Perjuangan Seorang Istri

Hay hay readers malam ini otakku sepertinya lagi encer nih jadi setelah selesai up episode sakit,aku langsung up episode ini.Semoga nggak keriting ya jarinya😄😄.

Oke jangan lupa untuk like n komennya biar aku semangt.Semangat...Semangat..Semangat.💪💪💪😉😉

Pov Kirana

1 minggu sudah sejak kejadian mas Putra pingsan,sejak itu pula mama memaksa mas Putra untuk menerima dan memakan setiap makanan yang aku bawa.Entah itu makan siang atau makan malam saat mas Putra sedang lembur.

Seperti saat ini,aku telah berada di depan ruangan mas Putra untuk mengantarkan makan siangnya.

Tok...

Tok..

Tok..

Aku mengetuk pintu yang berada di depanku.

"masuk"

Setelah mendapatkan izin mas Putra aku langsung masuk untuk menyiapkan makan siang mas Putra di meja kecil depan sofa yang tak jauh dari tempat duduk mas Putra saat ini.

Tok...

Tok..

Tok..

Terdengar ketukan dari luar,sesaat kemudian masuklah Siska asisten mas Putra.

"Maaf pak ini berkas-berkas yang harus segera anda tanda tangani,dan saya ingin mengingatkan kalo satu setengah jam lagi anda akan ada metting dengan perusahaan Betran Grub."ucap Siska menerangkan.

"sudah kau siapkan semuanya?"tanya mas Putra.

"sudah pak,apa anda ingin memeriksanya sebelum metting di mulai??"

"Baiklah kalo begitu saya akan bawakan dokumennya setelah makan siang.oh ya apa perlu saya pesankan makanan untuk bapak?"

"tidak perlu"ucap mas putra datar.

"baiklah saya permisi dulu"

"eh nona..."

"Kirana.panggil saja Kirana"ucapku tersenyum ramah.

"ah ya,anda membawakan makanan untuk pak Putra?"

"ya itu yang di perintahkan bu Irine pada saya.Jadi setiap waktu makan siang aku akan kemarin"terangku.

"Ada yang bisa saya bantu?"

"Kau adalah asistenku siska,itu bukan pekerjaanmu.biarkan pembantu itu yang mengerjakan"ucap mas Putra datar.

Jleeepp

Untuk kedua kalinya mas Putra mengatakan itu.Sakit itu yang ku rasakan,tapi apa yang bisa aku lakukan?aku hanya seorang istri yang tak di akui.

Aku hanya bisa menunduk dan menghela nafas panjang agar aku tak meneteskan air mataku.

Siska menatapku sekilas lalu ia berlalu pergi.

"mas makanannya sudah siap"ucapku pelan.

Setelah mas Putra menyelesaikan makan siangnya aku segera membereskan wadah makanan mas Putra,aku berencana untuk mengunjungi Putri karena kemarin aku tak sempat menjenguknya.

Kalian tau sampai saat ini Putri belum juga sadarkan diri,setiap kali aku datang aku selalu mengajaknya berbicara.Tapi dia tak pernah menanggapiku😟.

"Nanti malam mama akan datang ke rumah,dia akan menginap.Bereskan pakaianmu dan pindahkan semuanya ke kamarku.jangan sampai mama curiga atas hubungan kita selama ini"ucap mas Putra mengalihkan lamunanku.

Pov and.

☁☁☁

Tanpa terasa siang tlah berganti dengan malam,Kirana yang sibuk membereskan barang-barangnya dan memasak untuk ibu mertuanyapun tak sadar malam tlah datang.

"Astagfirullah ini sudah hampir isya',aku bahkan belum menunaikan solat magrib"ucap Kirana panik.

Ia langsung bergegas membersihkan diri dan menunaikan solat.Sambil menunggu isya' Kirana menyambungnya dengan mengaji.

Sayup-sayup terdengar lantunan ayat Al Qur'an yang sedang di baca oleh Kirana.Suaranya begitu merdu dan menenangkan.

Baru saja Kirana merapikan mukenahnya tiba-tiba pintu kamar terbuka.

"eh mas udah pulang?"sapa kirana yang sedang memakai kerudungnya.

Ia bergegas menghampiri Putra untuk menyalami/mencium tangan Putra.Namun dama sekali tak menghiraukan tangan Kirana yang menggantung.

"Sabar ini cobaan"batin Kirana.

"Aku siapkan air mandi buat mas ya"ucap Kirana berlalu menuju kamar mandi.

"Tak perlu,pergi sana siapkan semua sebelum mama datang"ucap Putra datar dan berlalu menuju kamar mandi.

"😤😧"Kirana langsung pergi merapikan kamar tamu,ia juga memastikan tak ada barangnya yang ketinggalan.

Setelah selesai merapikan kamar Kirana segera menyiapkan makan untuk makan malam mereka.

Beberapa saat kemudian terdengar bel berbunyi.

Ting tong...

Cklek"Mama,silahkan masuk ma"ucap Kirana.

Bu irine langsung duduk di sofa ruang tamu setelah bercipika cipiki ria dengan Kirana.

"Suami kamu mana na?"tanya bu Irine sambil memerhatikan sekitar.

"Masih ada di dalam kamar ma,oya mama apa kabar kenapa papa nggak ikut sekalian kesini?"tanya Kirana.

"kabar mama baik na,papa ada perjalanan keluar kota.mama malas ikut."ucap Kirana.

"Owh😮mama udah makan?kalo belum kita makan bareng sekalian yuk"ajak Kirana.

"Mama apa kabar?"ucap Putra tiba-tiba dari arah kamar.

"Mama baik sayang,bagaimana kondisi kamu?Kirana merawatmu dengan benarkan?"ucap bu Irine melirik Kirana sambil memeluk Putra.

"Mama tenang aja,dia melakukan perintah mama dengan baik"Ucap Putra datar.

"Ya sudah ayo kita makan sekarang mama sudah lapar juga kangen sama masakan kamu na"Ucap bu Irine tersenyum sambil berjalan menuju ruang makan yang di ikuti oleh Kirana di belakangnya.

Setelah makan malam bersama mereka memutuskan untuk bersantai terlebih dahulu di ruang keluarga.

Kirana langsung menghampiri bu Irine setelah selesai membereskan meja makan dan mencuci piring bekas ia dan Putra beserta mamanya.

"Kirana selain mengurus dan mengunjungi Putri apa kesibukanmu yang lainnya?"tanya bu Irine setelah Kirana duduk di sampingnya.

"mengantar makan siang mas Putra ma"jawab Kirana.

"Bagaimana kalo kamu kuliah Kirana?"

"Emm Kirana ingin tapi keputusan tetap ada di tangan suami Kirana ma"ucap Kirana sambil melirik Putra.

Merasa namanya di sebut Putra mengalihkan pandangannya dari smartphonenya pada bu Irine.

"jadi bagaimana Putra?"tanya bu Irine beralih menatap Putra.

"Apa itu butuh?"tanya Putra acuh.

"Ya butuh donk sayang,bagaimana kalo suatu saat kamu harus menghadiri sebuah acara lalu mengharuskan untuk kamu membawa pasangan?"

"Aku akan bawa Siska"ucap Putra.

"Pasangan Putra bukan asisten kau dengar?"

"Sama saja bagiku"ucap Putra mengendikkan bahunya.

"ok kalo seandainya kamu nanti punya anak terus anak itu sekolah,lalu anak kamu di tanya apa pendidikan terakhir ibunya anak kamu mau jawab apa?"tanya bu Irine lagi.

"Aku tak akan memiliki anak darinya"batin Putra.

"Aku tak peduli"ucap Putra pada akhirnya.

Bu Irine memicingkan matanya"kamu minta mama apakan Putra?"ucap bu Irine yang mulai kesal dengan sikap acuh Putra.

😒Putra memutar matanya malas."Terserah mama,selama pekerjaan yang selama ini di lakukan tak terganggu.Lakukan apapun yang kalian inginkan"Ucap Putra beranjak menuju kamarnya.

Bu Irine tersenyum senang dengan keputusan anaknya."Mungkin dengan membuat Kirana lebih berpendidikan akan membuat Putra melirik Kirana"batin bu Irine.

Begitupun dengan Kirana,dia juga senang namun juga sedikit bingung"Sepertinya aku harus mulai mengatur waktuku antara mengurus rumah,kuliah,mengurus mas Putra juga menjenguk Putri."batin Kirana.

"maafkan kakak Putri,sepertinya kakak tak bisa menemanimu lama-lama"guman Kirana lirih namun masih di dengar bu Irine.

😞Bu Irinepun merasa bersalah pada Kirana karena mengurangi waktunya dengan adiknya tapi mau bagaimana lagi.

"Sepertinya aku harus membicarakan ini lagi dengan Putra"batin bu Irine sedih.

Hay...hay readers maaf ya nggak jadi update semalam.Karena kecapean baru ngetik 300 kata aku udah ketiduran dulu😅😅.Tapi jangan khawatir malam ini aku udah selesain episode ini,semoga besok nggak sibuk-sibuk banget ya biar bisa update lagi😉.

Oke jangan lupa like n komennya ya,aku tunggu loh😢😢

Maaf kalo ada typo atau kesalahan penulisan,karena aku hanya manusia biasa yang yang banyak salah.😊