NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Dosen Pengganti

Menikah Dengan Dosen Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen
Popularitas:52.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mawar Merah

Nayla adalah mahasiswa yang ingin kuliah dengan baik, tanpa ada hambatan apapun. Urusan cinta, tidak dipikirkan sebelum kuliahnya selesai. Annisa memiliki sifat yang sedikit sembrono dan pelupa. Tidak ada pikiran sebelumnya jika dia akhirnya bisa menikah dengan kakaknya sendiri. Hingga terbongkarnya sebuah kenyataan merubah tatanan kehidupannya termasuk rumah tangga yang baru seumur jagung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mawar Merah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kelelahan

Malam itu kami habiskan dengan bahagia. Tidak ada kata canggung kecuali aku yang malu-malu ketika menyuapkan potongan kue pada kak Fahmi. Lain halnya dengan kak Fahmi yang tetap datar walaupun ejekan selalu di lontarkan oleh kakak dan teman-temanku.

“Nay, kami balik ya” Lala pamit hendak pulang.

“Kalian nginap disini aja, La. Ini udah jam sebelas malam loh.” Aku berusaha mengajak Lala, karena dia seorang perempuan. Aku hawatir terjadi apa-apa sama dia.

“Gak bisa Nay, tugas dari pak Agus aku belum selesaiin” Tolak Lala.

“Oh iya ya, ada tugas dari pak Agus. Untung kamu ngomong La.” Aku menepuk jidat. Aku lupa dengan tugas dari pak Agus.

“Ya elah Nay, baru juga nikah udah lupa aja sama tugas kuliah.” Ucap lala diikuti tawa dari yang lain.

“Ya udah deh, tapi kamu balik nya naik apa?” Tanyaku memeluknya.

“Nih sama Rio” Dia menunjuk Rio.

“Ya udah deh Nay, kami balik ya.” Rio dan yang lainnya telah siap dengan jaket dan kunci motor di tangan.

“Kamu Ndin pulang sama siapa?” Aku bertanya pada Andin yang hanya diam kerena dia memang tidak akrab dengan teman-teman kuliahku.

“Aku naik ojol aja Nay” Jawabnya mengeluarkan ponsel dari tas.

“Eh, jangan ini udah larut malam loh. Aku mencegahnya memesan ojol. “Kamu aku antar aja ya?” Aku menawarkan diri untuk mengantarnya.

“ Maksudmu kita saling ngantar gitu?, kamu antar aku pulang terus gantian aku anterin kamu, terus gentian lagi sampe pagi” Jawab Andin bercanda.

“Ya nggak lah.”

“Kak, boleh minta tolong?” Aku balik menghadap kak Fahmi.

“YA udah, tapi kamu ikut ya?” jawab kak Fahmi, padahal aku belum mengutarakan kemauanku.

“Yes! Aku izin sama kak Ardi dulu ya, Ndin” Ucapku berbalik hendak ke dapur, namun Andin minta untuk ikut.

“Aku iku,t Nay”

“Kak, aku anterin Andin pulang dulu ya.” Aku meraih tangan kak Ardi.

“Lah, kok kamu sih. Nanti kakak aja deh. Kamu kan cewe sama aja dengan Andin, nanti kalau kamu kenapa-napa di jalan gimana?” Kak Ardi khawatir.

Aku tersenyum lalu menggeleng.

“Yang ada kalau kaka Ardi yang antar, kami yang bakal susah nyari orang hilang karena kesasar. Lagian ada kak Fahmi kok, jadi kakak gak perlu khawatir.” Ucapku meyakinkan kak Ardi.

“Ya udah kamu hati-hati ya.” Kak Ardi mengelus kepalaku yang dibalut oleh jilbab.

“Kak, aku pulang dulu ya. Terima kasih untuk hari ini.” Ucap Andin pada kak Ardi.

“Terima kasih untuk hari ini?, maksudnya apa nih?” Ucapku penasaran dengan mereka berdua.

“Bukan urusan anak kecil” Ucap kak Ardi.

“Eh kak, gini-gini aku udah punya suami ya. Ups” Aku merutuki mulut yang tak terkontrol.

“Iya..iya, yang udah punya suami. Udah terima nih kalau udah nikah?” Kak Ardi malah menggodaku.

“Serah kakak, kami jalan dulu. Assalamu’alaikum”

Aku dan Andin keluar menuju ruang tamu untuk menemui kak Fahmi, namun yang dicari tidak ada.

“Mungkin dia udah di mobil kali. Yuk!” Ajakku pada Andin.

Benar aja, kami mendapati kak Fahmi tengah tidur di balik kemudi mobil. Pelan aku membangunkannya.

“Kak ...” Panggilku pelan, namun dia tidak bergerak.

Aku hendak membangunkannya lagi, tapi Andin mencegahku.

“Nay, aku naik ojol aja deh kasian kak Fahmi pasti lelah. Soalnya, tadi dari luar kota langsung bantu kami nyusun rencana buat ngasih kejutan untukmu. Lihat tuh, tidurnya nyeyak amat” Ucap Andin tak enak pada kak Fahmi.

“Jangan, Ndin, aku coba sekali lagi ya”

“Kak, ayo kita jalan sekarang” Aku menyentuh pipi kak Fahmi dengan lembut, namun detak jantung tidak selembut sentuhan tanganku pada kak Fahmi.

Kak Fahmi terlonjat kaget saat tanganku menyentuh pipinya. “Eh, maaf aku ketiduran ya.” Ucap kak Fahmi memperbaiki posisi duduknya.

Andin malah makin tak enak pada kak Fahmi. “Maaf, kak, aku merepotkan ya?” Ucap Andin tak enak.

“Tidak kok, ayo kita berangkat sekarang.”

Dengan ragu, Andin masuk dalam mobil dan duduk tepat dibelakang kak Fahmi sementara aku duduk di sampingnya. Sepanjang jalan, kami kembali mengulas kenangan masa SMA seolah kami hanya berdua.

Saat kami membahas masalah SMA dengan topik malas belajar, tiba-tiba mobil berhenti.

“Kok, berehenti kak?” Ucapku menoleh pada kak Fahmi.

“Ini dah nyampe, Nay” Bisik Andin.

“Eh iya, heheh” Aku menggaruk kepala yang tak gatal.

Mungkin, aku terlalu menikmati ngobrol sama Andin hingga aku tidak menyadari kami sudah sampai pada tujuan.

“Aku keluar dulu ya, terima kasih udah ngantar aku sampe rumah.” Andin memelukku sebelum keluar.

“Terima kasih ya kak, maaf merepotkan” Tak lupa Andin mengucapkan terima kasih pada kak Fahmi.

“Tidak merepotkan kok, teima kasih ya untuk hari ini” Ucap kak Fahmi persis seperti yang diucapkan kak Ardi.

“Kok, semua pada bilang terima kasih untuk hari ini sama kamu sin Ndin? Tadi kak Ardi, sekarang kak Fahmi emang kamu ngapain aja hari ini?” Tanyaku pada Andin sebelum dia benar-benar pergi.

“Kepo…” Andin tak menjawab pertanyaanku, dia malah melangkah masuk dalam kosnya.

Setelah kepergian Andin, kak Fahmi malam mematikan mesin mobil.

“Kok, malah dimatiin kak?” Tanyaku.

“Kamu mau tetap disitu?” Ucap kak Fahmi malah balik nanya.

“Maksud kak Fahmi?” Tanyaku tidak mengerti dengan pertanyaan kak Fahmi.

“Apa kamu masih menganggapku seorang sopir hingga kamu tetap duduk disitu?” Aku mengerti dan langsung pindah tempat duduk. Aku duduk di sampingnya.

Sejak kejutan ulang tahun yang dilakukan oleh kak Fahmi bersama teman-teman kuliah serta kak Ardi semalam, hubunganku dengan kak Fahmi mulai membaik. Aku tidak lagi menyalahkan kak Fahmi atas apa yang telah menimpahku, begitu juga kak Fahmi tidak marah padaku.

Hari ini aku masuk kampus namun tidak seperti biasanya, aku ke kampus bukan untuk masuk kuliah melainkan untuk mengintrogasi Lala serta teman-teman dari lembaga perihal Andin. Aku penasaran kenpa kak Ardi dan kak Fahmi mengucapkan kalimat yang sama pada Andin.

Aku sudah menanyakan hal ini pada Andin melalui pesan WatshApp, namun Andin tidak mau menjelaskan apapun perihal yang dilakukannya semalam.

“Assalamu’alaikum gadis manja yang kerjanya makan mulu tapi badan kurus krempeng.” Aku duduk di sebelah Lala yang sedang serius mandangin layar ponselnya.

“La, kamu liatin apaan sih serius amat sampe tidak menghiraukanku. Biasanya juga udah seperti nenek lampir kalau aku ngucapin kalimat itu.” Ucapku ikut menoleh pada layar Hp Lala.

“Nay, kamu yang sabar ya. Ini pasti gak seperti yang di gambar.” Ucap Lala menenagkanku.

1
❤pitriani🐈‍⬛
judulnya dosen kok gak ada dosennya 🤣🤣🤣
Sumayyah Humairah
knapa ceritanya melomoat lompat
Sumayyah Humairah
lanjut siee
Sumayyah Humairah
apakah yg terjadi kpd anissa
merry jen
AP isi suratyy...pnsrannnn ...pdhll BKN slhh nisaa nmyy org pyn kkrggnn mau gmn lgg BKN mau y Nisa juga x pyn kkrgann pelupa cerobohh....Veri cpt atau lmbtt kmu jg bklnn nyesalll dan Nisa kmu pergi jauh ajj dr hdp verii buat suamii BKN kmu dkt hatii bgtuu nuduh km pembnhn adkyy...jgn cpt mau rujukk wlpun tamaty kmu bklnn rujk SM verii ... berkarir dluu
Ratinah ningsih: annisa dn veri d fizzo judulnya ap kak?
Mawar Merah: oke... selamat membaca.
total 5 replies
merry jen
mngkin Tgu Anisa pergi Dr hdpy Veri be Veri sdrr klo yg dialami adiky itu takdirr dr tuhann ....
Istiqomah
kok g up thor
Mawar Merah: aku udah up lagi, kak. tinggal tunggu di review.🙏
total 1 replies
Mawar Merah
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!