
Maria Christina Gultom
Hadir Thor,semangat🥰🥰
Faiqotur Rohmah
Save dulu Kak, dibaca nnti 😋
**✿𝕾𝖆𝖒𝖘𝖎✿**: Mba Fai dah sampai sini duluan 😄
total 1 replies
RadenAyu
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Yunita Widiastuti
🌻
Yunita Widiastuti
🌹
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!