NovelToon NovelToon
Maafkan Aku Mendua

Maafkan Aku Mendua

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Selingkuh / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:351.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: Mama Lana

Sudah lama menikah, tapi belum pernah merasakan malam pertama?
Mustahil!
Mungkin itu yang akan orang katakan.
Tapi, ini benar-benar terjadi pada Vania.
Saat memutuskan untuk menikah muda,Vani justru dihadapkan dengan kenyataan pahit. Suaminya tidak mau menyentuhnya sama sekali. Bahkan di malam pertama pernikahannya, Faisal meninggalkannya begitu saja.
Entah apa alasannya, Vani sendiri tak mengerti.
Tinggalkan jejaknya sayonk😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Lana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa Ini Adil?

"Kamu pakai baju siapa, Van?" Ternyata sejak tadi Faisal memperhatikan baju yang Vani kenakan. Mungkin karena memang sebelumnya pernah melihat Vani memakainya.

Astaga! Aku sampai lupa menceritakan semua kejadian tadi.

Vani sengaja memutar tubuh ke arah Faisal. Keduanya sudah duduk saling berhadapan. Faisal masih menunggu Vani bersuara, sedangkan Vani sendiri masih ragu untuk bercerita mengenai kejadian yang di alaminya tadi.

"Van, kamu kok diem?" tanya Faisal lagi. Tatapannya masih mengarah pada gamis yang saat ini Vani pakai. "Kamu pakai baju siapa?" ulangnya dengan tatapan penuh selidik.

"Aku di belikan orang, Mas." Akhirnya Vani menjawabnya. Seketika Vani melihat perubahan pada wajah suaminya

"Di belikan, siapa?"

Meski masih ragu Vani terpaksa menjelaskannya. Semua kejadian yang ia alami di pasar tadi, termasuk asal-usul dari gamis yang ia kenakan saat ini.

"Astaga, Van, Kenapa kamu nekat sih! Kalau terjadi apa-apa sama kamu gimana?!" Nampak sekali kekhawatiran di wajah lelaki itu. Vani sendiri malah senang sekali, itu artinya Faisal sangat mencintainya. Ya salam ... sesederhana itu kah bahagia?

"Aku hanya kasihan sama Ibu itu, Mas, masa aku harus diem aja," ucapnya sembari menarik napas panjang. Faisal hanya menggeleng pelan menatap penampilan istrinya saat ini.

"Lain kali, jangan bertindak seperti itu lagi, Van. Itu bahaya!" Faisal memperingatkan. Vani semakin senang di buatnya. Sampai melupakan semua barang belanjaan yang ia bawa tadi.

Vani masih betah duduk di sebelah suaminya. Eh, kali ini bukan hanya duduk, tapi ia sengaja merapatkan diri kearah Faisal. Mumpung ada kesempatan, pikir Vani.

Tapi, baru saja Vani ingin melancarkan aksinya untuk merayu Faisal, pintu rumahnya terdengar di ketuk dari arah luar sana.

"Ada tamu, Van. Biar aku yang buka, kamu masuk aja duluan, lalu istirahat." Vani memutar kedua bola matanya malas. Baru saja punya kesempatan berdua, ada saja pengganggu hingga ia harus melangkah masuk dan meninggalkan suaminya.

"Bu ...."

Ternyata ibu yang datang. Vani masih bisa mendengar suaminya yang menyapa ibunya dengan sangat lembut. "Masuk, Bu."

Vani tidak menghiraukan. Seperti saran Faisal tadi, ia memilih melanjutkan langkahnya menuju kamar dan beristirahat saja.

"Lihat tuh istrimu, belanja segitu banyak, ngabisin duwit aja!" Ternyata Bu Widia datang hanya untuk mengomentari belanjaan menantunya lagi. Faisal hanya bisa diam dan mendengar omelan sang ibu hingga perempuan itu duduk dan menarik napas panjang.

"Itu 'kan buat stok, Bu. Jadi wajar aja kalau Vani belanja banyak-banyak." Faisal masih berusaha membela istrinya meski ia harus berbicara hati-hati agar jangan sampai perkataannya menyinggung sang ibu.

"Itu namanya boros, Nak. Harusnya uangnya bisa di simpan buat keperluan lain dulu. Kalau belanja, kan tiap pagi ada tukang sayur lewat," ucap ibu lagi. Menurutnya Vani adalah menantunya yang boros, yang tidak bisa mengatur keuangan keluarga.

"Iya, Bu. Nanti aku kasih tahu Vani supaya jangan boros lagi." Sepatuh itu Faisal pada ibunya. Padahal ia lebih tahu bagaimana istrinya selama ini. Tapi, demi menyenangkan hati perempuan itu Faisal rela melakukan apapun meski terkadang menyakiti hati istrinya sendiri.

"Pokonya besok kalau gajian kamu harus ke rumah ibu dulu. Ibu nggak mau uang kamu cuma di hambur-hamburkan Vani buat kebutuhan yang tak penting!"

"Iya, Bu. Nanti aku ke rumah Ibu dulu. Jangan marah-marah lagi ya?"

Bu Widia akhir bisa tersenyum kembali. Mengusap kepala putranya dengan penuh kasih sayang.

Sedangkan Vani, wanita itu langsung menunjukkan ekspresi kesal. Tadi, setelah menyimpan semua barang belanjaan, niatnya sih ingin melangkah menuju kamar. Tapi, perhatiannya tersita oleh mertuanya yang sedang merajuk pada suaminya. Bahkan yang membuat Vani tak habis pikir, kenapa Faisal patuh sekali dengan semua ucapan sang ibu.

"Apa ini yang di bilang laki-laki calon ahli surga?" Vani bergumam sendiri, meneguk air putih sambil menyandarkan tubuhnya di kursi ruang makan. "Tapi, gimana jika selalu menyakiti hati istrinya?"

Seharusnya Faisal bisa adil. Jika ingin menyenangkan hati sang ibu, tapi tidak seharusnya terus-terusan mengesampingkan istrinya sendiri, kan?

.

.

.

Waktu berlalu begitu cepat. Ternyata sudah sampai di awal bulan, artinya waktunya untuk Faisal gajian. Tapi bagi Vani tidak ada yang spesial karena tahu berapa nominal yang setiap bulan ia terima, jauh sekali dari gaji utuh Faisal.

Manager keuangan, itulah jabatan Faisal di kantornya. Gajinya pun terbilang cukup lumayan jika hanya untuk keperluan keluarga kecilnya mungkin tidak akan pernah kekurangan lagi.

Tapi yang membuat Vani heran, dengan gaji Faisal yang hampir mencapai sepuluh juta, Vani hanya mendapatkan satu juta lima ratus ribu saja setiap bulannya. Ke mana sisanya? Faisal bilang di tabung untuk keperluan yang lebih penting.

Awalnya sih Vani keberatan, bahkan ia harus berhemat agar uang pemberian Faisal bisa cukup sampai akhir bulan. Selain itu, Vani merasa sedih sekali karena tidak bisa lagi menyisihkan untuk ibunya.

Semua itu berlangsung cukup lama, hingga akhirnya Vani memutuskan untuk bekerja sebagai tukang bersih-bersih.

Beruntung setelah bekerja ia bisa membantu menutup kekurangan uang bulanan, sekaligus menyisihkan sebagian gajinya untuk sang ibu.

"Assalamualaikum ..."

Terdengar suara suaminya dari arah depan sana. Vani buru-buru membukakan pintu dan meraih punggung tangan Faisal.

"Udah pulang, Mas?" Faisal juga seperti biasa menyerahkan tas kerja miliknya pada Vani. Faisal duduk di sofa ruang tamu dan melepas kain yang melilit di lehernya.

"Aku buatin teh dulu ya, Mas?" Tanpa menunggu jawaban dari Faisal, Vani melangkah lagi menuju dapur. Dengan cekatan ia menyeduh teh lalu membawanya lagi ke hadapan suaminya.

"Makasih, Van." Laki-laki itu langsung meneguk secangkir teh hangat yang Vani suguhkan. "Ini untuk keperluan satu bulan," ucapnya lagi sambil menyodorkan sebuah amplop coklat kehadapan istrinya.

Vani melirik sekilas, lalu meraih amplop coklat pemberian Faisal tadi. "Mas, ini beneran segini?" Vani terpaksa protes setelah membuka dan menghitung jumlah isinya.

"Maaf, Van. Tadi Ibu bilang, besok Luna harus segera melunasi biaya semester. Belum lagi jatah skincarenya. Jadi, terpaksa aku memangkas jatah uang bulanan kamu lagi." Tatapan Faisal terlihat sendu. Sedang Vani hanya bisa menghela napas berat. Satu juta lima ratus ribu saja ia harus mati-matian berhemat agar bisa cukup sampai akhir bulan. Lah ini, hanya satu juta saja?

Lagi-lagi Vani merasa tidak penting di hadapan suaminya sendiri. Bagaimana Faisal selalu memprioritaskan ibunya dan Luna, sedangkan ia hanya menerima sisanya saja.

Apa semua ini adil?

Vani mendadak lemas di buatnya. Meski sedikit kecewa, Vani berusaha menutupinya di depan Faisal. Niat hati menyisihkan uang gajinya agar bisa membeli skincare dan beberapa lembar baju, tapi menghitung jumlah uang yang sepertinya tidak akan cukup sampai akhir bulan nanti, Vani terpaksa mengurungkan keinginannya.

"Maafin Ibu ya, Van? Kamu nggak apa-apa, kan?"

1
Elok Pratiwi
tidak menarik .... cerita ga jelas ... pdhal sdh bab 24 ini cerita ttg siapa yg diceritain siapa ... cerita melebar2 ... cerita ga jelas
Advan S5e
Kurang greget.
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
𝚊𝚍𝚊 𝚢𝚐 𝚝𝚊𝚞 𝚔𝚒𝚜𝚊𝚑𝚗𝚢𝚊 𝚢𝚐 𝚗𝚊𝚔𝚜𝚒𝚛 𝚟𝚊𝚗𝚒 ? 𝚜𝚙 𝚗𝚊𝚖𝚚𝚗𝚎 𝚕𝚞𝚙𝚊. 𝚋𝚊𝚐𝚊𝚜 𝚊𝚙𝚊 𝚋𝚊𝚐𝚞𝚜
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
𝚋𝚊𝚐𝚞𝚜...𝙼𝚊𝚢𝚊 𝚘𝚛𝚐 𝚗𝚘𝚛𝚖𝚊𝚕 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚒𝚔𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚖𝚋𝚒𝚕 𝚝𝚗𝚍𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚙𝚛𝚝𝚒 𝚒𝚝𝚞 𝚍𝚛𝚙𝚍 𝚍 𝚏𝚒𝚝𝚗𝚊𝚐 𝚖𝚊𝚗𝚍𝚞𝚕
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
𝚍𝚒𝚔𝚎𝚛𝚓𝚊𝚗𝚒 𝚗𝚒 𝚛𝚎𝚗𝚊𝚗 𝚜𝚖 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊2😃😃
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
𝚔𝚕 𝚘𝚛𝚐 𝚒𝚖𝚙𝚘𝚝𝚎𝚗 𝚒𝚝𝚞 𝚝𝚊𝚗𝚍𝚊𝚗𝚎 𝚙𝚊𝚊 𝚜𝚒? 𝚊𝚙𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚗𝚢𝚊 𝚕𝚎𝚖𝚎𝚜? 𝚠𝚕𝚙𝚗 𝚍𝚛𝚐𝚜𝚊𝚗𝚐
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
𝚙𝚒𝚛𝚘 𝚓𝚝𝚑,𝚜𝚎𝚔𝚘 𝚊𝚗𝚔𝚖𝚞 𝚋𝚞 1500 𝚝𝚘𝚔 𝚝𝚙 𝚞 𝚖𝚞 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑2
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
𝚝𝚛𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚐𝚘𝚋𝚕𝚘𝚔...𝚍 𝚓𝚘𝚗𝚐𝚔𝚘𝚗𝚐𝚔𝚎 𝚊𝚓𝚊 𝚜𝚔𝚊𝚕𝚒𝚗𝚊 𝚖𝚎𝚛𝚝𝚞𝚊 𝚕𝚞𝚌𝚔𝚗𝚞𝚝 𝚔𝚢 𝚐𝚝..𝚌𝚙𝚔2 𝚔𝚛𝚓𝚊 𝚢𝚐 𝚗𝚔𝚖𝚝𝚒 𝚘𝚛𝚐 𝚖𝚕𝚜.. 𝚜𝚞𝚊𝚖𝚒 𝚔𝚛𝚓𝚊 𝚢𝚐 𝚍𝚗𝚏𝚔𝚊𝚑𝚒 𝚖𝚕𝚑 𝚒𝚋𝚞 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚊𝚍𝚒𝚔𝚗𝚢𝚊..
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
𝚊𝚖𝚒𝚝2 𝚟𝚊𝚗𝚒 𝚋𝚜2 𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚜𝚑 𝚋𝚛𝚝𝚑𝚗 𝚜𝚖 𝚔𝚕𝚠𝚛𝚐𝚊 𝚛𝚎𝚗𝚍𝚊𝚑 𝚊𝚔𝚑𝚕𝚊𝚔...𝚕𝚐 𝚖𝚊𝚛𝚊𝚔 𝚗𝚒 𝚊𝚕𝚊𝚜𝚊𝚗 𝚖𝚗𝚌𝚛𝚒 𝚜𝚞𝚛𝚐𝚊 𝚍𝚐 𝚕𝚋𝚑 𝚙𝚝𝚑 𝚔𝚎 𝚒𝚋𝚞 𝚗𝚢𝚊, 𝚢𝚐 𝚙𝚕𝚐 𝚗𝚢𝚔𝚝𝚒𝚗 𝚒𝚜𝚝𝚛𝚒 𝚢 𝚋𝚐𝚒𝚗𝚒.𝚜𝚞𝚊𝚖𝚒 𝚐 𝚋𝚜 𝚖𝚒𝚕𝚝𝚎𝚛 𝚜𝚕𝚕𝚞 𝚖𝚖𝚋𝚗𝚛𝚔𝚗 𝚗 𝚖𝚖𝚋𝚕𝚊 𝚒𝚋𝚞𝚗𝚢𝚊 𝚢𝚐 𝚙𝚎𝚗𝚍𝚒𝚊𝚖 𝚜𝚎𝚘𝚕𝚊𝚑 𝚋𝚊𝚒𝚔 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚒𝚑𝚊𝚝 𝚙𝚞𝚝𝚒𝚑 𝚗𝚖𝚗 𝚜𝚎𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛𝚗𝚢𝚊 𝚑𝚒𝚝𝚊𝚖 𝚙𝚎𝚔𝚊𝚝
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
𝚕𝚊𝚔𝚒 𝚘𝚘𝚗 𝚊𝚖𝚒𝚝2 𝚊𝚙𝚊 𝚢𝚐 𝚔𝚖 𝚑𝚊𝚛𝚊𝚙𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚛 𝚕𝚊𝚔𝚒2 𝚒𝚖𝚙𝚘𝚝𝚎𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚕𝚋𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚝𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚒𝚋𝚞 𝚍𝚊𝚗 𝚊𝚍𝚒𝚔𝚗𝚢?? 𝚔𝚎𝚛𝚓𝚊 𝚢 𝚞 𝚒𝚜𝚝𝚛𝚒 𝚔𝚕 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚋𝚛 𝚞 𝚜𝚊𝚞𝚍𝚊𝚛𝚊. 𝚕𝚑𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚒𝚓𝚒𝚔𝚊𝚗. 𝚜𝚒𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚕𝚊𝚢𝚊𝚗𝚒 𝚜𝚙 𝚢𝚐 𝚍𝚙𝚝 𝚍𝚞𝚒𝚝𝚎 𝚜𝚙
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
𝚝𝚎𝚛𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚋𝚘𝚍𝚘𝚑 𝚅𝚊𝚗𝚒. 𝚔𝚕 𝚞𝚛𝚞𝚜𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚖𝚎𝚛𝚝𝚞𝚊 𝚗𝚐𝚊𝚙𝚒𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞𝚗𝚢𝚊. 𝚍𝚒𝚕𝚊𝚠𝚊𝚗 𝚊𝚓𝚊. 𝚕𝚊𝚐𝚒𝚊𝚗 𝚜𝚞𝚊𝚖𝚒 𝚓𝚐 𝚐 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚓𝚊𝚑𝚊𝚝 𝚐𝚝. 𝚔𝚕 𝚍 𝚌𝚛𝚝𝚊𝚒𝚗 𝚐 𝚙𝚛𝚌𝚊𝚢𝚊 𝚢 𝚝𝚐𝚐𝚕 𝚙𝚎𝚛𝚐𝚒 𝚊𝚓𝚊
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
nah tho g adil
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
waduh trnyata blm dipake y pntas kapan hamidun nya kasian Vani..masa laki betah g hb jangan2 ada pelampiasan lain🤔
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
untungnya suamine bijksana memaklumi nengahi .. dan nenenagin istri. biasane rata2 anak laki2 lbh membela semua perrilaki ibunya
YK
gobloknya...
YK
pak heri ini ngapain sih, wong anak laki aja lho kok bingung suruh nikah lagi...
Nanik Lestyawati
keren
Mama Lana: Makasih Kakak🙏
total 1 replies
Memyr 67
kalau aq punya ibu mertua toxic juga, aq akan mengeraskan hatiq, untuk cerai. menikah itu untuk meraih kebahagiaan, bukan menahan derita, dijulidin mertua.
Memyr 67
hak, maya gigit jari, makanya may, jangan segitu ngebetnya, grusa grusu. dapat apa?
Memyr 67
luna nggak ngaca, bilang dia lebih segala galanya dari vani. lebih segala kebrengsekannya, dibandingkan vani?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!