Aslan yang mengunjungi sebuah kota kecil untuk bisnis sekaligus mengobati patah hatinya justru membuat ia menikah dengan seorang gadis cantik yang bernama Nayla Putri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon penaadelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13
Beberapa menit kemudian Nayla dan Aslan telah tiba di apartemen. Mereka mulai turun dari mobil. Nayla lalu bergegas untuk membuka bagasi ingin mengambil koper. Namun Aslan menghentikan pergerakannya.
"Tidak usah. Biar orang suruhan saya yang mengambil kopermu." Lalu Nayla hanya menurut. Ia kemudian mulai mengikuti langkah Aslan yang berada di depannya.
Mereka naik ke lantai 15 menggunakan lift, dimana disitu terletak apartemen Aslan. Begitu sampai Aslan lalu menekan kode yang terpasang di apartemennya.
"Nay jadi kode apartemennya 2000."kata Aslan setelah pintu terbuka.
"Jadi nanti jika kamu sendirian disini jangan buka pintu kalau kamu tidak mengenal siapa orang itu. Kamu bisa mengintip dulu dilubang kecil ini. Kamu mengertikan?"tanya Aslan.
"Iyah aku ngerti kok."jawab Nayla.
Kemudian Aslan mengantar Nayla mengelilingi apartemennya. Nayla merasa kagum karena apartemen Aslan sangat mewah, bersih dan barang-barang yang tertatah dengan rapi.
"Mas apartemen ini sangat bersih dan rapih. Apa kamu yang membersihkannya?." Tanya Nayla karena biasanya apartemen pria tidak serapih ini.
"Jika saya sedang sibuk saya menyewa orang untuk membersihkannya namun jika saya sedang tidak sibuk saya membersihkan sendiri. Saya memang menyukai tempat yang bersih."jawab Aslan.
Entah sejak kapan Aslan jadi banyak bicara jika dihadapan Nayla. Tapi jika bersama orang lain ia akan berbicara dengan irit.
Setelah berkeliling melihat apartemen itu. Saat ini Nayla sedang merapikan barang-barangnya di kamar. Sedangkan Aslan saat ini sedang keluar. Ia mulai menata pakaiannya kedalam lemari namun pergerakannya terhenti saat ia melihat sebuah foto yang terselip di bagian baju Aslan. Karena kepo Nayla segera mengambil foto itu dan melihat sebuah gambar seorang wanita cantik bak model.
"Foto siapa ini? Apa ini mantannya mas Aslan?".tanya Nayla pada dirinya sendiri.
Melihat foto itu entah mengapa hati Nayla menjadi nyeri. Ia segera menyimpan foto itu kembali ketempatnya dan melanjutkan pekerjaannya.
Sore harinya Nayla mulai berkutat didapur. Ia sedang membuat makan malam untuknya dan Aslan. Hingga sore harinya Aslan belum juga kembali ke apartemen.
Setelah memasak, Nayla mulai menyajikan makanannya ke meja makan. Kemudian ia kembali ke kamar untuk membersihkan dirinya.
Tak lama kemudian Aslan baru saja pulang.
"Mas kamu sudah pulang?"tanya Nayla.
"Hmm." Jawab Aslan sambil memperhatikan Nayla yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Kamu mandi aja dulu. Terus kita makan malam aku udah masak."suruh Nayla dan langsung dilakukan oleh Aslan.
Setelah Aslan masuk kedalam kamar mandi. Nayla segera menyiapkan Aslan pakaian rumahan lalu meletakkan di kasur.
Tok
Tok
Tok
"Mas bajunya aku udah siapin dikasur yah."kata Nayla
"Iyah Nay."jawab Aslan.
Kemudian Nayla mulai melangkah keluar dari kamar. Ia akan menunggu Aslan di ruang tamu sambil menonton TV.
Setelah beberapa saat Aslan keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit di pinggangnya. Kemudian ia mengambil pakaian yang sudah Nayla siapkan di kasur lalu memakainya. Setelah itu ia keluar dari kamar menuju meja makan.
"Kamu udah selesai?"tanya Nayla.
"Iya". kemudian mereka jalan bersama menuju meja makan.
"Yang masak semua ini kamu?"tanya Aslan
"Iyalah kamu kira siapa lagi. Kan cuma ada aku."jawab Nayla.
"Mungkin aja kamu beli di luar waktu aku nggak ada."ujar Aslan.
"Enak aja ini semua hasil karya aku tau nggak."kata Nayla memanyunkan bibirnya mendengar penuturan Aslan yang seolah tak percaya dengannya.
"Yaudah kamu duduk aja. Kamu coba masakan aku."lanjut Nayla lalu mereka mulai duduk di meja makan.
"Sini piring kamu. Aku ambilin makanan."ujar Nayla lalu Aslan memberikan piringnya pada Nayla. Nayla mulai mengambilkan makanan untuk Aslan. Setelah itu ia menyimpan piring berisi makanan itu didepan Aslan.
"Nay ini kebanyakan. Kamu kira perut aku balon, bisa menampung semua makanan ini."protes Aslan.
"Nggak kok mas. Coba aja dulu entar juga kamu bakal nambah setelah mencoba masakan aku."kata Nayla lalu ia mulai mengambil piringnya sendiri untuk diisi makanan.
Lalu Aslan mulai memasukkan makanan itu kedalam mulutnya. Nayla memperhatikan ekspresi Aslan.
"Gimana enakkan?". Tanya Nayla
"Emmm lumayan".jawab Aslan lalu melanjutkan makannya di ikuti oleh Nayla.
Setelah makan malam Nayla membersihkan meja makan dan mencuci piring kotor. Kemudian ia melanjutkan acara nonton tvnya yang sempat tertunda karena makan malam.
Tepat pukul 9 malam Nayla kembali ke kamar. Namun, ia tidak menemukan keberadaan Aslan.
"Dimana sih dia. Perasaan tadi dia masuk ke kamar deh. Hobi banget ngilang tanpa kabar."gumam Nayla.
"Siapa yang kamu maksud hobi ngilang." Tanya Aslan dengan muka datar. Ia baru saja membuka pintu kamar.
"Kamu dari mana mas? Bukannya kamu tadi di kamar terus." Bingung Nayla.
"Saya ada diruang kerja. Kalau kamu sudah ngantuk tidur saja. Saya masih ada pekerjaan."ucap Aslan lalu kembali ke ruang kerjanya.
Kemudian Nayla masuk kedalam kamar mandi untuk mencuci wajahnya. Lalu ia berjalan ke arah meja rias untuk melakukan ritual skincare malamnya. Setelah itu ia mulai berjalan kearah kasur lalu merebahkan tubuhnya.
Karena merasa belum mengantuk Nayla mengambil ponselnya. Lalu ia mengaktifkanya.
Memang selama kemarin setelah pernikahannya dengan Aslan. Ia belum pernah membuka ponselnya lagi.
Setelah ponsel itu menyala banyak notifikasi dari teman-temannya termasuk Arumi dan Rizky. Baru saja ingin membalas pesan itu Arumi sang sahabat sudah menelfonnya. Iapun mulai mengangkat panggilan itu.
"Haloo. Nay kamu kemana aja dua hari ini nggak ada kabar?". Tanya Arumi diseberang sana.
"Iya aku lagi ada acara keluarga jadi sibuk banget."jawab Nayla berbohong.
"Emang kamu ada acara keluarga apa Nay? Kok nggak ngundang aku sih". Tanya Arumi lagi. Arumi memang termasuk oarng yang kepo.
"Keluarga aku ada yang nikah terus diluar kota." Ujar Nayla
"Oh gitu yah terus kamu kapan balik?". tanya Arumi lagi
"Mungkin besok jadi lusa aku baru masuk ke kampus." Memang Nayla meminta izin selama 3 untuk tidak masuk ke kampus.
"Oh yaudah kamu hati-hati yah disana. Aku tutup dulu."
"Iya.."lalu mereka mengakhiri panggilan.
Setelah itu Nayla meletakkan ponselnya di nakas. Lalu memperbaiki posisi tidurnya. Tak lama kemudian ia mulai masuk kedalam mimpi.
Tepat pukul 12 malam Aslan baru saja menyelesaikan pekerjaan kantornya. Ia mulai membersihkan meja kerjanya. Lalu, meninggalkan ruang kerjanya menuju kamar. Setelah sampai dikamar ia melihat Nayla sudah terlelap dalam Selimut tebal. Ia berlalu menuju kamar mandi terlebih dahulu lalu ikut bergabung ke atas kasur. Aslan memperhatikan Nayla yang terlelap dengan tenang. Ia mengakui Nayla memiliki wajah yang cantik alami.