Reliable System ≈ Sistem Handal.
Karya Orisinil.
Up tergantung mood dan ide yang muncul.
Diusahain Up tiap hari o(*^▽^*)o
Jangan lupa untuk memberikan :
Like 👍
Comment 💬
Rate ★★★★★
Gift 🎁
Vote 🎫
Favorite ❤️
🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲
Seorang Pria bernama Exio Pistost yang berhasil menciptakan sebuah 'Mahakarya'.
Ketika semasa percobaan, Dirinya meninggal dunia karena terdapat malfungsi terhadap 'Mahakarya'-nya.
Terlahir dari Kesialan dan Harapan, dirinya berujung ditempat yang indah dimana bintang-bintang bersinar.
Dan seketika...
Penasaran dengan apa yang terjadi selanjutnya? Ikutin terus Novel 'Reliable System'.
🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲
Halaman Sampul Novel dari Google
R'56 🇮🇩
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R'56, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 13. Hadiah & Latihan
Lilya yang terpesona dengan keindahan mata Exio pun tersadar dengan pegangan tangan yang menimpa tangannya yang masih berdiam diwajah Exio. Itu adalah tangan Exio yang kini memegang tangan Lilya.
......................
"Ibu... Apakah tak masalah memberikan Buku Kesayanganmu sebagai hadiah untukku?" Tanya Exio menatap Ibunya.
Exio menanyakan hal tersebut sebab karena buku tersebut membuat Rom dimarahi oleh Ibunya. Exio merasa bingung dengan apa yang dilakukan Ibunya yang memberikan Buku Kesayangannya kepada dirinya.
Lilya hanya tersenyum dan mencium kening Exio. Lalu membenamkan kembali wajah Exio kedadanya yang setengah terbuka. Kini dada Lilya mengenai wajah Exio yang mana posisi wajah Exio kini dibelahan dada besar Lilya tanpa ditutupi oleh bajunya.
Exio merasa nyaman dan melupakan nafsu yang diberikan dada tersebut dan mencoba bersandar menenangkan diri dengan wewangian khas tubuh Lilya yang mengingatkan Exio akan Illia. Lilya pun mengatakan sesuatu.
"Walaupun buku itu adalah Buku Kesayangan Ibu, Kamu adalah yang utama. Ibu lebih menyayangimu daripada buku tersebut. Itu adalah dulu waktu kamu belum lahir. Buku itu yang menemani Ibumu ini. Kini kamu sudah lahir yang mana kamu lebih penting daripada buku tersebut. Jadi itu tak apa." Ucap Lilya dengan wajah ceria.
Exio yang mendengar hal tersebut pun merasa tersentuh dengan perkataan Ibunya dan makin mencintainya walaupun belum saatnya sesuai dengan perjanjian antara mereka berdua. Kini nampak senyum lebar diwajah Exio yang tertutupi oleh buah dada besar Lilya.
"Dan kamu hanya bisa membukanya ketika kamu berumur 10 tahun yang mana disitu kamu akan mengalami yang namanya Kebangkitan akan bakat sihirmu. Karena selain membutuhkan kunci tersebut, kamu harus menyalurkan Mana-mu kekunci tersebut." Ucap Lilya yang menjelaskan hal tersebut secara singkat dan mudah dimengerti.
......................
Setelah menyudahi pelukan tersebut, kini Aaron Sang Ayah datang dan memunculkan 3 benda kepada Exio. Bisa diketahui bahwa benda tersebut adalah sebuah Pedang kayu yang dipasang sihir agar tidak rusak/patah, Pedang besi hitam berukiran naga dengan sarungnya, dan sebuah belati bersama sarungnya yang terlihat keren bermotif naga.
Aaron memberikan 3 benda tersebut dan menjelaskan bahwa Pedang kayu digunakan untuk latihan, Pedang besi hitam digunakan sesudah mahir berpedang dan belati sebagai hadiah khusus untuknya.
Belati yang cantik dan keren tersebut diberikan kepada Exio karena Aaron adalah pengguna Pedang besar dan biasa. Ia tidak terlalu sering menggunakan belati walaupun Aaron mahir dalam menggunakan belati.
Exio pun menerima ketiga benda tersebut dan menatapnya dengan kagum. Lalu Exio meletakkan 2 Pedang dan Belati tersebut diatas meja dan pergi memeluk Ayahnya dan berterima kasih. Aaron hanya tersenyum dan mengelus kepalanya. Yah, Aaron tidak perlu lagi yang namanya mencium kening Exio karena ia sudah dewasa daripada tubuhnya yang masih kecil itu.
......................
Sesudah acara kecil tersebut, kini Exio dan Aaron pun berada dihalaman belakang rumahnya kini berdiri ditemani angin pagi yang segar dan gemeesik angin yang berhembus menggoyang pepohonan dan dedaunan.
Tampak rambut Exio sedikit berterbangan akibat hembusan angin tersebut. Rein pun mendekati Rom dan memegang pundaknya.
"Apakah kau menyukai latihan fisik?" Tanya Aaron kepada Anaknya, Exio.
"Tentu Aku menyukainya." Ucap Exio singkat dengan wajah polos.
Itu adalah hal yang biasa bagi Exio karena dikehidupan sebelumnya ia juga sering melatih fisiknya yang membuat tubuhnya sehat, kuat dan menambah ketampanannya sekaligus staminanya. Ia juga menyukai latihan fisik bahkan sampai ia mati pun tetap ia suka karena latihan fisik dibutuhkan.
Selain Exio dikehidupan sebelumnya hanya dirumah dan melakukan penelitian dan pengembangan 'Mahakarya'-nya, Ia juga rajin berolahraga untuk menjaga kesehatannya.
Berolahraga akan memperkuat tubuh, menambah ketampanannya, itu juga menambah staminanya agar kuat bermain diatas ranjang atau hal lainnya yang membutuhkan stamina yang tinggi.
Aaron yang mendengar jawaban Exio pun menganggukkan kepalanya dan tersenyum-senyum. Memang buah jatuh tidak jau dari pohonnya.
Aaron pun menyuruh Exio untuk mengelilingi Rumah sebanyak 5 kali dengan berlari. Exio pun menganggukkan kepalanya dan berlari keliling Rumahnya sebanyak 5 kali.
Huft...
Huft...
Huft...
Tampak Exio sampai dihadapan Aaron yang tertatih-tatih. Kini terlihat wajah bercucuran keringat dan nafas Exio terengah-engah.
Hup...
Exio menhirup udara dalam dalam dan mengeluarkannya secara menyeluruh untuk menstabilkan nafasnya.
Hooo...
Aaron yang melihat awal dan akhir yang dilakukan Exio pun senyum dengan cara Exio lakukan. Itu adalah cara yang baik setelah kelelahan dalam pemanasan pelatihan fisik guna memperkuat paru-parunya.
Kini Aaron menyuruh untuk meregangkan bagian kaki dan lengannya. Tidak lupa juga leher dan pinggangnya serta punggung dan bahunya.
Setelah melakukan peregangan tersebut kini Rom diperintah untuk melakukan :
Push Up sebanyak 10× yang mana Push up bermanfaat untuk membangun kekuatan tubuh bagian atas. Fungsi push up adalah untuk melatih trisep, otot dada, dan bahu.
Sit Up sebanyak 10× yang mana Sit-up adalah bentuk latihan untuk menguatkan otot perut, punggung, dan otot inti.
Squat Jump sebanyak 10× yang mana Squat Jump untuk melatih otot paha, pinggul dan bokong.
Pull Up sebanyak 10× yang mana Pull Up gerakan mengangkat badan pada palang dilakukan dengan cara membengkokkan siku untuk melatih tubuh bagian atas terutama otot lengan.
Exio yang mendengar hal tersebut pun melakukannya dengan senang hati. Karena latihan ini baik untuk tubuhnya.
Huft...
Huft...
Huft...
Kini Exio tampak kelelahan dengan tubuh terbaring direrumputan Aaron yang melihat hal tersebut pun berniat mengambil minum tapi Lilya datang dan memberikan minum kepada mereka berdua.
Kini Exio mengambil gelas tersebut dan meminumnya. Kini rasa segar membasahi tenggorokannya yang mana menghilangkan dahaganya dan berbaring terlentang dirumput untuk menenangkan diri merasakan udara sejuk pagi menuju siang. Setelah itu, Exio juga diajari beberapa teori berpedang dan melakukan ayunan pedang sebanyak yang ia lakukan sampai matahari tepat diatas tengah langit.
......................
Kini nampak Exio yang sedang mengayunkan pedangnya sambil menghitung ayunan yang ia lakukan.
498...
499...
500...
501...
Exio mehitung ayunan pedangnya hingga kini bibirnya sedikit kering, nafas memburu dengan wajah sedikit memerah dibarengi keringat yang bercucuran didahinya dan pelipisnya.
Tangan Exio sudah bergetar dan berniat berhenti menyudahi ayunan pedangnya dan menjatuhkan pedang kayu yang ia pegang.
Gedebuk-
Kini Exio terjatuh dengan nafas terengah-engah menampakkan wajahnya yang lelah dengan telapak tangan yang sedikit memerah dan baju yang sudah basah oleh keringat. Tangan Exio kini sudah tak bisa diangkat dan membiarkan tangan terlentang untuk beristirahat.
Aaron yang mana juga sedang melatih mengayunkan pedangnya pun berhenti ketika mendengar suara terjatuh dan menoleh kearah Exio yang kini tumbang tergeletak ditanah dengan nafas terengah-engah.
Aaron pun berhenti mengayunkan pedangnya dan menoleh keatas langit. Tampak sinar matahari uang silau dimata ditemani beberapa awan kecil membuat Aaron menghalangi silauan tersebut menggunakan tangan kirinya.
Aaron pun berjalan menuju Exio dan melihat kini Exio tertidur lelap karena kelelahan. Aaron hanya tersenyum dan membawa Exio dengan cara menggendongnya Exio Ala Putri Kerajaan walaupun sebenarnya Exio adalah Laki-laki.
......................
Kini Exio sudah dimandikan oleh Ibunya dengan wajah Lilya yang 'tersenyum-senyum sendiri' membawa Exio yang pakaiannya sudah diganti menuju kamar Exio dengan cara digendong dipunggungnya menuju kamar Exio.
Tampak sebuah kamar yang berisikan tempat tidur, meja, dan beberapa buku dirak yang tersusun rapi. Lilya meletakkan Exio diatas tempat tidur dan merapikan rambutnya yang berserakan.
Lilya memandang wajah terlelap Exio dengan senyum. Lilya mendekatkan wajahnya kekepala Exio dan mencium keningnya lalu menutup pintu kamar dan meninggalkan Exio tertidur tuk beristirahat.
......................
18 September EPB521,
Sore Hari.
Disebuah kamar ditemani beberapa rak yang berisikan buku-buku yang tersusun rapi didalamnya dan sebuah meja dengan sebuah wadah yang berisikan sebuah lilin yang setengah habis dengan jendela terbuka. Terdapat seorang anak lelaki yang tertidur diatas kasur diselimuti oleh kain berwarna coklat.
Anak kecil tersebut adalah Exio yang kini tidur dengan gelisah. Tampak diwajahnya menunjukkan sesuatu yang mengganggunya. Exio pun membuka matanya dan bangkit dari tempat tidur dan duduk disisi kasur.
Gruukh~
Suara bunyi perut Exio yang kosong kelaparan karena belum makan siang. Exio pun menoleh kearah jendela dengan menunjukkan langit yang mulai gelap. Exio pun bangkit dan pergi menuju ruang makan menemui Ibunya.
...-SKIP-...
Kini Exio sampai dan diperlihatkan kedua Orangtuanya yang sudah duduk menunggu dirinya dengan beberapa makanan hangat seperti daging kelinci yang digoreng dengan bumbu sambal dan sup kelinci dengan sayur kol dan rempah-rempah lainnya. Tidak lupa juga wadah air minum terpampang diatas meja.
Exio pun duduk sambil mengucek matanya dan menguap. Ia merasakan sakit dilengannya dan seluruh tubuhnya. Ia duduk perlahan dan memperhatikan kedua Orangtuanya. Kedua Orangtuanya hanya tersenyum dan memulai makan malam mereka tanpa menunda atau berbicara.
Exio pun memaklumi dan tak terlalu memperdulikan dan langsung mengambil nasi dan lauk pauk serta sup dan memakannya dengan lahap. Kini ia tak melihat situasi dengan garang dan cepatnya Exio makan karena sekarang perutnya yang utama.
Aaron dan Lilya yang melihat Exio makan dengan garang, cepat dan lahap pun tertawa memecahkan keheningan. Exio pun tak memperhatikan kedua Orangtuanya yang tertawa dan tetap lanjut makan. Nanti setelah makan baru berbicara. Itu yang dipikirkan Exio.
...----------------...
...🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲...
...ℹ️ B E R S A M B U N G ℹ️...
...🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲🔲...
...----------------...
Terima Kasih telah membaca novel 'Reliable System'. Jika ada kesalahan dalam cerita baik dari segi Tulisan maupun Bahasa mohon diberikan Saran dan Kritikannya di kolom Komentar.
Jangan lupa untuk memberikan :
Like 👍
Comment 💬
Rate ★★★★★
Share 👥
Gift 🎁
Vote 🎫
Favorite ❤️
Terima Kasih o(〃^▽^〃)o
R'56 🇮🇩 Ψ(≧ω≦)Ψ
...****************...