NovelToon NovelToon
Hey You, I Love You !

Hey You, I Love You !

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Trauma masa lalu / Tamat
Popularitas:1.3M
Nilai: 5
Nama Author: ade eka

Benny Callary
Pria eksentrik dengan topi koboi itu telah melepaskan cinta pertamanya. Lalu seorang teman lama membuat sebuah permintaan. Sebuah permintaan yang akan menuntun bibirnya untuk menyatakan cinta.

Rose Benneth
Seorang wanita muda yang melarikan diri dari kisah kelam keluarganya. Ia membangun kembali dirinya yang ceria dan apa adanya. Lalu kenyataan pahit membawanya ke sebuah jembatan menuju cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ade eka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan harap!!! (Ben)

"Hiisshh, kenapa kau tidak berbicara dari tadi, Relly?! Bagaimana aku juga tidak terpikirkan hal itu?!", Ben memijit keningnya kecil lalu membuang nafasnya kasar lewat mulutnya.

"Maaf Tuan, aku hanya takut salah bicara", jawab Relly dengan suara pelan karena tak ingin kembali disalahkan oleh tuannya itu.

"Hah!", Ben memejamkan matanya lama sebelum akhirnya ia membuang nafasnya dengan sangat panjang. Seperti sedang melepaskan sebuah beban dan kepenatan.

"Kalau begitu sementara ini aku akan menjaga Victor dan adiknya dulu. Aku akan mendampinginya untuk beberapa waktu ini. Dan kau bisa kembali ke markas untuk mengecek dan memantau kinerja yang lainnya. Juga,,, jaga markas baik-baik!", Ben sudah memutuskan untuk membagi tugasnya dengan Relly. Mereka tak mungkin terus bersama sedangkan masih ada hal yang harus mereka urusi secara bersamaan. Dan juga, ia tak ingin ada serangan lagi seperti sebelumnya. Ben tak ingin orang-orangnya tersentuh tangan siapapun.

"Baiklah kalau begitu, Tuan! Lusa saya akan kembali ke markas", begitulah Relly pikir cukup adil dalam pembagian tugas ini. Dan lagi ia juga ingin mengubur ingatannya, dimana betapa bodohnya dia bisa tertipu oleh seorang wanita macam Joice Alexander itu. Pikirnya, paling tidak ia bisa mulai main-main lagi di sana,,, dengan wanita tentunya.

"Lalu sekarang apa?", tanya Ben datar.

Relly menarik kepalanya ke belakang sambil mengernyitkan alisnya. Apa, apa lagi, bahkan ia sendiri tak dapat menebak maksud dari tuannya itu. Butuh kecerdasan tingkat dewa memang untuk memahami isi kepala seorang Benny Callary. Begitu pula dengan Relly, bahkan hingga detik ini pria itu masih belajar untuk memahami apa yang diinginkan tuannya itu.

"Baiklah! Saya akan kembali ke kamar saya, Tuan!", Relly berdiri lalu merapihkan setelannya dan siap melangkah keluar kamar milik Ben.

"Setelah sampai di markas, perintahkan seseorang untuk meletakkan setangkai lili putih di ruanganku. Dan aku mau bunga itu tetap segar bagaimanapun caranya!", suara Ben jelas mengorek gendang telinga milik Relly hingga orang tersebut menoleh sambil terheran-heran.

"Dan aku tidak menerima bantahan ataupun pertanyaan. Just do it!", tambah lagi ucapan Ben yang acuh namun serta merta menimbulkan banyak perkiraan dalam benak anak buahnya itu.

Oke, baiklah Relly mengerti. Ia bahkan tak membuka mulutnya yang sudah tak tahan untuk bertanya. Tugasnya lagi-lagi adalah untuk diam, diam hingga lupa cara berbicara. Dan,, lusa nanti ia akan mendelegasikan perintah ini kepada anak buahnya yang lain,,, dengan cara yang Ben lakukan padanya barusan. Relly ingin tau sebenarnya bagaimana rasanya saat Ben bertindak acuh seperti itu. Jika memang nikmat ia rasakan, mungkin Relly akan mulai meniru tuannya itu, mungkin, hahha.

"Saya permisi, Tuan!", Relly pamit tak lupa membungkuk hormat lalu menghilang di balik pintu dengan senyum yang terkembang. Ia baru saja menemukan ide bagus rupanya.

"Dia pikir aku tak bisa membaca apa yang ada di dalam otaknya?! Heh!!", Ben tersenyum sinis sambil membuang muka ke arah lain.

"Tak ada yang bisa meniru diriku. Jangan harap!", ucapnya lagi penuh dengan nada ejekan. Ben mengejek niatan Relly yang akan berakhir sia-sia.

Lalu matanya teralihkan dengan setangkai lili putih yang kini menempati vas di atas meja dan lebih tepatnya berada di hadapannya. Ujung bibirnya sedikit naik, sebuah senyuman yang tersamarkan.

***

Langit mulai berubah gelap, dan bola raksasa yang berwarna jingga itu mulai menuju ke sisi yang lainnya. Rose sudah selesai dengan pekerjaannya, ia juga sudah selesai dengan makan malamnya. Rose mempercepat makan malamnya karena setelah ini rasanya ia ingin berlama-lama di kamar sambil memikirkan kakak yang sudah sangat lama ingin ditemuinya.

Di ruangan ini, di kamarnya, kamar yang tidak luas namun cukup untuk menampung dirinya sendiri dan terdapat sebuah tempat tidur single beserta lemari kecil. Kamar yang sangat sederhana, namun ini masih lebih baik ketimbang dia harus tinggal di rumahnya, rumah yang membuatnya merasa terpuruk.

Rose duduk di hadapan cermin yang berada pada meja rias kecil di samping ranjangnya. Perlahan, ia buka rambut palsu yang sehari-hari ia pakai untuk menutupi warna asli rambutnya yang keemasan. Lalu muncullah rambut pirang itu tergerai ke bawah dengan indahnya. Bayangan Rose cantik telah hadir di dalam cermin itu. Rose jadi tersipu sendiri melihat betapa cantik dirinya kini karena biasanya ia tak peduli dengan penampilan dan selalu memakai pakaian lusuh di rumah. Karena memang kesehariannya lebih seperti seorang pembantu daripada seorang putri sah dari rumah itu.

"Leukimia!", gumamnya dalam hati.

"Kakak!", seru Rose lirih.

Perasaan bersalah hadir lagi mengusik hatinya. Rose sangat sedih membayangkan perjuangan kakaknya selama ini yang melawan penyakit mematikan itu sendirian. Waktu yang terlewat tidaklah sebentar, bahkan bertahun-tahun lamanya Victor merasai sakitnya sendiri tanpa ada satupun keluarganya yang mendampinginya.

"Baiklah, apa yang harus aku lakukan?", Rose nampak berpikir keras.

Ia ingat-ingat tentang sebuah penyakit yang terdengar tidak asing di telinganya itu. Nama penyakit yang biasa diderita oleh tokoh-tokoh dalam sebuah film atau novel. Rasanya ia ingin melakukan sebuah pencarian dengan sebuah ponsel seperti orang-orang yang lainnya. Tapi sampai saat ini, Rose belum memilikinya. Dua bulan bekerja di villa ini, gaji yang ia terima sengaja Rose tabung untuk keperluan pencairan kakaknya kelak. Karena sejak saat melarikan diri saat itu, ia bahkan tak membawa apapun, hanya sehelai pakaian sobek yang melekat di tubuhnya juga kakinya yang tanpa alas. Ia hanya membawa dirinya sendiri saat itu, bermodal nekat untuk meloloskan diri dari jerat kehancurannya.

Kembali ia pikirkan tentang penyakit kakaknya itu. Baiklah tak apa pikirnya, saat ini bukan lagi saatnya Rose memikirkan hal-hal menyedihkan itu lagi. Saat ini ia hanya perlu fokus dengan kakaknya. Lalu senyumnya terkembang, wajahnya berbinar tiba-tiba.

"Meski saat ini aku belum mendapatkan ide apapun. Paling tidak aku sudah memiliki semangat untuk merawat dan menjaga kakakku nanti. Aku sangat berharap kakak akan pulih kembali", Rose menggenggam udara dengan kepalan tangannya. Kini tekadnya kuat, ia sudah memiliki tujuan hidupnya yang akan ia tempuh. Jika dulu ia hanya mengikuti saja alur kehidupan tanpa mengeluh, maka saat ini ia yang akan menentukan nasibnya sendiri. Dan tentu semua yang ia lakukan kelak adalah demi kakaknya. Ia ingin menebus waktu yang hilang itu dengan semaksimal mungkin. Karena Rose sangat menyayangi kakaknya melebihi apapun.

"Kurasa mandi akan menyegarkan otakku!", wanita itu berdiri lalu berangsur ke kamar mandi yang letaknya masih di dalam ruangan itu.

***

"Tuan, apakah Anda baik-baik saja?", tanya pelayan yang selalu setia mendampingi Victor sehari-harinya.

"Tenang saja, aku baik-baik saja! Mungkin aku terlalu bersemangat untuk bertemu adikku besok!", pria yang sudah tidak gagah itu berusaha menorehkan senyuman damainya.

"Bisakah kau membawaku masuk ke dalam?", pintanya yang kini hanya bisa memobilisasi dirinya dengan kursi roda.

"Baik Tuan!", pelayan itu segera mendorong kursi roda yang Victor naiki masuk ke dalam rumah kembali.

Setelah puas menikmati langit senja itu, Victor mulai mendapat energi positif lagi. Terlebih lagi hanya tinggal hitungan jam saja, ia akan bertemu lagi dengan adiknya. Entah ini kepulauan yang benar atau tidak, hanya saja di saat-saat terakhirnya ini, ia ingin sekali berkumpul bersama dengan keluarga yang ia miliki. Dan baginya hanya Rose yang ia punya sekarang ini. Meskipun setelah ini banyak kata maaf yang ingin ia ucapkan lantaran akan meninggal kenangan pahit dalam hidup adiknya itu.

"Maafkan kakak, Rose!", ucap Victor dalam hati.

-

-

-

-

-

ayo teman-teman dukung ya novel aku yang satu ini, dengan tinggalin like, vote sama komentar kalian ya 😊

dan ya jangan lupa juga untuk baca novel perdana aku yang judulnya

🌹wanita pertama presdir 🌹

karena dari sana kisahnya Ben dan Rose dimulai 😉

love u teman-teman 😘

keep strong and healthy ya 🥰

1
Anik Ekawati
lanjutan nya dong
Lenny Marlina
kayaknya tdk adil nih thor, masa mira dan anaknya mengutan, dan menikmati enaknya masa iya rose yg jdi pembatar utang, awas ya Thor😏
Erni Fitriana
mampir
🌻Ruby Kejora
Karyanya bagus
Sukses bwt karyanya
Qothrun Nada
karya baru mbk Eka,siap meluncur ke sana👍👍
Nurull_ •
Buaguss
Ernadina 86
akibat ngeyel rasakan kamu Rose harus ngalamin hal sperti ini lagi
Ernadina 86
ya ampun lucu banget mereka 😁😁😁😁
Ernadina 86
oh gitu ceritanya..tapi knapa gak di buang aja minumannya kalo memang curiga malah diminum..coba minuman itu racun koit km
Ernadina 86
kebetulannya banyak y
Ernadina 86
ya memang harus sadar diri Baz kamu tuh pencipta kepedihan Rose dapet maaf itu udah lebih dari cukup jangan ganggu hub Ben dan Rose
Ernadina 86
😂😂😂😂😂pergi dg watados nya
Ernadina 86
gemesh banget kyak ABG 😁😁
Ernadina 86
saking bodohnya kamu Baz aku sampe pengen nampol kamu pake centong
Ernadina 86
mafia drama..harusnya langsung libas cepat ngapain maen2 sm pengawal
Ernadina 86
gak ada anak buah si Ben ini?
Ernadina 86
ayah yg B*go
mis dona
rose ini kok gak pinter ya... gak pikir panjang klo bertindak. gemes banget
🌼ᴍᴇᴀᴍᴏʀ_ᴍʏʀᴀɴᴅʜᴀ🇲🇾
Kalau ketahun oleh bos mu. Habislah kau Relly 😝
🌼ᴍᴇᴀᴍᴏʀ_ᴍʏʀᴀɴᴅʜᴀ🇲🇾
Pamannnnn! Ganggu suasana aja 😝
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!