Selingkuhan Om Tiri

Selingkuhan Om Tiri

Bab 1

Davina Pov

"Aku mau minuman itu." Ku tunjuk salah satu botol minuman alkohol yang berjejer di bar. Aku bahkan tak tau jenis dan nama minuman yang aku tunjuk. Aku hanya memilih botol transparan dengan air yang bening di dalamnya, mirip seperti air putih biasa. Sepertinya minuman itu yang memiliki kadar alkohol paling rendah di banding minuman yang lainnya. Tapi itu hanya perkiraanku saja karna sebenarnya aku sama sekali tak paham dengan minuman beralkohol.

"Yakin mau yang ini.?" Tanya laki-laki yang menjaga bar bertanya padaku sambil menahan senyum. Entah apa yang ada di dalam pikirannya saat ini, dari cara dia tersenyum saja sudah bisa di simpulkan kalau dia seolah sedang meledek ku.

"Ya, sudah aku bilang yang itu.!" Jawabku ketus. Kembali ku arahkan jari telunjuk pada botol yang ku tunjuk sebelumnya.

"Awas nanti mabok." Katanya. Aku hanya cuek saja, memperhatikan bartender yang sedang menuangkan minuman milikku dalam gelas kecil.

"Thank you.!" Aku beranjak mencari sofa kosong setelah membayar minumanku. Aku membawa gelas dan botol minuman tadi.

Duduk seorang diri di pojok ruangan. Aku benar-benar seperti anak TK yang baru pertama kali masuk ke sekolah. Tidak ada teman, tidak tau apapun, hanya memperhatikan pemandangan yang sebelumnya tak pernah aku lihat langsung di depan mata.

Dan disinilah aku berada. Di tempat redup dengan dentuman musik disko, kepulan asap yang berterbangan, dan minuman memabukkan yang tak pernah aku sentuh hingga kini usiaku 20 tahun.

Di saat beberapa temanku sudah menjadikan minuman setan itu sebagai minuman favorit mereka, aku bahkan baru akan mencobanya detik ini.

Gila memang, hanya karna sebuah pengkhianatan dan perselingkuhan gila itu, aku justru merusak diriku sendiri dengan mendatangi tempat berbahaya ini. Tempat dimana orang-orang hanya mencari kesenangan sesaat. Ingin melupakan masalah tanpa harus menyelesaikannya.

Tapi siapa yang peduli.? Aku sudah terlanjur sakit hati dengan hinaan kekasih dan sahabatku. Dua sejoli yang tak tau malu itu menganggapku sebagai anak Papa yang selalu menempel di ketiaknya.

Hanya anak ingusan yang tak tau indahnya dunia luar.

Aku akui di usiaku saat ini, aku tak bisa lepas dari Papa. Aku bahkan masih sering tidur di kamar Papa jika sedang merasa lelah atau ketika sedih karna teringat dengan mendiang Mama yang telah pergi 8 tahun silam.

Flashback On

Anggap saja aku sedang membuang barang bekas di tempat sampah.

Memang tempat sampah hanya cocok untuk pembuangan barang-barang bekas atau sesuatu yang sudah tidak berguna lagi.!

Ku tatap tajam dua sejoli yang baru saja memakai baju setelah bertelanjang bulat.

Aku melihat jelas bagaimana sahabatku bergerak liar di tubuh kekasihku seperti manusia yang kesetanan. Ah,, sepertinya memang mereka adalah setan. Setan yang menjelma dengan wujud manusia.

Aku tersenyum kecut, menatap sahabat dan kekasihku yang tega berkhianat.nEntah bagaimana Bianca bisa datang ke apartemen kekasihku dan tidur dengannya.

Aku benar-benar sakit hati melihat semua ini, rasanya ingin menangis karna di khianati orang yang aku cintai dan seseorang yang aku percayai.

Harusnya saat ini aku sudah menangis, meluapkan rasa sakit hati ini. Namun ku lihat raut wajah Bianca tak menunjukkan rasa bersalah sedikitpun padaku. Dia justru tersenyum meledek ke arahku dan duduk santai di sisi ranjang.

"Kalian menjijikkan sekali.!!" Teriakku untuk kedua kalinya. Pertama saat masuk ke dalam kamar Arga dan memergoki mereka sedang mende - s*h kenik-m*tan.

"Vin, ini nggak seperti yang kamu liat." Arga yang tak tau malu itu berjalan mendekat padaku, mengatakan hal yang membuatku tertawa. Bagaimana bisa Arga mengatakan hal itu sedangkan aku melihat dengan mata kepalaku sendiri mereka melakukan penyatuan. Berhubungan badan layaknya suami-istri.

"Arga.! Arga.!" Seruku sambil bertepuk tangan.

"Rupanya bukan cuma menjijikkan, tapi kamu juga bodoh.!" Aku mencibir kesal.

"Sama bodohnya dengan jal- lang ini.!" Aku mendekat dan menunjuk wajah Bianca. Tanganku langsung di tepis kasar olehnya.

"Harusnya kamu menunjuk dirimu sendiri Davina,," Ucap Bianca sambil tertawa meledek padaku.

"Kamu yang bodoh.! Saking bodohnya kamu sampai baru tau kalau aku punya hubungan dengan Arga."

"Emangnya kamu pikir ini pertama kalinya kami tidur bersama.?" Bianca tersenyum puas ke arah ku. Dia begitu bangga tak hanya satu kali berhubungan intim dengan Arga.

"Bi,,!!" Tegur Arga. Dia terlihat takut hubungan lama itu terbongkar hingga memperingatkan Bianca untuk diam.

"Biarkan saja sayang, biarkan anak ingusan ini tau." Serunya. Tanpa sadar aku mengepakkan kedua tangan. Bianca begitu mudah memanggil kekasihku dengan sebutan sayang, bisa di tebak berapa lama mereka bermain gila di belakangku.

"Davina,,! Kamu itu harusnya ngaca, mana ada cowok normal yang pacaran cuma sekedar ciuman.! Arga bukan anak SD,,!"

"Kamu itu terlalu polos atau bodoh." Dengan entengnya Bianca mencibirku. Mengatakan hal buruk padaku. Rupanya dibalik sikap baiknya padaku selama ini, Bianca memiliki sifat yang mengerikan. Dia bukan sahabat baik yang selama ini aku kenal.

"Aku nggak murahan kayak kamu Bi,!"

"Gampang melempar tubuh secara gratis di ranjang kekasih sahabatmu sendiri, kamu nggak lebih dari seorang pel -l*cur.!"

Aku meneriakkan kata terakhir, ingin membuat Bianca sadar betapa menjijikkannya dia karna tidur dengan kekasihku.

"Dasar sia-l*n.!" Bianca ingin menampar ku, tapi Arga menahan tangannya.

"Sayang anak ingusan ini sudah menghinaku," Bianka tak terima.

"Jangan Bi, biarkan saja."

"Kamu hanya akan mengotori tanganmu."

Aku tersenyum geli melihat dua sejoli itu. Interaksi yang membuatku muak melihatnya.

"Ya ampun Arga sayang,,," Aku terkekeh sinis.

"Bukannya jal-l*ng memang kotor.?"

"Vin sudah.!" Arga membentakku. Hal yang tak pernah dia lakukan sejak kami menjalin hubungan selama 2 tahun ini.

Aku benar-benar kecewa dan sakit hati padanya.

"Sebaiknya kamu pulang, kita akhirnya hubungan ini." Dengan entengnya Arga mengusir dan memutuskanku di depan Bianca.

Lihat bagaimana Bianca yang tersenyum meledek ke arahku karna Arga lebih memilih dan membelanya.

"Tentu saja.! Aku memang ingin mengakhirinya."

"Aku terlalu mahal dan berharga buat cowok nggak bermodal kayak kamu.!"

"Dan kamu.!" Ku tunjuk wajah Bianca.

"Kamu memang pantes dapat bekasan.!"

Aku berbalik badan, ingin cepat-cepat pergi dari hadapan mereka. Rasanya semakin muak berlama-lama di sana.

"Dasar sia-l*n, pulang sana.! Jangan lupa langsung sembunyi di ketiak Papa kamu sambil nangis.!"

Aku menghentikan langkah mendengar teriakan Bianca yang mencibirku.

Rasanya ingin berbalik badan, menghampirinya dan menghadiahkan tamparan di wajahnya yang pas-pasan itu. Namun aku mengurungkan niat, tak ada untungnya meladeni orang yang tak tau malu seperti mereka.

Aku mengalah, melepaskan laki-laki yang sudah 2 tahun bersamaku. Lagipula Arga memang tak pantas untuk di pertahankan.

Flashback Of

Terpopuler

Comments

ALIKA🥰🥰CHEN ZHE YUAN.LIN YI

ALIKA🥰🥰CHEN ZHE YUAN.LIN YI

🥰

2024-04-15

0

Mamah Kekey

Mamah Kekey

hadir kk

2024-02-07

0

Chen Aya

Chen Aya

mampir thor

2024-02-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 PENGUMUMAN
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 pengumuman season2
114 Penyesalan Balas Dendam
115 Selingkuhan Om Tiri season2
116 Bonus chapter dan info seasons 2
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
PENGUMUMAN
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
pengumuman season2
114
Penyesalan Balas Dendam
115
Selingkuhan Om Tiri season2
116
Bonus chapter dan info seasons 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!