Calon Kakak Ipar Ku Menjadi SuamiKu

Alan langsung ke meja makan. Melihat hidangan di atas meja membuat nya sangat lapar sekali, tidak beberapa lama Alan langsung makan dengan sangat lahap.

Tidak perduli lagi Adel yang melihat-lihat nya akhirnya dia kenyang. Adel yang melihat Alan makan begitu lahap membuat nya tersenyum senang.

"Argh akhirnya perut saya kenyang." ucap Alan mengelus perut nya sambil bersandar ke sandaran kursi.

Adel menyimpan semua nya. Tidak ada tersisa sedikit pun yang dia masak, karena dia masak hanya beberapa menu dan dikit-dikit.

Dia mengelus perut nya. "Huff aku tadi sore sudah makan, namun sekarang kenapa lapar lagi sih? Apa aku harus Memasak lagi?" ucap Adel.

Namun melihat mie instan akhirnya dia memilih memasak mie itu. Alan yang kehilangan korek nya mau ke dapur menghidupkan rokok nya.

Dia melihat Adel memasak mie di dalam wajan. Dia hanya diam dan keluar dari sana.

"Apa dia hanya memasak sedikit? kenapa dia memakan mie instan?" ucap Alan, dia melihat tudung nasi yang tidak ada isi nya.

Dia makan seperti orang gila karena siang tadi dia memang hanya minum Kopi.

"Ah sudahlah, dia sendiri yang bodoh kenapa hanya memasak sedikit saja." ucap Alan.

Sudah di kamar masing-masing...

Adel membaca bukunya sambil mendengarkan musik. Sementara Alan sibuk dengan game yang ada di handphone nya.

Tidak beberapa lama Adel mulai mengantuk, Alan juga kedua nya sama-sama tidur di kamar masing-masing.

Keesokan harinya... Alan bangun lebih awal kali ini, dia sudah rapi dan keluar dari kamar. Bersamaan dengan istri nya yang baru saja keluar dari kamar nya dengan seragam SMA nya.

"Kakak sudah bangun?" ucap Adel.

"Hum." Jawab nya dengan singkat.

"Ya udah kalau begitu aku buatin Kopi dulu yah kak." ucap Adel.

Alan menunggu di ruang tamu, Adel datang membawa kopi dan juga sepatu untuk Alan.

"Sepatu kakak kemarin sudah kotor, aku sudah membersihkan nya." ucap Adel.

Alan tidak menjawab apapun. "Ya sudah kalau begitu aku berangkat ke sekolah dulu yah kak." ucap Adel menjulurkan tangannya kepada suami nya.

Alan menjabat nya.

Adel meninggalkan senyuman dan setelah itu pergi.

"Selamat pagi pak Adi!" sapa Adel kepada supir nya.

"Pagi juga Mbak. Sudah mau berangkat?" tanya pak Adi. Adel mengganguk.

Adel masuk ke dalam mobil. Adel pergi Alan melihat nya keluar.

"Apa yang sedang dia pikirkan? Kenapa kelihatan nya dia kelihatan biasa-biasa saja? Apa dia tidak merasa sedih dengan pernikahan ini? kenapa dia terlihat sangat bodoh?" ucap Alan.

"Bagaimana bisa Mamah dan papah memilih menantu bodoh seperti dia?" ucap Alan.

Singkat cerita Alan dan Adel sudah sampai di rumah mertua nya Jam Lima sore.

"Ingat yah jangan coba-coba mengadukan tentang yang tidak-tidak kepada orang tua saya!" ucap Alan sebelum keluar dari Mobil. Adel mengganguk.

"Jangan hanya mengangguk saja! Kalau sampai Nanti kamu mengatakan yang aneh-aneh, kamu akan tau akibat nya." ucap Alan mengancam Adel.

"Iyah kak, aku mengerti." ucap Adel.

"Kalau begitu segera turun!" ucap Alan. Adel turun.

Adel menggandeng tangan Alan masuk ke rumah.

"Adel.. Alan.. Kalian sudah sampai?" tanya Papah nya yang melihat mereka berdiri di depan pintu.

Adel dan Alan langsung menyalim tangan mertua laki-laki nya.

"Mamah mana pah?" tanya Alan.

"Dia sedang ada di dapur." ucap Papah nya.

"Oohh." ucap Alan.

"Kamu bantuin Mamah masak di dapur gih, aku mau ngomong sama papah." ucap Alan dengan sangat lembut.

Itu pertama kali nya Alan berbicara lembut dan baik kepada nya. Dia mengangguk dan langsung ke dapur.

"Kamu dengan istri kamu cepat juga yah akur nya, Papah sangat senang melihat nya." ucap papah nya. Alan tersenyum.

"Kalau begitu Papah yakin sebentar lagi Papah akan mendapatkan cucu dengan cepat." ucap Papah nya.

"Ingat pah, kalau Adel masih SMA, mana mungkin dia hamil terlebih dahulu." ucap Alan.

"Oh iya yah, ya udah kalau begitu, kamu yang harus hati-hati, jangan lupa untuk memakai pengaman terlebih dahulu." ucap papah nya. Alan tersenyum.

"Mamah..." Ucap Adel.

Bu Yani yang sedang memasak dengan Bibik di dapur melihat Adel dia langsung mencuci tangan memeluk Adel dan mencium nya.

"Akhirnya kamu datang juga nak, di mana suami kamu? kenapa dia tidak datang menyapa Mamah ke sini?" tanya Bu Yani.

"Di depan lagi ngobrol sama Papah." ucap Adel.

"Oohh." ucap Bu Yani.

"Aku bantuin yah mah," ucap Adel.

"Tidak perlu nak, kamu sudah cantik-cantik seperti ini tidak perlu kotor-kotor, lagian ini sudah mau siap kok." ucap Mamah.

"Aku ingin bantuin Mah." ucap Adel.

"Ya udah deh, nih kamu bantuin cuci dan di potong-potong saja. Hati-hati." ucap Bu Yani.

Adel mengganguk sambil tersenyum. Tidak beberapa lama masakan mereka pun sudah tersusun rapi di atas meja.

Semua nya sudah duduk di meja makan.

"Kalian di rumah baru itu nyaman kan?" tanya Papah nya.

"Nyaman kok Pah. Mah." ucap Alan langsung.

"Bagus deh. Mamah dengar dari Adel kalau kalian belum sempat untuk membeli peralatan mengisi rumah itu, bagaimana kalau mamah nemenin Adel?' tanya Bu Yani.

Alan menoleh ke arah Adel.

"Huff sudah ku duga, ada saja yang Akan di ceritakan kepada orang tua ku." batin Alan.

"Tidak perlu mah, rencana nya besok kami akan pergi." ucap Alan.

"Iyah mah, tidak perlu ikut campur, biarkan saja mereka hidup mandiri. Kita tidak perlu ikut campur lagi, melihat mereka akur saja sudah membuat kita bahagia." ucap Papahnya.

Bu Yani tersenyum.

"Ya udah kalau begitu nak, Mamah hanya menyarankan saja, kalau sebaiknya kamu dengan istri kamu harus lebih sering bersama agar kalian semakin dekat satu sama lain." ucap Bu Yani.

Adel dan Alan hanya bisa tersenyum saja.

"Ayo kita makan, makanan nya sudah hampir dingin!" ucap Bu Yani. Mereka pun makan bersama.

Alan memerhatikan kedua orang tua nya sangat memperhatikan dan menyanyangi Adel.

"Orang tua ku begitu aneh, kenapa mereka sangat menyukai perempuan bodoh ini." ucap Alan dalam hati.

Tidak beberapa lama makan selesai, Adel Mambawa kan minuman dan juga buah untuk di makan di ruang tamu sambil cerita-cerita.

"Oh iya Adel, apa kamu dan orang tua kamu sudah saling berbicara?" tanya Bu Yani.

"Belum mah, seperti nya mereka sedang sibuk." ucap Adel.

"Humm benar banget, mereka sangat sibuk, mereka meminta Mamah menyampaikan kepada kamu kalau Mereka sedang di luar negeri. Untuk beberapa Minggu ke depan." ucap Bu Yani.