NovelToon NovelToon
Selingkuhan Om Tiri

Selingkuhan Om Tiri

Status: tamat
Genre:Romantis / Petualangan / Tamat / Romansa-Tata susila
Popularitas:15.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Clarissa icha

Davina memergoki pacarnya bercinta dengan sahabatnya. Untuk membalas dendam, Davina sengaja berpakaian seksi dan pergi ke bar. Di sana dia bertemu dengan seorang Om tampan dan memintanya berpura-pura menjadi pacar barunya.

Awalnya Davina mengira tidak akan bertemu lagi dengan Om tersebut, tidak sangka dia malah menjadi pamannya!

Saat Davina menyadari hal ini, keduanya ternyata sudah saling jatuh cinta.Namun, Dave tidak pernah mau mengakui Davina sebagai pacarnya.

Hingga suatu hari Davina melihat seorang wanita cantik turun dari mobil Dave, dan fakta mengejutkan terkuak ternyata Dave sudah memiliki tunangan!

Jadi, selama ini Dave sengaja membohongi Davina atau ada hal lain yang disembunyikannya?

Davina dan Dave akhirnya membangun rumah tangga, tetapi beberapa hari setelah menikah, ayahnya menyuruh Davina untuk bercerai. Dia lebih memilih putrinya menjadi janda dari pada harus menjadi istri Dave?!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Dave duduk di sofa, di ikuti oleh Davina yang langsung duduk di sebelahnya tanpa canggung.

Davina menatap ke arah meja dengan beberapa botol wine di atasnya, serta gelas dan sebungkus rokok. Persis seperti di kamar lantai 2 pada malam itu saat dia menyelonong masuk ke kamar yang berisi 3 wanita di dalamnya.

"Terus kita mau ngapain Om.?" Davina menatap Dave dalam jarak yang sangat dekat. Jarak antara mereka sangat tipis, nyaris bersentuhan.

"Cukup diam dan temani saya minum." Sahut Dave datar. Dia mulai membuka botol wine dan menuangkannya kedalam gelas.

"Kok cuma satu Om.? Aku juga mau minum,," Protes Davina ketika Dave selesai menuangkan wine dalam satu gelas.

Dave menatap ragu, mana mungkin dia yakin kalau Davina kuat meminum alkohol.

"Nggak usah macam-macam, kamu nggak akan kuat minum." Kata Dave dengan nda penolakan. Dia enggan menuruti permintaan Davina, lalu meletakkan kembali botol itu di meja dan meneguk gelas yang baru saja dia isi.

"Siapa bilang nggak kuat minum.? Aku bisa kok Om." Ucap Davina yakin. Dia mengambil botol itu dan menuangnya sendiri ke dalam gelas.

"Saya nggak mau antar kamu pulang kalau mabuk.!" Tegas Dave. Dia tak mencegah saat melihat Davina memegang gelas itu dan mulai meneguknya.

Davina meneguk wine itu dalam sekali tenggak hingga membuatnya tersedak.

"Uhhukk,,, uhhukk,,,"

"Dasar bodoh.! Kamu pikir itu susu." Cibir Dave.

Wajar jika Dave mencibir kelakuan Davina. Bocah yang baru kemarin belajar minum alkohol itu, langsung melakukan hal konyol.

Bahkan orang yang sering minum alkohol saja, jarang meminum dengan cara seperti itu.

Davina menanggapi cibiran Dave dengan menyengir kuda. Setelah itu kembali mengisi gelas miliknya dan milik Dave.

"Ayo minum lagi Om, yang ini lebih enak dari yang tadi aku minum di bawah." Ujarnya memberi tau. Dave di buat geleng-geleng kepala, Davina memang gadis polos yang langka.

Tak pernah melakukan hal di luar batas dalam berpacaran, dan tak pernah menyambangi club malam sebelumnya, tapi baru beberapa kali datang ke club sudah dibuat candu dengan minuman memabukkan itu.

"Jangan banyak-banyak.! Saya yang repot kalau kamu mabuk.!" Tegur Dave.

Davina hanya mengangguk saja, dia masih asik meneguk minumannya.

Semakin lama di biarkan, Davina semakin banyak meneguk alkohol. Dan sekarang kesadarannya mulai berkurang, memaksa Dave untuk menyingkirkan semua wine dari atas meja dan menyembunyikan di tempat lain.

"Kau ini benar-benar keras kepala.!" Geram Dave sewot.

"Om,, mau dibawa kemana minuman ku.?" Davina berusaha meraih tangan Dave, namun tak bisa melakukannya lantaran sudah kehilangan keseimbangan.

"Aku masih mau minum Om,, cepetan balikin.!" Rengeknya.

"Bianca harus liat kalau aku bisa minum.!" Dia mulai meracau.

"Aku sudah bilang bisa minum, tapi dia nggak percaya.!"

"Jal -lang itu memang menyebalkan.!"

"Sudah merebut pacarku, tapi masih berani menghinaku."

"Kenapa Arga bisa tertarik sama dia. Padahal aku lebih seksi kan.?"

Wajah Davina seketika sendu. Rupanya dia hanya pura-pura kuat, padahal dalam hatinya sangat terluka karna di khianati oleh 2 orang yang dia percaya.

Dave menghela nafas kasar. Lagi-lagi keputusannya salah karna memilih berurusan dengan Davina lagi. Kini sudah dipastikan Gadis itu akan mengusahakannya lagi malam ini.

"Seksi tapi bodoh, itu sebabnya dia selingkuh.!" Sahut Dave kesal. Dia kembali duduk di samping Davina setelah menyimpan minuman itu.

"Bukan karna bodoh, tapi karna aku nggak mau di ajak tidur." Tutur Davina.

"Apa Om juga akan selingkuh kalau pacar Om nggak mau di ajak tidur.?" Davina bergeser mendekat, sangat dekat hingga tanpa jarak.

"Mundur, jangan dekat-dekat.!" Dave mendorong pelan bahu Davina agar menjauh.

"Om mau tidur sama aku nggak.?" Racaunya.

Davina tak menggubris peringatan Dave, dia justru semakin mendekat dan mengalungkan tangannya di leher Dave.

"Kau ini benar-benar.!" Dave dibuat kebingungan menghadapi Davina.

"Mau kan Om tidur sama aku.?" Pintanya dengan wajah sendu.

"Arga harus tau kalau aku sudah berani begituan."

Dave menarik nafas dalam, dia sampai memijat pelipisnya. Sedangkan Davina terus bergelayut manja dan semakin menempel padanya,

"Ayo bangun.!" Dave berdiri, tangannya menarik kasar Davina agar beranjak.

Dalam keadaan mabuk dan tidak bisa menyeimbangkan langkahnya, Davina terus menempel pada Dave.

"Mau kemana Om.? Disini saja tidurnya,,"

"Itu ada ranjang,," Davina mengarahkan tangannya untuk menunjuk ranjang, tapi efek minuman itu membuat pandangan Davina terganggu hingga salah menunjuk.

"Menunjuk saja nggak becus. !" Cibir Dave, Dia terus mengajak Davina keluar dari kamar dan meninggalkan club dengan memakai mobil Davina.

Gadis itu langsung bersender dan memejamkan mata begitu di dudukkan di dalam mobil. Dia mabuk berat, dan masih meracau walau matanya terpejam.

Terkadang mengumpat Bianca atau Arga, dan sesekali merengek.

...*****...

Davina menggeliat. Kedua tangannya langsung memegangi kepala yang terasa sakit akibat terlalu banyak minum.

Perlahan dia membuka mata, mengamati keadaan sekitar yang terasa asing baginya.

Berada di sebuah kamar yang tak pernah dia masuki sebelumnya.

"Aku dimana.?" Davina menatap bingung. Dia lalu bangun dari ranjang sembari menyingkap selimut tebal yang membalut tubuhnya.

"Aaaaaaaa,,,,, Papaaaa" Dia teriak histeris begitu melihat tubuhnya hanya berbalut br -ra dan hot pants.

"Si,,siapa yang,,," Davina tak meneruskan ucapannya, dia terlihat frustasi memikirkan apa yang sebenarnya terjadi padanya sampai membuatnya hampir telanjang seperti ini.

"Berisik sekali kamu.!" Dave yang baru masuk kedalam kamar, berjalan tegap menghampiri Davina. Dia cuek saja walaupun melihat Davina hanya berbalut br- ra.

"Aaaaaa,,, Om Daveee,,,," Davina langsung menarik selimutnya lagi untuk menutupi tubuh.

Dia panik dan malu sendiri karna Dave melihat bagian dalam tubuhnya yang selalu di balut kain.

"Pakai bajumu.!" Dave melempar dress yang tadi malam di pakai oleh Davina.

"Saya sudah bilang jangan terlalu banyak minum, begini jadinya.!" Tuturnya geram.

"Kamu muntah dan mengotori baju saya.!"

Dave menatap kesal.

Kalau saja dia kejam, pasti malam itu sudah dia tinggalkan Davina di basemen apartemen.

Gadis itu memuntahkan isi perutnya saat baru di turunkan dari mobil, mengotori dress Davina sendiri dan bajunya.

Dave sampai harus melepaskan dress Davina dan langsung mencucinya. Itu sebabnya Davina dibiarkan tidur tanpa baju.

"Ja,,jadi Om yang lepasin dress aku.?"

"Om nggak pegang-pegang kan.?" Wajah Davina semakin panik. Dia membayangkan bagaimana Dave melepaskan dress yang melekat di tubuhnya. Tangan Dave sudah pasti menyentuh bagian tubuhnya saat melepas dress, belum lagi mata Dave yang melihat dengan jelas setiap lekuk tubuhnya setelah dress itu terlepas.

"Untuk apa pegang-pegang.! Saya nggak tertarik." Sahut Dave acuh. Dia lalu beranjak dari sana, meninggalkan Davina sendirian di dalam kamar.

"Nggak tertarik.?" Gumam Davina lirih. Dia menatap pintu yang baru saja di tutup oleh Dave.

"Apa aku benar-benar nggak menarik di mata Om Dave.? Sejelek itu kah aku.?" Kedua tangan Davina meraba wajahnya sendiri, dia tak merasa jelek saat sedang bercermin.

Bahkan sudah banyak orang yang memuji dirinya cantik. Lalu kenapa Dave tak begitu.? Kenapa dia biasa saja sejak bertemu dengannya.

"Aku akan buat Om Dave tertarik sama aku, kita lihat saja nanti." Ujar Davina dengan senyum penuh arti.

Entah apa yang akan di buat oleh Davina untuk menarik perhatian Dave. Gadis itu sepertinya tak akan menyerah untuk membuat Dave tertarik padanya.

1
Visencia Alingga
Lumayan
Ratniatin Ginoga
thor itu cerita si Aditya dan aurelia kapan di upnya
Sopiah Azzahra
Lumayan
Arma Dwi
suka bgt dg karakter dave😍
pejuang rupiah😶‍🌫️
Luar biasa
Sri Noviawati
Biasa
Hesti Pramuni
diiih..yg polooss...😣😣
Mei Prw
luar biasa
Thiva ShiRegarr II
Luar biasa
mama fia
quote yg bagus Devina..
mama fia
udah baca berulang ulang..
mama fia
Kecewa
sashi kirana
Luar biasa
Christy Ling
sangat bagus
Diedie
Luar biasa
aryuu
bener gitu orang orang di club malam sebangsat itu??
aryuu
suka sama ceritanya ya cuman agak sedikit kecewa sama karakter utamanya ... polos polos murahan gitu
aryuu
ni cewe polos tapi kok ga kapok ya diselingkuhi
Nieno Pay
Luar biasa
3sna
farel gk tau gimn rsny diposisi daviana
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!