NovelToon NovelToon
THE ETERNAL QUEEN

THE ETERNAL QUEEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Menjadi NPC
Popularitas:457
Nilai: 5
Nama Author: Yuuuki

Aku mengingat semua kehidupanku, tapi yang pasti aku tidak ingat kehidupan pertamaku, dan firasatku aku buka mahkluk bumi ini, siapa aku?
Lagi lagi aku menjadi seperti ini, terjebak di putaran dunia. kehidupan ku yang ke 1002
Besok ngapain ya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuuuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12 : Belajar, Komunikasi, Belajar

kakak li, mengajariku dengan baik dan aku mengikutinya

"Ternyata kalian berada disini"

"Selamat siang, Tuan Archduke"

"Lho? Musim dingin malah latihan? Kalian bisa mengambil cuti loh" Ucap Papa pada prajurit tersebut

"Semangat Tuan muda dan Lady membuat kami tak pantang semangat dan ingin terus berlatih"

Ayah melihat kami yang sedang berlatih tanding dengan serius

"ALEXSANDER!!" Teriak Li, ia tak terima dengan kekalahan ini.

"HEH! CORNELIUS!"

Pertarungan itu memanas satu sama lain berperang dengan mempertaruhkan harga diri masing masing.

GERAKAN 1

Pertarungan terus memanas dan gerakan gerakan itu terus meningkat

"kau belum mengajariku gerakan 6 ke atas dan sekarang kau mengerangku menggunakan gerakan itu, memalukan KAK!"

"HEH! APAKAH KAU MERASA LEMAH?" Ucapnya dengan senyumannya yang lebar. ia menikmati pertandingan ini

"HEN-" Seorang prajurit ingin menghentikan mereka namun tidak keburu, li dan lilac memberi pembatas

"JANGAN GANGGU" Teriak mereka bersamaan

"Shadow Blaz" Li mengeluarkan jurusnya

"Shadow Blaz" Lilac meniru gerakan itu dengan baik

Pertandingan terakhir dengan Li dan Lilac bersamaan menodongkan pedang di leher mereka masing masing

"ck, aku menang dengan mentok gerakan 5 li"

"Ck!"

"Hoo, ternyata latihan. Papa pikir kamu berkeliling kediaman" Rajeev menatap aku dan li dengan tatapan horor

"Sudah tadi, kami hanya mau bermain yakan kak"

"Betul, kami hanya bermain" Ucap Li

"Main apaan sampe lantainya pecah begitu"Ucap Rajeev menghela nafas kasar

"Nanti suru Luca atau cora memperbaiki kan bisa" Ucap li

"Iyaa bisaa" Aku mendukung nya

"Hadehhh" Rajeev mengelus kepalaku dan li bersama

"Ayo, waktunya makan malam"

"Malam? Bukankah ini masih cerah?"Aku melihat langit, lah kok gelap?

"lah Gelap?" Li melihat langit

"Kalian bertanding terlalu bersemangat hingga tak melihat sekitar" Komandan Prajurit itu menghampiri

"Sudah.. Bersihkan diri kalian dan datanglah ke ruang makan"

.

.

.

.

Aku datang kedalam ruang makan dan makan seperti biasa

"Bagaimana luca? Cora" Ucap Papa membuka percakapan

"Tidak bisa, tidak bisa diperbaiki dengan sihir. Itu harus dwarf yang memperbaiki" Ucap luca

"Lagian apa yang prajurit itu lakukan? Memangnya mereka Titan?!! Bisa bisanya hancur lebur begitu tempat latihannya" Omel Cora

Aku dan Li makanan dan pura pura tidak tahu dan saling memandang

"Hahaha, entahlah. Sepertinya mereka sangat bersemangat" Tawa Papa pecah meledekku dan li tanpa mereka sadari

"Bagaimana Jalan jalanmu mengelilingi kediaman lilac?" Tanya mama

"Hmm, ada beberapa masalah pada dinding belakang. Dinding belakang mulai rapuh, setelah musim dingin baru bisa diperbaiki, Beberapa pelayan yang sudah berumur di sarankan untuk pulang saja, Dengan kondisi mereka. Mereka tidak akan bisa berada disini lebih lama, kasihan jika mereka harus terus bekerja"

"Tapi mereka tidak punya anak atau keluarga yang bisa menanggung mereka" Ucap mama panik

"Panti asuhan orang tua" Ucap ku memberi kata kunci

"AHHH, BISA! Pemerintah juga bisa membantu!"

"Betul!"

"Ahhh, kenapa aku tidak kepikiran ya" Ucap mama dengan semangat

"Oh iya, katanya papa sama mama mau pergi? Ga jadi?" Ucapku

"Besok berangkat, ada banyak yang harus dipersiapkan"

"Hmm"

Kami pun lanjut makan

Malam harinya, aku menghampiri ruang kerja Kak li dan duduk dengan setumpuk buku

"Ada apa?" Ia menatapku

"Tidak" Aku membaca buku yang kak cora berikan sambil duduk di sofa itu

"Kamu belajar dengan sangat cepat" Li membuka suara dengan tiba tiba

"Ya, karena aku punya darahku sendiri" Ucapku acuh

"Ya ya ya" Ia fokus pada tugasnya dan aku sibuk membaca

Tak lama kemudian, luca datang bersama cora

"Liuss, mau ku bantu?" Iuca membuka pintu dan masuk tanpa menyadari adanya aku didalam ruangan itu

"Hoo? kak li, aku cemburu. Bagaimana bisa lilac duduk disini sedangkan kami tidak boleh?"Cora membuka suara

"Lilac tidak menggunakan sihir didalam ruangan ini" Ucap li memegang pelipisnya

"Ck! Pilih kasih" Cora berdecak kesal, jelas sekali kecemburuannya

"Pasang saja anti sihir diruangan ini" Ucapku sambil membaca

"..."

"Li tidak bisa menggunakan sihir" Ucap luca

Aku merapal kan mantra dan membuat ruangan ini anti sihir

"Coba aja" Aku tersenyum tenang dan lanjut membaca

"WIH GA BISA! BAHKAN SIHIR TINGKAT 7 PUN! KAK LII, LIHAT GA BISA KANN,! Boleh lah aku disini" Ucap cora

"Hah... Iyaa" Li menggeleng kesal

Mereka ber empat sibuk dengan kesibukan mereka masing masing.

...--------Ruang kerja Archduke--------...

"Hari ini Lady lilac membantu pengiriman yang harusnya hari ini tertunda, ia memperbaiki kereta kuda dan memberikan saran agar saat berhenti atau beristirahat Kuda tersebut diberi selimut"

"Lalu Lady, bertarung menggunakan Gerakan dasar dan berhasil menyeimbangi Tuan li dengan berbagai gerakan menipu dan Tuan li mengajari gerakan 1-5 pada lady. Lady Lilac belajar dengan cepat dan memulai mengimbangi tuan li (tanpa sama sama menggunakan aura)"

"Li? Mengajari? Tumben sekali" Ucap Archduchess, alias Mama

"Ya, Tuan li juga mengizinkan lady membaca didalam ruangannya, saat ini" Lanjut kepala pelayan

"Li,... Dia anak yang pendiam dari dulu dan ia menunjukkan gerakannya pada adik bungsunya"

"Tuan li, akhir akhir ini mengamati adiknya dengan diam. Ia begitu misterius untuk mengetahui isi kepalanya"

"..."

"Ya, dia terlalu tenang selama ini dan membuatku khawatir, tapi tampaknya semuanya baik baik saja. Dia terlalu dingin"

"Dingin? Tuan li mengelus kepala lady lilac dengan hangat" Ucap kepala pelayan membaca datanya

"Hahahah... Emang anaknya tidak bisa ditebak"

"Besok aku dan istriku akan pergi 1 Minggu, tolong awasi dan buat laporan 1 hari sekali, nanti saat pulang berikan laporannya padaku"

"Baik Tuan"

"Tolong beri makan mereka daging dan sayur yang seimbang ya..."

"Baik Nyonya"

"Mau disiapkannya dari sekali keretanya?"

"Boleh"

"Baiklah, saya izin pergi" Ucapnya dan pergi untuk menyiapkannya kereta kuda

.

.

"Kak cora, bisa tolong ajari sihir ini" Ucapku memberikan buku berisi mantra

"Oh ini, kamu tinggal gini lalu gini dan gini" Ucapnya menggambar di langit langit dengan jarinya. Jika tidak ada anti sihir pasti ia sudah mengeluarkannya sihirnya

"Hooo, begituu"

"Kalau sejarah sihir ini"

"Sejarah? Menurut buku di perpustakaan menara sihir, Sihir ini Dewi Athena sendiri yang membuatnya untuk melenyapkan musuh bebuyutannya, Raja Iblis Lucifer yang abadi. Ini adalah sihir segel, tapi tampaknya sihir ini belum sempurna karena Raja Iblis Lucifer kabur ke dunia lain"

"Hoo? begitu, kalau ini?" Aku menunjuk dalah satu sihir rumit

"Ini Sihir tingkat 9, sihir penyerangan. Mungkin sama seperti sihir penyerangan yang dipasang automatis pada Pelindung Kekaisaran, tapi sedikit lebih lemah, karena dasarnya memang menyerang untuk 1v1 beda dengan penyerahan automatis kekaisaran"

"hoo"

"Penyihir disini mengapa menggunakan tongkat? Apa tidak bisa jika tidak menggunakan tongkat?"

"Bisa, tapi kan tongkat sihir itu dibuat dari batu sihir dan beberapa bahan lainnya untuk memfokuskan sihir dan memperkuat sihir"

"Kan kita tetap bisa memperkuat dengan menggunakan mana kita"

"hmm, aku tidak tau itu. Tapi setauku mana itu untuk menyalurkan energi agar batu sihir bisa mengeluarkan energi nya"

Sangat berbeda, pantes aneh

"Baiklah, terimakasih kak"

"Panggil aku Cora aja, kita kan saudara kembar"

"Y-ya"

Mereka menyibukkan diri mereka sendiri dengan buku bukuan, Luca yang siang membantu Putra Mahkota, malamnya belajar dari li (mengamati li)

"Lii.. Mengapa kita tidak kita memecatnya saja? Mencuri itu adalah kejahatan besar!"

"Jangan pecat dia dulu. Kita buat dia berpikir bahwa kita mempercayainya… padahal setiap kata dan geraknya kita rekam. Mulai besok, semua laporan keuangan dan data barang keluar masuk harus dia yang audit ulang, di bawah pengawasan kita. Biarkan dia sendiri yang menunjukkan celah yang dia buat. Saat bukti lengkap di tangan kita, barulah kita seret dia di depan semua orang. Itu akan lebih memalukan dibanding sekadar dipecat." Ucap li menjelaskan

"Tentu, jangan memberi surat rekomendasi" Ucapku ikut membantu

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!