NovelToon NovelToon
Takdir Pemilik Plakat Emas

Takdir Pemilik Plakat Emas

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Mengubah Takdir / Keluarga / Harem / Fantasi Wanita
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Una~ya

Permaisuri Bai Mengyan adalah anak dari Jenderal Besar Bai An

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Una~ya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 14 (Revisi)

    Paman Kerajaan Han Xuan Hu pergi bersama Tabib Long. Di tengah jalan Tabib Long menghentikan langkahnya dan berbalik melihat tembok istana 萎花 (Wēi huā). Perasaannya mengatakan ada yang aneh dari Permaisuri Bai Mengyan atau dia harus menyebutnya Permaisuri yang di buang? Tapi statusnya tidak di turunkan, dia masih menyandang gelar sebagai permaisuri──hanya saja tidak mempunyai kekuasaan, kekuatan dan kasih sayang Raja. Apa yang lebih mengerikan dari itu semua, dia merasa kasihan, sungguh dalam relung hatinya sebagai sesama wanita yang memasuki istana. Bedanya, dia bisa masuk dan keluar sesuka hatinya atas perintah Lord Xuhuan, tetapi Permaisuri adalah wanita Raja, tidak bisa pergi atau keluar sesuka hati.

    “Apa yang kau pikirkan?” Tanya Lord Xuhuan memperhatikan tingkah Tabib Long.

    Tabib Long menutup matanya pelan lalu berbalik melihat pria itu. “Nasib seseorang sungguh tidak terduga,” dia diam sebentar sebelum melanjutkan kalimat panjang. “Meski tidak di sayang Raja tapi dia masih memiliki kekuatan keluarganya, kekuasaan memerintah Harem dan penghormatan orang-orang padanya walaupun mereka tidak suka tetap harus menunduk. Tapi kini jangankan mengharapkan kasih sayang dan cinta. Kini harus menyaksikan kekuatan keluarganya yang dipaksa turun menghadap kematian, meminum racun yang tidak diketahui jenisnya──sungguh mengerikan.”

    Lord Xuhuan kini berbalik terdiam. ‘Jangankan mengharapkan kasih sayang Raja’ dia mengulang perkataan Tabib Long di kepalanya. Perkataan itu membuatnya sadar, bahwa yang paling penting di Istana adalah keberpihakan suami. “Kau benar, masa depan siapa yang tahu? Raja menghancurkan Keluarga Jenderal dan wanita yang berstatus sebagai istri, pendamping, ibu negera──sesuatu yang akan dia sesali seumur hidupnya.” Tangannya terkepal kuat. Pandangan matanya lurus dengan kilatan-kilatan amarah dan kekecewaan.

Bagaimanapun Jenderal besar adalah gurunya, Secara etika, seharusnya dia mendapat peringatan terlebih dulu. Menghancurkan Jenderal sama dengan menghancurkan dirinya dan kediamannya. Hal tersebut tidak luput dari pandangan Tabib Long, dia mengangguk.

“Apa kita bisa melihat Permaisuri sebelum guruku turun gunung?” Tanya Tabib Long. Dia khawatir sesuatu terjadi.

    “Bai Mengyan harus selamat, dengan begitu murid perguruan Mou Yun, Gunung Kun akan selamat.” Jelas Lord Xuhuan

    Semua orang tahu bahwa perguruan Mou Yun berada di bawah kekuasaan Lord Xuhuan. Ketika guru mereka di tahan di istana karena salah dalam membuat obat yang berubah menjadi racun dan membunuh putra mahkota, Lord Xuhuan berkorban dan menjamin agar perguruan itu tidak terkena imbas dari kemarahan Ayahnya. Jika bukan karena gelar dia yang agung, tidak mungkin perguruan itu masih ada hingga sekarang. Tabib Long salah satu murid lama yang tau betul pengorbanan Pria itu.

══════════════

    Burung berkicau, angin sejuk yang berkeliling di dalam istana membuat suasana sore hari menjadi sendu. Pohon rindang berbuah lebat sudah lebih tinggi sejak terakhir kali terlihat. Ditengah taman dibangun paviliun kecil yang dibagian pasaknya sulur tumbuhan menjalar naik sampai ke atap. Jika sudah waktunya berbunga, paviliun itu akan di penuhi warna-warni bunga kecil berbentuk lonceng. Kolam ikan yang bersanding dengan teratai berwarna putih dan merah muda, menambah keindahan taman istana Chúnjìng. Bangunan Istana Chúnjìng terlihat lebih sederhana di bandingkan dengan istana lain di dalam kerajaan. Hal itu, tidak luput dari keinginan mantan putra mahkota yaitu pamannya. Saat menjadi putra mahkota dia juga tinggal disana tanpa mengubah suasana istana itu.

    Jarak antara istana utama Jīnlóng (Istana Raja) dan istana Chúnjìng (Istana Putra Mahkota) tidak begitu jauh. Letaknya berada di selatan istana Jīnlóng, tepat di samping istana Róngyù (Istana Permaisuri). Meski berada tepat di samping istana Róngyù tapi nasib antara keduanya sangat jauh berbeda. Raja selalu menikmati waktunya ketika berada di istana ini. Menyendiri dan sendiri. Pengawal, Kasim dan para pelayan berdiri agak jauh dari tempatnya, mereka menunduk sembari menunggu Raja selesai dengan aktivitasnya. Tidak ada yang berani mengganggu meski itu mendiang ayahnya.

    Hampir 1,5 jam Raja duduk disana. Ketika waktu menunjukkan pukul 5 sore, langit menjadi gelap dengan dentuman kecil suara guntur. Para pelayannya sudah gelisah. Kasim Gu mengangkat kepalanya ke samping melihat pengawal pribadi Raja lalu bertanya pada pria itu. “Sebentar lagi hujan, bagaimana jika kamu meminta Yang Mulia Raja kembali ke istana.” katanya.

    Jin Ran tidak menyahut tapi kakinya melangkah ke depan dengan pelan. Semua orang kecuali kasim Gu tetap menunduk. Jin Ran semakin dekat dengan Raja, kira-kira jarak 2 meter──dia berhenti. “Yang Mulia, sebentar lagi hujan, anda perlu kembali ke istana Jīnlóng” Ujarnya pelan dan sopan.

    Tidak marah dan hanya mengangguk. Setelahnya, Raja berdiri dan berjalan meninggalkan istana Chúnjìng. Ketika sampai di pintu keluar, dua orang pelayan yang sedang membersihkan dinding tidak melihat kedatangan rombongan Raja. Mereka berbicara dengan keras sehingga semua orang dapat mendengarnya.

    “Kau percaya rumor di luar istana?” Kata pelayan satu.

    Pelayan dua mengangguk. “Semua orang percaya!”

    “Jadi dekrit Yang Mulia Raja itu hanya usaha untuk mengembalikan kepercayaan Rakyat?”

    “Apalagi!?”

    Mendengar itu Jin Ran marah dan bergerak maju tapi badannya di tahan. Raja memintanya diam.

    Pelayan satu bergidik ngeri. “Kasihan permaisuri, dia harus menanggung kesalahan yang tidak pernah keluarganya lakukan.”

    “Apa gunanya masuk istana, pada akhirnya dia harus kehilangan keluarga dan mati.”

    “Kau benar, meminum racun dan di tendang ke istana dingin hanya alibi, Yang Mulia Raja ingin dia mati tanpa mengganggu Harem dan istana.”

    “Ada rumor bahwa semenjak permaisuri masuk ke istana, Yang Mulia Raja tidak pernah mengunjunginya. Kamu pikir, menjadi penguasa Harem itu menyenangkan? Dia harus bersaing mendapatkan hati seorang pria yang hanya perduli pada kekuasaan dan keluarga kerajaan.”

    “Tapi Yang Mulia Raja adil terhadap rakyatnya.” Itu fakta.

    Senyum sinis terpancar di wajah pelayan kedua “Apa keluarga Jenderal bukan rakyatnya? Kau percaya keadilan di negeri ini setelah apa yang terjadi pada keluarga Jenderal!?”

    “Kau sepertinya sangat menyukai keluarga Jenderal?” tebaknya.

    Pelayan kedua itu tampak sedih. “Jika tidak suka aku bukan manusia. Mereka mengorbankan hidup hanya untuk membuat hidup kita nyaman di ibukota. Keturunan keluarga Bai memasuki barak dan menjadi tentara. Mereka keluarga yang berjasa tapi nyatanya, berjasa saja tidak cukup──mereka mati di tangan Raja yang di lindungi turun temurun.”

    Benar, mudah sekali membunuh keluarga Bai dalam satu malam. Keluarga berjasa mati di penjara negara sendiri. Kedua pelayan itu pergi setelah selesai berbicara. Sementara pelayan Raja menjadi cemas. Mereka saling pandang dan menunduk saat Jin Ran membungkuk penuh amarah. “Beri saya perintah Yang Mulia, saya akan memenggal kepala mereka!!”

    Mendengar keinginan pengawal pribadi Raja, semua orang yang berada disana gemetar ketakutan. Tapi tidak begitu dengan Raja. Dia menurunkan tangan Jin Ran yang memegang pedang dan menepuk pundak pria itu pelan. “Istana ini tidak boleh ternoda dengan darah. Ayo kembali ke istana Jīnlóng.

    Tidak ada yang tahu bagaimana perasaan Raja, dia tidak menampilkan ekspresi marah dan itu membuat mereka semua bertambah cemas. Jin Ran memegang pedangnya erat, urat-urat tangan dia tampak lebih jelas. Jika bukan karena Raja memerintahkan dirinya untuk tenang, para pelayan itu sudah ada di dalam tanah.

ـــــــــــــــــــﮩ٨ـ

1
Tri Septi
bagus ceritanya
Danang Kurniawan
mantap
Danang Kurniawan
waaaahhh, thor.. di luar ekapektasi.. crazy up dong.. aq suka yg gak gampang ditebak begini.....
Unaya: Terima kasih 🙏 di tunggu up selanjutnya
total 1 replies
Osie
aku mampir nih..msh nyimak dulu
Unaya: Terima kasih 🙏🙏
total 1 replies
Arix Zhufa
aq mampir thor
Unaya: Terima kasih 🙏🙏
total 1 replies
Fransiska Husun
kyx di ulang lg bab x thor
Unaya: Sudah di perbaiki, silahkan 🙏
total 1 replies
Fransiska Husun
𝑢𝑝 𝑢𝑝 𝑙𝑎𝑔𝑖 𝑠𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑡ℎ𝑜𝑟
Unaya: Terima kasih 🙏🙏🙏 setiap hari akan ada ep baru
total 1 replies
Fransiska Husun
up up lg seMangat
Unaya: Hari ini sudah up 2 episode. Terima kasih dukungannya 🙏 di tunggu up selanjutnya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!