NovelToon NovelToon
Perubahan Seorang Gay Karena Istri Kontraknya

Perubahan Seorang Gay Karena Istri Kontraknya

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:202.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Fareed Feeza

**Tidak ada adegan vulgar cinta sesama jenis disini ya***

Tawaran Menjadi istri kontrak seorang gay (Galeo davin) dengan Bayaran 1 Milyar untuk 1 tahun, membuat Resha Alea (Eca) langsung menyetujuinya, karena kebutuhan yang mendesak akibat hutang judi yang di wariskan oleh mendiang orang tuanya.

Setelah pernikahan, Eca selalu menyaksikan kebersamaan Leo dan teman dekat laki lakinya, Stavi yang bernama asli (Gustav Alvaro).

Seiring berjalannya waktu, Perlahan Leo berubah sedikit demi sedikit karena afirmasi dan perlakuan yang Eca berikan di setiap harinya.

(Novel ini ringan ya, jangan berharap konflik yang berat seberat beban hidup ... jangan!)


Yang suka silahkan lanjut baca, yang gak suka gak usah menggiring kebencian lewat kolom komentar, lebih baik di skip, okey?! ✨


Btw ini novel ke 3 author ya, makasih yang udah setia nemenin dari novel pertama, I love you so bad my readers 💜✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fareed Feeza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sengsara

"Mbak Eca?"

"Dia bukan type gue." Jawab Leo berbohong.

Leo ingin menunjukan pada Eca, bahwa dirinya bisa berubah dan bisa mendapatkan pasangan seperti yang di lakukan Eca dan Rafli.

"Baik pak, nanti saya Carikan di internet."

"Sore ini, pokoknya gue mau sore ini!" Ucap Leo yang tidak sabaran.

Bapak ini seperti tidak waras, mencari wanita untuk di ajak serius sesingkat ini.

"Bisa tidak?"

"Bb-bisa pak." Jawab Oscar dengan sedikit ragu.

.

.

Siang hari, Oscar menyeleksi beberapa wanita yang di hubungi melalui internet, dengan iming-iming uang ... Para wanita itu menyanggupi datang secara mendadak.

Dari 20 orang, hanya satu yang Oscar pilih, karena wanita itu cukup memenuhi standar yang di minta oleh Leo.

Wanita itu berprofesi sebagai sekertaris di sebuah kantor.

"Nanti sore berdandanlah semaksimal mungkin untuk bertemu dengan bos saya." Ucap Oscar dan wanita itu langsung menyetujuinya.

.

.

***

Leo sedang meeting dengan client di sebuah cafe, hari ini tanpa Oscar ... Karena asistennya itu sedang ada misi khusus tentang pencarian jodoh.

Client kali ini bisa di bilang sebaya dengan Leo, history nya pun sama ... Meneruskan bisnis keluarga setelah selesai study di luar negeri, Anna namanya.

"Baru pertama kali saya ngobrol di luar bisnis dengan client, cerita kamu menarik." Ucap Leo setelah mendengar cerita Anna tentang perjalanan hidupnya.

"Saya juga, biasanya saya tidak pernah menceritakan hal pribadi seperti ini pada orang yang baru saya kenal." Sahut Anna.

Sepertinya Anna adalah wanita yang gue cari, dia dewasa ... nggak kayak si gantungan kunci, sembrono dan bikin gue naik darah terus.

"Sepertinya kita tidak harus terlalu formal, karena kita seumuran kan?"

Anna tersenyum, "Iya, Leo."

"Anna." Leo mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dan anna membalasnya.

Setelah itu mereka lanjut bertukar nomor ponsel pribadi dan merencanakan untuk pertemuan selanjutnya.

.

.

Di kantor.

"Di batalkan pak?" Ucap Oscar sedikit jengkel.

"Gue udah nemuin cewe yang gue cari. Dia dewasa, dan karirnya bersinar." Sahut Leo dengan bangga.

"Saya sudah membayar 5juta untuk biaya transportasi wanita itu pak."

"Biarin aja, gue gak perduli." Ucap Leo sambil tersenyum memandang langit-langit ruangan kantornya.

Gue juga bisa normal, lo liat aja nanti Resha Alea. Batin Leo.

Oscar berpamitan keluar ruangan Leo, sebelum muncul perintah untuk menjalankan tugas aneh lainnya.

.

.

***

Di apartemen.

Eca sudah pulang lebih awal, karena hanya ada 1 pertemuan kelas saja.

"Stokan makanan menipis. Kalau aku berbelanja di supermarket bawah dan tiba-tiba bertemu Rafli ... Malas sekali rasanya."

Eca melihat jaket yang bersandar Di sofa, mungkin Leo lupa menyimpannya di kamar.

"Aku bisa menggunakan itu sebagai penyamaran," Eca langsung menyambar jaket dan menggunakan Hoodienya untuk penutup kepala.

Di supermarket.

Eca memasukan semua barang yang dia perlukan, Dia sudah berperilaku sebagai buronan yang tidak ingin di ketahui identitasnya, dan itu sangat mencolok .. Sehingga orang-orang di sekitar menatapnya aneh.

Nasib kurang beruntung menghampiri Eca sore ini.

Sepulang kantor, Leo singgah sebentar ke supermarket apartemennya untuk membeli beberapa minuman dan suplemen yang sudah habis.

Dia melihat seseorang menggunakan jaket yang tidak asing lagi di matanya. Oscar bilang jaket gue cuman ada 10 di Indonesia, apa-apaan gue kembaran, sama penghuni apartemen ini.

Leo mendekat kan diri pada si pemakai jaket ini, saat jarak mereka sudah semakin dekat dia melihat sandal yang selalu menghuni rak sepatu di apartemennya, dan itu milik Eca.

Perlahan Leo memiringkan wajahnya, untuk melihat dan memastikan sosok pemakai jaket Hoodie tersebut. Bersamaan dengan itu Eca menengok karena merasa seperti sedang di perhatikan dan mereka saling berhadapan.

Eca terkejut bukan main saat melihat wajah Leo tepat berada di hadapannya. "Aaaa kak Leo." Teriaknya.

Dia menepis Hoodie yang menutup kepala Eca, "Berani-beraninya lo pake barang gue! Buka gak!" Hardik Leo.

"Mm-maaf ... Tapi kak please jangan berisik, aku ada alasan." Ucap Eca dengan nada berbisik.

"Gue gak peduli, cepet lepas!" Ucap Leo ketus.

"Ya gak sekarang, aku pake baju tipis."

"Gak akan ada yang tergoda sama tubuh lo." Ucap Leo kesal.

.

.

"Eca?"

Eca meringis saat mendengar suara panggilan yang berasal dari balik tubuhnya. Perlahan Eca berbalik, penyamarannya kali ini sia-sia, "Hai Raf." Eca menjawab sapaan Rafli.

Oh ini yang namanya Rafli, Batin Leo.

Rafli masih menggunakan pakaian dinas UGD, dan hanya berbalut jaket saja saat pulang bertugas.

"Hai, saya Rafli." Ucapnya mengulurkan tangan pada Leo.

"Leo." ucapnya yang langsung melepas jabatan tangannya.

Perawat rumah sakit rupanya. Batin Leo sat melihat pakaian Rafli.

"Cepet buka jaketnya! Ga sopan lo pake barang gue!" titah Leo.

"Ya nanti kak, jangan disini juga. Ucap Eca dengan wajah memerah karena malu dengan sikap Leo.

Rafli dengan sigap melepas jaketnya, dan terpampang name tag yang menempel di bajunya (Dr. Rafli)

"Kamu pakai jaket aku aja, tolong kembalikan pada Kak Leo." Ucap Rafli menyodorkan jaketnya pada Eca.

Dengan cepat Eca melepas jaket Leo dan memberikan pada pemiliknya. "Nih!"

Dokter? lumayan juga nih kenalannya si gantungan kunci.

"Ih malah bengong! Ini jaketnya ambil!" Ucap Eca.

"Ayo Raf !" Ajak Eca sambil mendorong keranjang belanjanya meninggalkan Leo.

.

.

Selesai belanja, Rafli membantu Eca membawakan barang belanjaan sampai depan pintu apartemennya.

"Makasih ya Raf, oh iya ... Jaketnya aku cuci dulu ya."

Rafli tersenyum ramah, "Buat kamu ... Gak usah di balikin."

"Wah, aku jadi gak enak nih. Tiba-tiba di kasih jaket."

"Aku tinggal 2 lantai di bawah unit kamu, nanti kapan-kapan kamu bisa berkunjung jika sedang tidak ada aktivitas."

Eca mengangguk, "Aku masuk ya, sekali lagi terimakasih."

.

.

Di dalam apartemen.

"Bilang makasih dong sama gue, gara-gara gue, lo bisa dapet perhatian dari seorang dokter." Sindir Leo saat melihat Eca masuk masih menggunakan jaket Rafli.

Eca tidak menghiraukan itu, dia masih kesal dengan sikap memalukan Leo di supermarket tadi.

Barang belanjaan Eca keluarkan di meja makan, dia menyortir satu persatu bahan yang masuk ke lemari pendingin dan lemari dapur.

"Cepet masakin, gue laper."

Eca masih tidak menjawab, dia menyalakan kompor, memanaskan wajan dan menggoreng 1 butir telur.

Di siapkan sepiring nasi dan Eca meletakan telur goreng di atasnya.

"Cuman ini? Jutaan uang yang gue kasih buat belanja cuma ini yang lo kasih sama gue? wah ini namanya korupsi sih." Ucap Leo yang terus memancing Eca berbicara.

Eca melepaskan jaketnya dengan kesal, gaya nya sudah seperti orang yang hendak bertarung. "Emang bisa nunggu aku masak yang ribet-ribet? Nanti kelamaan malah marah!"

"Oke alasan di terima, karena gue lagi seneng hari ini, gue gak akan memperpanjang masalah ini." Ucap Leo yang langsung menyantap makanan yang Eca siapkan.

"Baru ya ngerasain seneng?" ledek Eca.

"Kalo gak ada gue juga lo sengsara!"

Entah kenapa diantara kata-kata pedas Leo, yang ini lumayan menusuk, membuat Eca langsung terdiam dan tak membalas. Eca langsung masuk ke dalam kamarnya tanpa mengatakan apapun.

"Dia marah ceritanya?" Gumam Leo.

1
Bertha Sylvia Meka
alur cerita yang menarik dan tidak membosankan
Rieka Mawon
Luar biasa
Nindi
ya elah suami kontrak,, mulai jelious
Cc
Luar biasa
Nindy bantar
mampir thor
Fareed Feeza: tengkyu kakkk
total 1 replies
Setianingrum Ningrum
Luar biasa
Ima Kristina
Yach udah tamat aja
Fareed Feeza: baca novel terbaruku kaka
total 1 replies
Ima Kristina
next
Ima Kristina
sudah hamil tua kok naik tangga kan bahaya Eva ....jalan2 biasa saja
Ima Kristina
Eca nurut dong sama Leo sudah tau suaminya cemburuan
Ima Kristina
Eca ngapain pedulikan papa Martin...yang penting Leo gak mempermasalahkan soal jenis kelamin....
Ima Kristina
Eca nurut dong sama suami takutnya kamu stres trus berpengaruh sama kehamilan kamu ....
Ima Kristina
Aku gak ngerti jalan pikiran papa Martin Leo kan anak satu-satunya tapi kok dimusuhin gak ada sayang sayangnya
Ima Kristina
lanjut kakaaa
Ima Kristina
kayaknya Martin hanya takut sama kakek
Ima Kristina
lanjut lanjut penasaran Kakaa
Ima Kristina
dasar Anna nenek sihir main ndusel suami orang saja
Ima Kristina
Anna adalah tipe ambisius harus mendapatkan apa yang dia mau
Ima Kristina
syukurlah akhirnya Leo dan Eca baikan
Ima Kristina
astaga Leo kenapa gak bilang aja kalau cemburu jadi Eca tahu kesalahannya dimana ....kayak ABG saja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!