NovelToon NovelToon
Jodoh Ke-2 Penyempurna Hidup

Jodoh Ke-2 Penyempurna Hidup

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Mutiah Azzqa

Mia Maulida seorang wanita berusia 36 tahun dengan dua orang anak yang beranjak remaja menjalankan multi peran sebagai orangtua, isteri dan perempuan bekerja, entahlah lelah yang dirasa menjalankan perannya terbersit penyesalan dalam hati kenapa dirinya dulu memutuskan menikah muda yang menjadikan dunianya kini terasa begitu sempit, Astaghfirullahal'adzim..lirihnya memohon ampun kepadaNYA seraya berdoa dalam hati semoga ada kebaikan dan hikmah yang dirasakan di masa depan, kalaupun bukan untuknya mungkin untuk anak anaknya kelak.

Muhammad Harris Pratama seorang pengusaha muda sukses yang menikah dengan perempuan cantik bernama Vivi Andriani tujuh tahun lalu, nyatanya kini merasakan hampa karena belum mendapatkan keturunan. Di saat kehampaan yang dialaminya, tak disangka semesta mempertemukan kembali dengan perempuan cantik berwajah bening nan teduh yang dikaguminya di masa putih abu-abu. Terbersit tanya kenapa dipertemukan saat sudah memilki kehidupan dengan pasangan masing-masing?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutiah Azzqa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Pukul 08.00 Wib jam kantor dimulai di tempat kerja Mia, masih ada waktu 15 menit lagi sebelum memulai jam kerjanya. Mia bersyukur pagi ini semuanya berjalan dengan lancar sehingga tidak datang terlambat, masih bisa sarapan dulu barang sebentar di kantor.

Beberapa karyawan sudah pada datang, tapi banyak juga yang belum datang. Sepertinya Shanty dan Nina juga belum datang.

Mia berniat ke pantry ingin menyeduh susu untuk diminumnya, Mia akan sarapan sebutir telur rebus sebagai pengganjal perutnya di pagi hari. Sarapan yang simple dan cepat untuk dimakan, tapi dirasa cukup untuk mengisi energinya memulai bekerja di hari ini sampai tiba waktu istirahat nanti.

Mia yang baru balik dari pantry dengan segelas susu putih di tangan, ingin duduk di kursi kerjanya untuk memakan sarapannya.

"Pagi mba Mia.." sapa Nina yang baru saja tiba sambil ngos-ngosan karena ada berita yang mengejutkan di pagi hari.

"Pagi Nin, kenapa sampai ngos-ngosan begitu?. Kayak habis dikejar-kejar apa aja sih.." tanya Mia santai tapi merasa aneh dengan temannya

"Udah sarapan belum Nin?"

Nina menjawab dengan mengangguk.

"Mbak Mia udah tahu belum, katanya ada big boss datang dan sekarang lagi memantau tim logistik yang lagi menyiapkan barang" Nina memberi info penting menurutnya kepada Mia.

"Oh ya..? Info darimana Nin?" Tapi kelihatannya mbak Mia tidak begitu terkejut seperti dirinya tadi saat mendapatkan info.

"Dari Security di bawah" jawab Nina

"Mbak Shanty belum datang ya mbak?" Nina bertanya saat menoleh ke arah meja Shanty masih kosong dan rapih.

Mia menggeleng "Kayaknya belum.." jawab Mia yang belum melihat keberadaan Shanty sambil memasukkan gigitan terakhir telur rebusnya, lalu meminum susunya sampai habis.

"Duh..jangan sampai Mbak Shany telat dan ketahuan Big Boss, bisa brabeh dia.." karena yang dia dengar boss besarnya itu sangat tegas dan juga disiplin.

Sebenarnya untuk pegawai kecil, seperti Mia, Nina, Shanty dan mungkin kebanyakan pegawai di sini belum tahu dan kenal secara langsung pemilik baru perusahaan tempat mereka bekerja, karena setelah gunjang ganjing perusahaan yang akan ditutup setahun lalu, pemilik baru ini belum pernah menjejakkan kakinya ke sini.

Ya.. sebelum resmi mengambil alih perusahaan mungkin pernah berkunjung untuk mensurvey, meninjau, menganalisa atau apalah, tapi sebagai pegawai kecil mereka tidak terlalu memperhatikan lalu lalang wajah orang-orang yang datang berkunjung keluar masuk perusahaan siapa dan sebagai apa? tidak mengerti tentang kondisi perusahaan yang sebenarnya terjadi, penggelapan dana diam-diam oleh beberapa orang kepala divisi dan pimpinan yang berkomplot juga mereka tidak terlalu mengerti tentang teknis permainan yang para oknum itu lakukan hingga merugikan perusahaan begitu besar.

Yang mereka tahu adalah adanya peralihan kepemilikan dan penempatan Direktur operasional yang baru, yaitu pak Antony Sabekti, perombakan management dan pemecatan terhadap beberapa pegawai yang dianggap mempunyai potensi keterlibatan.

Shanty tergopoh-gopoh masuk ke ruangan dan langsung duduk di kursi kerjanya dengan membuang nafas panjang seperti merasakan kelegaan, karena mungkin khawatir ataupun takut. Membuat Mia dan Nina saling menoleh, dan dengan bersamaan mengucapakan;

"Alhamdulillah.." ucap Mia sambil menangkupkan tangan di wajahnya.

"Alhamdulillah, akhirnya datang juga" dan Nina yang mengelus dadanya sendiri.

Setelahnya mereka memulai pekerjaan masing-masing.

Kini di sebuah aula ruang meeting yang cukup luas, semua pegawai dikumpulkan bukan hanya kepala divisi tapi semuanya kecuali security. Dan pak Antony sebagai pimpinan perusahaan membuka pertemuan.

"Assalamu'alaikum..Selamat pagi semuanya" sapa pak Antony.

"Saya meminta kalian kumpul sebentar di ruangan ini, karena hari ini kita kedatangan tamu besar, yaitu Bapak "Muhammad Harris Pratama" Direktur Utama sekaligus Owner perusahaan ini, jujur saja sebelumnya saya sendiri kaget, tidak mengetahui kalau beliau mau berkunjung. Namun kami sangat senang sekaligus meminta maaf karena tidak ada penyambutan khusus apapun. Terimakasih banyak kepada pak Aris karena sudah meluangkan waktunya, dan kami mengucapkan Selamat datang pak.." pak Antony memberikan ucapan sambutan dengan membungkukkan sedikit badannya ke depan.

"Selanjutnya kami persilahkan kepada pak Aris, untuk memberikan masukan dan arahannya untuk kita semua demi kemajuan perusahaan dan kita bersama" pak Antony memberikan kesempatan waktu kepada Aris yang diiringi dengan tepuk tangan semua yang hadir di sana.

Arispun beranjak dari duduknya dan berdiri tegap, "Selamat pagi semuanya.. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" sapanya dengan mata yang mengedarkan pandangannya ke sekeliling aula.

Saat semua orang yang ada di sana menjawab dengan kompak dan lantang salamnya, seketika Aris tertegun saat melihat wajah ayu yang tidak asing itu lagi dan lagi, seolah Aris tidak percaya ia menautkan alisnya seraya bertanya dalam hati, ternyata Mia bekerja di sini ? Sejak kapan ?

Mia pun terkejut ketika pak Antony memberikan sambutan dan memperkenalkan pemilik perusahaan tempatnya bekerja adalah DIA omnya Shafa, pria yang sama yang bertemu dengannya di supermarket kemarin, yang menyapanya dan memberikan kartu nama dengan nama yang sama "Muhammad Harris Pratama".

Aris dengan aura yang berwibawa memberikan kata sambutan, arahan, dan motivasi kepada seluruh pegawainya, sesekali diselingi dengan jokes yang disambut dengan tawa riang semua orang yang ada di sana, melempar pertanyaan sehingga terjadi tanya jawab singkat membuat suasana pertemuan terasa hangat, kekeluargaan, tidak terlalu tegang dan kaku.

Mia dan yang lainnya kadang mengangguk, menggeleng, tersenyum dan tertawa sebagai respon saat Aris berbicara di depan mereka. Benar-benar sosok pimpinan yang mengagumkan dengan pengetahuan, dan public speaking yang bagus mampu memberi kesan yang baik di awal pertemuan.

Dan kemudian Aris kambali duduk, sebelumnya mempersilahkan pegawainya satu persatu berdiri untuk memperkenalkan diri dengan singkat menyebutkan nama, status, dari divisi apa dan sudah bergabung berapa lama di perusahaan.

Satu persatu pegawai berdiri untuk memperkenalkan diri mereka;

"Nama saya Wildan Syamsudin, status menikah satu anak, divisi marketing bergabung dua tahun lebih. Terimakasih pak..'

"Nama saya Suharyono pak, status menikah anak dua, divisi logistik sudah 7 tahun bergabung"

"Saya Shanty Rahmawati, umur 26 tahun menikah belum punya anak, staff administrasi marketing, sudah bergabung 3 tahun pak. Terimakasih"

"Nama saya Nina Agustina pak, 25 tahun masih single, staff administrasi HRD, bergabung dari dua tahun yang lalu. Terimakasih"

Dan setelahnya tiba giliran Mia, untuk menetralisir rasa gugup ia menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya pelan seraya membaca bismillah dalam hatinya semoga diberi kelancaran. Mia dengan berusaha setenang mungkin berdiri dan menganggukkan kepalanya sopan

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, perkenalkan pak saya Mia Maulida, status menikah memiliki dua anak, divisi administrasi keuangan, bergabung kurang lebih 10 tahuh. Ter.." Namun Aris memotong ucapan Mia yang belum selesai

"Suami bekerja?"

" I..iya pak"

"Sebagai?"

"Pegawai swasta pak.."

"Bidang apa, ehm.. bagian apa maksud saya..?"

"Di bidang properti, bagian pemasaran pak" Aris kemudian diam, kemudian mengangguk.

"A..ada lagi pak..?" Mia bertanya memastikan, dan Aris menggeleng.

"Terimakasih pak.." Aris mengangguk

Mia duduk dengan perasaan aneh, entahlah mungkin antara merasa malu, heran, dan cemas. Mia meremas jemari tangannya yang saling bertautan, merasa gugup dan berfikir bingung kenapa Aris bertanya tentang suaminya, padahal kepada pegawai yang lain tidak.

1
Yaky De la rosa
Saya merasa ikut diajak ke kisah ini, thor.
Stephanie Vanessa Cortez Lopez
Gak bisa berhenti baca
Mom Azzqa: Terimakasih /Rose/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!