NovelToon NovelToon
Pelukan Yang Tertunda Delapan Tahun

Pelukan Yang Tertunda Delapan Tahun

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Cherry Yang, yang dipaksa mendonor darah sejak kecil untuk adik tirinya, setelah dewasa ginjalnya diambil paksa demi menyelamatkan sang adik.
Di malam itu, ia diselamatkan oleh Wilber Huo—pria yang telah mencarinya selama delapan tahun.

Kehidupan Cherry berubah drastis setelah pertemuan itu. Ia bahkan terpaksa menikah dengan Wilber Huo. Namun, tanpa Cherry sadari, Wilber menikahinya dengan alasan tertentu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

"Cherry Yang, kau akan menyesal, jangan lupa kondisimu saat ini. Hanya aku yang sudi menikahimu. Wilber Huo, pria kejam dan memiliki segalanya. Mana mungkin dia sudi menikahi seorang wanita cacat sepertimu?" hina Mike sambil meludah ke lantai, matanya penuh dengan rasa meremehkan.

Cherry menatap Mike dengan mata berkilat marah.

"Tuan Huo adalah penyelamatku! Lebih baik jaga mulutmu, Mike. Aku akan menantang kalian, karena aku tidak mau lagi menjadi anak bodoh yang selalu kalian permainkan. Keluarga Chen hanya ingin memanfaatkan aku. Aku bukan barang yang bisa kalian korbankan begitu saja," kata Cherry dengan suara lantang, penuh tekad.

Mike terdiam sejenak, tak menyangka Cherry bisa seberani itu. Ia menyipitkan mata, lalu berusaha kembali menekan Cherry.

"Celia adalah adik kandungmu!" teriaknya.

Cherry menghela napas panjang, lalu menatap Mike dengan tatapan penuh jijik.

"Bukan. Dia tidak sedarah denganku, jadi bukan adik kandungku! Dia hanya anak dari Rosa Fang dan selingkuhannya. Sampaikan pada mereka, aku tidak akan pulang dan mati hanya karena anak selingkuhan itu! Roman Chen hanya seorang pria penghancur rumah tangga orang. Mereka tidak layak dihormati, apalagi menerima ginjalku lagi!" ucap Cherry tegas, kemudian berbalik dengan langkah cepat meninggalkan Mike yang terdiam.

"Sialan... Cherry Yang, sejak kapan kau berubah? Apakah Wilber Huo yang menghasutmu?" gumam Mike dengan wajah merah padam, tangannya menekan luka di bagian kepalanya sambil terhuyung.

Cherry melangkah masuk kembali ke ruangan makan VIP restoran itu. Nafasnya masih tersengal, namun ia berusaha menenangkan diri agar Vivian dan Wilber tidak curiga.

"Cherry, aku baru saja ingin pergi mencarimu, kenapa lama sekali?" tanya Vivian sambil mengangkat wajah, terlihat cemas.

Cherry tersenyum tipis, berusaha menutupi keresahannya.

"Tidak ada apa-apa," jawab Cherry, menoleh sekilas ke arah Wilber lalu ke Vivian, seolah meyakinkan mereka.

Namun, tatapan Wilber tajam memperhatikan. Pandangannya turun ke tangan Cherry yang merah dan sedikit membengkak akibat cengkeraman kasar Mike. Alisnya mengerut, wajahnya berubah dingin.

Tanpa banyak bicara, Wilber meraih ponselnya, jemarinya lincah mengetik.

"Selidiki apa yang terjadi pada Cherry barusan ini!" tulisnya singkat dan mengirimkan pesan itu ke kontak Roby.

Malam hari.

Mansion keluarga Chen.

Mike mendatangi rumah Roman dengan wajah muram penuh amarah.

"Cherry menolak pulang denganku, bahkan dia berani melukaiku," kata Mike dengan suara menahan emosi.

"Sejak kapan dia jadi begitu berani melawan? Apa dia sudah tidak peduli lagi pada keselamatan adiknya?" sahut Rosa dengan tatapan penuh kebencian.

"Ma, sepertinya Kakak benar-benar sudah memberontak pada keluarga ini. Pasti karena ada dukungan Wilber Huo, makanya dia jadi berani begitu," ucap Celia dengan nada sinis.

Mike mengepalkan tangannya. "Dulu dia sangat mencintaiku dan selalu patuh. Tapi sekarang, dia malah berbalik melawanku. Kalau bukan karena Wilber Huo, dia tidak akan punya keberanian seperti itu."

Roman yang sedari tadi diam, akhirnya angkat bicara. "Kalau ada Wilber Huo di belakangnya, kita tidak bisa sembarangan menculiknya."

Celia tersenyum licik. "Tapi bukan berarti kita tidak bisa melakukannya. Kita hanya perlu mencari saat dia sendirian. Lagi pula, Wilber Huo itu orang sibuk. Tidak mungkin dia bisa berada di sisi Cherry selama dua puluh empat jam."

Kediaman mewah keluarga Huo. Malam hari.

Seorang pria tua berjanggut putih sedang menyeduh teh. Wilber masuk dan segera duduk santai bersila di hadapannya.

“Kakek!” sapa Wilber dengan nada akrab.

Willy Huo menatap cucunya itu sambil menyeruput teh. “Sekarang pasti kau puas, karena gadis itu sudah tinggal di rumahmu. Masalahnya sampai melibatkan banyak pihak dan menggemparkan kota. Tidak lama lagi, keluarga Huo akan semakin terkenal karena ulahmu.”

Wilber tersenyum tipis. “Biarkan saja, Kakek. Mereka harus tahu kalau keluarga kita bukan sembarangan, tidak bisa ditindas begitu saja. Lagipula, Kakek selalu punya banyak waktu untuk mencari tahu apa saja yang aku lakukan.”

“Wilber, gadis itu sudah menderita begitu lama. Kapan kau akan menikahinya?” tanya Willy dengan serius.

“Belum saatnya,” jawab Wilber tenang.

Willy menghela napas. “Dia sudah di tanganmu, apa lagi yang kau tunggu? Usiaku sudah delapan puluh tahun, aku masih ingin menggendong cicitku sebelum mati.”

“Sekarang belum tepat untuk membicarakan pernikahan. Kondisi Cherry masih buruk. Kalau aku melamarnya sekarang, dia hanya akan takut padaku. Bahkan saat ini pun dia masih waspada terhadapku,” jelas Wilber.

Willy menatap cucunya dengan sorot tajam. “Kalau begitu gunakan trikmu. Bukankah selama ini kau selalu menggunakan strategi untuk menjatuhkan lawan dan memenangkan bisnis?”

Wilber menggeleng. “Trik itu tidak bisa kupakai pada Cherry. Mungkin karena semua yang dia alami membuatnya jadi penakut dan selalu berjaga-jaga.”

“Seorang gadis harus diberi perhatian. Keluarganya telah mengorbankan dia, maka kau harus jadi pelindungnya. Bersikaplah lembut, jangan selalu tunjukkan wajah dinginmu di depannya. Yang dia butuhkan adalah kenyamanan. Jika dia merasa aman bersamamu, maka dia akan menyerahkan hidupnya padamu,” nasihat Willy.

“Apakah dia sudah tahu kalau kau mencintainya diam-diam?” tanya Willy.

“Belum,” Wilber menggeleng.

Wilber menatap kosong ke cangkir tehnya. “Lagipula, dia tidak mengenalku sama sekali. Delapan tahun lalu, dia seorang pemain biola yang hebat, tapi tiba-tiba menghilang. Ternyata saat itu dia ditahan oleh keluarganya, dan hanya sempat tampil satu kali—sekaligus yang terakhir. Aku tak menyangka, setelah bertemu kembali, dia bukanlah Cherry yang dulu. Sekarang dia rapuh, sakit-sakitan, dan jauh dari bahagia.”

Willy meletakkan cangkir tehnya, menatap Wilber dengan sorot tajam.

“Apa rencanamu tentang keluarganya? Mereka sudah terlalu keterlaluan.”

Wilber menarik napas dalam. “Aku bisa saja menyingkirkan mereka. Tapi bagaimanapun juga, Rosa Fang tetap ibu kandung Cherry. Selain itu… masih ada sesuatu yang belum Cherry ceritakan padaku. Sepertinya dia belum bisa benar-benar terbuka di hadapanku.”

“Kau harus lebih perhatian padanya,” ujar Willy lembut. “Jika seseorang sudah merasa nyaman dan merasakan perhatianmu, maka cepat atau lambat dia akan menceritakan semua yang ia rasakan.”

Wilber menatap kakeknya dengan tekad. “Aku akan menjadi orang yang selalu ada untuknya. Delapan tahun lalu aku kehilangan dia, tanpa pernah tahu alasannya. Tidak tahu kenapa sejak dulu aku tertarik padanya, meski dia bahkan tidak tahu keberadaanku. Kali ini, aku tidak akan membiarkan dia menjauh lagi. Apa pun masalah yang dihadapinya, aku akan menjadi orang pertama yang membantunya.”

Di sisi lain. Kamar Cherry.

Cherry terbaring di atas ranjang, tubuhnya diselimuti kain tebal hingga hanya wajah pucatnya yang terlihat. Nafasnya tersengal-sengal, keringat dingin masih mengalir dari pelipisnya, membuat bantal di bawah kepalanya sedikit lembap.

Tangannya yang gemetar sesekali bergerak ke perutnya, menekan pelan rasa sakit yang tak kunjung reda. Matanya terpejam rapat, berusaha menahan perasaan tak nyaman yang semakin menghimpit.

"Kenapa kali ini sakit sekali?" gumamnya.

1
merry
gimjl cery gk bs di ambil bkin mrk sengsara ajj hdp yaa
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
merry
pura pura si rosa menyesal gk mngkn dlm 10 thn nekat saktinn mntn suami dan ank kandung y demi ank dr suami br y gk mngkin dlm sekejap nyesel
partini
nyesel ahh masa
Isnanun
jangan percaya sama mamamu Cherry
merry
buat mm mu malu cer ddpn umunn katakan kau bukn sorang ibu tp iblis yg hisap darah mu selm 10 thn hnya demi ank lain mu
Reni Anjarwani
harusnya menjauh ibu yg sangat kejam sekalii
partini
dihhh gampang banget minta maaf,, jangan percaya lagi itu tipu muslihat
Wil kata nak bikin perhitungan come on sat set ke ,,tuh Kunti bisa ga di kuliti atau ga cabut kuku ya gitu
merry
jgn serahin ke polisi buat mrk menderita dulu ginjal celia ambil ajjj itu kan ginjal cery,, klo serahin ke polisi terlalu gampang,, lgian apa y kesalahan ya ppy cery sm mamay smpai mmy sm suami baru bkin ppy cery koma dan ambil darah cery buat celia,,
merry
buat ank ibu y yg lain mersa kn apa yg kmu rasa kn
ambil darah tiap hari per botol gt sumbngknn ke pmi lakukan itu ddpnn mm mu dan papa trimu dan mike,,biar mrk sengsara liat org tersayang mrk menderita lbh bagus sii klo perlu darah mrk semuy di ambil biar mrk merasakan gmn tangan ditusuk jarum,,biar impas si 😁😁😁klo di penjara takutt bundir gk ngerasain penderitaan lgg,, viral jg kn biar pd tau kelakuan busuk mrk,,
Isnanun
lanjut
Bu Kus
harus berani Chery jangan takut jadilah kuat
Bu Kus
siapa suruh cari masalah
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Bu Kus
bagus cher
Bu Kus
lanjut
Bu Kus
apa mungkin hilang ingatan sampe lupa masa lalu kali ya
Bu Kus
seru teryata
Bu Kus
semoga wilber datang tepat waktu dan rencana gagal
Bu Kus
sebenarnya anak bukan sih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!