NovelToon NovelToon
Sistem Kembalinya Sang Penguasa

Sistem Kembalinya Sang Penguasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Balas Dendam / Sistem / Kebangkitan pecundang
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Y. Septra

[UPDATE 2 - 3 CHP PERHARI]

NOVEL INI ADALAH VERSI REMAKE DARI NOVEL KEMBALINYA SANG PENGUASA.

Chu Yuan, seorang CEO sukses dari dunia modern, tiba-tiba dibawa oleh sebuah sistem misterius ke dalam dunia kultivator. Ia menemukan dirinya berada di dalam tubuh seorang pemuda yang lemah dan tidak memiliki kultivasi.

Dengan bantuan dari sistem yang berada di tubuhnya, Chu Yuan mulai mempelajari kultivasi dan meningkatkan kekuatannya.

Namun, Chu Yuan masih belum mengetahui bahwa sistem yang berada di tubuhnya memiliki hubungan yang sangat erat dengan sejarah keluarganya. Ia hanya tahu bahwa sistem itu membantunya menjadi lebih kuat dan berkuasa.

Seiring waktu, Chu Yuan menjadi semakin kuat dan mulai mengungkap rahasia tentang sistem yang berada di tubuhnya. Namun, Chu Yuan juga harus menghadapi berbagai tantangan dan musuh yang ingin menghancurkannya. Ia harus menggunakan kekuatannya dan bantuan dari sistem untuk melindungi dirinya dan orang-orang yang ia cintai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Y. Septra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab - 14: Lompatan Tak Masuk Akal.

Bab - 14: Lompatan Tak Masuk Akal

Langit masih gelap ketika Chu Yuan membuka matanya. Di sekelilingnya, kabut tipis menyelimuti aliran air terjun, dan butiran embun jatuh perlahan dari dedaunan. Ia masih duduk bersila di atas batu datar, tubuhnya bergetar ringan, namun wajahnya terlihat tenang.

[Ding! Selamat! Anda telah berhasil menembus ranah Qi Condensation tingkat 5]

Chu Yuan menghela napas panjang. Aura dalam tubuhnya kini jauh lebih padat dan terkendali. Dantiannya terasa seperti laut luas yang baru saja terbuka. Energi spiritual mengalir deras dalam meridiannya, menandakan transformasi besar yang baru saja terjadi. Dalam satu malam, ia menembus sembilan tingkatan—sebuah prestasi yang bahkan tak pernah tercatat dalam sejarah kultivasi.

"Qi Foundation ke Qi Condensation... sembilan tingkatan sekaligus," gumamnya pelan. "Kecepatan ini... benar-benar gila."

Meski tubuhnya terasa berat akibat lonjakan kekuatan yang mendadak, ia tersenyum puas. Pil peningkat Qi yang dibeli dari sistem telah bekerja dengan efektif, terlebih lagi ia menetralisir efek sampingnya dengan menyerap Qi dari air terjun murni.

"Sistem, tunjukkan statusku."

[Ding! Status Anda: Nama: Chu Yuan Ranah: Qi Condensation Tingkat 5 Tubuh: Tubuh Naga Surgawi Umur: 17 tahun Kondisi: Prima Poin Pengalaman: 100 EXP: 80/100]

"Masih bisa naik satu tingkat lagi jika kupaksakan... tapi tidak sekarang."

Ia berdiri perlahan, tubuhnya terasa lebih ringan, bahkan udara di sekelilingnya seolah merespons gerakannya. Tanpa membuang waktu, ia melangkah kembali ke kediamannya.

Begitu masuk, ia segera menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh. Air hangat membasahi kulitnya, menghilangkan keringat dan sisa-sisa energi liar yang masih tersisa dari proses kultivasi.

Lima belas menit berlalu. Chu Yuan keluar dari kamar mandi, mengenakan pakaian putih khasnya yang bercorak merah dan bergaris hitam. Pakaian itu berkibar ringan saat ia berjalan menuju kediaman Patriark.

Sesaat sebelum ia melangkah keluar dari kediamannya menuju tempat Patriark, Chu Yuan melewati dapur kecil di sisi bangunan. Di sana, seorang wanita tua bertubuh mungil sedang memotong sayur dengan gerakan lambat namun penuh ketelitian.

"Bibi Qiu Lan" sapa Chu Yuan tiba-tiba.

Wanita tua itu menoleh perlahan. Matanya melebar, lalu seulas senyum tipis menghiasi wajah keriputnya. "Tuan muda... sudah lama bibi tak mendengar suara itu."

Chu Yuan mendekat dan berhenti di hadapannya. "Aku ingin bertanya... soal Ibu."

Wajah Qiu Lan langsung berubah pucat. Pisau di tangannya gemetar sebelum ia letakkan perlahan di atas meja.

"Tuan muda... kenapa menanyakan itu sekarang?"

Chu Yuan menatap langsung ke mata wanita tua itu. "Karena aku rasa... kematian Ibu tidak wajar."

Qiu Lan terdiam. Tubuhnya sedikit gemetar. Setelah beberapa saat, ia menarik napas panjang.

"Bibi... tidak tahu banyak. Tapi malam sebelum Nyonya menghilang, ia sempat menyuruh Amah pergi dari kediaman. Ia bilang... ada urusan penting yang harus ia tangani sendiri. Wajahnya... sangat marah, tapi juga takut."

"Apa dia bilang apa-apa sebelum itu?"

Qiu Lan menggeleng, lalu berhenti sejenak. "Tapi... Nyonya sempat membawa sebuah benda. Kain hitam... seperti jubah atau pakaian lelaki. Ada simbol cabang keluarga di sudutnya."

Chu Yuan menyipitkan mata. "Kau ingat simbol cabangnya?"

Qiu Lan mengangguk. "Cabang Utara. Tempat kediaman Tetua Han dan Tetua Liang"

Chu Yuan mengepalkan tangannya. Satu potongan puzzle mulai terbentuk.

"Terima kasih, bibi Qiu Lan. Jika ingat sesuatu, segera beri tahu aku. Jangan beri tahu siapa pun tentang percakapan ini"

Qiu Lan mengangguk dengan ekspresi khawatir. "Berhati-hatilah, Tuan Muda. Mereka... bukan manusia"

**

Langkah Chu Yuan perlahan terhenti saat ia melewati taman kecil di halaman kediamannya. Angin pagi membelai lembut wajahnya, dan aroma bunga seruni yang tertiup angin membangkitkan kenangan lama yang terpendam.

"Yuan’er, tahu tidak? Bunga ini hanya mekar di pagi hari. Tapi jika kau memetiknya sembarangan, dia akan layu lebih cepat" suara lembut itu bergema di kepalanya.

Chu Yuan memejamkan mata.

Dalam ingatannya, ia melihat sosok wanita anggun berambut panjang berwarna hitam pekat, mengenakan pakaian putih bersih, sedang berjongkok sambil mengelus kepala kecilnya.

"Ibu... kenapa tidak boleh dipetik?"

"Karena keindahan sejati itu bukan untuk dimiliki, tapi dijaga. Sama seperti kekuatan, Yuan’er.. itu bukan untuk pamer, tapi untuk melindungi"

Chu Yuan menatap hamparan bunga yang kini bermekaran, tanpa menyadari air mata mengalir dari sudut matanya.

"Ibu..." bisiknya pelan, "aku akan cari tahu siapa yang menghancurkan hidupmu. Aku bersumpah!"

Di ruang utama, suasana terasa tegang. Lima tetua cabang telah duduk bersama Chu Feng, tampaknya sedang membicarakan persiapan kompetisi.

Saat pintu terbuka dan Chu Yuan melangkah masuk, kelima tetua itu sontak berdiri. Mata mereka membelalak saat merasakan aura kuat dari tubuh Chu Yuan.

"I-itu... Qi Condensation?!"

"Tidak mungkin... bukankah kemarin dia masih di Qi Foundation?!"

"Bahkan ke tingkat 5..."

Wajah mereka pucat, ada keterkejutan sekaligus ketakutan dalam sorot mata mereka. Mereka menyadari, bocah ini bukan lagi anak muda yang bisa mereka remehkan. Dalam satu malam, ia telah menyejajarkan diri dengan para jenius lainnya.

Kelima tetua itu segera membungkukkan badan.

"Selamat pagi, Tuan Muda."

Chu Yuan tidak menjawab. Ia hanya melirik mereka dengan dingin, lalu melangkah melewati mereka seolah mereka bukan siapa-siapa. Senyum kecil tersungging di sudut bibirnya, bukan senyum ramah, tapi senyum penuh tekanan.

Para tetua saling bertukar pandang, wajah mereka mulai memerah karena merasa dihina. Salah satu dari mereka menggertakkan gigi dan membisik keras, "Cih, awas saja kau, bocah... dua minggu lagi akan kami pastikan kau berakhir seperti ibumu!"

Ucapan itu seperti pisau yang menoreh luka lama. Tapi Chu Yuan tidak menoleh, seolah tak mendengar. Ia sudah terlalu terbiasa dengan permainan kotor mereka.

Di benak mereka, kilasan masa lalu kembali terputar.

(Flashback On)

Dulu, ketika Lin Hua (ibu Chu Yuan) masih hidup, ia sempat memergoki para tetua cabang melakukan kejahatan. Malam itu, Lin Hua menemukan mereka memperkosa pelayan wanita di kediaman cabang. Ia berteriak, mengancam akan melapor pada Patriark dan tetua agung. Tapi sebelum ia sempat keluar dari tempat itu, mereka menangkapnya.

Ketakutan akan skandal yang bisa menghancurkan reputasi mereka, para tetua itu mengambil jalan terkutuk. Mereka memperkosa Lin Hua secara bergiliran, lalu membunuhnya. Untuk menutupi kejahatan itu, mereka membuat skenario seolah Lin Hua mati diserang oleh Beast Spirit di luar perbatasan saat mencari tanaman obat langka.

Semuanya telah disusun rapi. Hanya Chu Feng yang sampai sekarang masih mempercayai bahwa istrinya tewas karena kecelakaan tragis. Namun benih kecurigaan telah lama tertanam dalam hati Chu Yuan.

(Flashback End)

Kini, Chu Yuan berdiri di depan ayahnya, Chu Feng.

"Ayah, bisakah kita bicara berdua saja?"

Chu Feng yang semula duduk tenang, mengangguk dan memberi isyarat pada para tetua untuk keluar dari ruangan. Para tetua itu patuh, meski sempat melirik tajam ke arah Chu Yuan sebelum meninggalkan ruangan.

Begitu pintu tertutup, Chu Feng menatap putranya dengan pandangan yang sulit ditebak. "Apa yang ingin kau bicarakan, Yuan'er?"

Chu Yuan duduk, menatap mata ayahnya tanpa gentar. "Kompetisi dua minggu lagi. Aku ingin tahu detail lengkapnya. Dan juga... aku ingin ayah mulai mempertimbangkan sesuatu"

Chu Feng mengerutkan alis. "Mempertimbangkan apa?"

"Bahwa mungkin... ada pengkhianat di dalam klan kita sendiri!"

Bersambung...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Muhammad Fadhiel
bab 2 rating tertinggi 100 karena duplikat mirip cerita Isekai, menurut ak paling suka /Drool//Drool//Drool//Drool/
Muhammad Fadhiel
novel ini same seperti cerita anime isekai yg tentang petualangan
mungkin novel ini tentang Isekai tapi versi China. Asli penulis novel sangat2 pintar menulis cerita
Stra_Rdr: terimakasih, semoga suka ya
total 1 replies
Muhammad Fadhiel
untuk bab 1 cukup lumayan rating 9.0
Muhammad Fadhiel
pemuda yg menendang yu cuan masa sih panggillan pemuda harusnya kan anak kecil kerena berumur 12 tahun tapi knp penulisan pemuda
coba penulis Novel alasannya knp ?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!