Menikah terlalu muda, dengan emosi yang belum stabil, Niken dan Raja akhirnya malah bercerai. Keduanya menikah saat kuliah, dan belum lulus sudah berpisah.
Waktu kemudian mempertemukan keduanya, di tempat dan situasi yang sangat jauh berbeda. Keduanya bekerja di satu perusahaan yang sama. Bagaimana kisah dan aksi kocak Raja dan Niken menyembunyikan fakta pada rekan kerja mereka, bahwa mereka pernah menikah? Saksikan keseruan kisah romantis komedi mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sept, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Garuda
Godaan Mantan, Bagian 14
Oleh Sept
Niken bisa merasakannya dinginnya tubuh Raja yang telah basah kuyup karena air hujan. Laki-laki itu mendadak memeluknya dengan dalam. Ini sangat sulit, karena mereka adalah mantan suami istri. Mereka sudah berpisah, tapi Raja justru mendekat dan memeluknya di bawah guyuran air hujan.
Bukan romantis, karena yang ada justru isak tangis. Niken bisa merasakan bagaimana tubuh laki-laki tersebut bergetar di balik tubuhnya. Seperti melepaskan kesedihan yang lama terpendam.
Rupanya tangis itu pun menular, Niken ikut menitihkan air mata bersama derasnya air hujan. Membiarkan air hujan menyamarkan kesedihannya. Diam terpaku dalam pelukan Raja.
***
Ruang tamu, mama Reni membawa handuk untuk diberikan pada Raja. Sedangkan Niken, dia kini membersihkan diri di kamarnya.
"Kamu ini bagaimana? Kenapa tidak berteduh? Kenapa malah hujan-hujanan begini?" Mama Reni kelihatan perhatian, meskipun itu cuma mantan menantu.
"Maaf, Ma ... ngerepotin," ucap Raja. Dia keceplosan manggil mama. Dan Mama Reni pun hanya tersenyum tipis.
"Mau mandi dulu? Nanti masuk angin."
Raja menggeleng. "Gak usah."
"Nanti masuk angin. Tante masih simpan pakaian almarhum papanya Niken. Masih ada beberapa pakaian yang tersimpan. Mandilah ... Tante ambilkan."
Mama Reni lalu masuk ke kamarnya, dan kembali dengan baju kasual milik almarhum sang suami.
"Makasih, Ma ... Tante," ratal Raja.
"Gak apa-apa. Panggil senyamannya saja."
Raja terlihat tidak enak hati, kehadirannya disambut hangat, sedangkan Niken dalam keluarganya seperti tidak demikian.
***
Beberapa saat kemudian, Niken muncul dengan rambut yang dililit handuk. Wanita itu keluar kamar lalu mendekati Raja.
"Mandi di kamarku," seru Niken lalu duduk di sofa. Ia akan menunggu di luar kamar.
Di dapur, terdengar mama Reni sedang memasak sesuatu. Padahal sudah malam. Niken pun memutuskan ke dapur, karena kurang nyaman dekat-dekat Raja.
"Mandilah," ucapnya lalu ke belakang.
Raja lantas bangkit, karena memang bajunya terasa tidak nyaman. Ia pun masuk ke kamar itu. Kamar mereka berdua saat dulu, saat masih menjadi sepasang suami istri.
***
"Mama masak apa?"
"Bikin sup, biar badan kalian anget."
"Gak usah, Ma."
"Kasihan dia."
"Kok kasiah Raja? Mama gak kasian Niken?"
Mama Reni kemudian berbalik, kemudian mencubit hidung Niken.
"Aduh!"
Mama tersenyum, setidaknya ia melihat Niken baik-baik saja. Walau matanya kelihatan sembab.
Selang beberapa saat, Raja belum juga keluar.
"Panggil Raja. Kenapa dia lama sekali."
Niken menoleh ke belakang, menatap pintu kamarnya yang masih tertutup rapat.
"Biarin, Ma. Nanti kalau selesai juga keluar sendiri."
"Apa susahnya sih, tinggal manggil."
Niken menghela napas berat, "Iya."
Wanita itu kemudian membuka pintu, tidak terkunci.
"Astaga!" pekik Niken kaget.
Niken langsung berbalik spontan, kemudian memegangi mulutnya.
"Sialll!" rutuknya lirih.
Melihat reaksi Niken yang berlebihan, Raja tersenyum getir.
"Kenapa terkejut begitu? Bukankah kau pernah melihatnya?"
Niken langsung mendengus kesal.
"Gak lucu, Raja!"
"Tidak ada ... tidak ada yang lucu. Oh ya, kau pernah menghinaku, bukan? Kau bilang kecil ... setelah kau lihat barusan, aku harap ... kau tarik kata-kata mu waktu itu," ucap Raja santai.
Dia tidak ada malunya sama sekali setelah Niken tidak sengaja melihat burung Garuda habis mandi. Raja terkesan sombong, mungkin dia ingin membuktikan kata-kata Niken yang salah.
"Itu masih kecil," kata Niken lalu langsung keluar.
Begitu agak jauh dari kamar, dia memegangi pipinya yang hangat.
"Astaga! Apa itu tadi ... !!!"
.
..
baru baca udah ngakak aja 😂😂