Bodyguard Dan Bos Cantik

" kamu itu sangat mengesalkan sekali. " ujar bunga sangat kesal dengan bram.

" maafkan saya nona. " jawab bram

dari situ sampai tiba di rumah tidak ada lagi pembicaraan antar keduanya. hingga tiba di rumah.

" silahkan nona. " ujar bram membukakan pintu mobil.

bunga pun keluar kemudian segera pergi untuk masuk ke dalam rumah. bunga sudah merasa sangat kesal, dan marah sekali.

di dalam kamar bunga langsung saja menjatuhkan diri ke atas tempat tidur raksasanya yang empuk lembut dan juga hangat suasana hatinya aat ini sangat buruk sekali.

" apa yang harus aku lakukan agar bisa membuat orang itu pergi. berbicara dengan papa tidak akan mendapatkan hasil malah nasehat yang akan di berikan nya. " gumam bunga sedang memikirkan cara.

" andai saja mama masih ada pasti mama akan membatu ku dan papa pasti akan mengikuti apa yang mama katakan.

mama.......

bunga merindukan mam....

apa mama sudah bahagia di sana. " lanjut gumam bunga kemudian memejamkan mata.

cukup lama memejamkan mata author pikir bunga sudah tidur tapi tiba tiba saja bunga membuka matanya dan dengan cepat berubah posisinya menjadi duduk.

" aku tau sekarang....

mama.....

mama itu memang yang terbaik hanya dengan memejamkan mata menyebutkan mama. solusi segera ada.

terimakasih mama, bunga selalu menyayangi mama. " ujar bunga tampak bersemangat.

di jalan dalam perjalanan pulang kini hendrawan dan derrick baru saja pulang tiba tiba ada sura nada dering ponsel menandakan adanya panggilan.

" tuan boleh aku menerima telepon. " tanya derrick.

" ya... " jawab hendrawan.

" baik lah tuan. " derrick.

derrick segera menerima panggilan itu.

" ya Hallo... nona. " ujar derrick.

" paman ada di mana sekarang apa paman bersama papa. " ujar bunga. hendrawan segera memberikan kode ketika tau siapa yang menelpon.

" tidak nona saya sedang ada di jalan....

apa nona.... " derrick.

" itu paman., paman kan sangat dekat dengan papa, papa juga selalu mendengar saran paman, jadi tolong bilang sama papa untuk mencabut orangnya yang bernama bram itu.

bunga sangat terganggu dengan kehadirannya. bisa kan paman, jika paman masih menganggap bunga sebagai putri paman paman harus mau melakukannya. "

" aih nona mengapa nona begitu kejam pada paman. tidak memberikan pilihan untuk paman tapi nona tolong dengarkan ini.

tuan sudah memikirkan ini sebelumya mengingat sudah beberapa kali musuh tuan melakukan percobaan pembunuhan pada tuan.

dan beberapa juga sudah ada yang memberikan ancaman akan menargetkan nona jika tuan tidak turun dari kedudukannya sebagai orang yang paling berpengaruh no 1 di negara ini.

jadi nona tuan hanya tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada nona. jika sampai itu terjadi makan hidup tuan akan hancur.

tolong mengertilah nona tuan sangat menyayangi nona beliau dalam posisi sulit saat ini di satu sisi beliau memikirkan nona yang akan selau menolak untuk di berikan penjagaan. sedangkan di sisi lain ancaman dari musuh begitu nyata. "

bunga yang menerima penjelasan dari derrick terdiam dan mulai mencerna semua apa yang di katakan derrick.

" memang benar jika di pikir papa melakukan ini pasti demi kebaikanku dan papa juga tidak ingin kehilangan aku setelah kepergian mama orang yang paling papa cintai. sepertinya aku memang terlalu egois, ya di dunia ini pasti ada yang namanya. persaingan, iri, serakah, penghianat. " hati bunga.

" nona apa masih di sana...

nona....

nona.... "

" eh... iya paman...

em... paman bunga rasa paman tidak perlu mengatakan apa pun pada papa.....

kini bunga sadar bunga terlalu egois, ya sudah paman bunga akan menghubungi papa. "

" baik non. "

panggilan pun terputus .

" kamu hebat derrick bisa melunakkan hati bunga terkadang aku merasa iri padamu. " ujar hendrawan.

" tuan mengatakan apa... saya ini justru yang banyak belajar dari tuan. dan maslah nona yang melunak bukankah sudah kemampuan saya yang ahli dalam mengolah kata. " ujar derrick.

" ya itu juga aku rasa karena kemampuanmu itu. hingga sekarang aku masih kokoh berada di puncak." ujar hendrawan

" tidak semuanya tuan saya hanya membantu saja semuanya itu karena tuan yang selalu bekerja keras. "

suara dering ponsel kembali berbunyi kini dari ponsel milik hendrawan.

" ya bunga.... "

" papa...

maafkan bunga karena sudah sempat marah pada papa... "

" tak apa sayang...

papa mengerti....

jadi apa sekarang kamu sudah bisa menerima bram untuk menjagamu bunga. "

" ya mau bagai mana lagi ini semua papa lakukan demi kebaikan bunga kan jadi bunga akan menerimanya. "

" bunga asal kamu tau papa dan paman derrick turun tangan sendiri untuk memilih bodyguard yang cocok untuk mu hingga akhirnya pilihan papa dan paman derrick jatuh pada bram.

bunga kamu tenang saja kamu percaya saja pada bram dia akan selalu menjaga dan melindungi kamu karena papa rasa dia yang terbaik. " ujar hendrawan.

" em...

baik pa bunga mengerti. "

" bagus...

sekarang istirahat lah malam sudah larut. " ujar hendrawan.

" papa juga jangan selalu bekerja istirahat lah yang cukup. jangan sampai sakit bunga pasti akan bersedih. "

" em....

papa mengerti.... "

" selamat malam papa...

bunga sayang papa... "

" malam sayang...

papa juga.... "

bram sendiri kini baru saja selesai mandi dan sedang mengenakan pakaian.

" hari pertama yang cukup melelahkan kan....

semoga hari esok jauh lebih baik. mengahadapi seorang seperti nona bunga memang harus ekstra sabar.

dan yang terpenting di hari pertamaku aku sudah mendapatkan korban pertamaku.

entah bagai mana sekarang nasibnya. " ujar bram.

" malam ini rasanya aku perlu berlatih untuk memanaskan tubuh ini karena jika di lakukan pada pagi hari rasanya tidak sempat. tapi di mana aku harus berlatih apa iya di dalam kamar ini. oh ya mungkin taman belakang lebih baik. " lanjut bram kemudian pergi.

di ruang tengah bram bertemu dengan bik asih.

" bram belum tidur.... "

" eh.... bik asih.

iya saya masih belum mengantuk bik. "

" oh...

lalu mau kemana sekarang...

apa perlu saya buatkan kopi bram.. "

" saya mau ke taman belakang bik....

dan tidak usah di buatkan kopi nanti malah saya tidak tidur. "

" ya sudah jika sudah selesai kunci lagi pintunya. saya mau istirahat nona besok berangkat pagi jadi saya harus memasak pagi. "

" ya bik. "

bram segera pergi ke taman belakang setelah itu, sesampainya di sana bram masih melihat sekitarnya untuk menilai apakah tempatnya cocok atau tidak.

" di sini juga cocok aku berlatih di sini saja. " ujar bram kemudian melepaskan bajunya.

visual bram

bunga yang mencoba memejamkan matanya sangat sulit entah apa yang membuatnya malam ini tidak bisa tidur.

" kenapa aku tidak bisa tidur ya.... " ujar bunga.

" hah... mungkin jika terkena angin aku akan bisa mengantuk. " lanjut bunga kemudian pergi ke arah jendela kemudian menyingkap gorden.

bunga melihat sekitarnya dan menemukan seseorang sedang melakukan gerakan seperti sedang bertarung tapi terlihat lembut seperti beladiri cina yang legendaris tai chi.

" bram.... " gumam bunga

" apa dia tidak lelah setelah seharian mengantarku dan sekarang dia masih berlatih. " gumam bunga.

bunga pun mengurung kan niatnya untuk membuka jendela bunga lebih memilih menarik kursi kemudian duduk di dekat jendela memperhatikan bram.

waktu berlalu tidak terasa rupanya bunga tertidur di dekat jendela saat sedang memperhatikan bram.

bram sendiri baru saja selesai kemudian menghembuskan nafasnya secara perlahan kemudian mendangah melihat langit yang cerah. kemudian menurunkan penglihatannya.

" tunggu apa aku salah melihat. " ujar bram kaget.

" tapi aku rasa baru saja aku melihat nona yang duduk di dekat jendela.

untuk memastikannya aku lebih baik melihat lagi. " ujar bram mendangah lagi melihat ke arah jendela kamar bunga.

" benar itu non bunga... sepertinya tertidur.

tunggu apa non bunga melihatku sedari tadi, tidak tidak pasti non bunga sudah tidur sejak aku datang lagi pula malam juga sudah larut.

tapi jika benar nona melihatku bagai mana. " panik bran dengan pemikirannya sendiri.