Almahira Rengganis , sendirian di rumah sakit. Tak ada yang peduli. Selain dokter dan perawat. Sementara, suaminya, Hendra Setiawan asik berselingkuh dengan sahabatnya, Sarah Amelia.
Almahira yang jengkel ,balik ke apartemen mereka. Tapi yang didapatkan wanita itu adalah sang suami dan sahabat sedang goyang pargoy. Dan merencanakan mengambil semua uang Almahira.
Tak Terima, Almahira melabrak mereka. Tapi malah ia dibunuh dengan keji oleh Hendra dan Sarah. Tapi saat membuka mata, Almahira telah kembali ke sepuluh tahun yang lalu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kayhawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 14
Almahira menatap wajah pak Elang Samudera.
"Tentu saja saya mencintainya. Dia kan pacar saya. " kata Almahira. Ia memalingkan wajahnya karena malu. Takut kebohongan yang ia tutupi ketahuan oleh pak Elang Samudera. "maafkan saya pak kepala manajer. "
"Maaf aku yang terlalu ikut campur urusan pribadimu. " kata pak Elang Samudera. "ngomong ngomong kau tidak pantas memakai baju itu Almahira. " lanjut lelaki itu.
"Oh, apakah baju ini jelek. " tanya Almahira. "sesungguhnya anda nampak tampan dengan tidak memakai kacamata pak kepala manajer. "
Wajah pak Elang Samudera memerah. Almahira tersenyum manis.
"Maafkan aku yang terkesan ikut campur urusan pribadimu Almahira. " kata pak Elang Samudera malu.
"Tidak apa apa pak. Saya juga minta maaf. Terimakasih telah mengantarkan saya pulang. Semoga hari Bapak menyenangkan. " kata Almahira. Ia membuka pintu mobil.
"Jaga dirimu baik baik Almahira. Selamat malam, sampai jumpa besok di kantor. " ujar pak Elang Samudera.
"Sampai jumpa besok pak. Selamat malam. " Almahira turun. Ia melangkah memasuki gedung apartemen. Setelah memastikan Almahira sudah masuk, barulah maybach itu meninggalkan tempat itu.
"Padahal kau bisa tersenyum sering itu Almahira Rengganis. Tapi kenapa kau menangis, apa karena laki-laki brengsek itu. " gumam Pak Elang Samudera sambil menyetir.
Ia teringat kejadian beberapa minggu yang lalu. Di pentry perusahaan. Saat ia bermaksud membuat kopi karena tak sempat turun ke kantin. Tapi ia mendapatkan Hendra Setiawan dan Sarah Amelia sedang bicara berdua.
"Ah, ini anting persahabatan ku dengan Almahira. Tapi karena Sarah kecil, jadi tidak cocokkan. " terdengar suara lembut Sarah Amelia.
"Ah, kau cocok kok. Bahkan kau lebih cantik daripada Almahira. Kau imut dan menggemaskan Sarah. " ujar Hendra Setiawan waktu itu.
"Jadi kau mencintai lelaki seperti itu, hanya karena ia kekasihmu. Bohong. "Pak Elang Samudera mencengkram kuat setir mobil. Dadanya dipenuhi kemarahan. Hingga ia melakukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Di apartemen Almahira. Gadis itu baru selesai mandi dan berganti baju. Ia duduk di depan komputer. Saat ponselnya berdering. Nama Sarah Amelia tertera. Almahira mengabaikannya. Ia malah teringat teriakan Adityawarman tadi.
"Kau harus melihat situs forum sekolah. " teriak lelaki itu.
"Kenapa ia menyuruhku melihat situs forum sekolah. Apa yang mau dilihat dari forum tanpa daftar teman ini. " Almahira menghidupkan komputer dan mulai menjelajah. Ia membuka situs dan masuk ke akunnya. Hanya ada satu postingan. Ia dan Sarah Amelia berseragam SMA. Tersenyum manis menghadap kamera.
"Eh, apa ini. " Almahira melihat banyak sekali surel. Semua dari satu alamat. Adityawarman. Almahira mulai membukanya.
No. 11 Adityawarman.03.10.2002.18.39
Apa kabar mu, Almahira? Apa Jakarta bagus? Udaranya berbeda ya? Kau tidak ada kabar dan nomor ponselmu tak aktif. Aku tanya pada Sarah Amelia, ia pun tak tau kabarmu. Kita sudah dewasa, mari pergi makan malam.
No. 10
Adityawarman. 15.02.2002 16.45
Kau tidak datang saat kelulusan ya. Apa kau kesiangan?. Pokoknya selamat ya sudah masuk universitas di Jakarta. Padahal aku ingin sekali bicara denganmu. Ini nomorku. Bila kau sempat hubungi aku. Ini nomorku 0812xxxxxxxx.
02.05.2003 16.37
Aku akan pergi, aku diterima di Akademi Militer. Ku harap akan ada jawaban setelah aku selesai nanti. Dan ku anggap itu sebagai hadiahku. Aku pergi dulu ya. Do'akan aku aku bisa lulus dengan baik, dan mengabdi pada negara kita tercinta ini.
03.05.2005 12.13
Hormat. Petugas Adityawarman telah kembali. Kau sudah lulus ya. Selamat atas kelulusanmu.
09.04.2007 13.51
Apa sampai mati aku tidak bisa bertemu denganmu. Jahat sekali. Aku akan ke Jakarta. Aku ingin bertemu denganmu. Itulah alasan kenapa aku tidak bisa membuang ponsel ini.
"Ternyata Adityawarman meninggalkan pesan selama itu. Buat apa ia melakukan itu. " gumam Almahira. Ia membuka lagi beberapa pesan dari Adityawarman. Beberapa pesan terakhir.
12.04.2009.23.25
Kabarnya reuni kali ini akan di adakan di Jodoh. Apa kau sudah kembali ke Batam lagi. Di mana kau tinggal.
Apa kau juga akan datang. Kalau kau datang, aku juga datang. Kalau kau tak datang, aku juga tak datang. Ini nomor ponselku. 0812xxxxxxxx
Sering nyaring dari ponsel Almahira terdengar. Ia menatap nomor asing yang masuk.
"Hallo." Almahira mengangkat ponselnya.
"Ini aku, Jesica. " kata suara wanita di sebrang sana. Almahira tersentak. "ada yang ingin ku katakan padamu. Aku melihat kartu namamu. Aku mencoba menghubungimu. Eh.. ucapan yang tadi di toilet aku katakan ... "
"Apa." potong Almahira. Jika sekarang Jesica menganggap dia mudah, dan ingin ribut di telpon, Jessica salah sasaran. Geram hati Almahira.
"Maaf, Almahira. " kata Jessica. "Kau pasti menderita karena kami kan. Kami menganggapmu orang jahat setelah mendengar cerita Sarah Amelia tentangmu.Maafkan kami Almahira.Kami bersalah karena memakimu tanpa bukti yang jelas, dan kami pasti terdengar tidak tau malu karena meminta maaf padamu sekarang. Tunggu, kami tidak memintamu memaafkan kami sekarang. Tapi bisakah kau menghubungi kami, bila kau sudah bisa memaafkan kami. "tanya Jesica panjang lebar. Suara gadis itu penuh penyesalan yang dalam.
Almahira tersentak. Sungguh tak menduga kata kata itu keluar dari mulut Jessica. Gadis yang biasanya selalu melontarkan kata kata pedas padanya. Tapi sekarang, mereka mengatakan maaf, dan mengakui kesalahannya, tak mungkin bagi Almahira untuk bersikap kekanakan. Dengan airmata berderai gadis itu membalas ucapan Jesica.
"Apa ini, kalau kau bicara seperti ini, sejujurnya meski aku memaafkan kalian, aku tidak punya keberanian untuk berjumpa dengan kalian lagi. "kata Almahira.
"Iya, aku mengerti. " kata Jessica.
"Tapi karena kalian telah berani meminta maaf padaku, aku pun akan mengumpulkan keberanian ku.Terimakasih sudah menghubungiku. "kata Almahira sambil menangis terharu. "aku jadi tidak bisa marah pada kalian. " Almahira tertawa.
"Benarkah, jadi kau memaafkan kami. Kami bisa kapan saja kau menghubungi. Terimakasih Almahira. " kata Jessica. Monica dan Clarissa yang duduk di kiri kanannya pun mengangguk senang. "oh iya, karena kita sedang ber teleponan, sepertinya Adityawarman ingin bicara denganmu. " ujar Jessica menoleh pada lelaki tampan yang duduk di sebrang meja mereka.
Keesokan harinya di kantor Unileveran and drinks.
"Astaga!!!!. Ada apa dengan kalian berdua. " Zahra Fahira berseru kegirangan. Melihat kedatangan Almahira Rengganis dan Elang Samudera yang secara bersamaan mancul dari pintu masuk kantor. Bu Almahira, siapa yang memilihkan kemeja itu. Sangat cocok dengan anda. Dan anda potong rambutrambut di mana?. Ini sangat cantik. "seru heboh gadis periang itu. Menatap penuh kekaguman pada Almahira yang mengenakan kemeja berwarna peach.Dengan rambut digerai ke belakang, tanpa kacamata, ia sungguh cantik dan anggun.
"Terimakasih Zahra. " kata Almahira tersenyum.
"Astaga, pak kepala manajer. Anda sangat tampan tanpa kacamata. Seperti bintang Korea, Lee Min Ho. Kalau seperti ini kalian seperti pasangan drama. Wah.. " Zahra Fahira terus menyerocos tiada henti.
"Zahra Fahira, diamlah. Dan mulai bekerja. " ujar Pak Elang Samudera dengan wajah bersemu merah karena malu.
"Baik." Zahra Fahira mengangguk penuh semangat.
"Ternyata ini lebih memalukan dari yang aku kira. Tapi aku akan terbiasa nantikan. " batin Almahira. Ia membuka ponselnya. Saat itu masuk Hendra Setiawan dan Sarah Amelia , kedua orang itu berjalan sambil tertawa tawa . Mereka bersama menuju kubelik masing-masing.
"Selamat pa... " Sarah Amelia dan Hendra Setiawan tercengang melihat . Wanita cantik seperti artis, dengan rambut yang tergerai indah, anting mungil tersemat di telinganya, begitu serasi dengan pakaiannya yang cocok dengan lipstik di bibir mungilnya. Almahira Rengganis. Bergegas Hendra Setiawan menghampirinya dengan wajah berbinar senang.
"Almahira."Dengan tampang cengengesan Hendra Setiawan menyapa Almahira. "apa yang terjadi. "
"Ada apa pak Hendra Setiawan. " tanya Almahira menghentikan kegiatannya mengecek pesan di ponselnya. Ia menatap Hendra Setiawan.
"Gayamu berubah drastis. " kata Hendra Setiawan. Sarah yang menatap dari sebrang kubeliknya mendengus kesal. Lalu duduk di kursi dengan kasar.
"Kenapa, apa tidak cocok. " Almahira bertanya.
"Tidak.Bukan begitu. Itu sangat cocok. Sungguh. Kau cantik sekali. Tapi jangan ke tempat kerja seperti ini. Aku takut kau akan digoda lelaki lain. " bisik Hendra Setiawan. Ia duduk di kursinya yang persis di sebelah Almahira."terutama orang itu. Orang yang selalu memakai dasi dan jas yang lusuh yang sama. Aku yakin ia ingin menjadi tampan untuk menggodamu. "batin Hendra Setiawan dengan wajah seperti bajingan yang sedang *****. " bagaimana kalau kita pergi kencan setelah pulang kerja ini. "
"Maaf, aku sudah ada janji. " tolak Almahira menutup ponselnya.
Sore itu pulang kerja. Di sebuah cafe di kawasan Batam Center. Almahira mendorong pintu masuk.
"Almahira, di sini. " Adityawarman memanggilnya sambil melambaikan tangan. Senyum cerah menghiasi wajah lelaki tampan itu. Almahira menghampirinya. Lalu mereka memesan minuman.
"Aku sudah membaca pesanmu. Kenapa kau melakukan itu selama bertahun-tahun. " tanya Almahira. Ia duduk di hadapan Adityawarman.
"Menurutmu kenapa. Tentu saja aku memiliki cinta bertepuk sebelah tangan padamu, Almahira. " jawab Adityawarman sambil tersenyum manis. "sejak SMA. "
"Hah, itu tidak mungkin. " Almahira terbelalak.
"Ya, meski pada akhirnya hubungan kita hancur karena kesalahpahaman. Aku ingin minta maaf atas perbuatanku yang melukaimu. " ujar Adityawarman. "aku hanya ingin mengatakan yang sebenarnya. "
"Tapi aku... " Almahira menatap Adityawarman tak percaya. Bagaimana mungkin lelaki itu ternyata menyukainya juga.
"Ya aku tau kau sudah punya pacar.Aku tidak bermaksud membebanimu. Mari berteman lagi. " kata Adityawarman mengulurkan tangan kanannya. "mari bertukar kabar sesekali, lalu kita pergi makan di luar sesekali. Bukankah teman melakukan itu. "
"Ya.Mari berteman. " kata Almahira tersenyum menyambut tangan Adityawarman.
Setelah berteman dan mengobrol dengan Adityawarman, Almahira mengetahui satu hal. Surat pengakuan yang ia tulis saat itu, telah ditukar dengan surat lain oleh Sarah Amelia. Lalu, ternyata, Adityawarman menyukai Almahira. Tapi meski begitu,sampai kapan pun, Almahira tak bisa mengatakannya. Kalau sebenarnya ia juga menyukai Adityawarman.
"Seandainya bukan karena Sarah Amelia. Seandainya aku menikah dengan Adityawarman, yang selalu menyukaiku, apakah hidupku akan bahagia. Apa Adityawarman akan memelukku dan menangis tersedu sedu, jika aku mati secara menyedihkan. " gumam Almahira sambil berjalan ke arah gedung apartemen.
"Almahira Rengganis. " seseorang dengan suara yang sangat familiar mengejutkan Almahira.
"Pak kepala manajer Elang Samudera. Kenapa ia selalu muncul saat aku merasa diriku begitu menyedihkan. " batin Almahira. Gadis itu menatap Pak Elang Samudera dengan mata mulai berkaca kaca.
"Kepala manajer, kenapa ada di sini selarut ini. " tanya Almahira.
"Maaf aku datang tidak mengabarimu lebih dulu. Apa sepertinya Hendra Setiawan datang lagi ya. " lelaki berwajah dingin itu menatap Almahira.
"Ah, saya kira iya datang karena saya tidak mengangkat telponnya. " kata Almahira.
"Meski begitu, Berhati-hatilah karena mungkin saja.... " kata pak Elang Samudera.
"Kepala manajer, Hendra adalah kekasih saya. Ini tidak ada hubungannya dengan anda. Tolong jangan datang lagi ke rumah sayasaya karena hal seperti ini. " Potong Almahira. Ia berjalan melewati Pak Elang Samudera, suaranya terdengar bergetar menahan tangis.
"Almahira Rengganis. Kau menyebut orang yang membuatmu ketakutan dan menangis sebagai kekasih? Kau tidak mencintai orang itu. Wajahmu setiap hari mengatakannya Almahira Rengganis. " kata Pak Elang Samudera. Almahira terkejut. "aku tidak tau alasanmu masih bertahan dan terluka seperti ini. "
"Sebenarnya apa yang ingin anda katakan. "tanya Almahira menahan airmata yang mulai jatuh di pipinya.
" Jangan menangis sendirian. Karena aku tak sanggup melihatnya. "ujar Pak Elang Samudera.
semangat kk author