NovelToon NovelToon
七界神君– Dewa Penguasa Tujuh Dunia

七界神君– Dewa Penguasa Tujuh Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Budidaya dan Peningkatan / Perperangan
Popularitas:21.3k
Nilai: 5
Nama Author: Radapedaxa

Tujuh dunia kuno berdiri di atas fondasi Dao, dipenuhi para kultivator, dewa, iblis, dan hewan spiritual yang saling berebut supremasi. Di puncak kekacauan itu, sebuah takdir lahir—pewaris Dao Es Surgawi yang diyakini mampu menaklukkan malapetaka dan bahkan membekukan surga.

Xuanyan, pemuda yang tampak tenang, menyimpan garis darah misterius yang membuat seluruh klan agung dan sekte tertua menaruh mata padanya. Ia adalah pewaris sejati Dao Es Surgawi—sebuah kekuatan yang tidak hanya membekukan segala sesuatu, tetapi juga mampu menundukkan malapetaka surgawi yang bahkan ditakuti para dewa.

Namun, jalan menuju puncak bukan sekadar kekuatan. Tujuh dunia menyimpan rahasia, persekongkolan, dan perang tak berkesudahan. Untuk menjadi Penguasa 7 Dunia, Xuanyan harus menguasai Dao-nya, menantang para penguasa lama, dan menghadapi malapetaka yang bisa menghancurkan keberadaan seluruh dunia.

Apakah Dao Es Surgawi benar-benar anugerah… atau justru kutukan yang menuntunnya pada kehancuran?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Radapedaxa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Asap pertempuran masih menutupi hutan. Xuanyan terengah, darah mengalir dari bibirnya, qi es bergetar liar di tubuhnya. Tatapannya terpaku pada sosok yang muncul di balik kabut—seorang wanita dengan pedang panjang berkilauan, rambutnya berkibar tertiup angin.

Meiyun.

Xuanyan tertegun. Jantungnya berdetak lebih kencang, seakan dunia berhenti sesaat.

“Se…Senior Meiyun…” suaranya tercekat.

Meiyun menatapnya, sorot matanya tegas sekaligus penuh emosi yang terpendam. Namun sebelum Xuanyan sempat bicara lebih jauh, suara tawa iblis memecah ketegangan.

“Hahaha! Jadi ternyata kau yang datang lagi, nona ketua.” Yan Mo berdiri di kejauhan, wajahnya penuh ejekan. “Apa kau ingin ku permainkan sekali lagi? Apakah luka lama itu belum cukup dalam?”

Meiyun menggertakkan giginya. Tangannya yang menggenggam pedang bergetar. Namun ia tak menjawab Yan Mo. Sebaliknya, ia menoleh ke arah Xuanyan.

“Xuanyan!” teriaknya.

Xuanyan mendongak, masih terhuyung dengan darah membasahi pakaiannya.

“Dimana Xuanyan yang aku kenal?” Suara Meiyun bergetar, bukan karena takut, melainkan marah. “Xuanyan yang aku kenal… selalu berpikir positif, penuh semangat, dan tidak pernah menyerah. Meski ceroboh, meski keras kepala, kau tetap berdiri dengan harga diri. Tidak ada manusia yang sempurna, tapi kau selalu mencoba.”

Tangannya terangkat, pedang berkilauan dingin menunjuk lurus ke arah Xuanyan.

“Apakah kau akan terus duduk dengan menyedihkan di sana? Sementara musuhmu berdiri dengan angkuh di depanmu?”

Xuanyan terdiam, dadanya sesak.

“Bangunlah, dasar brengsek!” suara Meiyun bergetar, penuh dorongan. “Apakah kau tidak diajarkan di sekte untuk tidak menyerah meski tubuhmu hancur?!”

Hening sesaat. Lalu perlahan, di bibir Xuanyan muncul senyum samar. Ia menunduk, bahunya bergetar menahan tawa getir.

“Aku… mengerti, Senior. Maaf… membuatmu khawatir.”

Ia berusaha bangkit, meski lututnya gemetar. Qi es perlahan menyebar lagi di tubuhnya, membekukan luka-luka agar tetap bisa berdiri.

Meiyun mendekat cepat, berdiri di sisinya. Tanpa banyak bicara, ia mengeluarkan sebutir pil hijau pucat dari kantongnya dan menyodorkannya.

“Berhentilah meminta maaf. Kau tahu aku bisa mendengarnya, bukan?”

Xuanyan menerima pil itu dengan senyum lemah. “Kupikir Senior…”

Namun kata-katanya terputus.

Meiyun memotong cepat, “Kau pikir aku trauma? Tentu tidak. Aku tidak selemah itu. Aku hanya terkejut.”

Tatapan matanya berubah dingin, menatap Yan Mo. Ia masih bisa melihat luka sayatan kecil di pipi iblis itu. Luka yang ia berikan malam itu.

Ingatan itu kembali menghantamnya.

Malam gelap. Angin sepi.

Meiyun terpojok di sudut halaman kosong, tubuhnya bergetar. Yan Mo melangkah perlahan mendekat, mata hitamnya berkilat seperti ular.

“Apa yang kau takuti, nona ketua?” bisiknya lembut namun penuh racun.

Meiyun mencoba bicara, namun lidahnya kelu. Ada kabut aneh di pikirannya. Pandangannya kabur. Setiap langkah Yan Mo terasa seolah menenggelamkannya dalam lumpur.

Yan Mo menyeringai, wajahnya mendekat semakin dekat. Nafasnya dingin di telinga Meiyun.

Namun di saat terakhir, kesadarannya kembali.

CRACK!

Ia menggigit bibirnya sendiri sampai berdarah. Darah itu membuat pikirannya jernih.

“Hipnotis murahanmu… tidak akan berpengaruh padaku!” raungnya.

SWIIINGGG!

Pedangnya terhunus, menebas liar. Yan Mo terkejut, tak sempat sepenuhnya menghindar. Pipi kirinya tergores, darah segar menetes.

“Oh?” Yan Mo tertawa pelan. “Kau bisa bebas dari hipnotisku? Menarik.”

Meiyun menggertakkan giginya. “Kau tidak akan bisa memperbudakku!”

Ia menyerang habis-habisan. Namun Yan Mo hanya menangkis dengan tangan kosong, qi iblisnya menyelimuti tubuh, membuat pedang Meiyun terpental.

Seketika, cakar iblis menghantamnya.

CRAASSHH!!!

Bajunya terkoyak, tubuhnya terhempas keras ke tanah. Meiyun berusaha bangkit, namun tubuhnya lemah. Pandangannya mulai gelap.

Yan Mo menunduk, menatapnya dengan tatapan puas.

“Aku akan membiarkanmu hidup. Anggap saja ini hadiah… agar kau terus mengingat siapa tuanmu.”

Dan ia meninggalkan Meiyun yang tak sadarkan diri, tubuhnya penuh luka dan robekan.

Kembali ke Saat Ini

Meiyun menatap Yan Mo penuh kebencian. Tangannya gemetar, bukan karena takut, tapi karena ingatan penghinaan itu.

Seketika wajahnya merona merah. Ia teringat—malam itu, Xuanyan yang datang untuk menyelamatkan nya melihat tubuhnya yang porak poranda. Sungguh memalukan.

“Senior… ada apa?” Xuanyan menatap bingung.

Meiyun tersentak. “B-bukan apa-apa! Fokus saja, kita harus bekerja sama mengalahkannya. Kau masih punya rencanamu, bukan?”

Xuanyan terdiam sesaat, lalu menghapus darah di bibirnya dengan punggung tangan. Ia menatap Yan Mo dengan mata penuh tekad.

“Baiklah.”

Yan Mo menepuk tangannya perlahan, tawa sinisnya menggema.

“Sungguh pertunjukan yang bagus. satu murid yang tak punya pengalaman dan satu orang yang tak punya kekuatan mencoba melawan iblis. Tapi menambah satu orang saja… tidak cukup.”

Meiyun tersenyum dingin. “Oh ya? Kau yakin?”

Ia menurunkan pedangnya, lalu tubuhnya berubah sekejap. Pedangnya berkilauan, qi berputar liar, menciptakan pusaran pedang yang menelan udara sekitar.

“Formasi Pedang Sepuluh Surga Mengunci Jiwa!”

WHOOOSHH!!!

Sepuluh pedang ilusi muncul di udara, melayang di sekitar tubuh Meiyun. Masing-masing pedang memancarkan aura tajam yang menusuk jiwa. Udara bergetar, tanah merekah, bahkan langit di atas mereka tampak bergetar oleh tekanan.

Xuanyan tertegun. “Senior…”

Meiyun menoleh singkat. Tatapannya keras, namun di baliknya ada kepercayaan.

“Xuanyan… kita akan melalui ini bersama.”

Xuanyan menggertakkan giginya, lalu menyalurkan qi ke seluruh tubuh. Es membeku di udara, hawa dingin menyelimuti hutan.

“Gerakan pertama Dao Es Surgawi—Langit Beku!”

Yan Mo merasakan tekanan luar biasa datang dari dua arah sekaligus. Untuk pertama kalinya, tawanya berhenti. Senyumnya perlahan memudar.

“Bagus… sangat bagus. Kalian berdua benar-benar berniat mati di sini, ya?”

Ia melepaskan qi iblisnya, aura hitam menelan bumi, langit menjadi gelap, cahaya bulan tertutup kabut.

Pertarungan kembali dimulai.

BOOOOMMMMM!!!

Pedang Meiyun berputar bagai badai, Xuanyan melepaskan hawa es yang membekukan segalanya, sementara Yan Mo menyalakan qi iblisnya bagai lautan neraka.

1
Nanik S
💪💪💪💪
Depressed: Ayo mampir kak, kali aja suka tema kultivator gitu
total 1 replies
Nanik S
Xuanyan Bagus... jadilah dirimu sendiri
Nanik S
Lanjut
Nanik S
Xuanyan... Raihlah puncak tertinggi dan #elamatkan Xueran
iwakali
pertarungan panjang bbrp chapter. musuh mati ditangan orang lain
Depressed: Ayo mampir kak, kali aja suka tema kultivator gitu. sugan
total 1 replies
Christian Matthew Pratama
mc bnyakan bacot...itu itu aja dr td bahasanya
Christian Matthew Pratama
mc ooon blm kuat tp sok hebat
Nanik S
Lanjut terus
Nanik S
Xuanyan.... lanjut.. jangan pernah berhenti dan bisa menolong Xueran dan mengambilnya
Nanik S
Xueran kenapa tidak muncul
Nanik S
Dimana Xueran
Nanik S
Xuanyan.... bisakah menarik perhatian dari salah satu Putri suci
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Semua sudah datang lalu kemana Yueran
Nanik S
Jadilah pemenang dalam Putra Suci dan jangan Yueran menderita
Nanik S
Lanjutkan Yor
Nanik S
Xuanyan dasar konyol
Christian Matthew Pratama
pake banget ya
Orie..
ok lanjut..jgn trlalu naif,humor aja .,
Depressed: Ayo mampir kak, kali aja suka tema kultivator gitu
total 1 replies
Nanik S
Lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!