Perkenalan Mia dan Asril berawal dari sosmed dan tidak butuh waktu lama, mereka pun menikah tapi sayang pernikahan mereka hanya seumur jagung itu disebabkan oleh hadirnya Ida mantan istri dari Asril. yang sedang hamil dari laki laki lain namun laki laki itu tidak mau bertanggung jawab sehingga Ida menjebak Asril agar bisa menikah dengannya. apakah nantinya kebusukan Ida terbongkar? dan apakah Asril dan Mia bersatu kembali? yuk kita baca bersama sama kelanjutan cerita ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur leli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mendatangi rumahnya
Seperti biasa Asril pulang selalu disambut Mia, tapi kali ini Mia merasa ada yang beda dari Asril. Asril tampak lebih banyak diam. selesai mandi Asril tidak duduk bareng anak anak, dia memilih untuk dikamar. Melihat Asril seperti itu Mia jadi khawatir dengan cepat Mia menemui Asril.
"mas, kamu sakit?" Mia mencoba memeriksa dahi Asril dengan telapak tangannya.
"tidak" jawab singkat Asril.
"mas ada masalah, coba cerita, meskipun aku tidak bisa membantu, minimal aku tahu penyebab kamu seperti ini" ucap Mia yang terus menatap Asril.
"mana mungkin aku cerita tentang Ida yang datang menemui aku, padamu" gumam Arsil dalam hati. "tidak ada apa apa, mas cuma kecapekan aja, bayak mobil yang tadi mas perbaiki" Asril beralasan agar Mia tidak banyak bertanya.
"baiklah kalau begitu, aku akan buatkan air jahe untuk mu ya, mas" Mia bergegas pergi dari kamar dan menuju dapur.
"Bu, ayah sudah tidur ya?" tanya Tara.
"belum, ayah kecapekan jadi ngak bisa temeni kalian nonton tv" balas Mia yang berlalu ke dapur.
Sesampainya di dapur, Mia segera merebus air jahe setelah selesai Mia langsung membawanya ke kamar dan memberikannya pada Asril.
"mas, ini air jahenya, tapi masih panas" Mia meletakkan segelas air jahe di meja riasnya. "iya makasih sayang, mas dikamar saja ya." Asril menarik selimut dan berbaring. melihat Asril seperti itu Mia langsung keluar kamar dan tidak ingin bertanya lagi pada Asril,segera mia menyelesaikan pesanan pembelinya.
Hari Minggu ini Asril sengaja tidak ke bengkel, dia ingin meluangkan waktunya untuk keluarga kecilnya. selepas shalat shubuh berjamaah, Mia minta izin mau kepasar tapi Asril tidak mengizinkannya untuk pergi sendiri. Asril berniat akan mengantarkan Mia dan menemaninya kepasar.
Sepulang dari pasar Mia langsung menata bahan kue dan setelah itu Mia menyiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya.
"anak anak sudah pada mandi?" teriak Mia dari dapur.
"sudah Bu" sahut serentak anak anak dari rumah tv.
"ayo kemari kita sarapan!" seru Mia. Mia langsung menata nasi goreng seafood ke meja makan.
"sayang, hari ini mas tidak ke bengkel, mas mau bantuin kamu" ucap Asril di sela sela sarapan.
"tidak usah, aku sendiri juga bisa. kan kemarin kamu bilang kalau di bengkel lagi banyak kerjaan" Mia menolak secara halus.
"gak apa, kan ada Anto dan yang lain di bengkel, mas kepingin bantuin kamu" kukuh Asril.
"baiklah, suamiku tersayang" Mia tersenyum ramah ke Asril.
Selesai sarapan Mia langsung membuat adonan beberapa kue dan disisi dapur terdapat juga Asril yang sedang mencuci piring.
"mas, kamu benar tidak ada masalah? atau jangan jangan ada yang kamu sembunyikan dari aku?"
Deg, seketika Asril mematung dan bingung harus jawab apa.
"mas, awas saja kalau kamu membohongi dan mencurangi aku" Mia melirik Asril dan yang tak bergeming juga.
"assalamualaikum"
Tok! tok! tok!
"siapa ya di luar sana" gumam Mia yang bergegas untuk membuka pintu. saat pintu di buka terlihatlah seorang wanita yang memakai celana jeans ketat dengan kemeja putih yang terbilang kemeja yang ngepas dibadan.
"maaf mbak ini siapa ya?" tanya Mia.
"perkenalkan nama saya Ida, saya ibu kandung Tara mantan istri mas Asril," Ida mengulurkan tangannya dan Mia menyambut uluran tangan Ida.
"kamu istrinya mas Asril kan?" Ida terlihat mulai masuk kedalam rumah tanpa dipersilahkan oleh Mia.
"iya, aku istrinya" Mia hanya melihat Ida dengan tersenyum.
"oh, maaf ya, aku masuk tanpa di persilahkan. Tapi tidak masalah Jugakan, aku ini pernah tinggal di rumah ini dan tidur dikamar itu" tunjuk Ida ke arah kamar Asril dan Mia.
"tidak apa apa lagi pula kalau kamu punya etika tidak mungkin seperti ini" ucap Mia santai.
"kurang ajar wanita miskin ini, berani beraninya dia bilang aku tidak punya etika" Ida bergumam dalam hati.
Meski sangat emosi Ida harus menahannya karena di rumah ada Asril. Ida tidak ingin kalau Asril melihat dia arogan.
"kamu mau apa?" tanya Mia.
"aku mau ketemu sama mas Asril, ada yang mau aku bicarakan"
"oh tunggu, aku panggilkan mas Asril" Mia berlalu ke dapur dan melihat Asril yang sedang berdiri di ambang pintu dapur.
"mantan istrimu ingin berbicara padamu" ucap Mia ketus.
"ayo kita jumpai dia!" ajak Asril lalu mengandeng tangan Mia.
Melihat Asril mengandeng Mia membuat Ida semakin emosi namun dia harus tahan demi terlihat biasa biasa saja.
"mau apa kamu kesini?" tanya Asril datar.
"maaf mas tadi aku ke bengkel tapi kamu tidak ada jadi aku langsung ke sini, gimana masakkan aku yang kemarin enak kan? Mia sengaja memancing agar Mia cemburu.
namun Mia menanggapinya dengan biasa saja. karena Mia ingin mengikuti permainan Ida.
"masakkan? oh itu ya" terlihat Asril salah tingkah, dia bingung ingin jawab apa sementara ada Mia.
"masakkan kamu enak kok, mas Asril membawanya pulang untuk kami makan bersama. lain kali masaki lagi ya, aku suka banget" tutur Mia yang sengaja membuat Ida tersulut emosi.
Asril hanya menatap Mia dengan heran, "kenapa Mia tidak marah" Asril berkata dalam hatinya.
"benar benar wanita sialan ini, awas saja nanti kau akan menangis saat Asril menceraikan mu" Ida lagi lagi hanya bisa bergumam dalam hatinya. meskipun Ida memperlihatkan senyuman tapi dihatinya ingin sekali memaki Mia.
"ehem, ada perlu apa kamu kesini?" tanya Asril tegas.
"tujuanku ingin ketemu dengan Tara, boleh mas? Ida memohon dengan suara manjanya.
"boleh, tapi Tara tidak boleh kau bawa keluar dari rumahku."
"iya, tidak apa apa mas."
"Tara, sini nak! ada ibu yang mau ketemu kamu" panggil Asril.
Tara segera keluar dari kamar dan menghadap ayahnya. "ada apa yah? tanya Tara yang mengedarkan pandangannya ke arah Ida. "itu ibu mau ketemu kamu," Tara mundur beberapa langkah dan berkata "Tara tidak mau ketemu ibu, Tara sudah ada ibu yang menyayangi Tara" tolak Tara.
"nak, kamu jangan bicara gitu. Ini ibu kandungmu" Ida mencoba mendekati Tara dan memeluk Tara, dengan cepat Tara mendorong tubuh Ida, hingga Ida terhuyung ke belakang" dan Tara kembali ke kamarnya, melihat Ida yang hampir jatuh ke belakang dengan spontan Asril menangkap tubuh Ida. "kamu tidak apa apa?"
"ehem" Mia berdehem. Asril melihat Mia dan dengan cepat dia kembali lagi duduk di samping Mia.
Melihat mia yang memberikan kode seperti itu membuat hati Ida sedikit bahagia. "kau bisa lihat kan wanita miskin, Asril masih peduli padaku" Ida bergumam dalam hatinya.
Melihat tingkah Asril yang seperti tadi menyakinkan Mia kalau Asril masih mencintai Ida.
"pulanglah, Tara belum mau ketemu dengan kamu, nanti aku berikan nasehat kepadanya" ucap Asril.
"baiklah, aku pulang dulu ya mas, Mia terima kasih sudah memberi aku izin untuk masuk kerumah ini" Ida beranjak dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan rumah Asril.