Seorang wanita cantik dengan rambut pirangnya yang menjadi ciri khasnya harus berakhir dengan tragis karena berkerja di dunia gelap. Namun tuhan masih berbaik hati gadis cantik yang bernama Abhaya agrata balini di berikan kesempatan kedua untuk hidup kembali di dunia namun kesempatan kedua itu harus dia lakukan di tubuh wanita yang sepantaran dengan dirinya. Terasa aneh baginya tapi nyata untuk di lewatinya, Abhaya harus menjadi dua orang sekaligus membuat dirinya kesusahan untuk berkerja kembali di dunia gelap untuk membalas dendam keluarganya kepada salah satu keluarga yang membuatnya kehilangan kehangatan keluarga nya.
Tapi balas dendam itu terhalang sebuah perasaan yang rumit di jelaskan dengan kata kata membuat kacau rencana awal abhaya lalu apakah balas dendam yang ingin di lakukan abhaya akan berhasil?? atau justru tidak sama sekali??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon karavel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MOVE 13
Gaura masih termenung dan terdiam diri menatap kosong ke arah samping jendela mobil, ingin rasanya ia nangis ingin rasanya ia bentak marah kepada ganesha tapi itu tak mungkin gaura hanya bisa diam dan menatap ke arah jalanan tak bergeming sama sekali, banyak pertanyaan di otak gaura yang ingin sekali gaura tanyakan namun gaura hanya memilih diam dan tetap menatap ke arah jalan raya yang cukup ramai.
"gaura"panggil ganesha dengan suara beratnya membuat gaura menatap ke arah ganesha
"btw lu suka juga naik motor gede?"tanya ganesha sembari melirik gaura
"hmm sebenernya di bilang suka si gak cuman penasaran ajah gimana sih rasanya bawa motor gede"kata gaura sambil tersenyum sekilas
"tapi motor yang lu bawa itu bukan sembarang motor loh mesinnya juga lumayan berat lu bisa bawanya?"tanya ganesha dan di anggukan oleh gaura
"kalo gw gak bisa bawanya itu motor gak mungkin ada di sini sekarang"kata gaura sambil menggelengkan kepalanya
"iya juga sih, ngeliat lu bawa motor lu tadi gw keinget sama seseorang yang sama kaya lu dia suka banget naik motor gede semua motor gede selalu dia cobain"kata ganesha sambil menatap ke arah gantungan kunci di kaca spion dalam mobilnya.
"ouh iya?? Siapa kalo boleh tau??"tanya gaura sambil menatap ke arah ganesha
"girlfriend"jawab ganesha sambil tersenyum dan menatap ke arah gaura yang mengangguk mengerti
"but dia udah lebih tenang sekarang,andai gw waktu itu bisa pulang lebih awal gw bakal cari dia dan ngejelasin semua permasalahan itu satu satu"sambung ganesha membuat gaura berusaha mencerna ucapan ganeshaa
"maksudnya?"tanya gaura sambil mengerutkan keningnya
"dia udah meninggal tapi gw selalu ngerasa kalau dia belom meninggal dia masih ada di dunia ini, entah itu nyawa dia di tubuh orang lain atau dia reinkarnasi jadi motor atau hewan gw rasa itu ada kemungkinan"kata ganesha membuat gaura terbatuk dan kaget akan ucapan ganesha
"huk huk huk huk"
"eh lu gak papa minum nih"kata ganesha memberikan botol minum kepada gaura, gaura segera meminumnya dan kembali menutupnya dan menatap ke arah ganesha
"mana ada hal kaya gitu emang lu kira ini novel atau drama"kata gaura sambil menggelengkan kepalanya
"tapi gw yakin itu"kata ganesha dengan tegas membuat gaura menganggukan kepalanya menyetujui apa yang di bicarakan oleh ganesha
Hening keadaan mobil hening kembali hingga mereka sampai di sebuah cafe ganesha turun dari mobilnya dan membuka kan pintu untuk gaura gaura yang mendapatkan hal seperti itu hanya bisa tersenyum dan segera keluar dan mengikuti langkah kaki ganesha yang sudah berada di hadapannya.
Ganesh,gaura,leo, William,hara duduk di aalah satu meja cafe sembari william memesan makan dan minum untuk mereka ganesh dan lainnya berbicara kecil sedangkan gaura sibuk dengan ponselnya mencoba mengotak atik sesuatu dari handphonenya hingga imel seseorang masuk membuat gaura terkejut dan bangkit dari duduknya
"ganesh gw balik dulu ada hal penting tolong nanti anterin motor gw ke alamat ini"kata gaura sambil memberikan kartu namanya dan segera berlari ke luar
"gaura lu mau kemana"tanya ganesha yang bingung melihat wajah panik gaura dan kekhawatiran gaura.
Gaura berlari sekencang mungkin entah apa yang sebenernya terjadi setelah mendapatkan imel seperti kode dan ancaman itu membuat gaura segera berlari ke rumah sakit.
nafas yang terengah engah dan kaki yang gemetar membuatnya sampai di depan rumah sakit gaura segera berlari masuk dan mencari kamar yang sedang dirinya cari.
Benar saja imel itu bukan hanya sekedar imel biasa gaura melihat beberapa pria berada di depan ruang kamar membuat gaura geram dan segera menggunakan masker dan kaca mata hitam.
"baik bos,kita sudah ada di depan kamar dan sudah ada beberapa orang yang masuk di dalam untuk mengintrogasi wanita itu"
"baik bos"
"sialan"gerutu gaura sambil berjalan ke arah mereka dengan tatapan yang penuh amarah
"siapa kamu berani beraninya datang kemari"kata salah satu yang menangkap keberadaan gaura
Gaura tak menjawab apapun gaura hanya diam dan menyerang 5 orang pria di hadapannya pertengkaran cukup sengit 5 lawan 1 membuat gaura kelelahan namun bayangannya ada di zishya membuat gaura segera menghabisi 5 orang pria di hadapannya dan menarik baju salah satu bos dari beberapa orang itu
"bilangin sama bos lu untuk stop cari tau soal apapun sama wanita ini kalo hidupnya masih mau tenang, dan bawa temen temen lu pergi dari sini sebelum nyawa kalian yang ikut pergi"kata gaura sambil menghempaskan tubuh pria itu membuatnya mematuhi perkataan gaura.
Setelah kepergian orang orang itu gaura masuk ke dalam kamar zishya dan melihat zishya yang menangis ketakutan, gaura coba menenangkan gadis malang di hadapannya dan berulang kali menyalahkan dirinya yang sudah membuat zishya ikut terlalu jauh
"shya lu tenang ya sekarang,ada gw yang jagain lu gw janji gw bakal jagain lu dari siapapun tolong jangan ke gini lagi shya"kata gaura sambil menggenggam tangan zishya.
"tata,tata"panggil zishya sambil menatap ke arah gaura membuat gaura mengangguk dan menganggam tangan zishya
"iyaa ini gw tata lu harus sembuh yaa jangan ke gini lu gak ada siapa siapa lagi selain gw dan lu gak boleh down gini gw gak mau lu kaya kemarin kemarin lagi cukup bikin gw panik shyaa"kata gaura sambil memanggil dokter untuk memeriksa zishya.
Setelah gaura memastikan bahwa zishya sudah di tanganin dokter dan mulai baik gaura segera pergi sebelum zishya menyadari akan semuannya dan melangkahkan kakinya menuju ke suatu tempat
Hujan membasahi jalanan membuat gaura ikut basah karena ulahnya, gaura melangkahkan kakinya entah tak tau arah gaura hanya mau hidup seperti apa yang manusia miliki tapi kenapa sulit baginya untuk dapat itu gaura hanya ingin hidup yang tenang tapi kenapa gaura merasa terus sakit dan kehilangan arah.
Gaura membanting bokongnya di atas tanah dan menatap ke arah langit langit dan merasakan betapa sakitnya dirinya selama ini bahkan bayang bayang tentang kekerasan Dan dendam. Ingin rasanya dia menyalurkan dendamnya tapi entah kenapa ada rasa yang tak bisa dia mengerti.
"ARGKKK KENAPAAAAA"teriak gaura sambil memukul aspal menandakan betapa rapuhnya dirinya betapa sakitnya
Hingga suara langkah sepatu seseorang menghampirinya dan memeluknya gaura yang mendapatkan bahwa hujan mulai reda membuat gaura mengangkat kepalanya dan menatap wajah pria di hadapannya.
"kenapa harus gw"kata gaura lirih dan menatap ke arah pria di hadapannya.
Bersambung