NovelToon NovelToon
Dokter Cantik Milik Tuan Mafia

Dokter Cantik Milik Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Kriminal dan Bidadari / Mafia / Enemy to Lovers
Popularitas:959
Nilai: 5
Nama Author: Lili Syakura

Dokter Cantik milik tuan mafia...
Di tengah malam yang sunyi dan hujan yang tak henti mengguyur kota, Flo seorang dokter muda yang baru saja di pindah tugaskan dari rumah sakit besar ke klinik kecil pinggiran kota, tanpa sengaja menemukan seorang pria tergeletak di tepi jalan bersimbah darah namun masih bernapas.
Pria itu misterius tanpa identitas jelas, hanya mengenakan jaket kulit hitam yang robek di bagian bahu, dan luka tembak di sisi tubuhnya, masih berdarah. Dengan naluri seorang dokternya meronta, dan tak bisa tinggal diam.
Flo membawanya ke rumahnya karena saat itu klinik tempat ia bekerja sudah tutup.Flo pun menolongnya.
sepanjang malam, ia hanya bisa menahan napas di antara rasa takut dan tanggung jawab.
Namun, siapa sangka, pria itu bukan orang biasa. Namanya Gilhan Alfaro seorang mantan agen intel yang kini diburu oleh orang-orang dari masa lalunya.
Luka yang ia bawa bukan hanya di tubuhnya, tapi juga di hatinya yang penuh rahasia, dendam, dan kehilangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili Syakura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 13 titik terakhir di dermaga

Suara sirene memecah malam, menyatu dengan deru angin laut yang tajam dan dingin.

 Cahaya lampu mercusuar berputar lambat, menyapu permukaan air yang beriak karena hembusan badai.

Gilhan dan Flo berlari di antara peti-peti kargo, napas mereka tersengal, langkah mereka berpacu dengan waktu.

Helikopter berputar di atas, lampu sorotnya menyoroti bayangan mereka di atas dermaga. Reno menunduk cepat, menarik Flo ke balik tumpukan kontainer.

Sebentar lagi," ucapnya pelan. "Perahu itu… hanya lima puluh meter lagi."

Flo menatap wajah Gilhan yang penuh luka dan keringat. "Kau yakin bisa menyalakannya?"

Gilhan tersenyum tipis, meski matanya tak lepas dari arah musuh.

"Percayalah padaku, Flo. Aku pernah keluar dari situasi lebih buruk dari ini."

Namun sebelum mereka sempat bergerak lagi, suara sepatu dan klik pelatuk senjata terdengar dari arah depan. Dari balik kabut, Kael muncul, dengan beberapa anak buah bersenjata lengkap. Luka di bahunya sudah dibalut, tapi sorot matanya tetap dingin  haus akan kemenangan.

"Sudah cukup, Gilhan!!"ucapnya datar.

"Kau sudah berlari terlalu jauh..!"

Gilhan mendorong Flo sedikit ke belakang.

"Kau tidak tahu apa yang kau kejar, Kael. Chip ini bukan sekadar data. Kalau mereka membukanya tanpa sistem pengaman, semuanya akan meledak, bukan hanya server, tapi jaringan pusat mereka juga."

Kael tersenyum sinis.

"Kau pikir aku peduli? Aku hanya perlu menyerahkan kamu… dan dia.!"

Tangan Kael mengarah ke Flo.

Dan di detik itu, sesuatu di dalam diri Gilhan meledak bukan amarah, tapi ketakutan akan kehilangan.

Suara tembakan pertama memecah udara.

Gilhan langsung membalas. Percikan api dan asap mesiu memenuhi dermaga.

Flo bersembunyi di balik peti, tubuhnya gemetar. Ia menatap Gilhan yang bertempur dengan keteguhan luar biasa,setiap gerakannya cepat, tepat, seperti seseorang yang tahu bahwa satu kesalahan kecil berarti maut.!

Namun sayangnya jumlah mereka tak seimbang.

Gilhan mulai terdesak, peluru habis, dan salah satu anak buah Kael hampir mencapai posisi Flo.

Tanpa pikir panjang, Flo meraih besi panjang yang tergeletak di sampingnya, lalu memukul pria itu tepat di kepala.

Pria itu tumbang. Flo menahan napas, darah di wajahnya bercampur air hujan.

Gilhan sempat menoleh dan melihatnya.

 Ia nyaris tak percaya Flo sang dokter lembut yang dulu takut, kini berdiri di tengah hujan, menggenggam senjata seadanya, menatap musuh dengan mata penuh tekad.

Seketika, suara ledakan keras terdengar dari arah kapal. Sebuah peluru granat menghantam salah satu tangki bahan bakar di dermaga.

 Api menyambar cepat, menerangi malam dengan cahaya oranye yang menyilaukan mata.

Kael terkejut, tapi Gilhan memanfaatkan momen itu. Ia melompat, menendang pistol Kael hingga terlempar ke laut.

Mereka berdua bergulat di atas lantai dermaga yang licin, saling pukul, saling seret, sementara hujan deras mengguyur tanpa ampun.

"Selalunya kau yang jadi pahlawan, Gilhan...!?" teriak Kael sambil menghantamkan tinjunya kearah wajah Gilhan.

Gilhan menahan serangan itu dengan susah payah dengan tangan nya,lalu berbalik mendorong Kael hingga hampir jatuh ke laut.

"Bukan pahlawan," ucapnya dengan napas tersengal. "Aku hanya menebus kesalahan masa lalu, yang pernah terjadi.."

Dengan tenaga terakhir, Gilhan menarik saku jaketnya, mengeluarkan granat mini, dan menarik pin pengamannya. Ia menatap Kael dengan pandangan tajam.

"Ini… untuk semua yang kau hancurkan, Kael..."ucapnya sambil melemparkan granat itu ke arah tangki cadangan di belakang Kael.

"Booom!!"

Seketika ledakan besar terjadi. Suara guntur bercampur teriakan, cahaya api menelan sebagian dermaga.

Kael terpental ke laut, sementara Gilhan terlempar ke arah Flo.

"Aagghh..!!"

Flo menjerit, lalu berlari menahan tubuh Gilhan yang terjatuh di sisinya.

"Gilhan! Bangun! Kita harus pergi!"

Gilhan membuka matanya perlahan, darah menetes di pelipisnya.

Di balik asap tebal dan api yang menyala, ia melihat perahu kecil mereka masih utuh di ujung dermaga.

Dengan sisa tenaga, ia bangkit, menarik Flo naik ke atas perahu.

Tepat nya Flo lah yang memapahnya, dan menuju perahu.

Mesin dinyalakan, dan perlahan perahu itu mulai menjauh, menembus ombak malam.

Dari kejauhan, cahaya merah api masih terlihat, memantul di mata Flo yang berlinang. Ia menatap Gilhan yang duduk lemah di sampingnya, masih menggenggam kalung dengan chip misterius di dalamnya.

"Gilhan…" suaranya bergetar. "Sekarang apa yang akan kita lakukan?"tanyanya dengan menahan tangisannya.

Gilhan menatap laut lepas di hadapan mereka, suaranya pelan tapi penuh makna.

"Kita cari tempat aman. Dan setelah itu… kita hancurkan semuanya. Agar tidak ada lagi yang mati karena ini."

Flo menatapnya lama, lalu menggenggam tangannya erat.

Di tengah gelombang, di bawah langit gelap dan hujan yang mulai reda, dua jiwa yang tersesat itu melaju, menjauh dari neraka yang baru saja mereka tinggalkan.

Namun jauh di balik kabut, seberkas cahaya merah kecil berkedip di dasar laut tanda bahwa Kael mungkin belum sepenuhnya lenyap.

 Perahu kecil itu akhirnya berhenti di sebuah teluk terpencil di antara tebing batu yang menjulang tinggi

 Ombak menghantam lembut sisi kapal, sementara langit mulai menampakkan rona fajar pucat.

 Hujan sudah reda, tapi udara masih beraroma garam dan asap sisa ledakan dari kejauhan.

Gilhan duduk di sisi perahu, wajahnya pucat, matanya mulai redup.

Luka di bahunya yang tadi hanya tergores kini mulai menghitam, darah menembus perban seadanya.

Flo segera memapahnya turun ke pasir, tangannya bergetar.

"Gilhan… kau kehilangan banyak darah. Kita harus hentikan pendarahannya sekarang!"

Gilhan mencoba tersenyum di tengah lemah. "Kau, seorang dokter, Flo.. Aku tahu kau bisa."

"Tapi aku tidak punya alat! Tidak ada antiseptik, tidak ada jarum, tidak ada apa-apa.."jawab Flo

"Gunakan apa pun yang kau punya," potong Gilhan lirih.

"Kau selalu bisa, Flo"ucap Gilhan terdengar sangat mempercayai Flo.

Suara itu begitu tenang hingga membuat dada Flo sesak.

Ia menatap wajah Gilhan ,pria keras kepala yang kini terbaring di hadapannya, masih mencoba menenangkan dirinya meski tubuhnya hampir tak sanggup lagi bergerak.

Dengan tangan gemetar, Flo merobek kain bajunya, menekan luka Gilhan, lalu menyiapkan ramuan darurat dari bahan yang ada di tas medis kecilnya. Ia bekerja cepat, berusaha tak menangis meski matanya mulai kabur karena air mata.

"Bertahanlah, Han… kumohon…"

Gilhan menatapnya dengan pandangan lembut, suara seraknya hampir seperti bisikan.

"Lucu ya… dulu aku melindungi mu. Sekarang kau yang menyelamatkan ku."

"Diam,"ucap Flo cepat, menahan tangisnya.

"Jangan bicara seperti itu."

Beberapa jam kemudian, ketika matahari mulai naik, Gilhan akhirnya tertidur, tubuhnya lemah, tapi napasnya stabil....

1
Putri Buana
lanjut... 👍👍👍
Lili Syakura: yooo ii,😍😍😍😍
total 1 replies
Putri Buana
tolong jelaskan maksudnya apa ini thor? 😆🤣🙏
Lili Syakura: sorry typo, maksudnya waktu kakak cantik...,😍😍
total 1 replies
Putri Buana
banyak banget tagar nya thor, takut lepas ya😆
Lili Syakura: hehe...🤭😍😍😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!