Masalah ekonomi membuat sepasang suami istri terpaksa harus tinggal di salah satu rumah orang tua mereka setelah menikah. Dan mereka memutuskan untuk tinggal di rumah orang tua sang istri, Namira.
Namira memiliki adik perempuan yang masih remaja dan tengah mabuk asmara. Suatu hari, Dava suami Namira merasa tertarik dengan pesona adik iparnya.
Bagaimana kisah mereka?
Jangan lupa follow ig @wind.rahma
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wind Rahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bicara Berdua
Sera dan Dava duduk di tepi ranjang kamar gadis itu. Sera sudah tidak sabar untuk mendengar apa yang akan di sampaikan oleh kakak iparnya. Ia ingin sekali bekerja paruh baya agar bisa dapat uang buat beli keperluan hidupnya.
"Jam pulang sekolah kamu jam berapa?" tanya pria itu mengawali pembicaraan.
"Jam dua, kak."
"Kalau begitu kamu nanti bisa mulai kerja jam tiga sore sampai jam sembilan malam."
Sera memelotot. "Jam sembilan?"
"Iya, kenapa? Kemalaman ya?"
"Iya, kak. Aku gak apa-apa di bayar berapapun asal aku bisa ganti uang buat bayar SPP aku dulu. Aku kira sampai jam tujuh atau paling malam jam delapan. Aku takut kak Namira curiga sama aku kalau aku pulang semalam itu."
Dava mencoba memikirkan jalan keluarnya lagi, bagaimana caranya supaya Sera bisa kerja tapi Namira tidak curiga.
"Bagaimana kalau begini, kamu kerja tiga hari dalam seminggu. Jum'at, sabtu dan minggu. Jum'at kamu minta pulang jam tujuh, sabtu kamu bisa pulang jam sembilan, dan minggunya kamu kerja dari pagi sampai sore."
Sera setuju dengan saran Dava. Sepertinya itu ide yang baik.
"Emangnya bisa gitu ya, kak?"
"Gak tahu juga, tapi nanti coba aku tanyakan lagi sama Edo. Biar Edo tanya sama temannya, apa bisa kalau begitu."
"Iya, kak. Makasih ya udah bantu aku."
"Santai aja."
Sera menghela napas, ia sudah tidak sabar untuk bekerja di kafe itu. Berharap ia bisa kerja di sana dengan cara yang baru saja di sarankan oleh suami kakaknya.
Tidak ada lagi pembicaraan di antara keduanya. Sera jadi merasa canggung duduk berdua seperti ini dengan kakak iparnya, terlebih saat ini mereka sedang berada di kamar. Sera menundukan kepalanya, dia tidak berani menatap wajah kakak iparnya.
Sera pikir, dengan dia diam kakak iparnya akan pamit pergi dari kamarnya. Akan tetapi pria itu tetap diam di posisinya. Ia lihat wajahnya sekilas, pria itu tampak sedang menatap dirinya.
"Kak Dava kenapa?" Sera mulai memberanikan diri untuk bertanya.
"Harusnya aku yang tanya, kamu kenapa gak marah soal kejadian semalam?"
Ditanya soal itu, Sera juga bingung harus menjawab apa. Dia berusaha memikirkan alasan untuk menjawab pertanyaan pria itu, akan tetapi dia kunjung menemukan alasan kenapa dia tidak marah soal kejadian semalam. Alhasil, Sera lebih memilih untuk membahas soal Riki ketimbang apa yang baru saja di bahas oleh pria itu.
"Ah ya kak, aku boleh minta pendapat kak Dava lagi gak aku harus gimana?"
"Maksudnya?" tanya pria itu tak paham.
"Aku barusan lihat story Riki di sosial media, dia posting video mesra sama pacar barunya. Aku sakit hati banget, kak. Karena bagaimana pun kita belum sempat memutuskan hubungan. Apa itu artinya Riki selingkuhin aku?"
Dava terkekeh, padahal Sera sedang sedih.
"Sera .. Sera! Kamu gimana sih, kamu bilang kalau Riki sudah tidak menghubungi kamu lagi, itu artinya di antara kalian sudah tidak ada hubungan apapun lagi."
"Iya, kak. Tapi tetap aja aku masih merasa kalau aku itu pacarnya Riki, dan Riki pacar aku. Karena kita belum memutuskan hubungannya. Selama ini dia gak ada kabar, terus dia on lagi posting pacar barunya. Aku cemburu, kak. Aku masih cinta sama dia walaupun dia tega sama aku."
Dava masih terkekeh. Mungkin yang di rasakan oleh Sera masih cinta monyet.
"Gak udah perdulikan itu lagi, gak usah di pikirkan lagi. Kalau dia bisa begitu, kamu juga bisa lebih dari itu."
"Maksud kak Dava?"
Dava bingung harus menjelaskannya harus seperti apa. Intinya kalau Riki bisa tega sama Sera, Sera pun bisa lebih tega dari Riki agar laki-laki itu menyesal.
"Memangnya kamu udah ngapain aja sama dia sampai kamu masih cinta sama dia walaupun dia udah nyakitin kamu?"
Pertanyaan Dava membuat Sera lagi-lagi bingung harus menjawabnya seperti apa. Tanpa Sera jawab, sebenarnya Dava sudah tahu kalau Sera sudah tidur dengan Riki.
_Bersambung_