NovelToon NovelToon
ELEORA (Elio Aurora)

ELEORA (Elio Aurora)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Idola sekolah
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Hanswii

kisah cinta dua anak manusia yang tumbuh bersama sejak kecil, tapi karena suatu hal yang akhirnya membuat mereka berpisah.
kisah tentang seorang Elio pewaris tunggal keluarga konglomerat dengan seorang gadis bernama Aurora yang hidupnya penuh teka teki dan misterius.
bisakah elio membawa kembali gadis tercintanya untuk bisa selalu bersama dengannya?
ikuti kisah mereka, dan jangan lupa tinggalkan jejak untuk terus menyemangati author....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Sinar matahari Mulai masuk menerobos melalui celah celah kecil jendela full kaca, memenuhi ruangan bernuansa putih dominan itu.

seorang pemuda masih terjaga, seolah tak terganggu oleh apapun, mungkin kerana rasa lelah dan letih nya hingga membuatnya begitu damai dalam mimpinya.

tangannya masih setia menggenggam tangan seorang gadis yang kemarin hampir meregang nyawa.

posisi tidurnya masih sama, duduk Dengan kepala di sandarkan di ranjang samping sang gadis, wajahnya mengarah ke samping, tepat samping wajah cantik gadis itu.

hingga telukan lembut di atas kepalanya perlahan membuat mata si pemuda mulai terbuka, mengerjap sebentar, menyesuaikan cahaya mentari yang masuk ke kornea matanya.

dan matanya terbuka sempurna saat melihat senyum cantik yang selama 10 tahun ini dia rindukan tepat didepan matanya.

"selamat pagi io", sapa lembut gadis cantik tersebut dengan senyum khasnya,

Tak langsung menjawab, Elio, masih membeku, memastikan bahwa yang ada di depannya ini bukan lah sebuah mimpi.

"hai, kok bengong, io lupa sama Ara?", tanya gadis itu cemberut seolah merajuk,

grep....

pelukan itu segera menerjang tubuh Aurora, Bahkan hampir saja membuat tubuh Aurora terjengkang karena kaget dengan serangan tiba tiba itu.

Aurora membalas pelukan sahabat kecilnya itu, sahabat yang selama 10 tahun ini selalu dia rindukan.

"jangan pergi lagi Ra, jangan tinggalin io lagi", ucap Elio dengan suara bergetar, ternyata dia....

menangis....

Tangis yang sama dengan 10 tahun lalu saat Ara kecilnya tiba tiba pergi meninggalkan dirinya,

"iya Io, Ara gak akan kemana mana lagi, Ara akan selalu sama sama ibu, io dan yang lainnya, Ara ingin kembali ke masa membahagiakan seperti masa kecil kita dulu", ucap aurora, pelukan Elio semakin mengerat,

"issshhhhh....", aurora meringis saat Elio tak sengaja menyentuh luka di punggungnya, Elio pun segera melepas pelukan mereka,

"maaf Ra, maaf, apa sangat sakit?", tanya Elio cemas, Aurora kembali tersenyum,

"tidak, hanya sedikit masih terasa nyeri", jawab Aurora,

"ra,,, aku kangen banget sama kamu Ra", ucap Elio, es batu kutub Utara itu mencair begitu saja,

"sama, selama 10 tahun ini Ara juga kangen benget sama io, azka, Virzha, Delano dan Jerico, kalian semua pasti tumbuh menjadi cowok yang sangat tampan, dan terbukti kamu sangat tampan", ucap Aurora tersenyum,

Tangan Elio masih setia menggenggam tangan Aurora, dia bahkan menciumi tangan aurora,

"sejak kapan kamu sadar?", tanya Elio menatap wajah teduh aurora, meskipun pucat tapi wajah itu tetap terlihat cantik,

"tadi pukul 5", jawab Aurora, jujur saja, sejak pertama melihat Elio yang tidur dengan wajah menghadap ke arahnya, aurora langsung mengagumi wajah Elio yang dia akui sangat "tampan".

"sejak pukul dan sampai pukul 8 kamu baru bangunin aku?", ucap Elio tak terima,

"kata ibu, kamu sejak kemarin gak istirahat sama sekali, kamu sangat menghawatirkan aku, Jadi ibu membiarkan kamu tidur karena kamu pasti sangat capek", jelas aurora.

Pintu kamar dibuka, terlihat ibu Shofia baru saja masuk dengan menenteng 2 kantung kresek putih berisi makanan, sarapan untuk dirinya dan Elio.

"kamu sudah bangun nak", ucap ibu Shofia,

"ibu, kenapa ibu tidak langsung membangunkan ku saat Ara sadar?", tanya Elio dengan nada seperti merajuk, dan nada itu hanya akan di tunjukkan pada ibu Shofia saja, pada mommy dan Daddy saja sejak kecil Elio tidak pernah mau bermanja,

"sekarang sudah bangun kan?", jawab lembut ibu Shofia sambil menata sarapan pagi itu di meja makan,

"ayo sarapan dulu, sudah siang, habis itu kamu bisa bersih bersih, orang rumah sudah mengantar baju ganti untuk kamu", ucap ibu shofia,

"nanti saja Bu, aku masih mau sama Ara", jawab Elio,

"mau nurut kata ibu atau kamu pulang sekarang juga", ucap tegas ibu Shofia, membuat Elio mendengus sebal, hanya ibu Shofia yang berani mengancamnya seperti ini.

sejak kecil Elio memang sudah terbiasa bersama dengan ibu Shofia, kalau mommy ikut daddy-nya dinas keluar negeri, Elio akan diurus oleh ibu Shofia bersama Aurora.

Elio kecil sangat anteng kalau sudah bersama dengan aurora, bahkan Oma Linda dan opa Haidar, opa omanya Elio mengatakan kalau aurora adalah dewinya Elio.

Dulu mommy Wilona sempat menyewa babby sitter untuk membantu menjaga dan merawat Elio kecil, karena saat itu ibu Shofia juga fokus dengan aurora kecil, tapi Elio akan selalu menangis dan tantrum kalau bersama babby sitternya, kalau sudah begitu ibu Shofia akan langsung mengambil alih Elio, dan ajaib, Elio kecil pasti langsung diam kalau sudah di gendong ibu Shofia.

sejak saat itulah ibu Shofia menyarankan tidak perlu menyewa babby sitter, biar dia saja yang merawat Elio, ya anggap saja merawat anak kembar, Elio dan Aurora.

 meskipun enggan akhirnya Elio pun menuruti ucapan ibu Shofia, dia pun makan sarapan yang di belikan ibu Shofia, dan setelahnya dia mandi.

ibu Shofia tersenyum geli melihat wajah masam Elio yang seperti enggan tapi tetap menurut.

"io lucu ya Bu", ucap Aurora tersenyum geli,

"cuma kamu yang bilang begitu Ra", ucap ibu Shofia,

"maksud ibu?", tanya aurora bingung,

"sejak kamu pergi hari itu, Elio yang biasanya akan cerewet sama kamu, suka kesal kalau kamu lebih dekat dengan azka, Elio yang akan bertengkar dengan Virzha kalau kamu lebih perhatian dan manjain Virzha, berubah bukan lagi 180°, tapi 360° nak, dia menjadi sangat pendiam, Tidak akan bicara kalau bukan hal yang penting, jangankan tertawa, senyum saja bahkan hampir tidak pernah, dia menjadi dingin, dang tidak tersentuh siapapun, seolah Elio menutup diri dari siapapun", kata ibu Shofia,

"benarkah Bu, io berubah Sampai seperti itu?", tanya Aurora tak percaya,

"hemmmm, bahkan saat itu dia menangis beberapa hari, Tidak mau makan, Tidak mau apapun dan selalu bilang hanya ingin kamu, tuan Rajendra dan nyonya Wilona bahkan sempat kerumah lama papamu tapi ternyata sudah kosong", jawab ibu Shofia,

pintu dibuka, menampilkan 4 pemuda tampan dengan tinggi badan seperti gapura kabupaten, sejenak aurora terpaku, hingga ke 4 pemuda itu melangkah lebih dekat dengannya.

Grep...

"ara... akhirnya kamu kembali Ra, Virzha kangen banget sama Ara",

Seperti waktu kembali ke 10 tahun yang lalu, dimana sosok Virzha yang dulu lebih manja pada Aurora, selalu ingin bersama dengan Aurora, dan berusaha membuat Ara hanya peduli padanya.

Virzha memeluk erat gadis yang dia sebut "miliknya Virzha" itu, dan karena sebuah itulah Elio dulu sering sekali membuat Virzha kesal lalu menangis.

"Ara juga kangen sama Virzha, gak nyangka Virzha sekarang tinggi banget, ganteng pula", aurora membalas pelukan Virzha, hingga sebuah tarikan di baju Virzha membuat pelukan mereka terlepas.

"gak Usah lama lama peluknya", ucap Elio yang tiba tiba saja muncul,

"ck, Lo selalu pelit kalau soal Ara", Virzha berdecak kesal, tapi ini seperti Dejavu, seolah mereka kambali ke masa 10 tahun lalu,

"hai, masih ingat gue?",

"tentu, kamu pasti Azka kan, si pelindungnya Ara", jawab aurora, Azka pun memeluk sang sahabat yang sudah dia anggap adik itu,

"gak Usah lama lama", Elio kembali bersuara, Azka pun melepas pelukannya sebelum si Elio mereog seperti dulu,

"hai Ara",

"kamu pasti Delano kan, dan kamu Jerico si tengil yang dulu suka godain aku",

Delano dan Jerico pun bergantian memeluk sahabat kecil mereka itu, sama seperti Elio, ke 4 temannya pun selama ini merindukan sosok Aurora yang dulu selalu bisa membuat mereka terhibur.

Aurora menjadi pertemuan satu satunya di pertemanan mereka, makanya mereka sangat menyayangi aurora.

Elio kembali duduk dikursi samping ranjang Aurora, sedangkan yang lain amish berdiri mengelilingi aurora.

"selama ini kamu tinggal dimana Ra?", tanya Azka,

"aku tinggal di bandung ka", jawab aurora,

"apa, bandung?", tanya Virzha tak percaya,

ada ibu Shofia juga disana, sejak sadar ibu Shofia belum bertanya apapun pada Aurora.

"iya, aku sempat dibawa pindah pindah tempat, sampai akhirnya aku tinggal dibandung sampai kemarin aku sampai sini", jawab Aurora,

"jadi kemarin kamu datang sendiri dari bandung nak?", tanya ibu Shofia kaget, Aurora datang pagi pagi sekali Dengan keadaan memprihatinkan dan itu dari bandung,

"iya Bu", jawab aurora,

"dari Bandung kamu naik apa nak?", tanya ibu Shofia,

"motor Bu", lirih aurora,

Kaget, sudah pasti, Aurora dari bandung naik motor sendirian malam malam?

"kamu naik motor sendiri bunny?", tanya Elio,

"iya, aku kabur bawa motor tukang kebun rumah, pas abis kehujanan motornya malah mogok, jadi aku jalan kaki mencari alamat rumah yang selalu aku ingat, dan beruntungnya aku gak lupa dan ketemu", jelas Aurora,

"ya tuhan Ara, kamu hujan hujan semalaman dari bandung Sampai jakarta nak?", tanya ibu Shofia shock, pantas saja aurora Sampai mengalami hipotermia parah,

"iya Bu", jawab aurora lirih,

"kenapa kamu nekat kabur bawa motor Ra, malam malam pula?", tanya Azka,

"aku habis dipukuli ka", lirih aurora,

"APAAAAAA.....".

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!