Dea dan Marco saling mencintai. Namun hubungan mereka tidak di restui oleh mama nya Marco yang bernama Ratna. Dalam kisah cinta mereka, banyak sekali rintangan dan halangan nya. Apa kah mereka akan tetap bersama? Atau mereka akan berpisah?
Karya ini kelanjutan dari karya Gadis ku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mpit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan Susi dan Alicia
"Dea, nanti malam aku akan menjemput mu. Kita akan melakukan makan malam di rumah ku. Sekalian ada yang mau aku bicarakan kepada kalian semua" Pesan singkat dari Marco di kirim ke ponsel nya Dea.
Sontak hal itu membuat Dea merasa cemas. Ada apa sebenar nya dengan Marco. Apa Marco akan membahas tentang pernikahan ini di mana ia mau membatalkan pernikahan nya dan Dea. Atau apa? Satu persatu pertanyaan telah melintas di benak nya gadis itu.
"Oke" Jawab Dea singkat. Sejujurnya ia ingin menanyakan apa yang mau di bahas. Rasa nya terlalu lama menunggu nanti malam. Namun, keinginan nya itu ia urungkan. Yah ia tidak mau nanti Marco dan diri nya akan kembali bertengkar. Ia tahu calon suaminya itu sedang tidak enak hati nya.
"Ya Allah semoga saja nanti malam tidak ada kabar yang jelek. Aku sangat berharap bahwa nanti malam itu tidak akan ada kabar yang membuat aku dan keluarga ku kecewa" Batin Dea penuh berharap.
***
Marco datang menjemput Lia. Gadis yang memiliki lesung pipi itu tersenyum manis menyambut kehadiran calon suaminya itu. Namun, berbeda dengan Lia Marco justru hanya menampilkan senyum tipisnya kepada gadis itu. Bisa Dea lihat bahwa calon suami nya itu memang tidak dalam keadaan baik-baik saja. Tidak biasa nya Marco bersikap dingin seperti ini kepada nya.
"Apa mas Marco masih marah ya dengan kejadian tempo hari? Apa ini semua ada kaitan nya dengan apa yang mau mas Marco sampai kan nanti" Batin Dea bertanya-tanya.
"Ayo kita berangkat" Ujar nya lagi langsung membuka pintu mobil untuk Dea. Dea pun langsung masuk ke dalam mobil tersebut.
Di perjalanan mereka hanya banyak diam. Mereka larut dalam pikirkan mereka masing-masing. Sesekali Marco menatap ke arah Dea yang duduk di samping nya.
"Dey, maaf kan aku. Aku telah mengecewakan mu. Aku yakin kamu pasti akan marah besar kepada ku" Ujar Marco dalam hati. Ia benar-benar menyesal dengan apa yang terjadi.
"Seandainya aku tidak emosi dan menuruti hawa nafsu ku pergi ke klub malam, pasti semua ini tidak akan terjadi" Ujar Marco dalam hati nya. Ia benar-benar merasa bersalah. Rasa penyesalan di hati nya tak kunjung mereda. Rasa kecewanya terhadap Dea dan tuduhan nya tempo hari kini hilang lah sudah karena memikirkan masalah nya ini.
Melihat Marco hanya diam dan melirik nya seperti itu, Dea pun merasa cemas. Ia benar-benar takut Marco akan membatalkan pernikahan nya.
***
Marco memarkirkan mobil mewah nya di halaman rumah milik kedua orang tua nya. Laki-laki itu mengerut kening nya saat melihat mobil Alicia pun ikut terparkir di sana. Dea dan Marco masuk ke rumah megah itu. Terlihat semua anggota sudah di sana berkumpul termasuk Susi dan Alicia.
"Ngapain sih mereka di sini" Ujar Marco pelan.
Dea melihat kecemasan di wajah kekasih nya itu. Ia benar-benar bingung dan tidak mengerti apa yang terjadi sebenar nya.
"Marco, akhir nya kamu pulang juga dari tadi Alicia dan mama nya menunggu mu" Ujar Ratna.
Marco hanya tersenyum tipis. Sontak ia pun langsung menarik tangan Alicia untuk menjauh dari orang-orang yang ada di ruang tamu itu termasuk Dea.
Dea semakin kebingungan melihat tingkah Marco seperti itu. Yah tidak biasa nya ia di tinggalkan seperti ini. Biasa nya Marco selalu mengutamakan diri nya. Tapi berbeda dengan hari ini. Ada apa sebenar nya antara Marco dan Alicia. Begitu lah yang di pikirkan oleh Dea saat itu.
***
Marco membawa Alicia ke teras rumah nya. Dan melepas tangan Alicia dengan kasar.
"Alicia, apa-apaan sih ini? Kenapa kamu dan mama mu datang kerumah ku? Apa kedatangan kalian untuk mengatakan semua yang telah terjadi kepada kita?" Ujar Marco dengan nada sedikit tertahan agar tidak di dengar oleh orang-orang yang ada di ruang tamu itu.
"Bukan kah sudah ku katakan bahwa berikan aku waktu untuk mengatakan semua ini kepada keluarga ku. Tidak perlu kalian datang ke sini" Tambah Marco lagi.
"Aku gak tahu Marco. Aku sudah berusaha menghalangi mama, tapi mama tetap bersih keras mau datang ke rumah mu. Terlebih ia mendengar kamu dan Dea akan menikah" Jelas Alicia berlaga polos.
"Aku dan Dea memang akan menikah, tapi aku tetap akan bertanggung jawab terhadap mu. Tolong kamu ajak mama mu pulang. Jangan sampai Dea tahu masalah ini"
"Emang nya kalau Dea tahu kenapa? Kamu jangan bersikap seperti itu dong. Secara kamu sudah melakukan semua itu kepada ku. Bukan kah lebih baik jika Dea tahu"
"Aku yang akan mengatakan semua nya nanti. Aku tidak mau mereka tahu dari orang lain termasuk kamu atau pun mama mu" Ujar Marco lagi sedikit emosi.
"Sampai kapan? Sampai kapan aku harus menunggu. Jelas dong mama ku gak terima jika nanti setelah kamu menikah dengan Dea kamu akan pergi meninggalkan ku dan masih banyak lah alasan kamu untuk mengelak. Terlebih kejadian itu telah redup dan tidak hangat lagi bukan" Ujar Alicia. Yah jika masalah ini telah meredup pasti Marco akan melupakan nya dan mencari cara untuk mengelak.
"Aku gak mau ya Marco. Enak saja kamu bertingkah seperti itu" Ujar Alicia langsung masuk ke dalam rumah Marco.
"Alicia, Alicia" Panggil laki-laki itu. Tapi Alicia sama sekali tidak peduli.
***
"Mumpung semua nya sudah hadir, ayo kita makan bersama di meja makan" Ajak Ratna dengan ramah.
Mereka semua pun pergi ke meja makan untuk makan malam bersama. Dea menarik tangan Marco. Gadis itu benar-benar tidak sabar untuk mengetahui apa yang terjadi sebenar nya.
"Mas, ada apa semua ini? Apa yang sebenar nya terjadi. Apa yang mau kamu sampaikan kepada ku?" Tanya Dea penuh dengan rasa penasaran di hati nya.
"Nanti aku akan menjelaskan semua nya kepada mu Dey. Tapi aku mohon kepadamu. Jika kamu sudah mengetahui segalanya, tolong kamu jangan tinggalin aku. Dan tolong kamu percaya dengan apa yang akan aku jelaskan nanti. Percayalah Dey, semua ini hanyalah kecelakaan. Aku sama sekali tidak menginginkan semua ini terjadi. Aku tidak sadar. Berjanji lah Dey akan tetap bersama ku. Aku sangat mencintai mu. Aku tidak mau kehilangan kamu. Hanya kamu yang aku cintai" Jelas Marco kepada Dea sambil memegang kedua tangan gadis itu untuk meyakin kan nya bahwa cinta nya begitu tulus untuk kekasih nya itu. Dea mengangguk pelan tanda setuju.