Entah dosa apa yang di perbuat oleh wanita yang berparas cantik itu dulu sehingga pernikahan yang ada di depan mata harus batal karena sang pengantin pria memberikan kabar bahwa dia tidak bisa melanjut kan pernikahan ini. sementara mobil sudah siap untuk membawanya ke aula tempat di selenggarakan nya pernikahan.
Indah nama nya tapi pernikahan yang dia impikan tidak seindah namanya.
Tapi pernikahan itu tetap berlangsung karena sang adik bergerak cepat dan mencari pengganti nya demi sang kakak dan ke dua orang tua nya.
siapakah orang yang di pilih sang adik?
Dan apakah lelaki itu bisa menerima indah walaupun mereka sudah menikah?
sementara lelaki itu memiliki banyak rahasia,dan apakah rahasia itu akan terbongkar?
simak cerita indah dan suami pilihan sang adik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nouna Sagitarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11
Saat makan malam selesai mereka kembali duduk di ruangan tamu,ruangan yang paling nyaman untuk bersantai.
Tidak ada yang mereka bicarakan selain menanyakan tentang pekerjaan.
"Obati dulu tangan mu ndah jangan sampai nanti infeksi nak." Kata mama Maya.
"Sudah tadi di kantor indah sudah obati."
"Obat apanya,sebentar mama yang obati lagi kau ini ke biasaan !"
indah hanya bisa pasrah saja dia tidak ingin berdebat dengan nyai penguasa rumah yang ada dia hanya akan kalah.
" Lain kali kamu harus hati²?" Kata ayah perhatian.
"Iya yah." Jawab nya lirih.
Sedangkan di sebuah taman kota Mili dan Rafa sedang duduk untuk mengobati luka lecet Mili , karena kalau pulang dengan keadaan lecet pasti mamanya akan memarahi nya.
"Awwww...pelan ²bodoh.!" Ringis Mili yang merasa perih di ujung bibir nya ketika Rafa terlalu kuat menekan kapas.
"Ini sudah pelan makan nya jangan terlalu banyak bergerak!" Protes Rafa lagi.
"Lo ikhlas ngak ngobati nya!,kalau gk tidak usah, lagian kenapa Lo terlalu dekat.!" ucap sita yang protes dengan cara pengobatan Rafa.
"Kalau gue tidak dekat gue tidak bisa melihat luka sobek yang ada di bibir Lo itu.!"
"Jangan nyuri kesempatan Lo buaya.!" Kecam Mili dengan memicing kan mata nya.
"Gila Lo!,gue tidak selera dengan Lo!" Kata Rafa tak kalah sinis.
"Apa maksud Lo.!"
"Gue tidak selera dengan modelan kayak Lo.! Lo bukan tipe gue.!"
"Sialan Lo.!" Katanya yang memukul kepala Rafa dengan tas nya.
"Sakit bego!" Ucap Rafa .
"Biarin, ucapan Lo makin kurang ajar!" Ucap nya dan memukul nya kembali tapi bukan di kepala melainkan di lengan nya.
"Kenapa Lo bisa luka dan lecet-lecet gini sih!" Tanya Rafa penasaran yang memang tidak tau.
"Kita tadi melawan penculik,tapi tidak berhasil dan sekarang indah telah di bawa oleh mereka dan sekarang gue tidak tau harus bagaimana, mana Devi tidak angkat telpon nya." Ungkap nya, yang membuat Rafa menaikan satu alis nya.
"Kenapa tidak teriak atau minta tolong ke Satpam?,Kan kejadian masih dekat kantor?" Ucap Rafa yang tidak tau kalau satpam nya tidak ada dan tempat nya sepi.
"Sayang nya mereka tidak ada dan keadaan sangat sepi tadi."
"Kenapa tidak teriak!"
"Mau sampai suara kita habis pun orang-orang tidak ada yang mendengar karena jalan nya sepi!"
Rafa pun sudah tidak banyak bertanya dia sibuk mengobati luka Mili dan sedikit meniup nya.
Saat Rafa mengobati luka nya,Mili melihat dengan teliti wajah Rafa bukan karena dia mempunyai perasaan atau apapun tapi karena mengingat bagai mana sepak terjal Rafa yang notabene nya lelaki brengsek yang suka mainin cewek dan menjijikan.
"Jangan mainin cewek lagi?"ucap sita tiba-tiba yang menghentikan pergerakan Rafa yang sedang mengobati luka nya.
"Sayangi dirimu karena kalau bukan kamu siapa lagi yang bisa mengendalikan dirimu."
Rafa tau apa yang di maksud sama Mili ,tapi dia tidak ingin menjawab nya dia melanjutkan pengobatan pada luka Mili dan sedikit meniup nya.
"Sudah!" Ucap nya datar dan langsung berdiri,dia ingin melangkah menuju mobil nya tapi kata-kata sita menghentikan langkah nya.
"Gue tau Lo orang baik, jangan hancurkan dirimu dengan hal-hal buruk!sayangi dirimu dan jauhi pergaulan yang merugikan bagi dirimu." Ucap Mili yang menatap ke arah Rafa yang menunggui nya.
"Terkadang hidup itu keras ketika dunia tidak menerima impian mu dan hanya ada 2 pilihan, berdiri menantang atau tunduk dengan gelar pecundang.!" Setelah mengatakan itu dia pun melanjutkan langkah nya menuju ke arah mobil nya, sedangkan Mili yang medengar jawaban dari Rafa tidak mengerti dia masih mencerna kata-kata rafa tapi dia tidak bisa mengkaji nya sehingga bunyi klakson membuyarkan lamunan nya dan dia segera menyusul Rafa lalu menaiki mobil tersebut.
Di perjalanan tidak ada yang memulai obrolan, Mili masih memikir kan apa yang di maksud dengan kata-kata rafa sedangkan Rafa menatap lurus ke arah jalanan.
"Di mana alamat mu.?" Tanya Rafa yang memecah kan kesunyian.
"Di jalan kesatria no 9?" Ucap sita langsung dan Rafa pun membelokkan mobil nya ke arah tersebut.beberapa menit sampailah mereka di sebuah rumah minimalis tapi begitu nyaman di pandang.
"Terimakasih telah membantu ku hari ini dan suatu saat gue akan membalas nya." Ucap Mili yang langsung turun dari mobil Rafa.
Saat ingin membuka gerbang rumah sebuah tangan menghentikan pergerakan nya,Mili pun sedikit terkejut dan ingin memukul orang tersebut tapi dia buru-buru bersuara.
"Ini aku sayangg?" Ucap pria itu.
"Sayang pala Lo pe'ak, lepaskan tangan gue!" Cerca nya dengan kasar sambil menghempas kan dengan kasar tangan lelaki itu.
"Lo ingat kan kita sudah putus!" Ucap Mili yang menyilangkan tangan nya lalu melepas kan nya.
"Aku tidak mau putus aku sayang padamu!" Ucap laki laki itu lagi.
"Sayang pala Lo!kalo Lo sayang tidak mungkin Lo berada di atas wanita murahan itu!" Serkah Mili yang memang memergoki sang kekasih sedang memadu kasih dengan selingkuhan nya.
"Aku di jebak!" Akuinya
"Mana ada orang yang di jebak menikmati permainan nya, Lo kira gue bodoh untuk membedakan mana jebakan dan mana sungguhan!" Cerocos nya tajam dan mendelik kan mata nya.
"Maaf kan aku yang."
"Berhenti memanggilku dengan sebutan itu gue jijik dengar panggilan itu keluar dari mulut Lo!,Pergi sekarang juga dari hadapan gue sebelum gue berbuat sesuatu pada Lo!" Ucap Mili yang mengancam lelaki itu.
"Tidak akan sebelum kamu memaafkan ku!" Ucap nya ngotot. .
"Mimpi saja Lo!" Setelah mengatakan itu Mili pun menyingkirkan lelaki itu tapi tangan nya di tarik oleh lelaki itu sehingga dia sedikit tersungkur.
"Sialan Lo! Tanpa basa -basi lagi Mili langsung meninju dan menendang lelaki tersebut sehingga dia terjatuh.
"Gue sudah bilang menyingkir dari hadapan gue brengsek!" Maki nya dan menghadiahkan nya sekali lagi pukulan nya.
"Ingat jangan pernah nampak kan wajah menjijikan Lo di hadapan gue kalau masih ingin wajah mesum Lo itu baik-baik saja!" Setelah mengatakan itu Mili langsung masuk kedalam dan tidak lupa dia mengunci pagar nya dari dalam.
Sebelum masuk dia memandangi mobil Rafa yang masih terparkir di depan, dia tidak menyadari Rafa masih ada di sana tapi masa bodoh dia langsung berbalik dan melangkah masuk ke dalam rumah nya.
"Wanita hebat dan menarik!" Ucap Rafa lalu melajukan mobil nya.
Sedangkan lelaki tadi mengepalkan tangan nya melihat ke arah Mili yang memasuki rumah nya dia berjanji akan menjadikan Mili milik nya dia akan melakukan apa saja agar Mili jatuh ke dalam pelukan nya. Bukanya dia tidak mencintai nya bahkan selama mengenal Mili semua kelakuan buruk nya dia buang semua, tapi kadang rasa jenuh itu ada makanya dia sesekali sering membawa wanita ke dalam apartemen nya tanpa sepengetahuan mili, tapi malang sungguh malang dia tidak tau hari itu adalah hari ulang tahun nya dan mili ingin memberikan kejutan padanya, bukan nya dia yang terkejut malah Mili lah yang terkejut dengan kejutan yang di berikan oleh nya, dan hari itu juga Mili memutuskan hubungan mereka yang sudah dua tahun berjalan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
ada alea disini othor😁
terlebih masalahnya dengan maxim, jika benar askara tidak berbuat dan bukti sudah diberikan dengan jelas harusnya maxim bisa buat kesimpulan bahwa zahwa bukan dibunuh askara tapi dibunuh orang terdekatnya....