NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Susu Anak CEO

Menjadi Ibu Susu Anak CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Ibu susu
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: indah yuni rahayu

April terpaksa bekerja lagi setelah melahirkan dan kehilangan anaknya. Eric mengusir dan menceraikannya.

April menjadi menerima tawaran menjadi baby sister di sebuah rumah mewah milik CEO bernama Dave Rizqy. Dave sendiri baru saja kehilangan istrinya karena kehilangan banyak darah setelah melahirkan.

April mendapati bayi milik Dave sangat mirip dengan bayinya yang telah tiada. April seketika jatuh cinta dengan bayi tersebut dan menganggap sebagai obat dari lukanya.

Saat bayi milik Dave menangis,
April tidak tega lalu ia menyusui bayi itu.

Siapa sangka dari kejadian itu, mengubah hidup April menjadi ibu susu anak CEO.

Lalu bagaimana dengan perasaan Dave sendiri apakah ia akan menikahi April yang merupakan bekas dari orang lain ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah yuni rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Seketika mata April membelalak kaget. Sepotong baju terjatuh dari tangannya. Ia segera memungut baju yang jatuh itu bersamaan pula dengan tangan Dave terulur mengambil baju itu juga. Keduanya menjadi canggung. April segera melanjutkan aktifitasnya.

"Sejuta sejam. Bagaimana?" tawar Dave yang sepertinya belum mendapat respon secara langsung. Geram juga diabaikan.

"Hah ! Tuan Dave tidak salah memilih saya ?" ucap April ragu dan tak sepantasnya ia dipilih sebagai pasangan meski pun itu statusnya hanya berpura - pura saja.

Dave menggeleng cepat. "Undangannya besok pagi. Bawa David juga."

"Besok pagi, Tuan ? Tapi, saya belum punya persiapan sama sekali."

"Itu masalah kecil. Kamu tinggal setuju saja dengan kesepakatan ini." imbuh Dave.

April terlihat berpikir. "Eum, bagaimana ya ?"

"Aku tambahkan 2 juta per jam. Kamu terlalu lama untuk memberi keputusan." Dave tak tangung - tanggung.

Ini bukan masalah uangnya, bagaimana kata orang - orang nanti jika statusnya ketahuan, bukankah akan membuatnya malu.

"Ya, terserah Tuan saja." ucap April pada akhirnya pasrah, ia pun melanjutkan aktivitasnya yang terjeda.

Dave merasa lega sekarang. Satu masalah teratasi. Ia lantas pergi.

.

Saat rapat di kantor, Connor memergoki atasannya tengah melamun dan tak fokus pada tumpukan map di atas meja. Ia pun menegurnya.

"Tuan Dave, aku harus menyerahkan dokumen ini pada klien. Apakah sudah di tandatangani ?"

"Ah, iya." Dave tersentak dalam lamunan, gambaran tentang Lara pun buyar seketika.

Connor yang tak ingin ketinggalan informasi itu lalu sedikit mendekatkan wajahnya. "Tuan Dave, apa yang sedang kamu pikirkan ? Sepertinya kamu butuh refresing." saran Connor, begitu melihat atasannya menoleh ia segera meluruskan posisinya.

Dave sontak menoleh ke arah Connor dan menatapnya serius. "Kamu tak ingin mendapatkan cuti untuk liburanmu, Connor ?"

"Tentu saja aku mau, Tuan Dave?" wajah Connor terlihat bersinar. "Mengapa kamu bisa berpikir seperti itu ?"

"Tidak ada yang teramat penting. Aku kasih cuti 2 hari mulai besok." Dave tak memberitahu alasannya memberi cuti.

Connor seolah tak percaya dengan apa yang dikatakan Dave. "2 hari, Tuan ? Anda tidak sedang bergurau ?"

"Apa itu kebanyakan ? Baiklah sehari saja."

"Jangan Tuan ! Aku mau. Segeralah tanda tangani semua dokumen ini dengan begitu aku bisa segera pergi dan mempersiapkan tiket liburanku."

Dave tersenyum tipis, lalu ia mengambil pulpen.

Connor segera pergi membawa beberapa dokumen itu. Setelah kepergian Connor, terlihat Laurent datang lagi dengan penampilan sedikit berbeda.

"Kau lagi." Dave menatap jengah.

"Kak Dave, ayo kita makan siang di luar ! Kamu pasti sudah lapar kan ?" ajak Laurent dengan tatapan menggoda.

Dave tak habis pikir sampai kapan adik iparnya ini terus mengganggunya. Atau mungkin sampai ia mendapatkan istri baru. Tapi itu tidak mungkin. Cintanya masih hanya untuk Lara.

"Aku sibuk." sahut Dave cuek sambil menata beberapa berkas yang sengaja ia lakukan agar terlihat benar - benar sibuk.

"Aku akan membantumu agar kamu cepat selesai." Laurent berusaha merayu, ikut merapikan beberapa dokumen di atas meja, namun usahanya disambut tak hangat oleh Dave.

"Laurent, hentikan ! Aku tidak mau barangku tersentuh sedikit pun olehmu." Dave meninggikan volume suaranya.

Laurent tersentak kaget, "Kenapa Kak, niatku baik kok ?"

"Aku bisa sendiri. Jika kamu merasa lapar, pergilah duluan untuk makan siang !"

"Aku datang ke sini untuk mengajak Kak Dave, mengapa kamu terus menghindar ?"

"Aku sedang sibuk, Laurent. Tolong, mengertilah!"

Laurent yang merasa geram dan diabaikan kesekian kalinya itu pun akhirnya pergi dengan tangan kosong. Ia mengumpat dalam diam karena tak berhasil mengajak Dave kencan.

Dave bisa bernafas lega setelah kepergian wanita bermake up menor tadi. Ia lalu menghubungi April.

Lama panggilan tak berhasil hingga ke tiga kalinya baru diangkat oleh April.

"Hallo, Tuan Dave !"

"Hallo, lama sekali kamu !"

"Maaf, tadi Baby David pup, jadi aku mengganti popoknya yang baru."

"Hm, kamu sudah makan siang ?"

April tak langsung menjawab, ia bergumam tumben majikannya menanyakan kabar sudah makan atau belum.

"Sudah," sahut April kemudian.

"Lama sekali kamu menjawabnya. Jangan berpikiran yang bukan - bukan ! Aku hanya mengutamakan asupan ASI yang akan kamu berikan pada bayiku." Dave mulai ngeles.

"Baik, Tuan. Kamu tidak perlu khawatir. Aku akan menjaga pola makanku dengan baik, lagi pula bibi Soraya selalu memasak makanan seperti yang kamu minta."

Deg. Nah, ketahuan kan jika Dave ikut campur juga dalam urusan dapur. Sejak kapan ? Ya, tentu saja sejak April menyusui David.

Dave menjadi canggung. "Hm. Aku ingin mengingatkan kamu untuk bersiap nanti sore. Titipkan David pada Soraya."

"Nanti sore ? Kita mau pergi ke mana Tuan ?" tanya April cepat.

"Belanja keperluan mu. Bersiaplah!" belum sampai menunggu jawaban April, Dave memutus panggilannya.

April menatap layar ponselnya yang sudah off. "Yah, sudah mati. Padahal aku mau katakan, tidak perlu belanja juga. Untuk apa berbelanja, menghabiskan uang saja." April berencana untuk menabung dan dikemudian hari bisa membeli rumah atau tanah.

Pukul 17.00

"Kamu yakin tidak ingin mengajak baby David, Tuan ?" tanya April untuk memastikan.

"Dia akan mempersulitmu nanti." sahut Dave cuek.

"Itu tidak akan, aku akan menggendongnya jika kamu berubah pikiran."

"Tidak. Biarkan dia bersama Soraya." Dave berjalan duluan menuju mobil lalu diikuti April dari belakangnya.

Saat April ingin duduk di jok belakang, Dave menegurnya. "Kamu kira aku ini sopirmu, pindah ke depan !"

April yang terlanjur membuka pintu mobil belakang, menutup kembali dan pindah ke depan, "Baik, Tuan."

"Jika kamu duduk di belakang saat ada Connor saja." April mengangguk saja mendengar ucapan Dave.

Mesin mobil pun dinyalakan dan melaju dengan kecepatan sedang.

Tak ada obrolan diantara keduanya dan itu membuat April merasa bosan. Ia mengeluarkan ponselnya lalu menit berikutnya ia senyum - senyum sendiri. Dan hal ini membuat Dave tersinggung merasa terabaikan keberadaannya.

"Aku membelikanmu ponsel bukan sebagai ajang untuk bahan lawakan." protes Dave.

Barulah April meresponnya. "Siapa juga yang melawak !" lalu April memperlihatkan video ponselnya.

"Baby David terlihat lucu dan menggemaskan bukan ?" disitu ada David yang mulai belajar tengkurap, terlihat mungil berusaha untuk menyangga kepalanya.

Dave sontak tersenyum, "Iya, lucu. Aku jadi senyum - senyum sendiri melihatnya."

April menggeser layar ponselnya, "Masih ada video lainnya, lucu - lucu." Dave mendekatkan wajahnya.

Dave masih aktif melihat sehingga tak fokus jika di depan ada kucing menyeberang.

"Awas!" pekik April dan sontak Dave mengerem mendadak membuat keduanya berbenturan dahi. Keduanya tak sengaja saling menangkap pandang.

"Aww !" Pekik April mengusap jidatnya yang terbentur.

Dave membenahi posisi duduknya. "Lain kali jangan menggangguku saat menyetir." Dave melanjutkan mengemudinya.

April mengerucutkan bibirnya, "Siapa juga yang menganggu?"

Dave menyembunyikan senyumannya mendapati April yang tengah meringis. Baginya, April terlihat lucu juga.

1
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy: sama sama kak
Kam1la: terimakasih kak, atas dukungannya. dari sekian penggemar cuman kak Cindy yang aktif komen
total 3 replies
Kam1la
dari sekian penggemar, cuman kak Cindy yang aktif. terimakasih Kak atas support untuk author receh ini.
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Kam1la
siap kak!
Cindy
lanjut kak
Kam1la
jangan lupa teman - teman untuk like dN rating nya juga. terima kasih...
Cindy
next
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy: oh, gitu kak😊
Kam1la: belum dapat inspirasi kak...
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!